Pages

Subscribe:
Tampilkan postingan dengan label sejarah nasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sejarah nasional. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Agustus 2015

events Rengasdengklok

     occurs because of differences of opinion between younger and older classes of problems when implementation of the proclamation of Indonesian independence. The incident took place precisely on August 16, 1945. The young group carrying Ir. Soekarno and Drs. Moh. Hatta to Rengasdengklok for the purpose of securing both from outside interference. Daaerah Rengasdengklok been selected according to military calculations, the place is far from the highway Jakarta-Cirebon. In addition, they can easily keep an eye on the Japanese soldiers who were going to come to Rengasdengklok from Bandung and Jakarta.

Chronology of Events Rengasdengklok
 
      Soekarno-Hatta were in Rengasdengklok for one full day. Businesses and youth plan to put pressure on both the Indonesian leaders to quickly proclaimed Indonesian independence without interference from the Japanese army could not be implemented. In the event Rengasdengklok two leaders seem to have great authority so that the youth feel reluctant to approach, let alone perform suppression. However, through talks between Shodancho Singgih with Sukarno, Sukarno willing state that proclaimed the independence of Indonesia after returning to Jakarta.

     Based on Sukarno's statement, at noon Shodancho Singgih back to Jakarta to convey news of the proclamation of independence that will be delivered by Sukarno to his friends and youth leaders. Meanwhile, in Jakarta is going negotiations between Achmad Subardjo (representing the elderly) with Wikana (representing the youth group). From the talks reached an agreement, that the proclamation of Indonesian independence should be held in Jakarta. In addition, Admiral Tadashi Maeda residence permit house used as a place of negotiations and even he is willing to guarantee the safety of the leaders of the Indonesian nation. 
     
Events end Rengasdengklok
   

     Under an agreement between groups of youth with Admiral Tadashi Maeda, Jusuf Kunto willing to deliver Achmad Subardjo and personal secretary to go pick Soekarno and Hatta to Rengasdengklok. Before leaving for Rengasdengidok, Achmad Subardjo provide assurance to bet his life that the proclamation of Indonesian independence will be held on August 17, 1945, no later than 12.00 pm. With that assurance, the company commander Cudanco Map Subeno willing to release Ir. Soekarno and Drs. Moh. Hatta and his entourage to return to Jakarta. The delegation arrived in Jakarta at 17.30 WIB. That brief history Rengasdengklok events that occurred before the proclamation of independence. 

Jumat, 31 Juli 2015

Pendapat Para Ahli Mengenai Kehidupan Awal Indonesia


Pendapat Para Ahli Mengenai Kehidupan Awal Indonesia| Keberadaan masyarakat awal di Kepulauan Indonesi diketahui dan didukung oleh beberapa teori dan pendapat yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh ahli. Teori-teori yang mendukungnya dikenal dengan teori imigrasi. Menurut teori imigrasi, terdapat beberapa jenis petunjuk tentang keberadaan masyarakat awal di Kepulauan Indonesia. 
Pendapat Para Ahli Mengenai Kehidupan Awal Indonesia
1. Prof. Dr. H. Kern dengan teori imigrasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Teorinya itu didukung oleh perbandingan bahasa, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia berawal dari satu akar bahasa yang bernaam bahasa Austronesia. Menurut Kern, nenek moyang bangsa-bangsa yang memakai rumpun bahsa Austronesia tersebut berasal dari daerah Campa, Teluk Tongkin, dan Kampuchea yang berada di daerah pantai. Menurut H. Kern, bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kampuchea. Berdasarkan penelitiannya tentang perbandingan bahasa, ditemukan bahasa-bahasa di kepulauan Nusantara. 
2. Von Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Pendapatnya ini didukung oleh artefak-artefak (bentuk budaya) yang ditemukan didaratan Asia. 
3. Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatra. Bangsa ini tercampur dengan bangsa Mongol yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu dan Deutero Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) menyebar di wilayah Indonesia tahun 1500 SM-1300 SM. Adapun bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda) menyebar di wilayah Indonesia sektiar 1500 SM-500 SM. 
4. Muh. Yamin menentang semua pendapat yang dikemukakan oleh para ahli atas. Muh. Yamin berpendapat bahwa asal bangsa Indonesia dari daerah Indonesia sendiri. Bahkan, bangsa-bangsa lain yang ada di wilayah Asia didukung oleh suatu pernyataan tentang Blood Und Breden Unchro yang berarti adalah darah dan tanah bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Ia menyatakan bahwa fosil dan artefak itu lebih banyak dan lebih lengkap ditemukan di wilayah Indonesia dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Asia. Misalnya, dengan penemuan manusia purba jenis Homo Soloensis dan Homo Wajakensis
5. Dr. Brandes yang dikirim ke Indonesia tahun 1884 menyatakan bahwa bangsa yang bermukim di Kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa, sebelah barat daerah Madagaskar, sebelah selatan yaitu tanah Jawa, Bali, sebelah timur sampai ke tepi pantai barat Amerika. Penyelidikan atau penelitian yang dilakukan oleh Brandes melalui perbandingan bahasa. 
Sekian artikel tentang Pendapat Para Ahli Mengenai Kehidupan Awal Indonesia semoga bermanfaat (Sumber : Sejarah, Hal : 46-47, Penulis : Rini Mardikaningsih-R.Sumaryanto, Penerbit : Global) 

Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan


A. Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan
Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, proses pewarisan kebudayaan dilakukan melalui trades lisan. Tradisi lisan adalah pengungkapan dengan bahasa lisan dari satu generasi ke generasi yang lain terkait dengan kebisaan / adat istiadat, kepercayaan, dan nilai moral. Menurut Kuntowijoyo, tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lampau masyarakat. Tradisi lisan mengandung kejadian-kejadian sejarah, nilai-nilai moral, kepercayaan, adat istiadat, cerita khayalan, pribahasa, lagu dan mantra, serta petuah leluhur. Tradisi lisan ada sejak manusia memiliki kemampuan berkomunikasi.
1.        Cara Masyarakat Indonesia Mewariskan masa lalunya pada masa sebelum mengenal tulisan
a.    Keluarga
Melalui keluarga , masa lalu diwariskan kepada generasi penerus. Pengenalan dilakukan mulai dari yang sederhana (aspek-aspek material) hingga yang rumit (aspek-aspek nonmaterial). Aspek-aspek material, misalnya benda-benda yang dapat diraba dan dilihat. Aspek-aspek nonmaterial, misalnya kepercayaan, nilai, norma, dan bahasa. Pewarisan masa lalu tersebut dilakukan melalui sosialisasi langsung (disampaikan secara lisan atau dengan dongeng) maupun sosialisasi tidak langsung (dengan  contoh dalam  hal perilaku sehari-hari)
b.    Masyarakat
Masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lalunya melalui beberapa cara berikut
1)       Tradisi dan adat istiadat yang mengatur perilaku dan hubungan antarindividu
2)      Nasihat para leluhur yang dilestarikan melalui ingatan kolektif anggota masyarakat. Ingatan kolektif disampaikan secara lisan turun-temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
3)     Peranan oranq yang dituakan atau pemimpin kelompok. Biasanya orang yang dituakan tersebut memiliki magis untuk menaklukkan alam.
4)     Membuat suatu peringatan melalui lukisan, perkakas hidup, dan bangunan tugu atau makam untuk memuja arwah nenek moyang. Semuanya itu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya hanya dengan melihatnya.
5)     Masa lalu diwariskan melalui kepercayaan yang menyangkut kepercayaan terhadap roh-roh serta arwah nenek moyang. Hal tersebut termasuk sejarah lisan karena meninggalkan bukti sejarah berupa benda-benda dan bangunan peribadatan. Misalnya, menhir dan dolmen.
2.       Jejak Sejarah Masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan
Jejak sejarah masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan dapat ditelusuri melalui folklore, mitologi, legenda, dongeng, lagu daerah, dan upacara adat.
a.      Folklor
Folklor berasal dari bahasa Inggris, yaitu folk dan lore. Folk artinya sekelompok orang yang memiliki cirr-ciri fisik sama, sedangkan lore artinya kebudayaan yangd iwariskan secara lisan atau dengan alat bantu untuk mengingat kebudayaan itu.
Folklor memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1)       Folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara  turun temurun, tetapi tidak dibukukan.
2)      Foklor diciptakan, disebarkan dan diwariskan secara lisand ari satu generasi ke generasi berikutnya.
3)     Folklor bersifat tradisional yang tersebar di wilayah tertentu dalam bentuk relative tetap dan disebarkan di antara kelompok tertentu dalam waktu yang cukup lama
4)     Folklor menjadi milik bersama dari kelompok tertentu karena pencipta pertamanya sudah tidak diketahui (anonim) sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya.
5)     Folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan yang terpendam.
6)     Folklor terdiri atas banyak versi, mengandung pesan moral, dan mempunyai bentuk atau berpola.
7)      Folklor bersifat pralogis, lugu dan polos
                   (Folklore dari Bali, Seorang Petani yang setia).
Menurut Jan Harold Brunvard, folklore dapat digolongkan menjadi tiga macam sebagai berikut :
1)    Folklore LIsan
Folklor lisan adalah folklore yang disebarluaskan dan diwariskan secara lisan atau oral tradition. Jenis folklore lisan, antara lain bahasa rakyat, ungkapan tradisinal (peribahasa atau pepatah), pertanyaan tradisional (teka-teki), puisi rakyat, cerita rakyat, dan nyanyian rakyat. Nyanyian rakyat memiliki kegunaan rekreatif. Artinya, nyanyian rakyat dapat berfungs untuk mengusir kebosanan hidup sehari-hari maupun untuk menghindari dari kesukaran hidup sehingga dapat menjadi semacam pelipur lara. Ungkapan tradisional adalah kalimat pendek yang disarikand ari pengalaman yang panjang, misalnya peribahasa dan pepatah. Bahasa rakyat adalah bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi di antara rakyat dalam suatu masyarakat atau bahasa yang dijadikan sebagai sarana pergaulan dalam hidup sehari-hari. Misalnya, logat, dialek, kosa kata, dan julukan.
2)   Folklore sebagian lisan
Folklor sebagian lisan merupakan folklore campuran antara unsur lisan dan bukan lisan. Folklor sebagian lisan dikenals ebagai fakta sosial. Bentuk folklore sebagian lisana dalah kepecayaan rakyat (takhyul), permainan rakyat, teater rakyat, tari rakyat, pesta rakyat, dan upacara adat. Upacara adat yang berkembang di masyarakat didasarkan oleh adanya keyakinan ataupun kepercayaan masyarakat setempat. Upacara adat biasanya dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada kekuatan-kekuatan yang dianggap ikan perlindungan dan kesejahteraan kepada mereka.
3)   Folklore bukan lisan
Folklor bukan lisan merupakan folklore yang berbentuk bukan lisan, tetapi cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Folklor bukan lisan biasanya berbentuk material atau artefak. Jenis folklore bukan lisan adalah artitektur rakyat, kerajinan tangan rakyat, pakaian tradisional, perhiasan tradisional, obat-obatan tradisional, masakan tradisional, dan minuman tradisional. Arsitektur merupakan sebuah seni atau  ilmu merancang bangunan. Bentuk arsitektur rakyat adalah prasasti dan bangunan-bangunan suci. Kerajinan tangan rakyat awalnya dibuat hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang dan untuk kebutuhan rumah tangga.
b.       Mitologi
Mitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan dewa dan makhluk halus pada suatu kebudyaaan. Mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, berisi penafsiran tentang asal-usul alams emesta, manusia, dan bangsa serta mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.
Cerita yang dimiliki setiap suku bangsa di Indonesia biasanya terkait dengan sejarah kehidupan masyarakat di suatu daerah, seperti awal mula masyarakat menempati suatu daerah. Contoh kisah yang ada  dalam mitos adlaah tentang etrjadinya alam semesta, d unia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk topografi, dan gejala alam serta petualangan para dewa, kisah percintaan , hubungan kekerabatan, kisah perang, dunia dewata, dan makanan pokok.
Mitos yang berkembang di Indonesia dibagi menjadi dua macam berdasarkan  tempat asalnya,  yaitu asli Indonesia dan dari luar negeri (terutama dari India, Arab, dan Timur Tengah). Mitos dari luar negeri umumnya telah disesuaikan atau diadaptasikan dengan lingkungan di Indonesia sehingga tidak terasa lagi keasingannya. Contoh, orang Jawa telah mengadposi dewa-dewa serta pahlawan-pahlawan Hindu sebagaid ewa dan pahlawan Jawa. Orang Jawa percaya bahwa mitos  yang berasal dari epos Ramayana dan Mahabarata terjadi di Pulau Jawa dan bukan di India.
Contoh cerita mitos, antara lain Leak dan Barong di Bali; Kisah terjadinya Gunung Batok (Gunung Bromo), Dewi Sri di Jawa Tengah dan Bali; Nyai Pohaci di Jawa Barat; Nyai Roro Kidul di Yogyakarta; Mado-Mado (lawalangi) di Nias. Berdasarkan tempat asalnya, mitos di Indonesia terbagi menjadi dua macam, yaitu asli Indonesia dan berasal dari luar negeri terutama dari India, Arab, dan Kawasan Laut Tengah. Mitos dari luar negeri umumnya sudah digubah dand isesuaikan dengan unsur-unsur lokal di Indonesia.
            (Salah satu mitos di indonesia , Myi Ratu Kidul)
c.       Legenda
Legenda adlaah cerita rakyat yang dianggap sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh terjadi pada zaman dahulu
1)       Legenda bersifat sekuler atau keduniawian. Legenda terjadi pada masa yang belum begitu lampau dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang
2)      Legenda ditokohi oleh manusia bisaa. Akan tetapi, adakalanya manusia tersebut mempunyai sifat luar bisaa dan seringkali dibantu makhluk – makhluk gaib
3)     Legenda sering dianggap sebagai sejarah kolektif atau folk history. Meskipun dianggap sebagai sejarah,  tetapi kisahnya tidak tertulis. Oleh karena itu, isi legenda dapat mengalami penyimpangan sehingga seringkali dapat jauh berbeda dengan kisah aslinya.
4)     Legenda diwariskan secara turun-temurun. Legenda biasanya berisi petuah atau petunjuk mengenai yang benar dan yang salah. Dalam legenda dimunculkan pula berbagai sifat dan karakter manusia dalam menjalani kehidupannya. Sifat dan karkater yang mencakup sifat baik dan buruk serta sifat benar dan salah dapat dijadikan pedoman bagi generasi selanjutnya.
Menurut Jan Harold Brunvard, legenda dapat digolongkan menajdi empat yaitu legenda perseorangan, legenda keagamaan (religious legend), legenda daerah setempat,d an legenda dunia gaib.
1)       Legenda keagamaan (religious legend)
Legenda keagamaan adalah legenda yang memuat kisah-kisah keagamaan. Legenda yang termasuk dalam legenda keagamaan adalah kisah orang-orang suci atau saleh (hagiografi). Meskipun hagiografi telah tertulis, tetapi kisahnya masih merupakan folklore karena versi asalnya masih tetap hidup di antara rakyat sebagai tradisi lisan. Contoh legenda keagamaan (religious legend) adalah kisah Wali Sanga dan Syekh Siti Jenar.
                                          

                                                   (Legenda Wali Songo)
2)      Legenda alam gaib
Legenda alam gaib memuat kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang . Legenda alam gaib berfungsi untuk meneguhkan kebenaran takhayul atau kepercayaan rakyat. Contoh legenda dunia gaib adalah kisah tentang Kerajaan Pantai Selatan (Nyi Roro Kidul) dan kepercayaan terhadap adanya hantu, gendoruwo, sundelbolog, atau tempat-tempat gaib.
3)     Legenda daerah setempat
Legenda daerah setempat adalah legenda yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk topografi atau bentuk permukaan suatu daerah. Contoh legenda daerah setempat, misalnya legenda asal mula Kota Surabaya (sura:hiu dan baya; buaya) atau legenda asal mula kota banyuwangi.
                                 

                                        (Legenda Asal Mula Kota Surabaya)
4)     Legenda perseorangan
Legenda perseorangan adalah cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh pengarang ceritanya benar-benar pernah terjadi. Contoh legenda perseorangan, misalnya legenda Si Pitung dari Betawi.
                               

                                               (Legenda Si Pitung dari Betawi)
d.      Dongeng (Folktale)
Dongeng adlaah cerita yang tidak benar-benar terjadi. Misalnya, cerita tentang para dewa. Dongeng hanya bersifat hiburan yang pada umumnya berisi pelajarna moral atau bahkan ejekan dan sindiran. Hakikat dan inti dari dongeng disetiap daerah memiliki kesamaan pesan dan pelajaran. Dongeng terbagi menjadi dua bagian, yaitu dongeng binatang (fable) dan dongeng manusia.
Dongeng binatang adalah suatu cerita yang semua tokohnya adalah bnatang. Contoh dongeng binatang yang sudah sangat dikenal di masyarakat adalah Cerita Si Kancil. Dongeng ini mengajarkan tentang tolong menolong, penggunaan akal, dan kecerdikan. Dongeng manusia adalah cerita yang tokohnya adalah manusia atau menceirtakan kehidupan manusia. Contoh dongeng manusia adalah Ande-Ande Lumut, Si Kabayan, Bawang Merah dan Bawang Putih dan Sangkuriang.
                     

                                  (Legenda sangkuriang, Tangkuban perahu)
e.       Lagu Daerah
Lagu Daerah adalah lagu yang menggunakan bahasa daerah. Lagu daerah berkembang di daerah tertentu.
Lagu daerah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1)       Lagu daerah terdiri atas kata-kata dan lagu yang keduanya tidak dapat dipisahkan
2)      Lagu daerah memiliki sifat mudah berubah-ubah (dapat diolah menjadi nyanyian pop)
3)     Lagu daerah beredar secara lisan di antara kelompok masyarakat tertentu dan memiliki banyak varian atau bentuk
4)     Lagu daerah memiliki bentuk sangat beraneka ragam dari yang paling sederhana sampai yang cukup rumit.
Lagu daerah memiliki fungsi sebagai berikut :
1)       Lagu daerah memiliki fungsi kreatif. Artinya, lagu daerah berguna untuk menghilangkan kebosanan hidup sehari-hari, menghibur diri, dan mengiringi permainan anak-anak
2)      Lagu daerah memiliki fungsi sebagai pembangkit semangat, terutama nyanyian utnuk bekerja. Misalnya, Holopis Kuntul Baris (Jawa Timur) dan Rambate Rata (Sulawesi Selatan )
3)     Lagu daerah memiliki fungsi sebagai protes sosial, yaitu protes mengenai ketidakadilan dalam masyarakat atau Negara bahkan dunia.
4)     Lagu daerah dapat dijadikan sebagai sarana untuk memelihara sejarah setempat dan klan.
f.        Upacara Adat
Upacara adat adalah rangkaian tidnakan atau perbuatan yang terikat pada aturan-aturan tertentu, baik aturan adat istiadat, agama, maupun kepercayaan. Contoh upacara adat di dalam masyarakat, yaitu upacara kematian / penguburan, mendirikan rumah, membuat perahu, memulai perburuan, dan pengukuhan kepala suku. Pelaksanaan upacara dat berfungsi sebagai ungkapan rasa terima kasih pada kekuatan-kekuatan dalam sekitar yang dianggap ikan perlindungan dan kesejahteraan. Selain itu, bertujuan untuk menghindarkan diri dari kemarahan kekuatan-kekuatan gaib yang dipercaya dapat berwujud berbagai malapetaka dan bencana alam. Contoh wujud upacara adat antara lain upacara Mapang Sri di Parahyangan, upacara Kasodo oleh masyarakat Tengger di Gunung Bromo, upacara, seren Taun di Kuningan dan upacara Larung Samudra melarung makanan ke tengah laut.
               


                                (Upacara Adat Suku Tengger di Bromo)

Selasa, 30 Juni 2015

Perlawanan Pattimura Terhadap Kolonial Belanda (VOC)

Kedatangan bangsa Belanda di Kepulauan Maluku dan pendirian persekutuan dagang VOC hingga pemberlakuan sistem monopoli perdagangan banyak menimbulkan penderitaan, kegelisahan, dan permusuhan untuk rakyat Maluku. Penindasan VOC terhadap rakyat Maluku terasa semakin berat, apalagi ketika sistem monopoli diawasi dengan pelayaran Hongi dan diberlakukannya hak esktirpasi*.


Pada bulan Mei 1817, meletus perlawanan rakyat Maluku di Saparua yang dipimpin oleh Thomas Mattulessy atau Kapitan Pattimura. Benteng kompeni Duurstede di Saparua diserbu dan direbut rakyat Maluku hingga banyak pasukan dan penghuni di benteng terbunuh.

Perlawanan Pattimura Terhadap Kolonial Belanda (VOC)

Perlawanan rakyat Maluku berikutnya meluas hingga ke Ambon dan ke pulau-pulau sekitarnya, yang berlangsung hingga beberapa bulan lamanya dan dikuasai oleh rakyat yang dipimpin oleh Kapitan Pattimura, Anthony Rybok, Paulus-Paulus Tiahahu, Martha Christina Tiahahu, Latumahina, Said Perintah, dan Thomas Pattiwael.

Pasukan Belanda mengalami kewalahan dalam menghadapi perlawanan rakyat Pattimura hingga pada bulan Juli 1817 dan bulan September 1817, Belanda mendatangkan pasukan Kompeni dari Ambon yang dipimpin oleh Kapten Lisnet.

Pada bulan Oktober 1817, pasukan Belanda mulai menyerang rakyat Maluku secara besar-besaran hingga dapat memadamkan perlawanan rakyat dan menangkap Kapitan Pattimura (tahun 1817) yang kemudian dihukum mati pada tanggal 16 Desember 1817.

Sebelum menghadapi eksekusi hukuman gantung, Pattimura masih sempat memberi semangat perlawanan terhadap rakyat Maluku, yaitu "Pattimura tua boleh mati, tetapi akan muncul Pattimura-Pattimura muda."

* Salah satu contoh bentuk pelaksanaan hak ekstirpasi adalah penanaman pohon cengkih yang hanya boleh dilakukan di Pulau Ambon dan sekitarnya, serta penanaman pohon pala yang hanya boleh dilakukan di Pulau Banda.

perlawanan sultan iskandar muda

Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi Aceh. Ibu kota Kesultanan Aceh adalah Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah. Puncak kejayaan Kerajaan Aceh terjadi pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). DIa berhasil membangun jaringan perdagangan dan angkatan perang yang kuat. Wilayah kekuasaannya sampai Sumatra Barat, Riau, dan Semenanjung Malaka. Salah satu peninggalan Kerajaan Aceh yang terkenal adalah Masjid Raya Baiturrahman.

1. Perjuangan apa yang telah dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda?
  • Membangun Angkatan Perang dengan mencari tenaga-tenaga muda untuk menjadi anggota Angkatan Perang di daerah kekuasaannya.
  • Penataan Pemerintah melalui pembagian wilayah yang disebut mukim dan membuat Peraturan Perekenonomian Negara. Untuk mengatur maslah perekenonomian terdapat sebuah Lembaga Negara yang disebut Baitulmal.
  • Sebagai raja dari sebuah kerajaan Islam dengan sendirinya beliau untuk pembangunan perekonomian sangat besar. Pada tahun 1614 Sultan Iskandar Muda membangun Masjid Baitur Rahman.
  • Selama menjadi Raja Aceh, Sultan Iskandar Muda menunjukkan sikap anti penjajahan asing dan sikap ini nampak terwujud di dalam menghadapi bangsa-bangsa asing yang datang ke Aceh. Ia selalu menunjukkan sikap tegas dan berwibawa sebagai Raja dari sebuah Kerajaan ”Merdeka”.
  • Memimpin serangan besar-besaran melawan bangsa Portugis yang berkedudukan di Maluku pada tahun 1615. Akan tetapi kegagalan yang disertai oleh sekian banyak korban tidak mematahkan semangat Sultan Iskandar Muda. 
  • Pada tahun 1635 Sultan Iskandar Muda menyerang Panang, alasan penyerangannya karena Panang membantu Portugis pada waktu kerajaan Aceh menyerang Portugis.
2. Apa dampak dari perjuangan Sultan Iskandar Muda terhadap kerajaan Aceh?
  • Kerajaan Aceh menjadi suatu kerajaan yang kuat, besar, dan tidak saja disegani oleh kerajaan-kerajaan lain di nusantara, namun juga oleh dunia luar.
  • Sultan Iskandar Muda sangat memperhatikan tatanan dan peraturan perekonomian kerajaan. Dalam wilayah kerajaan terdapat bandar transit yang letaknya sangat strategis (Banda Aceh) sehingga dapat menghubungkan dunia luar, terutama negeri Barat. perekonomian kerajaan sangat terbantu dan meningkat tajam.
  • Sultan Iskandar Muda dikenal memiliki hubungan yang sangat baik dengan Eropa. Beliau pernah menjalin komunikasi yang baik dengan Inggris, Belanda, Perancis, dan Ustmaniyah Turki.
  • Sultan Iskandar Muda menunjukkan sikap anti-kolonialismenya. Ia bahkan sangat tegas terhadap kerajaan-kerajaan yang membangun hubungan atau kerjasama dengan Portugis.
3. Sikap kepahlawanan apa yang dimiliki oleh Sultan Iskandar Muda?
  • Cinta tanah air, beliau tidak mau negaranya dijajah dan berusaha melawan setiap bangsa asing yang ingin menjajah Kerajaan Aceh.
  • Pantang menyerah, beliau walaupun mengalami kegagalan yang disertai oleh sekian banyak korban tidak mematahkan semangat Sultan Iskandar Muda. Beliau tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan negarnya.
  • Kerja keras, beliau membangun perekonomian dan angkatan perang yang kuat demi kemajuan Kerajaan Aceh.
  • Anti penjajah, beliau menghadapi bangsa-bangsa asing yang datang ke Aceh dengan tujuan menjajah.
4. Berikan pendapatmu apakah Sultan Iskandar Muda dapat disebut sebagai pahlawan pada masa kerajaan Aceh?
Pahlawan adalah seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan Negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia. 

Berdasarkan jasa dan pengabdian beliau sangat tepat apabila Sultan Iskandar Muda disebut sebagai pahlawan. Beliau berjuang mempertahankan kemerdekaan negaranya sampai titik darah penghabisan.

Perang Diponegoro

Perang Diponegoro, adalah perang besar dan menyeluruh berlangsung selama lima tahun (1825-1830) yang terjadi di Jawa, Hindia Belanda antara pasukan penjajah Belanda di bawah pimpinan Jenderal De Kock melawan penduduk pribumi yang dipimpin Pangeran Yogyakarta bernama Pangeran Diponegoro. Perang Diponegoro merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama menjajah Nusantara. Peperangan ini melibatkan seluruh wilayah Jawa, maka disebutlah perang ini sebagai Perang Jawa.
Pangeran Diponegoro menjadikan Goa Selarong, sebuah goa yang terletak di Dusun Kentolan Lor, Guwosari Pajangan Bantul, sebagai basisnya. Setelah penyerangan itu, dimulailah sebuah perang besar yang akan berlangsung 5 tahun lamanya. Di bawah kepemimpinan Diponegoro, rakyat pribumi bersatu dan selama perang, dibantu sebanyak 15 dari 19 pangeran. Perjuangan Diponegoro dibantu Kyai Maja yang juga menjadi pemimpin spiritual pemberontakan.
Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap Diponegoro dengan menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan Diponegoro terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja, pemimpin spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Sentot Alibasya menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang. Di sana, Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Maka, Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.
Berakhirnya Perang Jawa yang merupakan akhir perlawanan bangsawan Jawa. Dan sisa-sisa pasukan Diponegoro melarikan diri ke segalah kota yang ada di Jawa. Salah satu kelopok pasukan Diponegoro lari kearah timur lewat arah Kadipaten Balitar dan kearah Gunung Kawi untuk menuju Kadipaten Singosari atau Kadipaten Sengguruh.
Sedangkan posisi Kompeni sudah menguasai ketiga Kadipaten tersebut dalam masa kejayaan Mataram Islam Kompeni mulai tahun 1768 di daerah Kadipaten Singosari merambat kadipaten Sengguruh, setelah dari duatempat berhenti sesaat diteruskan lagi kedaerah Bang Wetan.
Akhirnya beberapa saat sambil menunggu waktu yang tepat untuk menuju daerah timur atau Bang Wetan, karena Malang dianggap daerah yang tidak aman.
SEJARAH BUYUT DHERMO REJO dikaitkan dengan Cerita Sejarah Panjen (Ibu kota Kabupaten Malang)
Cangga Singo Tomporedjo berasal dari Yogjakarta Kutho Gedhe dan datang ke Panjen sebagai Buronan Belanda, karena tertangkapnya Pangeran Diponegoro, sehingga pasukan Mataram yang anti Kompeni Belanda di Kejar-kejar untuk dibinasahkan.
Canggah Singo saat itu sebagai perwira perang, sedangkan temannya Imam Supardjo (Ahmad Yakin) sebagai ahli strategi. Dalam masa pelarian beberapa puluh orang dalam rangka mencari perlindungan yang akhirnya menemukan tempat disalah satu hutan di daerah Kadipaten Balitar dan mendirikan tempat tinggal sederhana yang akhirnya menjadi ramai.(sekarang bernama desa Bumiadji) < Setelah Belanda kehilangan jejak makaCangga Singgo dengan nama samaran "Sastro Tomporedjo" mencoba melihat situasi di luar dengan cara keluar dari persembunyian. Daerah yang dituju adalah Kadipaten Sengguruh dengan upaya melakukan perjalanan ke desa kecil Karangkates selatan sungai brantas,  desa kecil Sumbermanjing, lalu ke Kadipaten Sengguruh. (sekitar tahun 1840-an) dan koordinasi dengan pasukan yang ada di Gunung Kawi.
Ternyata di daerah Sengguruh sudah dimasuki Kompeni maka Canggah Singo dan sebagian pasukan menuju arah utara kota Sengguruh sampailah di Panjen. Setelah diam sesaat di Panjen maka dukungan pertolongan dari salah satu tokoh baik hati. Pada saat itu di Panjen banyak tinggal beberapa pejabat yang masih mendukung dengan perjuangan Pangeran Mataram yaitu Diponegoro
Setelah Cangga Singo bersembunyi di Panjen yang ditampung oleh seorang tokoh (Wareng saya). Dalam perlindungan mbah buyut Singo membuat posko didekat sungai Metro untuk mengumpulkan kekuatan pasukan Diponegoro yang masih tercecer yang berasal dari persembunyian di daerah Gunung Kawi, daerah selatan = Sumbermanjing dan kadipaten Singosari
Dalam masa persembunyian Cangga Singo terjalin hubungan asmara dengan puteri Wareng saya dan akhirnya dinikahkan dengan Canggah Putri (nama asli belum diketahui).
Cangga Singo ini mempunyai prajurit setia yang bernama Buyut Dermo berasal dari Demak, yang saat itu usianya masih muda. Buyut Dermo ini dipercaya oleh Mataram Diponegoro sebagain pimpinan pasukan regu perang Pada masa pelarian pasukan Diponegoro yang berpencar dengan menyebar setiap kelompok bersembunyi dan membuka tempat-tempat tinggal di dalam hutan. Dengan kelompok sekitar 5 sampai 10 orang dan melakukan penyamaran sebagai petani, tukang dan buruh.
Sedangkan Buyut Dermo menyamar sebagai tukang kayu dan tukang ukir, ini bisa dilihat dari peninggalan perabot rumahnya.
Buyut Dermo pernah dipercaya menjadi tukang untuk membangun kantor pemerintah di Panjen dulu kantor Kawedanan yang berfungsi untuk mengurus masalah peribadatan, perawatan masjid-masjid, dan upacara-upacara keagamaan, serta urusan peradilan kerajaan dalam lingkungan peradilan syariat.
Kegiatan dari Buyut Dharmo karena sempat menarik perhatian dari Cangga Singgo maka akhirnya dinikahkan dengan Roro Larasati dan tinggal di sebelah timur sungai Metro, bersebelahan dengan rumah Cangga Singgo (daerah pasar besar Kepanjen)
Tugas sebagai bekas kepercayaan dari Mataram anti Kompeni Belanda maka, pekerjaan Cangga Singgo Tomporedjo tetap koordinasi dan mengadakan perhimpunan kekuatan baru anti belanda dengan mengadaan perlawanan-perlawanan kepada Kompeni juga menanamkan perjuangan melawan penjajah, yang tentunya berdampak jarang tinggal dibersama keluarga. Sedangkan untuk menjaga keluarga Panjen dipercayakan Buyut Dermo karena kemadirian dan ilmu beliau maka banyak berdatangan orang dari luar yang daerah untuk minta nasehat ilmu, sehingga nama biliau yang dulu dan dapat julukan Dermoyudho maka diganti dengan nama Dermoredjo sedangkan Roro Larasati diganti dengan Dermosati.
Karena putra dari Buyut Dermo Redjo putrid berjumlah 7 perempuan maka rata-rata dibekali ilmu dagang, pengobatan (jamu) dan keputren, sedangkan mbah Dhermawiyata diberi ilmu pertukangan, ke-tabib-an yang akhirnya bisa menjadi kepercayaan Wedono Panjen yang bernama mbah Dono Untung sering di ajak mendampingi acara resmi dengan menjadi kusir. (sebelum kemerdekaan)
Saat itu Mbah Dhermoredjo bertempat tinggal di Jl. Anjasmoro 19 Kepanjen-Malang, mempunyai tanah yang cukup luas di kelurahan Kepanjen dan Sumedang, dari sepengetahuan saya tanah sudah banyak yang dijual oleh ahli waris. Dan sisa dari tanahnya diwakafkan untuk makam masyarakat Kepanjen dan sebagian untuk makam keluarga, yang terletak dijalan Punten Kepanjen.

KEDATANGAN JEPANG KE INDONESIA



Awal mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan minyak bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki oleh Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak Amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian diikuti oleh Inggris dan Belanda. Keadaan ini akhirnya mendorong Jepang mencari sumber minyak buminya sendiri.
Pada tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-masing dengan kekuatan lebih kurang satu divisi. Pada awalnya, misi utama pendaratan Jepang adalah mencari bahan-bahan keperluan perang. Pendaratan ini nyatanya disambut dengan antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh kebencian terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap perang gerilya yang dilakukan oleh Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan pendaratan tentara Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang berhasil merebut pangkalan udara Kalijati untuk dipersiapkan sebagai pangkaan pesawat. Hingga akhirnya tanggal 9 Maret tahun Showa 17, upacara serah terima kekuasaan dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati.
Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati rakyat Indonesia. Dan kemenangan Jepang atas perang Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan bersama, yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak mendarat di Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan slogan-slogan : ”India untuk orang India, Birma untuk orang Birma, Siam untuk orang Siam, Indonesia untuk orang Indonesia. Jepang juga memberikan janji kemerdekaan “Indonesia shorai dokuritsu”, dan membiarkan bendera Indonesia dikibarkan. Bahkan sebelum Jepang mendarat di Pulau Jawa, siaran Tokyo sering menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang adalah melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda. Sejak itulah bahasa Indonesia ikut berkembang dengan pesat. Keadaan sebelum kedatangan Jepang juga dikisahkan sebagai berikut :
 Kalau malam, di radio, disiarkan siaran-siaran radio Jepang yang berbahasa Indonesia, menganjurkan supaya rakyat Indonesia berontak, sebelum Jepang mendarat. Dalam propaganda itu mereka mengatakan Jepang datang bukan untuk menjajah Indonesia melainkan memerdekakan bangsa Indonesia
Setelah kedatangannya ke Indonesia, tentara ke 16 sebagai perwakilan pemerintah militer Jepang Jepang Pelindung Asia
di Indonesia membentuk suatu badan propaganda yang disebut dengan Sendenbu. Badan ini
berfungsi untuk mendukung pergerakan Jepang di Indonesia. Melalui badan ini pula, “Gerakan 3A” dipropagandakan, yaitu:
Jepang Cahaya AsiaJepang Pemimpin Asia
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA JEPANG
Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe sebagai Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara. Apalagi setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.
Terjadinya perang pasifik sangat berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hndia-Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak utama.

Penjajahan Jepang di Indonesia

* 8 Maret 1942 Jepang mendarat di Kalimantan untuk menguasai sumber minyak mentah
* Tanggal 9 Maret 1942, Belanda menyerah pada Jepang. Penyerahan di Kalijati, Subang, Jabar.
*Pihak Belanda:Letjen Ter Porten
*Pihak Jepang Letjen Hitoshi Imamura
*Saat dikuasai Jepang Indonesia dibagi dua :
 
  1) P. Jawa dan Sumatra di bawah komando angkatan darat, berpusat di Jakarta 
  2) Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku di bawah Komando Angkatan Laut yang berpusat di Ujung Pandang 
*Propaganda Jepang:
 1) Gerakan 3A: 
               Jepang pemimpin asia 
               Jepang pelindung asia 
               Jepang cahaya asia 
2) Jepang adalah saudara tua Indonesia 
3) Jepang membentuk Putera 
4) Jepang bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan 
 *Indonesia dimasukkan dalam kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya, 
 dibawah kepemimpinan Jepang.

Romusha

Romusha (“buruh”, “pekerja”) adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha. Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti – perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.
Kamikaze
Bangsa Jepang, setelah kekalahan mereka di Pertempuran Pulau Midway pada Tahun 1942,mereka mempunyai momentum Untuk memulai Perang Pasifik (dikenal secara resmi sebagai Perang luar biasa Asia Timur di Jepang). Selama Tahun 1943-1944, angkatan perang Sekutu, didukung Oleh sektor industri yang maju dan sumber penghasilan yang cukup Kaya Mulai mengintai gerak gerik pasukan jepang. Pesawat pesawat tempur Jepang banyak yang kalah kelas dengan pesawat -pesawat tempur AS, terutama F4U Corsair dan P-51 Mustang.Karena kekalahan di pertempuran dan banyaknya pilot – pilot yang mati, jepang pun jadi kekurangan pilot – pilot trampil untuk dijadikan pilot kamikaze.
Jepang mulai menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak mampu lagi menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut Jepang sendiri hampir habis dan Angkatan Daratnya kewalahan. Ide penggunaan pasukan khusus ini dicetuskan oleh Vice Admiral Kimpei Teraoka yang merupakan kepala staf komandan angkatan laut di Filipina yang mengeluh jika taktik biasa tidak mungkin dilakukan, mereka (Pasukan Jepang) haruslah menjadi manusia super. Ide ini kemudian direalisasikan oleh Vice Admiral Takejiro Onishi yang menggantikan Teraoka pada Oktober 1944 yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kamikaze
BANGSA JEPANG MENDUDUKI INDONESIA
Pendudukan Jepang di Indonesia dengan berlangsungnya perang Dunia kedua di kawasan Asia Pasifik, (1941-1945) Jepang berambisi untuk menguasai negara-negara Asia dan merebutnya dari negara-negara imperalis barat. Tujuannya selain untuk kepentingan supremasi (keunggulan dan kekuasaan) Jepang juga menjadikan daerah-daerah di asia sebagai tempat menanamkan modal, serta memasarkan hasil industrinya. Sejak awal abad 20 Jepang telah menjadi negara industri dan mulai melaksanakan imperialisme modern saat itu Jepang berhasil menduduki korea dan cina. Negara raksasa cina didudukinya pada tahun 1937.
Ketika Jepang menduduki indocina, pada juli 1941 AS tidak menyetujui tindakan tersebut. Tindakan protes AS dilakukan dengan menghentikan penjualan karet, baja lemepngan, minyak bumi dan lain-lain yang sangat dibutuhkan jepang. Jepang memutuskan untuk menyerang daerah-daerah koloni eropa di Asia Tenggara tujuannya untuk memperoleh barang-barang kebutuhan perang.
Dengan itu Jepang yakin bahwa serangan tersebut menimbulkan perang dengan as. Jepang mendahului serangan terhadap pearl habour, hawaii. Pada 7-12-1941. setelah menghancurkan pearl harbour, Jepang meneruskan serangan ke filifina pada 10 Desember 1941 dan berhasil menduduki luzon dan batoon, lalu pada tanggal 16 Desember berhasil menduduki burma.
Akhirnya pada 11 januari Jepang mendarat di Indonesia yaitu dirasakan kalimantan timur dan berhasil menduduki pulau kalimantan. Dari kalimantan Jepang meneruskan serangannya ke jawa sebagai pusat bertahan belanda, dan mulai menduduki daerah-daerah lainnya.
DAERAH YANG DI KUASAI JEPANG SELAMA MENDUDUKI INDONESIA
Secara berurutan Jepang mulai menguasai Hindia Belanda yang diawali dengan penaklukan Tarakan, Kalimantan Timur (11 Januari 1942), Balikpapan (24 Januari 1942), Pontianak (29 Januari 1942), Samarinda (3 Februari 1942), dan Banjarmasin (10 Februari 1942). Setelah berhasil menguasai wilayah luar Jawa. Jepang kemudian memusatkan serangannya ke Pulau Jawa. Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat sekaligus, yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan, sebelah barat Cirebon (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Tengah). Setelah menguasai wilayah tersebut, Belanda pada tanggal 5 Maret 1942 mengumumkan Batavia (Jakarta) sebagai kota terbuka. Artinya, Batavia tidak akan dipertahankan oleh pihak Belanda. Serbuan tentara Jepang  ke Indonesia yang demikian besar membuat tentara Belanda tidak mampu bertahan. Akhirnya, pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat terhadap Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Sejak saat itu, Indonesia dikuasai oleh Jepang.
PERUBAHAN YANG DI BUAT OLEH BANGSA JEPANG
Secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda Indonesia diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Perang Dunia II juga berpengaruh bagi Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan “vacuum of power” (kekosongan kekuasaan). Jepang sudah menyerah berarti tidak mempunyai hak memerintah Indonesia, sementara Sekutu, saat itu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.
KEMUNDURAN BANGSA JEPANG KE NEGARANYA
Menyerahnya Jepang pada bulan Agustus 1945 menandai akhir Perang Dunia II. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang secara efektif sudah tidak ada sejak Agustus 1945, sementara invasi Sekutu ke Jepang hanya tinggal waktu. Walaupun keinginan untuk melawan hingga titik penghabisan dinyatakan secara terbuka, pemimpin Jepang dari Dewan Penasihat Militer Jepang secara pribadi memohon Uni Soviet untuk berperan sebagai mediator dalam perjanjian damai dengan syarat-syarat yang menguntungkan Jepang. Sementara itu, Uni Soviet juga bersiap-siap untuk menyerang Jepang dalam usaha memenuhi janji kepada Amerika Serikat dan Inggris di Konferensi Yalta.
Pada 6 Agustus dan 9 Agustus, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Pada 9 Agustus, Uni Soviet melancarkan penyerbuan mendadak ke koloni Jepang di Manchuria (Manchukuo) yang melanggar Pakta Netralitas Soviet–Jepang. Kaisar Hirohito campur tangan setelah terjadi dua peristiwa mengejutkan tersebut, dan memerintahkan Dewan Penasihat Militer untuk menerima syarat-syarat yang ditawarkan Sekutu dalam Deklarasi Potsdam. Setelah berlangsung perundingan di balik layar selama beberapa hari, dan kudeta yang gagal, Kaisar Hirohito menyampaikan pidato radio di hadapan rakyat pada 15 Agustus 1945. Dalam pidato radio yang disebut Gyokuon-hōsō (Siaran Suara Kaisar), Hirohito membacakan Perintah Kekaisaran tentang kapitulasi, sekaligus mengumumkan kepada rakyat bahwa Jepang telah menyerah.Pendudukan Jepang oleh Komando Tertinggi Sekutu dimulai pada 28 Agustus. Upacara kapitulasi diadakan pada 2 September 1945 di atas kapal tempur Amerika Serikat Missouri. Dokumen Kapitulasi Jepang yang ditandatangani hari itu oleh pejabat pemerintah Jepang secara resmi mengakhiri Perang Dunia II. Penduduk sipil dan anggota militer di negara-negara Sekutu merayakan Hari Kemenangan atas Jepang (V-J Day). Walaupun demikian, sebagian pos komando terpencil dan personel militer dari kesatuan di pelosok-pelosok Asia menolak untuk menyerah selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun setelah Jepang menyerah. Sejak kapitulasi Jepang, sejarawan terus berdebat tentang etika penggunaan bom atom