Pages

Subscribe:

Sabtu, 15 Maret 2014

The Power of Love


 
Sering kita mendengar istilah kekuatan cinta. Bahkan, ada sebuah film yang menggambarkan tentang cinta yang cukup monumental dan kabarnya menembus box office di Hollywood. Tentu saja yang kita bicarakan hari ini bukan sekedar apa yang pernah kita tonton di film atau sinetron. The Power of Love ’kekuatan cinta’ yang saya maksud di sini adalah The Power of Love yang sesungguhnya, The Power of Love yang riil, yang sejati.
 
kalau kita berbicara tentang cinta, tentu saja pertama kali yang harus kita bicarakan lebih awal adalah cara pandang kita tentang masalah cinta ini. Apa yang kita pahami dan saya pahami tentang cinta perlu ada satu kesamaan. Ibaratnya sahabat ingin memutar sebuah lagu di radio, kalau sahabat tidak menggunakan tunning yang pas, maka suaranya kurang jelas atau kresek-kresek. Tapi kalau tunningnya pas, maka suaranya akan bening dan jernih. Begitu pula antara anda dengan saya, marilah kita coba untuk masuk pada pemahaman yang benar tentang masalah cinta. Tentu saja pemahaman anda dan pemahaman saya ada pada satu kesamaan.Get the same channel, marilah kita sama pada salurannya.
 
 
Apa yang disebut dengan LOVE. What is Love? yang disebut dengan love ini adalah give moreget even more. Sesuatu akan dikatakan cinta apabila kita menuntut sesuatu. cinta tidak disebut cinta sejati apabila kita tidak memiliki satu unsur ketulusan. cinta tidak dikatakan cinta apabila tidak ada satu kejujuran di sana. maka ketika kita bicara cinta, kata kuncinya adalah give more, bukan get, tapi give lebih dahulu. bukan what can i get from you.
 
Selama ini kita mengembangkan satu cara berpikirwhat can i get from you ‘apa yang bisa saya dapatkan dari kamu’. kalau saya tidak mendapatkan apa-apa dari kamu, maka hubungan kamu dengan saya cukup sampai di sini saja. tapi, seharusnya justru kita kembangkan satu pola pikir what can i do for you. apa yang bisa saya berikan buat kamu? Give more ‘berikan lebih’ bukan sekedar memberikan secara standar. give more  ‘lebih dari standar’
kemudian dilanjutkan dengan get even more, ini adalah satu konsekuensi logis sebagai satu akibat dari give more anda. tentu saja pada saat anda memberikan lebih tadi, anda tidak berpikir untuk mendapatkan balasan. anda sekedar memberikan saja tanpa ada satu keinginan, tanpa ada satu tedensi tertentu. give more get even more. itu yang dikatakan Allah di dalam Al-Quran, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu. Jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim, 7)
 
Ketika sahabat semua “Give more“, sahabat akan mendapatkan multiplier effect, benefit, keuntungan yang berlipat ganda, bukan sekedar deret hitung tapi deret ukur, mungkin 2,4,8,16,32,48 dan seterusnya. Give more get even more. Tapi sebenarnya kata LOVE ini merupakan sebuah singkatan. kalau diperpanjang dari 4 huruf ini, 4 huruf yang luar biasa yang bisa membuat orang menjadi memiliki satu kekuatan, untuk lebih lanjutnya saya akan bahas pada The power of love part 2 saja, krn saya sudah lelah menulis, berikut saya kasih kata mutiara dari Kahlil Gibran tentang cinta :
“Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang karena pergaulan yang lama dan rayunan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad”
 
“ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dekaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu”
 
 
“Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. aku tahu ini adalah takdir. kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita”
 
“setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencoba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia disebalik kepahitan yang penuh misteri”
 
“aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”

0 comments: