Ketenagakerjaan
- Pada dasarnya setiap manusia hidup harus bekerja dan mempunyai
pekerjaan. Hal ini dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup baik
untuk dirinya sendiri maupun untuk diri orang lain, dan atau
kedua-duanya. Masalah pekerjaan ini merupakan masalah yang kompleks dan
serius. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoa membahas mengenai Ketenagakerjaan. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Pengertian Ketenagakerjaan
Tenaga
kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Secara garis
besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika
penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang
berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Bagaimana
dengan penduduk yang berumur kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64
tahun? Tentu saja mereka tidak termasuk kelompok tenaga kerja.
Tenaga
kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting bagi setiap
negara. Tanpa adanya tenaga kerja, faktor produksi alam dan faktor
produksi modal tidak dapat digunakan secara optimal. Tenaga kerja dibagi
atas kelompok angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Pemerintah
terus mengupayakan peningkatan mutu tenaga kerja dengan cara membekali
masyarakat dengan keterampilan sehingga dapat memasuki lapangan
pekerjaan sesuai yang dikehendaki. Bahkan, pemerintah sangat
mengharapkan agar masyarakat mampu menciptakan lapangan kerja sendiri
dengan memanfaatkan peluang yang ada atau membuka kesempatan kerja.
Kesempatan kerja mempunyai dua pengertian, yaitu:
- dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya tenaga kerja yang mempunyai kesempatan untuk bekerja,
- dalam arti luas, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya faktor-faktor produksi yang mungkin dapat ikut dalam proses produksi.
B. Klasifikasi Ketenagakerjaan
Pada dasarnya ketenagakerjaan dapat diklasifikasikan minimal menjadi tiga macam yakni tenaga kerja terdidik (skill labour), tenaga kerja terlatih (trainer labour), tenaga kerja tidak terlatih (unskill labour).
1. Tenaga kerja terdidik (skill labour)
Tenaga kerja terdidik (skill labour)
adalah tenaga kerja yang pernah memperoleh pendidikan formal dalam
bidang tertentu tetapi mereka belum pernah dilatih dalam bidang
tersebut.
Tenaga
kerja terdidik ini diidentikkan dengan tenaga kerja yang belum
berpengalaman. Keuntungan di dalam memilih tenaga kerja yang belum
berpengalaman ini antara lain:
- Tenaga kerja yang belum berpengalaman relatif lebih murah harganya karena tidak mempunyai kekuatan posisi tawar yang tinggi terhadap balas jasa atau upah yang diinginkan.
- Tenaga kerja yang belum berpengalaman relatif banyak tersedia di masyarakat sehingga perusahaan akan lebih leluasa memilih tenaga kerja yang dianggap memenuhi persyaratan dan berpotensi untuk bisa ikut memajukan perusahaan.
- Tenaga kerja yang belum berpengalaman lebih mudah untuk dibentuk dan diarahkan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Sedangkan kelemahannya adalah:
- Perusahaan harus merencanakan membuat program pelatihan tertentu kepada tenaga kerja yang belum berpengalaman agar benar-benar terampil dan menguasai di bidangnya.
- Perusahaan harus rela mengeluarkan sejumlah uang guna membiayai jalannya program pelatihan yang telah direncanakan.
- Untuk menjadikan tenaga kerja terdidik menjadi terlatih memerlukan proses waktu yang lama sehingga hasil yang dicapai oleh perusahaan tentu tidak seperti ketika merekrut tenaga kerja terlatih.
2. Tenaga kerja Terlatih (trained labour)
Yang
dimaksud tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang telah bekerja
dan pernah mengikuti latihan sesuai dengan bidangnya, misalnya seorang
yang telah menamatkan studinya dalam bidang akuntansi, maka mereka dapat
digolongkan sebagai tenaga kerja terlatih. Tenaga kerja terlatih ini
dapat disamakan dengan tenaga kerja yang sudah berpengalaman.
Keuntungan dalam memilih tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini antara lain:
- Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai tingkat produktivitas tinggi sehingga dapat secara langsung memberikan sumbangan yang besar bagi perusahaan.
- Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini tidak memerlukan pelatihan khusus dan hanya memerlukan penyesuaian-penyesuaian tertentu sehingga perusahaan tidak perlu membuat program pelatihan seperti yang terjadi pada tenaga kerja yang belum berpengalaman.
- Sebagai akibatnya perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan khusus bagi tenaga kerja yang sudah berpengalaman tersebut.
Sedangkan kelemahannya adalah :
- Tenaga kerja yang sudah berpengalaman ini pada dasarnya lebih sulit diperoleh atau didapat karena jumlahnya tidak banyak.
- Tenaga kerja yang sudah berpengalaman mempunyai daya tawar tinggi terhadap balas jasa atau upah yang diinginkan. Dengan demikian untuk mendapatkannya perusahaan harus siap memberikan imbalan yang cukup besar.
- Tenaga kerja yang sudah berpengalaman pada umumnya sudah terbentuk karakternya dan sudah jadi sehingga jika terjadi ketidaksesuaian dengan keinginan perusahaan biasanya sulit untuk diarahkan dan dibelokkan.
3. Tenaga kerja tidak terlatih (unskill labour)
Yang
dimaksud tenaga kerja tidak terlatih adalah tenaga kerja di luar tenaga
kerja terdidik dan juga tenaga kerja terlatih. Tenaga kerja tidak
terlatih ini merupakan bagian terbesar dari seluruh tenaga kerja yang
ada.
Mereka
umumnya hanya mengenyam pendidikan formal pada tataran tingkat bawah
dan tidak mempunyai keahlian yang memadai karena memang belum ada
pengalaman kerja, sehingga pekerjaan yang dikerjakannyapun umumnya tidak
memerlukan keahlian secara spesifik. Misalnya seorang pelajar (Tingkat
Sekolah Dasar, Tingkat Sekolah Menengah, Tingkat Sekolah Lanjutan Atas)
droup out, maka mereka dapat digolongkan pada tenaga kerja tidak
terlatih.
Keuntungan di dalam memilih tenaga kerja yang tidak terlatih antara lain:
- Tenaga kerja yang tidak terlatih ini sangat murah harganya karena di samping tidak mempunyai pendidikan formal tingkat tinggi juga keterampilan yang dimiliki tidak ada. Dengan demikian posisi kekuatan tawar menawar menjadi sangat lemah dibanding dengan tenga kerja terdidik dan tenaga kerja terlatih.
- Tenaga kerja yang tidak terlatih ini paling banyak tersedia di masyarakat, bahkan melebihi dari kapasitas tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga perusahaan akan sangat leluasa sekali untuk memilih tenaga kerja yang dianggap benar-benar memenuhi persyaratan dan berkomitmen untuk ikut mengembangkan perusahaan.
- Tenaga kerja yang tidak terlatih ini sangat mudah untuk diarahkan sesuai tujuan perusahaan.
Sedangkan kelemahannya adalah :
- Tenaga kerja yang tidak terlatih ini hanya dapat menjalankan perkerjaan yang bersifat umum dan tidak memerlukan keahlian.
- Tenaga kerja tidak terlatih ini hanya dapat menjalankan pekerjaan yang bersifat rutin dan umunya tingkat inisiatif daya kreativitasnya rendah sehingga bila terjadi kendala di lapangan mereka akan merasa kesulitan untuk mencari jalan keluarnya
- Tenaga kerja tidak terlatih ini kurang bisa menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, sehingga perlu pengawasan yang lebih teratur dari pihak perusahaan.