sebetulnya
bisa dilakukan oleh kita yang biasa memelihara ikan hias, karena alat
dan fasilitas yang dibutuhkan untuk ternak ikan manfish tidak sulit dan
cukup sederhana bahkan sangat mudah untuk didapatkan.
Maka bagi anda yang selama ini menjadi hobiis ikan manfish anda pun bisa mencoba untuk melakukan budidaya atau ternak ikan manfish
ini. Hal ini pun bisa menjadi ladang usaha yang cukup menjanjikan bagi
anda yang benar - benar serius untuk mengembangbiakan atau
membudidayakan ikan hias manfish ini.
Kenapa menjanjikan? karena dunia ikan hias tidak akan pernah mati bahkan
sebaliknya akan terus hidup dan berkembang, apalagi penggemar ikan
manfish di Indonesia cukup banyak juga.
Nah untuk megetahui cara budidaya ikan manfish ini bisa anda lihat tahapannya di bawah ini:
Pengelolaan induk
Ikan manfish dapat dijadikan induk setelah umurnya mencapai 7
bulan dengan ukuran panjang ± 7,5 cm. Untuk mencapai hasil yang
optimal, induk harus dikelola dengan baik antara lain dengan pemberian
pakan yang baik seperti jentik nyamuk ( Untuk mengetahui cara
budidayanya silahkan buka di sini Cara Budidaya Jentik Nyamuk
), cacing Tubifex, atau Chironomous. Selain itu karena induk ikan
manfish sangat peka terhadap serangan penyakit, maka perlu diberikan
perlakuan obat secara periodic. Obat yang biasa digunakan antara lain
Oxytetracycline dan garam.
Sebelum dipijahkan, induk manfish dipelihara secara massal
(jantan dan betina) terlebih dahulu dalam 1 akuarium besar (ukuran 100 x
60 x 60 cm³). setelah matangtelur, induk manfish akan
berpasangan dan memisahkan dari ikan lainnya. Induk yang berpasangan
tersebut sudah dapat diambil dan dipijahkan pda tempat pemijahan.
Selain itu dapat dilakukan, yaitu dengan memasangkan induk manfish
secara langsung setelah mengetahui induk jantan dan betina. Induk jantan
dicirikan dengan ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan
induk betina.
Kepala induk jantan terlihat agak besar dengan bagian antara mulut ke
sirip punggung berbentuk cembung, serta badan lebih ramping dibandingkan
dengan ikan betina. Sementara induk betina dicirikan oleh ukuran tubuh
yang lebih kecil dan bentuk kepalanya yang lebih kecil dengan bagian
perut yang lebih besar/gemuk serta terlihat agak menonjol.
Tekhnik pemijahan
Pemijahan dilakukan di akuarium berukuran 60x50x40 cm³ denagn tinggi air± 30 cm. kedalam akuarium tersebut diberiakan aerasi untuk menyuplai oksigen. Ikan manfish
akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus, misalnya potongan
pipa PVC yang telah disiapkan/ditempatkan dalam akuarium pemijahan.
Karena ikan manfish cenderung menyukai suasana yang gelap dan
tenang, maka pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau plastic
yang berwarna gelap.
Induk manfish akan memijah pada malam hari. Induk betina
menempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan jantan yang
menyemprotkan spermanya pada semua telur, sehingga telur-telur tersebut
terbuahi. Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk berkisar antara
500-1000 butir,. Selama masa pemijahan tersebut, induk tetap diberi
pakan berupa cacing Tubifex, Chironomous atau Daphnia ( Untuk mengetahui cara budidayanya silahkan buka di sini Cara Budidaya Kutu air / Daphnia )
Penetasan telur dan pemeliharaan larva
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya dipindahkan ke akuarium
pemetasan telur (berukuran 60 x 50 x40 cm³) untuk ditetaskan. Pada air
media penetasan sebaiknay ditambahkan obat anti jamur, antara lain
Methyline Blue dengan dosis 1 ppm. Untuk menjaga kestabilan suhu, maka
ke dalam media penetasan telur tersebut digunakan pemanas air (water
haater) yang dipasang pada suhu 27-28°C.
Telur manfish akan menetas setelah 2-3 hari, dengan derajat
penetasan telur berkisar 70-90%. Selanjutnya paralon tempat penempelan
telur diangkat dan dilakukan perawatan larva hingga berumur ±2 minggu.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva tersebut beruapa pakan alami yang sesuai dengan bukaan mulut larva dan memiliki kandungan protein yang tinggi, antara lain nauplii Artemia sp. ( Untuk mengetahui cara budidayanya silahkan buka di sini Cara budidaya Artemia
). Pakan tersebut dberikan 2 kali sehari (pagi dan sore) hingga larva
berumur ± 10 hari dan dilanjutkan dengan pemberian cacing Tubifex.
Pendederan dan pembesaran
- Setelah berumur ± 2 minggu, benih tersebut dapat dilakukan penjarangan untuk kemudian dilakuakn pendederan sampai ikan berumur satu bulan.
- Langkah berikutnya adalah memanen benih tersebut untuk dipindahkan ke dalam bak/wadah pembesaran.
- Dalam hal ini dapat digunakan bak fiber atau bak semen, tergantung wadah yang tersedia.
- Selama masa pembesaran, diupayakan agar ada aliran air ke dalam wadah pembesaran walaupun sedikit.
- Padat penebaran untuk pembesaran ikan manfish berkisar 100 ekor/m₂.
- Pakan yang diberikan berupa cacing Tubilex atau pellet sampai benih berumur ±2 bulan.
- Ukuran yang dicapai biasanya berksar 3-5 cm
- Jika pakan dan kualitas air mendukung, sintasan pada masa pembesaran dapat mencapai 70-90%.
- Selanjutnya benih manfish dapat dibesarkan lagi hingga mencapai ukuran calon induk atau induk denagn padat penebaran yang lebih kecil.
Penyakit dan penanggulangannya
Ikan manfish dikenal cukup peka terhadap serangan penyakit, untuk
itu diperlukan pengelolaan secara baik denagn menjaga kualitas air dan
jumlah pakan yang diberikan. Beberapa jenis parasit yang biasa menyerang
benih/induk Manfish antara lain adalah : Trichodina
sp.Chilodonella sp.dan Epystylis sp. Sedangkan bakteri yang menginfeksi
adalah Aeromonas hydrophilla.
Beberapa jenis obat yang
dapat digunakan untuk menanggulangi serangan penyakit parasitek antara
lain: Formalin 25%, NaCl 500 ppm. Sedangakan untuk penyakit bacterial
dapat digunakan Oxytetrachycline 5-10 ppm dengan cara perendaman 24 jam.
Gimana anda ingin mencoba budidaya atau ternak ikan manfish ini? semoga info ini bermanfaat bagi anda, Oia... anda juga dapat membaca artikel sebelumnya tentang:
Sumber Buku: "Untung Besar Bisnis & Budidaya Ikan Hias Paling Top Markotop" Pnerbit: Araska
Sumber Gambar: http://ferboesrichardson.wordpress.com/
0 comments:
Posting Komentar