
Berhadapan dengan wadyabala dari Paranggubarja, Patih Kalaruci dan segenap raksasany ayang sedang mengamuk, untuk kali iniArya Ugrasena tak dapat melawannya, ternyata dalam peperangan dapat dihempaskan dengan hembusan angin, terbawa melayang jauh. Akan tetapi , Prabu Pandudewanata yang senantiasa dibelakannya, akan selalu membantunya, ternyata Hyang Narada mewaluyakan Raden arya Ugrasena, dan setelah itu Prabu Pandudewanata diberi sumping dan diberi wejangan-wejangan, berhadaplah lagi raden Arya Ugrasena, Patih paranggubarja, dapat dimatikan, demikian pula sisa prajuritnya yang terkalahkan dan masih hidup lari tunggang langgang melaporkan kehadapan Prabu Garbaruci. Tak ayalah lagi, sang prabu mengerahkan segenap wadyabalanya menuju Suralaya, menggempurnya, dan menuntut balas kekalahan, dan metinya prajurit-prajuritnya. Raden Arya Ugrasena dan Prabu Pandudewanata, akhirnya juga dapat mematikan Prabu garbaruci, demikian pula sisa prajurit-prajuritnya, terkikis smeua. Sesuai dengan keinginan Hyang Girinata, kepada Raden Arya Ugrasena dijodohkan dengan bidadari kahyangan, Dewi Wresini, dan mohon dirilah raden Arya Ugrasena beserta istrinya, demikian pula Prabu Pandudewanata, dengan diiringi oleh para jawata menuju kenegara Mandura.
Prabu Basudewa, sepeninggal adiknya Raden Arya Ugrasena, telah mengutus pepatihnya, saragupita untuk mencari dan memohonkan bantuan pencarian ke Prabu Pandudewanata, kedatangan nya dibarengi dengan datangnya raden Asrya Ugrasena, Prabu Pandudewanata dan para jawata. Prabu Basudewa senang sekali melihat raden Arya Ugrasena telah mendapatkan jodoh, Dewi Wresini seluruh istana Mandura bersuka cita.
dari pernikahan Ugrasena (Setyajid) dengan dewi Wresini, kelak lahirlah Arya Setyaki.
sumber:http://caritawayang.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar