Pages

Subscribe:

Selasa, 26 Mei 2015

Kisah Mawar Putihku



 JONCHE JONRADO
Kini aku hanya seorang lansia umurku hampir 70 tahun, namaku Winda sehari hari aku berjalan dengan tongkat kayuku ini keliling taman walau luasnya kurang dari 12 m² kakiku sudah tak mampu lagi untuk melanjutkan langkahku untuk sekedar melihat taman bunga mawar yang yang ku tanam saatku masih gadis 55 tahun yang lalu.Setiap aku ingin menuju ke bunga mawarku langkahku tertatih tatih& tubuhku bergetar karena lelah,alangkah beruntungnya aku punya cucu  cantik yang pandai dan rajin namanya Ratna umurnya 16 tahun dia telah menanam  bunga mawar di pot & di susun rapi samping kanan & kiri kursi taman yang ku duduki sekarang.
            Sebenarnya di hatiku ada rasa menyesal  setiap cucuku menyirami bunga mawar putih di sampingku.Aku masih ingat  4 tahun lalu dia menyandingkan bunga mawar merah ke sukaanya dengan bunga mawar putih kesukaanku saat itu aku sangat marah dan aku memukul pot bunga mawar merahnya hingga jatuh & pecah cucuku menangis tersedu sedu & aku terus saja memarahi & mencaci maci tanpa alasan yang dia tahu.Aku berdiri mencoba memukul pot bunganya yang lain dengan tongkatku tapi kaki tak mampu menyangga tubuhku 7 akupun terjatuh tersungkur ,aneh cucuku berhenti menangis lalu menolongku untuk duduk lagi dia segera memindah bunga mawar merahnya dariku  dengan tersenyum manis padaku & aku bengong sejenak lalu air mataku pun membanjiri pipiku.Rasa sedih & menyesal masih kurasakan hingga kini walau cucuku terus memintaku melupakan kejadian itu tapi hingga kini aku tetap saja belum mampu melupakanya ,bagiku itu salah satu dari dosa besarku yang lain.
            Ku rasa sudah saatnya aku menceritakan “Kisah Mawar  Putihku”pada cucuku yang cantik jelita.Nek Winda “silakan duduk bidadari kecilku” Ratna “iya nek,ada apa?kelihatanya bahagia sekali hari ini” Nek Winda “nenek akan menceritakan kisah mengapa nenek sangat menyukai bunga mawar putih ini”cucuku menunduk lesu mungkin dia sedih & berpikir aku akan menyuruhnya membuang semua bunga mawar merahnya .Ku elus elus kapala & rambutnya yang terurai panjang,ku yakinkan dia kalau aku tidak akan menyuruhnya untuk membuanag semua bunga mawar merahnya tapi aku mengizinkan dia menaruh bunganya di sini tapi setelah aku  selesai menceritakan kisah ini.
            Ratna “iya nek!aku sudah tidak sabarmendengarkan ceritanya nek”
            Kisah ini berawal saat nenekmasih kelas 2 mts saat itu nenek gadis cantik yang pandai sepertimu  cu,setiap ada perlomnbaan nenek pasti di pili menjadi peserta lomba mewakili sekolahku
            Ratna “ wah!nenek pasti murid berprestasi” Nek Winda “ iyalah cu ,nenek yakin nanti kamu juga berprestasi seperti nenek” Ratna “amiin!terusin donk nek”
            Nenek punmya teman laki laki tampan tubuhnya kekar & dia murid yang rajin sayangnya dia murid yang bodoh bhkan mudah di bohongi teman temanya
            Ratna “ zonk donk nek” kami semua tertawa terbahak bahak bahkan sampai aku batuk batuk  Ratna “ tunggu ya nek,aku ambilkan minum dulu”  cucuku berlari menuju dapur mengambilkan segelas air putih lalu kembalikembali ke taman Ratna “ini nek air putihnya,silakan di minum” Nek Winda “ terima kasih cu,kamu memang cucu kesayanganku,nenek terusin ya”
            Laki laki itu namanya Syaiful dia selalu membantu bapak & ibu guru ketika di butuhkan walau dia bodoh tapi dia mendapatkan penghargaan murid teladan di sekolahku.suatu harisuatu hari nenek Rana “ stop!” Nek Winda “adaapa cu? Kamu tidak suka ceritanya” Ratna “aku suka nek,tapi jangan gunakan kata nenek saat itu kak nenek masih remaja” Nek Winda”iya, nenek waktu itukan masih lebih cantik dari cucuku” ucapku sambil mencubit pipi cucuku
            Suatu hari nenek Ratna “ne..k” dengan lembut dia menghentikanku bercerita untuk sejenak.Suatu hari aku di pilih menjadi peserta lomba PMR tingkat madya.Aku sangat senang bias mengikuti salah satu cabang perlombaan yaitu P3K namun kesenangan itu sirna sudah ssat Syaiful satu tim denganku & aku piker ini akan menjadi kekalahan pertamaku bahkan yang paling memalukan,benar dugaanku baru pertama latihan dia sudah berulang kali membuat kesalahan .Kami semua terus memarahi & mencaci makinya tapi pak Arif tetap saja mempertahankan dia di tim ini & menyuruh kami member kesempatan lagi,kami semua mogok latihan bahkan Dewi yang pemalu & pendiam memberanikan diri menghadap pak  Kepsek yang sedang asyik menelpon di depan kantor guru,kami serentak bertepuyk tangan untuk dia.Gaya bicara Dewi yang meledak ledak membuat pak Kepsek kebingungan  & terkejut Dewi sifatnya bias berubah 360’ dalam satu jam saja ,pak Kepsek memanggil pak Arif  & Dewipun kembali berkumpul dengan kami & tepuk tangan kami menyambutnya seketika sifat pemalunya kembali lalu pipinya memerah kami semua tertawa melihat sifat aslinya.
            Huda “Win kemarilah”segera aku menghampiri Huda yang baru keluar dari kelasnya,sepertinya da hal penting yang ingin dia bicarakan denganku  Huda “Win masuklah ke kelaskuse bentar”  Winda “tidak mau,kalau ingin bicara di sini saja” Huda “di kelas saja Win penti…ng sekali” Winda “ baiklah tapi jangan lama lama aku masih harus latihan lagi” semua murid kelas 3C keluar dari kelas & aku bertanya “kenapa mereka keluar”tapi dia tidak menjawabtapi menariku ke dalam kelas Huda “ selamat ulang tahun winda da…n” Winda “dan apa?” Huda “dan aku cinta padamu” sambil memberikan setangkai mawar merah padaku tapi aku jitak kepalanya dengan keras Huda”auu…!” aku tahu bunga mawar itu dari taman bunga kelasku Winda “maaf anda kurang beruntung”semua teman sekelasnya tertawa terbahak bahak tapi tiba tiba mereka diam sejenak dan saling bertanya satu sama lain Winda “aku terima cintamu” ucapanku hanya di dengar oleh beberapa siswa & yang lain tidak merekapun memperdebatkan apa yang aku katakana tadi
            Aku merasa muda kembali melihat cucuku tertawa Ratna “lho!apa aku tadi tidak salah dengar nek?aku memperhatikan tingkahnya yang kebingungan “salah dengar apa cu?” Ratna nenek tadi di beri bunga mawar merahkan!”aku mengangguk Ratna “lalu mana mawar bunga putihnya?” Nek Winda  “bersabarlah cantik,kamu memang seperti  ayahmu yang gak sabaran,teng ceritanya masih panjang”  tenggorokanku mulai kering lagi aku meminum air putih untuk menyegarkan tenggorokan ku
            Huda berteriak “Alhamdulillah cintaku di terima” semua bersorak & bertepuk tangan lalu mereka masuk kelas & melempari aku & Huda dengan sebungkus tepung merayaakan ulang tahunku & hari pertama kami pacaran tak beberapa lama asmaku kambuh lalu aku pingsan
hari demi hari latihan kami jalani tidak terasa tinggal 2 hari lagi perlombaan PMR.malam ini Huda mengajaku ke pasar malam di alun alun kota,waktu terasa sangat lama untuk menunggunya menjemputku nanti pukul 19.30 wib.aku berulang kali melihat jam di hpku tapi masih pukul 18.05 wib ingin rasanya aku membanting hpku sendiri karena bosa menunggu.daripada aku bosan menunggu lebih baik aku memilih baju saja untuk kencan nanti,aku mencoba satu persatu bajuku tapi tidak ada yang cocok akupun meminta ibuku untuk memilihkan bajuku yang cocok namun ternyata jawabanya sama tidak ada yang cocok,ibu mengajaku ke kamarnya melihat koleksi bajunya saat seusiaku,aku sungguh takjub melihat koleksi bajunya yang indah,ibuku memilihkan baju warna biru untuku & cocok aku sangat senang lalu ibu menyuruhku sholat isya dulu.
suara motor Huda terdengar sudah ada di depan rumahku,Huda mengetuk pintu & aku sendiri yang membukakan pintu,ku minta dia masuk rumah dulu tapi dia tidak mau dia ingin langsung berangkat.kami berpamitan dengan ibu lalu berangkat.1 jam kemudian kami sampai di alun alun kota,kami berkeliling menikmati berbagai hiburan yang ada.pacarku mengajaku ke toko boneka & menyuruhku memilih akupun memilih boneka beruang warna pink yang lucu & dia membelikanya untuku.aku melihat jam di hpku aku terkejut ternyata sudah pukul 22.18 wib akupun mengajak pacarku pulang dia mau tapi setelah makan lalu dia mengajaku ke tempat penjual mie ayam di dekat tempat parkir,saat kami makan dia memberiku bunga mawar merah aku sangat bahagia & ku yakin kali ini bukan bunga mawar curian lagi karena dia membawa banyak uang.kami pulang ke rumah sesampainya di rumahku ibu marah marah Huda minta maaf kepada ibuku,ibuku menyuruhnya untuk cepat pulang & menyuruhku segera tidur
aku bangun tidur tapi seluruh tubuhku terasa kaku,aku menoleh ke kiri melihat kaca lemari ku lihat di wajah cantik & tubuh indahku yang kaku terlentang di atas kasur bagaikan sayur segar di dalam kulkas lalu ku lihat ke atas lemari aku bingung itu pukul 06.45 wib atau pukul 09.30 wib aku kaget ternyata itu pukul 09.30 wib aku cepat cepat bangun & mengobrak abrik isi lemari.aku langsung menuju kamar sesampainya aku di depan pintu kamar mandi aku mendengar suara adiku Evi & ku dengarkan lagi ada suara tv,aku menghela napas lega aku baru ingat ini hari minggu padahal tadi malam aku baru malam mingguan kini aku mulai jadi gadis pikun.setelah selesai mandi aku berpakain rapi & duduk bersama adiku menonton film kartun favoritnya
esok paginya aku berangkat ke sekolahan untuk upacara pemberangkatan.07.30 wib upacara di mulai pak Kepsek menjadi pembina upacara belia banyak memberi nasehat untuk kami nanti di sana,08.30 wib upacara selesai tapi kami masih harus menunggu truk yang kami tumpangi.1 jam kemudian truknya datang kami sangat senang.kami menata tas & peralatan di depan lalu kami naik truk,selama perjalanan kami terus bercanda & bernyanyi kami tidak terpengaruh nasehat pak Kepsek bahwa lawan kami hebat hebat.
semua peserta di minta berkumpul untuk gladih bersih upacara pembukaan & berbaris sesuai no urutan,regu PMR kami mendapat urutan 31 kami berbaris cukup jauh dari tempat upacara,semua regu di belakang kami bubar lalu duduk di rumah warga & di tepi jalan kamipun ikut ikut ikutan meski sering di tegur panitia & pak polisi untuk berbaris lagi tapi kami bubar lagi setelah mereka pergi.aku mendapat banyak teman baru walau banyak yang aku tidak tahu namanya,salah satu teman baruku adalah Hanik dia gadis cantik.kata Hanik gladih bersih sepayah ini tidak akan selesai sampai magrib lebih baik mandi lalu sholat ashar dulu lalu dia mengajaku mandi di rumah warga & aku mengajak Dewi lalu kami kembali ke tenda & Hanik juga kembali ke tenda mengambil peralatan mandi.
kami bertiga berkumpul lagi lalu menuju rumah warga untuk mandi jaraknya tidak terlalu jauh kamipun sampai lalu minta izin untuk numpang mandi & di perbolehkan mandi oleh pemilik rumah,Dewi mandi lebih dulu sedangkan aku & Hanik ngobrol sambil menunggunya selesai mandi.Hanik mandi tinggal aku saja yang belum mandi sedangkan yang mau numpang mandi sudah tambah 2 orang.Hanik selesai mandi aku langsung masuk kamar mandi.kami sudah selesai mandi tinggal menuju masjid untuk sholat ashar,kami sholat di masjid dekat bumi perkemahan setelah sholat aku mengajak Dewi & Hanik kembali ke barisan.Hanik “kita tidak perlu baris lagi” Winda “manti di marahi lagi” Hanik “ kamu baru pertama kali ikut lomba PMR ya” Winda “ iya,baru sekali”Hanik “hmm pantesan,lihat itu belum maju maju barisanya” Dewi “ iya Win,belum maju” Hanik sudah ku bilangkan tadi sampai magrib,mending makan bakso” Dewi “apa manti tidak di hokum” Hanik tertawa & berkata “ di hukum!ditegur saja tidak,lihat itu ada 5 panitia sedang makan bakso” Winda : kalau gitu ayo,kita makan bersama mereka lumayan ganteng ganteng” Hanik “modus lho”Dewi nampal takut aku & Hanik menarikmya ke sana.
Nek Winda “ untuk cerita yang tadi jangan di tiru ya cu!” Ratna “ hmm gimana ya nek?iya deh nek”aku gemes & ku cubit pipi cucuku
Malam hari perlombaan di mulai & yang pertama di lombakan adalah lomba dramabertemalan bahaya narkoba,kali ini tim 1 PMR mtsku dapat no urut 8 kami semua melihat perlombaan karena tenda sudah di tunggu pak Arif,sambil menunggu giliran tim 1 menikmati npertunjukan dari PMR sekolah lain yang sedang tampil tidak ada satu timpun yang nampak canggung,setelah menunggu akhirnya tim 1 tampil mereka Nampak seperti pemain ludruk professional dengan kostum wayang mereka,semua penonton tertawa & tepuk tangan sangat meriah untuk tim 1.perlombaan drana telah usai semua peserta kembali ke tenda untuk tidur
Pukul 06.30 wib aku sudah membuat heboh regu PMRku,aku kebingungan mencari obat obatan untuk lomba nanti,aku batu ingat obat obatanya aku taruh di meja belajar.aku pulang dengan meminjam motor pak Arif,sesampainya di rumah aku langsung lari tanpa bersalaman dengan ibu & ayah aku langsung mengambilnya & berangkat kali ini aku  bersalaman dengan ibu & ayah.motor melaju kencang saat aku hamper sampai aku lihat lomba P3K sudah di mulai lalu motor ini aku parker di depan rumah warga setelah itu aku berlari kencang,langkahku terhenti sejenak saat seorang panitia memintaku memarkirkan motor di tempat parker tapi aku balik menyuruhnya untuk memindahkan motor kuncinya aku lempar padanya & aku lari lagi dia hanya menggelengkan kepalanya
Aku terlambat mengikuti lomba P3K & aku tidak boleh masuk ke tempat perlombaan lalu aku tunjukan obat obatan & tanda peserta akhirnya aku boleh masuk & mengikuti perlombaan dengan timku.saat perlombaan aku sangat lelah & gugup saat timku di beri pertanyaan tentang fungsi & cara menggunakan obat ,tanganku bergetar memegang obat luka Dewi “ win kamu grogi ya” winda “ iya wi” Lukman “ kalau gitu kamu jadi pasienya saja”aku hanya mengangguk karena bibirku mulai terasa kaku,sebenarnya akulah yang seharusnya menjelaskanya tapi karena grogi aku di gantikan oleh lukman & jawabanya kurang tepat & agak ngelantur.di tempat lain juga sedang berlangsung perlonbaan & kami harap mereka lebih baik dari kami.
Kami menuju pos berikutnya & selama perjalanan aku di tandu,penilaian tergantung bagaimana kami membawa korban di atas tandu.sesampainya  di pos 2 rasa grogiku sudah hilang tapi sayang aku tidak boleh menjelaskan karena aku berperan sebagai korban kecelakaan. Untungkah penjelasan lukman kali ini lebih baik.kami menuju ke pos 3kali ini perjalanan cukup jauh tapi tidak membawaku di atas tandu,sekitar 10 menit kami sampai di pos 3 di sini kami di suruh memakaikan perban & kali ini giliranku tanpil Dewi aku perban dengan baik,kami senang setelah di beritahu ini pos terakhir lalu kami istirahat bersama peserta yang lain.
barisan regu PMR kami bubar untuk sholat ashar berjamaah,setelah kami selesai sholat kami duduk menunggu upacara di mulai,padahal di jadwal upacara di mulai pukul 14.300 tapi sampai saat ini upacara belum di mulai alasannya masih menunggu pak bupati & pejabatnya,ini sungguh payah orang seharusnta member teladan malah terlambat lebih dari 2 jam dengan alas an sibuk tapi nyatanya setiap ada moment seperti ini selaru terlambat.kami mendapat teguran dari panitia katanya bupati & pejabatnya sudah dating.upacara tekah dimulai pukul 17.05 wib lalu & ba’da magrib upacara selesai.
pukul 19.45 Yuni & syaiful mengikuti lomba PRS dengan sistem eliminasi,penampilan mereka sangat baik & sampai ke final,kabar itu sampai ke tenda kami menuju ke sana.di final berbeda mereka saling berdebat dengan tim lawan,ada 6 tim debat salah satunya tim 5.kami melihat duet Yuni dengan Syaiful kamipun heran & menyesal tidak melihat babak eliminasi.Syaiful tampil dengan garang mendebat semua pernyataan lawanya meski beberapa kali terdiam karena tidak mampu menjawab tapi Yuni dengan lemah lembut melanjutkan jawaban Syaiful kamipun bertepuk tangan untuk mereka,aku & Dewi menggelengkan tangan sambil terus tepuk tangan.lomba PRS telah usai semuanya menjadi akrab dengan Syaiful kecuali aku.
pagi hari sekitar pukul 08.00 wib perlombaan dapur umum di mulai,dari regu PMR kami di wakili tim 2,ini adalah perlombaan terakhir lalu sore nanti upacara penutupan & pengumuman.aku,Dewi,& Hanik melihat lomba dapur umum Dewi"woow cabe sebanyak itu di iris semua" Hanik "kasihan para juri bisa menangis kepedesan" ledek Dewi & Hanik kepada PMR dari sekolah lain,kami mendapat teguran untuk menjauh.lomba telah usai beberapa peserta menangis karena masakan mereka belum matang.
Waktu yang din anti telah tiba yakni upacara penutup[an & pengumuman hasil perlombaan ,kami terus berharap kami bias juara minimal 5 perlombaan itulah target kami.hasil perlombaan telah di umumkan tapi nama regu PMR kami tak juga disebutkan hingga tibalah pengumuman juara 1 drama lalu disebutlah kami,kami sontak gembira * bertepuk tangan,di susul lomba PRS juara 2 namun setelah selesai ternyata tim 3 gaagl memenangkan lomba P3K aku menangis karena akulah pemtebab kegagalan timku.Yuni &Sinta maju mengambil piala lami merayakanya selama perjalan tapi hanya aku yang menangis semua mencoba menghiburky tapi teteeap saja aku menangis.
hari ini aku,pacar,& teman temanya di hukum keliling sekolah karena ketahuan membolos,aku sendiri sering bolos sejak kegagalanku di lomba P3K yang menjadi bahan sindiran para guru terutama pak Arif,ini sudah ke 6 kalinya aku tidak mengikuti pelajaranya.
Ratna "yang ini jelas gak boleh di tiru iyakan nek!" nek Winda "iya cu,saat itu nenek galau banget & semua prestasiku jatuh" Ratna "kasihan"
kami di panggil ke ruang kepsek,kami di marahi bukan hanya karena sering bolos tapi sebulan lagi ujian semester ganjil & untuk Huda & teman temanya sebentar lagi mereka menghadapi UN.wakil kepsek memberi kami surat panggilan kepada orang tua.kami di perbolehkan masuk kelas masing masing.
Aku & Huda tidak langsung masuk kelas tapi kami menunggu bel istirahat di tempat parkir sambil pacaran,beberapa menit kemudian mobil pak Kepsek masuk tempat parkir kamipun kebingungan ingin kabur kemana lalu kami hanya bisa sembunyi di samping motor.Pak Kepsek "kalian sedang apa disana?kalau mau sembunyi sudah telat saya sudah lihat kalian tadi" Huda "aku memperbaiki knalpot motor" pak Kepsek "oh gitu,lalu mana peralatanmu,bukanya itu motornya bu Ida" kami hanya bisa meringis & lagi lagi kami ke ruang kepsek.tidak ada basa basi lagi orang tua kami langsung di
10 menit kemudian suara sepatu ayahku terdengar sangat menyeramkanmalangkah semakin dekat ke ruangan ini sekujur tubuhku mulai bergetar pacarku berusaha menenangkan akunamun ketika dia akan memegang pundaku “pra…k” suara pipinya terkena tamparan ayahku dia jatuh tersungkur lalu ayahku mengangkat tubuhnya & memukulinya tiba tiba ayahku di tarik ayahnya Huda lalu ayahku di pukul pak Lepsel yang memisahkan juga terkena pukulan hingga kaca matanya pecah,ibu ibu guru yang melihatnya berteriak histeris hingga terdenga hingga seluruh sekolahan.semua siswa keluar kelas melihat ada peristiwa apa di kantor?beberapa siswa laki laki menuju ke sana memisahkan lalu beberapa dari merela kena pukulan bukan memisah malah ikutan berkelahi.setengah jam kemudian suasana sudah cukup reda pak Kepsek kembali menjelaskan alas an yahku & ayahnya Huda di panggil ke sini,mereka saling menuduh & mengklaim anaknya anak baik baik.pak Kepsak yang geram akhirnya menggertak mereka lalu mereka bias diam.
Di dalam kelas aku hanya diam & menaruh kepalaku di atas bangku sambil memperhatikan pelajaran sampai tertidur.aku di bangunkan Syaiful lalu dia memberiku setangkai numga mawar putih Ratna “nah! Ituitu nek yang di tunggu dari tadi” nek winda “ saat itu nenek piker Syaiful ingin memanfaatkan situasi saat itu untuk menjadikan nenek pacarnya,ternyata salah” “salah nel,lalu apa maksud dia member nenek bunga mawar putih?”
Syaiful “Win terimalah mawar putih ini” Winda “ kurang ajar mau manfaatin situali lho” Syaiful “tidak,aku hanya ingin berdamai denganmu & menjadi temanmu mulai saat ini”Winda “tapi inikan!hmm iya deh”aku berkata dalam hati diakan oon,Syaiful “Win” Winda “iya,kenapa?”Syaiful “ menurutku prestasimu saat ini jatuh setelah kau pacaran dengan Huda” Winda “ ooh gitu,kalau aku pacaran denganmu apa prestasiku kembali bagus lagi” Syaiful “tidak beditu” Winda “lalu?”   sambil garuk garuk kepala Syaiful “kamu boleh saja jatuh cinta tapi jangan sampai cintamu menjatuhkan prestasimu”aku membanti bunga mawar putih pemberianya lalu ku injak injak Winda “kamu piker kamu siapa berani menasehatiku”sambil menunjukan jariku kepadanya aki mengambil tas & pergi Syaiful “Ein jangan biarkan cinta melemahkanmu karena cinta sejati tidak akan pernah mematahkan sayapmu untuk terus terbang tinggi di langit,& bagiku karena prestasimu jatuh kau bias menjadi sainganku yang imbang tapi jika ka uterus saja jatuh kau tak layak bersaing denganku” Winda “kau salah bocah sombong kau yang tak layak bersaing denganku”
Malam ini aku terus teringat peristiwa sial yang ku alami tadi pagi & terus ternyiang di telingaku kata kata Syaiful.oh iya aku ingat nasehat  wakil kepsek untuk Huda sebentar lagi UN,aku sekatrang paham apa yang di katakana Syaiful aku harus berubah & terus memotivasi pacarku untuk rajin belajar agar lulus UN & meraih prestasi & tentunya aku juga harus meraih prestasiku kembali yang dulu bahkan lebih baik lagi,besok aku akan minta maaf & menerima tantangan Syaiful.
Aku lega sudah minta maaf & menerima tantangan Syaiful.aku memulai membiasakan membaca buku lagi Dewi “nah ini baru Winda yang ku kenalaku tersenyum pada Dewi & berkata “aku baru dapat hidayah” Dewi “hidayah!bagus kalau gitu,habis gekap jangan gekap terus cepet terang donk” lami tertawa terbahak bahak bersama.
Menjelang UN aku menjadi pacar yang galak & terus mengawasi pacarku agar rajin belajar,6 bulan kemudian Huda lulus dengan nilai yang baik & aku kembali menjadi juara kelas sedangkan Syaiful ranking 7 itu kemajuan tang cukup besar untuknya,4 bulan kemudian aku dengar dia sudah dapat pacar di smanya disana tapi aku tidak sedih karena dia bukan Huda yang dulu kini dia siswa yang berprestasi tentunya berkat aku mantanya yang galak
Ratna “wah memek hebat”nek Winda “ iya cu kamu pasti bias lebih hebat dari nenek nanti & jangan lupa ambil sisi positifnya “ Ratna “ iya nek” alu di tuntun cucuku ke ruang makan untuk makan siang
TAMAT!


Biar Kami Yang Melanjutkan Kisah Cinta Kalian




Juwita gadis cantik berambut hitam bergelombang ia duduk di kursi halte menunggu bus datang ,ia baru pulang dari les bimbel geografi.umur Juwita sekitar 16 tahun ai sekolah di smp 76 surabaya,sebenarnya ia murid pindahan dari smp 20 surabaya barat yang dekat rumahnya tapi karena ia terkenal nakal & suka membolos ia di pindahkan bahkan sekolahan di sana menolaknya hingga ia terpaksa sekolah di smp 76 kota Surabaya
Gemericik air hujan yang jatuh di atas atap halte tua yang atapnya baru di ganti dengan seng di cat merah kemarin sian sungguh membuat Juwita terusik,ia tak bisa menenangkan diri meski hanya sejenak untuk menambah ke sabaranya menunggu bus datang.seorang pemuda berpayung kuning menerjang derasnya hujan di kala sore itu menuju ke halte tua tersebut,wajah pemuda itu tak terlihat jelas karena hujan deras menghalangi pandangan Juwita.
"mbak sekarang jam berapa?"
"jam 17.30 wib"
"oh sudah jam 17.30 wib ya,sudah hampir malam,si mbak ngapain sendirian di sini?"
"hmm lagi nungguin banjir nenggelamin kamu mas"
"lo kok nunggu banjir nenggelamin aku,aku kan bertanya serius,galak banget mbak"
"biarin,lagian sudah jelas ini halte pasti nunggu bus,masak sedang mancing ikan lele"
"bukan gitu mbak,tapi aku kira sedang jualan buah"
"emangnya wajahku kayak penjual buah"
"iya,kayak penjual buah di perempatan sana"
sambil menunjuk nenek penjuah buah,Juwita berdiri & melihat nenek tersebut berjualan di selatan perempatan,Juwita pun hanya mengangguk ngangguk saja.
merekapun akhirnya bisa akrab.kejenuhan Juwita menunggu bus mulai sirna berka kehadiran Farid yang lucu.tak berapa lama bus yang di tunggu datang iapum meninggalkan Farid sendiri di halte tua itu.pintu bus telah tertutup juwita menuju ke tempat duduk. Juwita duduk di samping kiri ia melambaikan tanganya di jendela ke Farid tapi ia sudah tiada di sana,mungkin motor yang barusan lewat di sisi kanan bus tadi adalah saudara atau temanya yang menjemputnya pulang.
            bus mulai berjalan di sore yang mulai gelap & hujan yang tadi mulai reda kini mulai berangsur deras kembali,derasnya hujan di malam hari membuat samar pandangan Juwita yang melihat suasana keramaian di luar jendela bus.
mata Juwita mulai mengantuk,ia memejamkan mata & tertidur lalu tak berapa lama bus berhenti di halte menjemput para penumpang,tidur Juwita terganggu mata yang terkantuk kantuk itu terusik oleh bus yang berhenti & suara penumpang yang baru naik.
duduk seorang gadis di samping kanan Juwita.tubuh Juwita menggigil karena dinginya angin malam,gadis di sampingnya meminjamkan jaketnya pada Juwita
"pakailah jaketku ini" sambil menyodorkan jaketnya ke Juwita
"oh,terima kasih,tapi tidak usah"
"tidak apa apa kok"
"tapi nanti kamu yang malah kedinginan"
"tenang,aku tidak akan kedingina,aku membawa 2 jaket"
Juwita memakai jaket tersebut "oh iya,namamu siapa"
"namaku Laras,kalau kamu"
"aku juwita"
mereka berdua bercanda selama perjalanan hingga mengganggu beberapa penumpang lain.mereka saling bertukaran nomor handphone tiba tiba seolah seperti tertabrak sesuatu tubuhnya seakan tersentak ke belakang,ia melihat sebuah kejadian di depan matanya seolah ia tidak ada di dalam bus.terlihat farid sedang duduk di halte tua tadi memutar mutar payung kuning miliknya setelah di tinggal Juwita masuk bus,sebuah motor hitam lewat di sisi kiri bus melaju perlahan lalu orang yang di gonceng menodongkan pistol & menembak kepala Farid,iapun jatuh tersungkur bersamaan dengan tertutupnya pintu bus orang yang menembak segera mengambil mayad Farid & membawanya pergi.payung kuning bersimbah darah menggelinding tertiup angin.
"Fari....d!" teriak Juwita
Juwita melihat Laras & penumpang lain duduk tenang seolah tak mendengar teriakanya tadi.Juwita bertanya pada Laras apakah ia tadi mendengar teriakanya tadi,ternyata Laras tidak mendengarnya
"ta,emang kamu tadi teriak apa?"
"apa kamu benar benar tidak mendengarnya?"
"sungguh aku tidak dengar,dari tadi kamukan cuma diam sambil smsan"
"o...h gitu ya"
"emang ada apa?"
"tidak ada apa apa,cuma mimpi buruk"
"ha mimpi buruk! kamu smsan bisa mimpi  buruk?"
Laras mengerutkan dahinya lalu tertawa terbahak bahak,Juwita berbicara dalam hatinya mungkin itu hanya mimpi buruk saja & berharap bukan pertanda buruk. bus berhenti,Juwita mengambil tas di bawah kakinya dia menunggu penumpang di depanya keluar dari bus,Juwita melambaikan tanganya ke laras.
"ta, di luar masih hujan deras kamu berteduh saja di sini bersamaku"
“iyaaku mau tapi besok kamu yang bayar busnya,rumahmukan jauh dari rumahku coba besok kalau gak ada bus bisa sempor kakiku pulang jalan kaki”
“kan masih ada ojek”
“ojek? Gak level”
Juwita melambaikan tanganya lagi pada Laras & iapun langsung lari ke halte baru beberapa langkah sebuah payung meneduhinya dari derasnya hujan iapun melirik ke atas
"payung kuning!"
tubuhnya seakan kembali tersentak ke belakang lalu ia sekali lagi melihat peristiwa tadi namun kini lebih cepat dari yang tadi.sebuah tangan memegang tangan Juwita lalu ia kaget & tersadar sambil berteriak "Farid !" Ari kaget dengan teriakan pendek namun keras dari Juwita
"parit? parit apa Farid?"
"Ari"
"o...h! kamu ternyata memanggil namaku,tapi tadi kayak ada rit ritnya"
"itu cuma kamu yang salah dengerin"
"hmm mungkin karena suara mesin bus tadi aku jadi salah denger"
Juwita menarik napas lega,Juwita berjalan di payungi oleh Ari.
"wit kamu beli jaket baru ya"
"waduh aku lupa mengembalikan jaket Laras"
 sambil menepuk dahinya dengan tangan kiri
"gak apa apa,besok aku antarin kamu ke rumahnya"
"tapi aku gak tahu rumahnya,oh iya! aku punya nomor handphonenya nanti aku tanya alamatnya,besok kamu antarin aku ya"
"iya wit" sambil tersenyum pada Juwita
Ari membukakan pintu mobilnya mempersilakan Juwita masuk dahulu.selama perjalanan di mobil Ari & Juwita bernyanyi mengikuti alunan lagu di radio yang mereka dengar.Ari jengkel & menepuk stir mobilnya karena macet di tambah lagi lagunya berhenti karena ada breaking news,Ari memperhatikan wajah Juwita yang nampak sangat cemas,Ari mengelus kepala Juwita & menyakinkan kalau dia tidak akan di marahi orang tuanya.sebenarnya Juwita cemas setelah mendengar berita dari radio, pikiranya melayang ke mana mana & mengandai andai kalau mayat yang di temukan di jalan merpati Surabaya timur itu Farid seperti bayangan yang tiba tiba ia lihat & menghilang begitu saja.
malam makin larut Juwita semakin tenggelam dalam kecemasan antara menyakini apa yang ia lihat dalam bayangan tadi atau tidak menyakininya Ari terbawah atmosfer kecemasan Juwita iapun terus mencoba menenangkan Juwita selama di perjalanan.
"wit,Juwita sayang tenang ya,rumahmu sudah dekat kok"
Ari mengelus kepala Juwita lagi dengan tangan kirinya
                                                           "iya,Ar"
mengangguk namun pandangan matanya kemana mana Ari menggelengkan kepalanya melihat tingkah Juwita.
5 menit kemudian mobil Ari telah sampai di depan rumah Juwita,Juwita langsung membuka sendiri pintu mobil lalu berlari masuk rumah,ibunya Juwita yang melihat wajah pucat putrinya langsung menyuruhnya mandi dengan air hangat dari termos karena ibunya tadi kehabisan elpigi untuk membuatkan air hangat untuk mandi.Ari berjalan pelan dengan sedikit malu & takut kalau ia akan di labrak ayah Juwita.
pak Nardi & bu Fatimah adalah orang tua Juwita mereka mempersilakan Ari masuk rumah & duduk di ruang tamu,mata pak Nardi terus melototi Ari karena terlambat menjemput putriknya hingga ia pulang ke malaman. sambil menunduk Ari menjelaskan kepada pak Nardi kalau dia tadi sudah menunggu di halte 2 jam lebih,tapi ayahnya Juwita makin marah & Ari berbohong buktinya putrinya pulang dengan jaket baru, Ari langsung di suruh pulang oleh ayahnya Juwita kemudian ia berpamitan & bersalaman dengan wajah pucat & tangan yang bergetar.
hingga tengah malam Juwita tetap tidak bisa tidur ia terus di hantui bayangan kematian teman barunya,ia mencoba memastikanya dengan menonton berita di tv handphonenya,ia memakai earphone agar tidak mengganggu orang tuanya tidur. beberapa berita telah lewat tidak ada berita tentang penemuan mayat yang kepalanya tertembak seperti yang ada di radio tadi.berita tinggal 5 menit lagi akan selesai ia memindah dari chanel ke chanel lain tapi tidak ada juga saat hampir putus asa akhirnya akhirnya ia menemukan berita yang ia cari tapi ini berbeda tempat mayatnya di temukan di madiun.
dalam kecemasan ia terus berharap yang ia lihat tadi hanya mimpi buruk saja,Juwita mematikan tv handphonenya lalu melepas earphone & mencoba tidur lagi.rasa cemas membuatnya membolak balikan tubuhnya hanya untuk bisa tidur seperti ikan sedang di goreng. Juwita duduk di atas tempat tidurnya lalu ia mengambil handphone di atas bantalnya ia sms Ari agar tidak mengantarnya sekolah karena tidak enak badan.sms balasan dari Ari langsung datang, Ari meminta Juwita untuk cepat tidur & selalu menjaga kesehatanya karena sebulan lagi UNAS smp,Juwita membalas sms terima kasih & akan mencoba segera tidur,sms balasan dari Ari "slamat bobo' cyank"
pagi hari sekitar jam 05.30 wib Juwita sulit di bangunkan oleh ibunya untuk berangkat sekolah,bu Fatimah yang melihat wajah putrinya yang pucat dengan perasaan khawatir memegang dahi putrinya yang sedang tidur, dahi Juwita terasa panas Bu Fatimah segera mengambilkan kompres lalu mengompres putrinya sedangkan suaminya pergi untuk membeli bensin.jam 08.23 wib Juwita di antar ayahnya ke rumah sakit. pak dokter yang memeriksa Juwita mengatakan ia tidak sakit tapi cuma kelelahan pak dokter memberi resep obat & menyarankan Juwita lebih banyak istirahat.
seminggu kemudian setelah pulang les bimbel matematika,Juwita di antar Ari ke rumah Laras,saat di perjalanan Juwita sms ibunya dia akan pulang malam,isi sms balasan dari ibunya adalah Juwita harus pulang sebelum magrib sesudah berbalasan sms Juwita dengan ibunya ia melihat Farid sedang membeli jeruk di timur perempatan,hai Juwita lega ternyata yang ia lihat dult hanya mimpi buruk lalu ia teringat saat pertama mereka bertemu di halte tua yang barusan terlewati
kesombongan Ari yang mengaku hafal seluk beluk Surabaya timur telah sirna setelah hampir 2 jam nyasar tidak menemukan rumah Laras
"katanya hafal semua tempat di sini"
"beneran aku hafal,tapi kalau rt & rw aku gak hafal"
"iya aku percaya kamu gak hafalin semua rt & rw sebanyak itu tapi kalau cewek cantik pasti hafal rt & rw berapa rumahnya"
"he he kamu tahu aja" Ari meringis karena di sindir pacarnya.
Ari menengok kanan kiri sambil menggaruk garuk kepalanya ke bingungan mau belok ke mana,malahan sekarang mereka tidak tahu arah mata angin.kebingungan mereka menambah kacau suasana di mobil & di dalam mobil mereka terus bertengkar. setelah bolak balik ke sana sini Juwita melihat Laras di warung,mobil memutar balik ke warung melaju perlahan menghampiri Laras tapi ia menolak menumpang naik mobil karena rumahnya sudah dekat.
Juwita & Ari masih bertengkar saat di rumah Laras,setengah jam lagi sudah isya Juwita pasti di marahi lagi.Juwita mengeluarkan jaket dari dalam tasnya mengembalikan & berterima kasih pada Laras karena telah meminjaminya jaket. Juwita berpamitan tapi neneknya Laras memintanya untuk menunggu sebentar,dengan tongkatnya nenek itu berjalan ke lemari di belakang kursi yang di duduki Ari ia mengambil sebuah bungkusan yang di tutup kain batik berwarna coklat.
"cah ayu,apa kamu putrinya pak Nardi?"
"iya benar nek" Juwita menerima bungkusan tersebut
"aku ini nenek buyutmu,jadi kamu harus sering mengunjungi aku di sini"
"iya terima kasih nek,aku mau pamit dulu
"cah ayu hati hati di jalan sudah malam & jangan lupa berikan bungkusan itu pada ibumu" "iya nek"
jam 20.05 wib Juwita telah sampai di rumah tapi Ari langsung pergi tunggang langgang karena takut pada ayah Juwita.pak Nardi berdiri dari kursinya yang ada di setelah melihat bungkusan yang di bawa putrinya sepertinya ia pernah melihat bungkusan itu entah di mana.
"cepat masuk!"kanan pintu rumah dengan mata melotot tapi ia menarik napas lalu menghembuskan napas dengan kesal
pak Nardi menarik cepat tanganya saat bersalaman dengan putrinya bu Fatimah terkejut melihat bungkusan yang mirip dengan bungkusan milik neneknya.
"bu ini ada titipan dari nenek buyut" menyodorkan bungkusan kepada ibunya
"hus! nenek buyut sudah mati" menerima lalu membuka bungkusan tersebut
"nenek buyut masih hidup" gertak Juwita pada ibunya
"nenek buyut sudah mati saat kamu umur 3 tahun"
"lalu siapa yang memberikan ini & mengaku sebagai nenek buyutku"
pak Nardi nampak cemas mendengar pembicaraan istri & putrinya
"Juwita! cepat tidur sana! kamu masih harus sekolah besok" perintahnya pada putri dengan menggertaknya
Juwita melihat pembicaraan serius ayah & ibunya di ruang tamu,entah apa yang mereka bicarakan tapi mungkin tentang orang yang mengaku sebagai nenek buyut tapi yang jelas di rahasiakan dari Juwita. tengah malam Juwita menyelinap ke kamar orang tuanya mencari bungkusan tadi namun tidak ada,suara perut keroncong terdengar dari perut Juwita ia lekas menuju ke dapur mencari makanan.karena nyasar mencari rumah Laras ia tidak sempat membeli makanan kini ia sangat lapar.Juwita mengambil sebungkus bakso yang sudah dingin di meja dapur lalu ia mengambil sepiring nasi kemudian membawanya ke kamar tidur.
bungkusan yang Juwita cari ternyata ada di atas lemari ruang tamu,Juwita menaruh sepiring nasi & baksonya di meja kamar tidurnya kemudian kembali ke ruang tamu mengambil bungkusan tersebut. sambil makan bakso Juwita membaca buku dari bungkusan tersebut dengan menyenteri tiap tulisan yang ia baca dengan center handphonenya.
tulisan berbahasa jawa cukup membuat kepala Juwita sedikit pusing tapi ia sedikit memahami isinya lalu ia menemukan gambar kotak dengan kalimat yang ia tidak mengerti maksudnya, Juwita mengulang ulang kalimat tersebut tapi ia tetap tidak paham kemudian ia mengembalikan buku itu ke atas lemari.Juwita melihat jam di handphonenya sudah jam 23.40 wib ia mengambil selimutnya lalu tidur.
jam 04.28 wib Juwita di marahi ayahnya karena lupa mencuci piring hingga nasi & mie sisa bakso mengering di piring ia segera bangun lalu mencuci piringnya.setelah sholat subuh Juwita menyiapkan buku & sragam sekolah karena selama 3 minggu menjelang UNAS ada les bimbel pagi
Juwita di antar Ari dengan mobilnya berangkat ke sekolahanya
"Ar kamu tahu gak?"
"tahu apa?"
"kata ibuku nenek buyutku.awas ada orang!" teriak Juwita
Ari mengerem mobilnya "bra...k!" kepaka Juwita terbentur ia menangis sambil memegangi kepalanya merintih kesakitan.Ari memaki maki anak perempuan yang menyebrang sembarangan yang langsung lari begitu saja.
Juwita terbaring lemas di kamar rumah sakit di surabaya barat,ia melihat melihat Ari bertengkar dengan nenek buyutnya
"Ar ari jangan begitu,kamu tidak sopan pada neneku" suara Juwita lirih hingga Ari tidak mendengarnya.
Juwita merasa jengkel dengan sifat Ari,seolah ia tertabrak sesuatu tiba tiba tubuhnya seolah tersentak ke belakang tapi kini bukan melihat sebuah kejadian melainkan tulisan di buku pemberian nenek buyutnya yang telah ia baca. mata kanan Ari tertusuk jarum suntik & paha kirinya tertusuk jarum suntik & gunting suster berteriak histeris ketakutan lalu beberapa dokter datang melihat ada kejadian apa di sana?
dokter membawa Ari ke ruang operasi ia harus segera di operasi.di ruang perawatan Juwita pingsan karena melihat peristiwa tadi & melihat tubuh Ari yang jatuh tersungkur bersimbah darah. di ruang operasi Ari di suntik obat bius lalu dokter mengeluarkan suntik & gunting dari tubuh Ari kemudian menjahit di perban.roh nenek buyut Juwita keluar dari tubuh Laras, Laras hanya ingat hari ini ia menjenguk Juwita tapi ia tidak tahu kenapa petugas kebersihan rumah sakit mengepel darah di lantai,darah siapa ini?apakah ini darah Juwita? Laras keluar ruang perawatan agar Juwita bisa istirahat tapi kemana Ari pergi mungkin dia sudah pulang atau pergi menjemput keluarga Juwita.
nenek buyut Juwita merasuki tubuh pak Nardi lalu memberitahu bu Fatimah bahwa putrinya sekarang ada di rumah sakit,awalnya bu Fatimah tidak percaya & menganggap suaminya sedang bercanda tapi ia mulai percaya saat suaminya berjalan seperti neneknya.
"cu ini semua ini salah nenek"
"gak mungkin itu salah nenek"
"iya cu ini salah nenek,dulu nenek kena sumpah dari mantan kekasih nenek"
"sumpah apa itu nek""sekitar 50 tahun yang lalu nenek di lamar oleh fatah ia di terima sebagai menantu oleh ayahku,saat itu mantan kekasihku menjenguku yang sakit tipes ia mendengar langsung kalau Fatah menjadi tunanganku karena kesaktian yang di turunkan oleh ayahnya yang seorang dukun hebat di kampung ia menyumpahi nenek"
"siapa dia nek? & sumpahnya itu apa?
"dia adalah samsul,ia menyumpahi nenek jika kami menikah kami akan selalu tertimpa musibah & salah satu dari kami akan mati setelah anak kami lahir tidak cukup di situ sumpahnya jika kami tidak menikah kami tetap tertimpa musibah jika kami bersama"
"lalu apa hubunganya dengan putriku nek?"
"itu karena Ari adalah buyut dari adik Fatah"
"lalu aku harus bagaimana nek? agar sumpah itu tidak menimpa putriku nek,tolonglah nek ia buyutmu juga nek"
"itu catatan milik nenek yang ku berikan padamu" lalu keluar dari tubuh pak Nardi
"ada apa bu?kenapa kamu menangis?"
"putri kita di rumah sakit"
"siapa yang bilang & di rumah sakit mana"
bu Fatimah tidak menjawab pertanyaan suaminya ia langsung pergi ke kamar mengambil uang di balik kasurnya & mengambil buku pemberian neneknya lalu mengajak suaminya berangkat ke rumah sakit.20 menit kemudian pak Nardi & istrinya sampai di rumah sakit,mereka bertemu Laras tapi ia kurang tahu kejadian apa yang menimpa Juwita karena Ari sudah pergi dulu.pak Nardi langsung naik pitam ia sangat marah seandainya ia bertemu ia akan menghajarnya.
"bocah itu hampir mati!" suara Laras berubah seperti nenek nenek ia juga membungkuk mengintip Juwita yang sedang terbaring lewat jendela kaca.
"bocah itu hampir mati! karena kekuatan yang ku berikan pada buyutku Juwita"
"apa itu kamu nek?"
"iya cu ini aku" Laras menangis tersedu sedu
"hey jangan bercanda kamu ya! putriku sedang kritis tahu!"
"hus! pak ini roh nenek yang merasuki Laras"
"putrimu tidak apa apa ia cuma pingsan tapi kekasihnya yang sedang sekarat”
"maaf, apa maksud nenek Ari,di mana dia?" tanya pak Nardi sedikit takut,para pembesuk yang menjenguk keluarga & temanya langsung pergi melihat gelagak anek Laras sore itu bahkan rumah sakit terasa dingin hingga bulu kuduk mereka berdiri.
"bocah itu ada di sana" menjuding ke arah ruang operasi
Laras setelah roh nenek bu Fatimah ke luar dari tubuhnya.
seminggu kemudian Ari sudah siuma ia menoleh ke kiri ia melihat setangkai bunga mawar & tulisan "tidak ini salahku yang mengerem mendadak"
"bukan,ini salahku yang membuatmu kaget & kini aku membuatmu cacat"
"apa maksudmu sayang" Juwita mencoba menguatkan dirinya & menahan tangisanya.
"kau seperti ini karena kekuatanku,tapi tenanglah aku sudah bisa mengendalikanya,lihatlah ini" Juwita menerbangkan segelas air putih untuk Ari.
"minumlah sayang"
"wo...w kau hebat!sebenarnya aku sudah tahu kau bisa lihat roh tapi aku tidak tahu kalau kau juga bisa telekinesis"
"maafkan aku Ar"
"tidak apa apa justru aku bangga punya pacar hebat sepertimu"
Juwita  Fatah  yang memelas meminta bantuan ayahnya untuk mencabut sunpah Fatah .kata ayahnya sumpah itu bisa hilang jika mereka tidak saling bertemu bahkan mencintai tapi jika itu terjadi merekaa harus melarung benda yang paling berharga bagi mereka dengan di ikatkan kelapa 3 warna.setelah Juwita selesai UNAS ia pergi bersama Ari ke pantai lamongan mereka melarungkan benda paling berharga mereka,Juwita melarung smartphone pemberian pamanya sepulang dari korea & Ari melarung tv hitam putih peninggalan alm kakeknya.Selama mereka pacaran sudah banyak musibah yang menimpa mereka bahkan keluarga mereka tidak akur.
 4 tahun kemudian tepatnya setahun setelah Juwita lulus sma ia meminta di inikahkan dengan Ari karena dirinyalah yang membuat Ari cacat selamanyaia akan menjadi mata & kaki Ari untu seumur hidupnya.saat hari pernikahan para tamu membicarakan kejadian yang menimpa Ari,tapi karena cinta mereka sudah kuat mereka bisa memaklumi para tamu.Juwita & Ari meliha kakek & nenek buyut mereka hadir bahkan Farid juga hadir,Ari menahan tawanya saat Farid menjaili bayi yang di gendong ibunya yang duduk di sebelah Farid berdiri hingga bayi itu menangis.

bersambung







Cara Kerja Scanner, Fungsi dan Pengertianya

Masterz Seo - Prinsip dan cara kerja atau cara menggunakan mesin scanner. Pengertian Scanner sebenarnya adalah alat yang berfungsi mengcopy atau menyalin gambar atau teks yang kemudian disimpan ke dalam memori komputer. Dari memori komputer lalu disimpan dalam harddisk ataupun floppy disk dan fungsi mesin scanner ini sebenarnya mirip seperti mesin fotocopy dan perbedaanya adalah jika mesin fotocopy hasilnya hanya dapat dilihat pada kertas yang sudah selesi di fotocoppy sedangkan mesin scanner hasilnya dapat di lihat dan di tampilkan lewat monitor terlebih dahulu sehingga kita dapat mengedit atau memperbaiki dan kemudian bisa di simpan kembali baik dalam bentuk file text maupun file gambar. Cara kerja scanner sebenarnaya tidak jauh beda dengan mesi fotokoppy hanya saja yang membedakan outputan atau hasil keluaran dari proses pemindai data.Hasil outputan dari scanner bisa ditampilkan dalam monitor dan disimpan dalam komputer dengan berbagai format gambar seperti (JPG,GIF dan lain-lain)
cara kerja scanner pengertian dan fungsinya

Cara Kerja atau menggunakan Scanner pada umumnya dapat di jelaskan sebagai berikut :
  • Gambar yang akan dipindai diletakan terlebih dahulu di atas permukaan kaca pemindai.
  • Sebelum gambar dipindai, komputer akan menentukan seberapa jauh motor stepper yang membawa lampu akan maju, jaraknya ditentukan oleh panjang gambar dan posisi gambar di kaca pemindai.
  • Lampu mulai menyala dan motor stepper pun akan mulai berputar untuk menggerakkan lampu sampai posisi akhir gambar.
  • Cahaya yang dipancarkan lampu ke gambar akan segera di pantulkan lalu pantulan yang dihasilkan akan di baca oleh beberapa cermin menuju lensa scanner lalu cahaya pantulan tersebut akhirnya akan sampai ke sensor CCD .
  • Sensor CCD akan mengukur intensitas cahaya serta panjang gelombang yang di pantulkan dan merubahnya menjadi tegangan listrik analog.
  • Tegangan analog tersebut akan diubah menjadi nilai digital oleh alat pengubah ADC atau biasanya disebut "analog to digital"
  • Sinyal digital dari sensor CCD akan di kirim ke papan logik dan dikirimkan lagi ke komputer dalam bentuk data digital yang menunjukan warna pada titik-titik gambar yang dipantulkan.
  • Hasil pemindai data sudah bisa dilihat dalam monitar dan dapat disimpan dalam format gambar.
Mesin scanner di bagi menjadi 3 jenis menurut kemampuan dan bentuknya :
  1. Flatbed scanner : mesin ini berukuran sangat kecil dengan panjang dan lebar seukuran kertas folio.
  2. Handy scanner : Mesin ini biasanya banyak kita jumpai di supermarket atau mini market yang di gunakan pada mesin kasir untuk membaca harga barang yang kita beli .
  3. Print Scan Copy (PSC) : Dari dua tipe diata mesin ini memiliki harga yang lebih mahal karena mesin yang satu ini mempunyai banyak fungsi diantaranya bisa digunakan untuk scanner, bisa digunakan sebagai printer dan bisa juga di gunakan untuk mesin fotocopy, jadi lengkap banget fungsinya .
Bagian-bagian Mesin Scanner :
  • Charge-coupled device (CCD) array
  • Mirrors
  • Scan head
  • Glass plate
  • Lamp
  • Lens
  • Cover
  • Filters
  • Stepper motor
  • Stabilizer bar
  • Belt
  • Power supply
  • Interface port(s)
  • Control circuitry
Itu tadi sedikit ulasan saya tentang cara kerja scanner serta fungsi dan pengertianya , terimakasih telah berkunjung dan semoga artikel ini bermanfaat buat anda.

Biografi Pangeran Panjunan (Syekh Abdurahman)

Pangeran Panjunan atau Syekh Abdurakham adalah putra Syekh Nurjati atau Syekh Datuk Kahfi yang menikah dengan Syarifah Halimah, putri dari Ali Nurul Alim putra dari Jamaludin Akbar al Husain, cucunya Pangeran Santri (1505-1579 M) yang bergelar Ki Gedeng Sumedang dan memerintah Kerajaan Sumedang Larang bersama-sama serta menyebarkan ajaran Islam di wilayah tersebut. Pangeran Santri anak Pangeran

cermin siklus sejarah bangsa Indonesia (100 tahun letusan gunung Merapi)



Konon letusan gunung Merapi telah mengubur candi Borobudur & candi Prambanan,bahkan masyarakat berikut peradaban yang tinggi kerajaan Mataram-hindu hilang dari muka bumi.letusan dahsyat memaksa pusat pemerintahan berpindah ke jawa timur di bagian tenggara Surabaya ,di tepi sunga brantas ketika Empu Sindok mulai membangun keratin yang kemudian hari melahirkan kerajaan Kediri,Jenggala,Singosari sampai Majapahit.tampak sejarah akan berulang setelah 500 tahun,berdirinya Mataram-islam di lereng gunung Merapi.
Bila tanda tanda alam di percaya sebagai metafora sejarah,terdapat semacam siklus yang kekal untuk semua rentetan peristiwa,ada repetisi pengulangan berkali kali yang menetap,meski dengan cara yang tak sama,episode itu di awali dalam kelahiran,proses menuju dewasa,hingga akhirnya tumbang dalam kematian