Minh terlahir dari keluarga miskin tapi berjiwa patriotis. Minh dan keluarganya serta rakyat Vietnam berjuang keras untuk membebaskan Vietnam dari penjajahan Vietnam. Pada saat itu, dibawah kekuasaan Prancis, Vietnam tergabung bersama Kamboja dan Laos yang membentuk zona Indochina. Di usianya yang masih sangat muda, 18 tahun, dia memulai perjuangannya dengan menjadi seorang koki di sebuah kapal angkutan barang. Lewat pekerjaan inilah yang memberikan dia kesempatan untuk berkunjung ke beberapa negara yang pada akhirnya mengantarkan dia sampai ke Rusia (dahulu Uni Soviet) untuk mempelajari ideologi komunis. Kecintaanya pada ideologi komunis semakin mengobarkan semangatnya untuk segera menerapkan paham tersebut di negaranya. Dan pada tahun 1933 bersama dengan beberapa orang Vietnam yang ada dalam pengungsian di Hongkong, mereka menyusun rencana untuk memerdekakan negaranya, Vietnam Utara.
Meskipun Minh menganut paham komunis namun cara berpikirnya sangat liberal. Dari dialah kaum perempuan di Vietnam mendapatkan kesamaan hak dengan kaum pria untuk mendapatkan pendidikan. Jauh sebelum dia menjadi presiden, rakyat Vietnam yang pendidikannya hanya sekitar 2% saja. Kemiskinan adalah masalah utama yang mengakibatkan kematian akibat kelaparan berjumlah sekitar 2 juta orang!
Pada tanggal 2 September 1969 Minh meninggal dunia tanpa istri dan anak yang menemani . Ada cerita yang beredar bahwa saat Ho Chi Minh berada di Hongkong, ia menikahi seorang gadis yang merupakan seorang pembantu yang bekerja pada agen mata -mata komunis. Setelah ada pembantaian para kaum komunis, Minh akhirnya pergi meninggalkan istrinya dantak pernah bertemu lagi. Dilukiskan bahwa hingga ajal menjelang dia hidup bagaikan seorang 'pengemis' yang tidak memiliki harta sepeserpun. Satu-satunya benda yang dia miliki hanyalah 2 stel pakaian dan 1 buah topi kebanggaannya. Walaupun secara biologis dia tidak memiliki anak namun di dalam hati, setiap rakyat Vietnam menganggapnya sebagai bapak, bapak bangsa Vietnam. Begitulah kebanggaan dan kecintaan rakyat Vietnam kepada sang pemimpinnya Ho Chi Minh. Sehingga untuk mengenang sang patriot mereka membangun sebuah 'makam' (Ho Chi Minh Mausoleum) di ibukota Hanoi.
Merupakan sebuah kebanggaan besar bagi setiap rakyat Vietnam untuk mengunjungi Ho Chi Minh
Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, Vietnam (Photo credit: Wikipedia) |
Begitu besar cinta Ho Chi Minh kepada rakyatnya sehingga menjelang kematiannya beliau masih sempat memberikan wasiatnya agar supaya mayatnya jangan dikubur tapi dikremasi saja. Hal ini dimaksudkan supaya dapat menghemat lahan tanah untuk pertanian selain lebih higienis. Dan agar supaya dia dapat terus berada di tengah-tengah rakyatnya, beliau juga berpesan supaya abunya disebarkan di 3 lokasi, yaitu di Vietnam bagian utara, tengah dan selatan.
Sebagai penghargaan dan penghormatan atas jasa-jasa Minh maka setelah bersatunya Vietnam Utara (Komunis) dan Vietnam Selatan (Sosialis) maka nama Ho Chi Minh dijadikan sebagai nama kota menggantikan Saigon.
Dengan perubahan dan tambahan dari buku Ho Chi Minh - Sang Proklamator Vietnam
0 comments:
Posting Komentar