Pages

Subscribe:

Sabtu, 01 Februari 2014

Rahman Syaifoel

: tangisku dalam nada C#min
ketika kau katakan akan segera pergi
akhiri hidupmu bersamaku yang sepi
angkat kaki untuk pergi menyendiri
jauhi diriku, tutup pintu tak akan kembali
tangisi nasibku, tinggalkan aku bernyanyi
lagu kepedihan dalam nada-nada sunyi

nyanyian pahit dalam nada Cis minor
dengan syair kerlap-kerlip cahaya obor
mataku basah bagaikan gelas bocor
menukik cepat seperti burung kondor
mukaku kuyu, lusuh dan tanpa pamor
banyak tangis kulit mukaku jadi kendor

marahmu padaku aku mengerti
aku terlalu sibuk urus diri sendiri
lupa tugas sebagai seorang suami
pentingkan urusan karir dan posisi
pentingkan segala urusan ekonomi
lupa beri nafkah dalam tatanan emosi
yang juga diperlukan kau, seorang istri
ku lupa itu sebagai suami yang sejati!

pura-pura terkejut dengan krisis perkawinan?
padahal aku tahu, ini akibat ketidaktelatenan
baru-baru ini aku jadi punya pekerjaan
tiap hari kugubah syair dan lagu kepedihan
dalam nada cis minor yang penuh pengulangan
seperti bait refrain, yang dipenuhi penantian
tanpa terlihat satu titik terang di ujung terowongan

hidupku gelap, sinarku redup, malamku kelam
seperti tanpa nyala lampu ketika menyelam
merasakan pahit getir seperti tenggelam
aku terhimpit beratnya air, tanpa zat asam
oh, aku nyanyikan lagi itu refrain yang kejam
penyesalanku aku ulang-ulangi tiap malam!
kasih, kuucapkan padamu selamat malam!
ceriaku kini telah pudar dan padam

0 comments: