Sabtu, 25 April 2015
Biografi Jawaharlal Nehru - Perdana Menteri India Pertama
Jawaharlal Nehru
Nehru, ca. 1927
Perdana Menteri India I
Masa jabatan: 15 Agustus 1947 – 27 Mei 1964
Menteri Luar Negeri India
Masa jabatan: 15 Agustus 1947 – 27 Mei 1964
Menteri Keuangan India
Masa jabatan: 8 Oktober 1958 – 17 November 1959
Informasi pribadi:
Lahir: 14 November 1889 Allahabad, Provinsi Serikat, Kemaharajaan India
Meninggal: 27 Mei 1964 (74 tahun) New Delhi,
Labels:
India,
Pelopor/pendiri KAA,
tokoh populer
Jumat, 24 April 2015
Ibnu Khaldun - Bapak Pendiri Ilmu Historiografi, Sosiologi dan Ekonomi
Ibnu Khaldun, menurut wikipedia nama lengkapnya adalah Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami (عبد الرحمن بن محمد بن خلدون الحضرمي) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
Dalam literatur lainnya nama lengkapnya adalah Waliuddin
Dalam literatur lainnya nama lengkapnya adalah Waliuddin
Biografi Muhammad Ali Bogra - Perdana Menteri Pakistan pada 1953-1955
Mohammed Ali Bogra
মোহাম্মদ আলী বগুড়া
Perdana Menteri Pakistan
Masa jabatan: 17 April 1953 – 12 Agustus 1955
Informasi pribadi
Lahir: 19 Oktober 1909 Bogra, British Raj (sekarang Bangladesh)
Meninggal : 23 Januari 1963 (umur 53) Dacca, Pakistan (sekarang Dhaka, Bangladesh)
Partai politik: Liga Muslim
Alma mater: Universitas Calcutta
Agama: Islam
Muhammad Ali Bogra (Bengali: মোহাম্মদ আলী
Rabu, 22 April 2015
Selasa, 21 April 2015
Johny Setiawan - Penemu Planet Baru
Johny Setiawan adalah astronom asal Indonesia yang bekerja sebagai peneliti di Departemen Pembentukan Bintang dan Planet, Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman. Johny Setiawan dikenal sebagai penemu banyak planet ekstrasurya.
Pada Juni 2005, kelompok astronom Eropa dan Brasil di bawah pimpinannya berhasil menemukan sebuah planet luar surya yang diberi nama HD 11977 b.
Salah
Biografi Ali Sastroamidjojo - Perdana Menteri Indonesia ke-8
Ali Sastroamidjojo
Perdana Menteri Indonesia ke-8
Masa jabatan: 30 Juli 1953 – 11 Agustus 1955
Masa jabatan: 20 Maret 1956 – 9 April 1957
Menteri Pertahanan Indonesia ke-10
Masa jabatan: 24 Maret 1956 – 9 April 1957
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-4
Masa jabatan: 3 Juli 1947 – 4 Agustus 1949
Informasi pribadi
Lahir: 21 Mei 1903 Grabag, Magelang, Hindia Belanda
Tokoh Pelopor / Pendiri Konferensi Asia-Afrika KAA
Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario.
Minggu, 19 April 2015
PERANG MAKASAR
TujuanVOC untuk memonopoli perdagangan langsng bertentangan dengan
prinsip sistem terbuka yang di anut oleh kerajaan Goa yang di mana
sistem keterbukaan ini memberi kesempatan pada pedagang-pedangan
portugis, prancis, denmark dan belanda untuk datang ke makassar yang di
mana kedudukan makassar sebagai pusat perdagangan dengan hegemoni
politik sebagai dukungannya. Konflik semakin memuncak sejak tahun 1660
dengan adanya inisden-insiden dan faktor-faktor sebagai berikut :
1. Pendudukan benteng Pa"Nakkukang oleh VOC dirasakan sebagai
ancaman terus menerus terhadap Makassar
2. Peristiwa De Walvis pada tahun 1662 , waktu meriam – meriam nya
dan barang – barang muatannya disita oleh pasukan Karaeng Tallo ,
sedang tuntutan VOC untuk mengambalikannya di tolak.
3. Peristiwa kapal Leeuwin (1664) yang terkandas di pulau Don
Duango dimana anak kapal dibunuh dan sejumlah uang disita.
Untuk menghadapi kemungkinan pecahnya perang dengan Belanda , Sultan
Hasanudin pada akhir Oktober 1660 mengumpulkan semua bangsawan yang
diminta bersumpah setia kepadanya. Meskipun sultan hasanuddin dan
kelompok besar bangsawan leberpolitik damai lebih suka jalan damai namun
ada partai perang di bawah pimpinan Karaeng Popo. Pertahanan di bagi
atas beberapa sektor:
1. Pasukan sebesar 3000 orang di bawah pimpinan Daeng Tololo
saudara laki-laki sultah sendiri, mempertahankan benteng.
2. Sultan Hasanuddin dan Kareang Tallo menjaga istana Sombaopu
3. Pertahanan daera Portugis di serahkan kepada Kareang Lengkese
4. Kareang Karunrung sebagai komandan benteng Ujung Pandang yang
di mana wanita dan anak-anak diusingka ke pedalaman sedangkan orang
laki-laki di kerahkan untuk mengangkat senjata dan mempertahankan
kerajaan. Di kabarkan bahwa pasukan Makassar yang di tempatkan di tepi
Sungai Kalak Ongkong ada sekitar 1500 orang, dan di bantaeng ada 5
sampai 6000 orang.
Kekuatan VOC sangat ditentukan oleh aliansinya dengan Toangke juga dari
Soppeng dan Bone yang dengan demikian kekuatan pasukan bisa mencapai
jumlah 10 – 18.000 orang. Sedangkan Goa dan Tallo tergantung pada
aliansi dengan kerajaan tetangga di Sulawesi Selatan di tambah dengan
vasal-vasalnya di seberang lautan. Akhirnya bangsa melayu yang menjadi
kekuatan yang andalkan oleh makassar karena jalannya perang menentukan
mati-hidupnya mereka.
Jalannya perang di tentukan oleh juga oleh faktor iklim, suatu faktor
yang sejal awal di perhitungkan oleh VOC yang di mana apabila musim
hujan terjadi di kwatirkan pelabuhan makassar kurang aman bagi
kapal-kapal yang akan berperang. Antara tahun 1666-1669 terjadi musim
hujan yang di mana tidak banyak di lakukan operasi perang. Konlik
bersenjata yang di kobarkan anatara munculnya angkatan perang VOC di
pelabuhan Makassar dan jatuhnya Somboapu di tangannya merupakan konflik
bedar kedua yang di alami VOC dalam menjalankan penetrasinya di
Nusantara. Dari perang makassar ini di perolah bantuan untuk membantu
VOC yang memungkinkan kemenangan dengan aliansi dengan Arung Palakan
besert Toangkeknya. Berkali-kali VOC akan dapat memanfaatkan konflik
atau perpecahan di antara pribumi dengan VOC membentuk aliansi dengan
salah satu pihak. Konflik intern yang terdapat pada masyarakat pribumi
itu memberi keleluasaan bagi kekuasaan kolonial menjalankan politik
DEVIDE ET IMPERA nya.Hal ini membuat VOC tidak hanya berhasil merebut
monopoli perdagangan tetapi juga menempatkan kekuasaan politiknya.
Jalannya Perang (Desember 1666 - Juni 1669 )
Angkatan perang VOC yang berangkat pada tanggal 24 November 1666.
Berdasarkan instruktur Dewan VOC di Batavia segera di kirim oleh utusan
untuk menyampaikan surat kepada Kareang Goa berisi tuntutan agar di
berikan penggantian dan di penuhi tuntutan Voc secara memuaskan.
Tuntutan itu di sertai ancaman bahwa sikap dendam akan di hadapi dengan
kekerasan. Tuntutan itu di tolak oleh Sultan Hasanuddin, yang hanya
bersedia memberi ganti rugi apa yang di derita oleh VOC. Karena
kegagalan itu, speelman kemudian memerintahkan untuk melakukan pemboman
terhadap Makassar untuk melakukan intimidasi.
Meskipun Arung Palaka mendesak untuk segera melakukan serangan, Speelman
memutuskan untuk menunda operasi itu. Ekspedisi bergerak menuju ke arah
Butung, perjalanan itu melampaui Bathaeng, di mana terdapat persediaan
beras dan di serang tempat itu sampai hancur lebur. Di Buntung terdapat
pasukan Makassar di bawah pimpinan Karaeng Bottomarannu, Sultan Bima,
dan Opu Cening Luwu yang di perkirakan jumlahnya lima belas ribu orang.
Angkatan laut belanda berlayar ke maluku sedangkan Arung Palaka denan
pasukannya beroperasi di Butung. Berita tentang peristiwa di butung
menggelisahkan rakyat makassar maka dari itu persiapan pertahanan di
tingkatkan. Di Bone peristiwa itu di sambut dengan antusiasme, semangat
rakyat bangkit kembali, lebih-lebih setelah Arung Bela dam Arung Kaju
tiba dengan pasukan dari Butung. Persiapan dilakukan untuk mengadakan
ofensif terhadap Goa.
Sementara itu kunjungan Speelman ke maluku berhasil mengajak Sultan
Ternate ikut serta dalam perang. Agar mobilitas pasukan Bugis dapat di
perlancar serta semangat rakyat dapat di kobarkan untuk mendukung
perjuangan melawan Goa, maka Arung Palaka berkunjung ke Bone yang di
mana pemuka Bone dan Soppeng di adakan sumpah setia berdasarkan
perjanjian Attapang. Tujuan ofensif pasukan VOC-Bugis terarah kepada
Gelesong, suatu kunci strategis sebagai pertahanan terakhir dari
Makassar.
Serangan pasukan VOC-Bugis disertai pertempuran sengit untuk merebut
benteng di Galesong akhirnya dapat memukul mundur pasukan Makassar dan
pada akhir Agustus 1667 Galesong di kosongkan dan mereka mundur ke
Makassar. Setelah Galesong jatuh, suatu deretan benteng-benteng
pertahanan antara Besombong da Tallo perlu di hancurkan. Di sana pasukan
VOC-Bugis menghadapi perlawanan yang gigih. Tetaoi semanngat itu
menurun ketika mendengan berita invasi pasukan Mkassar ke Bone dan juga
bantuan dari Batavia todak banyak karena adanya perang antara negeri
belanda dan inggris. Bantuan itu datang dari pasukan Soppeng setelah
beberapa bangsawan Soppeng bergabung dengan Arung Palaka. Pada saat itu
sudah banyak raja-raja serta para bangsawan yang menyesuaikan diri dan
menyatakan loyalitasnya kepada Arung Palaka.
Sewaktu pasukan VOC-Bugis mengadakan pengepungan Makassar, timbullah
perbedaan pendapat antara Arung Palaka dan Speelman dari satu pihak
serta dewan di Batavia di lain pihak. Pihak yang pertama bertekad untuk
meneruskan penyerangan, sedangkan pihak kedua ingin berdiplomasi mencari
perdamaian. Suatu pertempuran besar terjadi pada tanggal 26 oktober
1667 di mana pasukan makassar mengalami kekalahan. Suatu gencatan
senjata selama tiga hari terjadi dan pada akhirnya Karaeng lengkese dan
karaeng bontosungu dengan kekuasaan dari Sultan Hasanuddin datang
berunding. Perundingan itu di mulai tanggal 13 november 1667 di desa
bongaya dekat besombong. Tujuan peridungan itu untuk menimbulkan
keseimbangan dan hidup berdampinan secara serasi dalam suasana
persaudaraan.
DAFTAR PUSTAKA
Kartodirdjo, Sartono, 1987, pengantar sejarah indonesia baru 1500-1900,
Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Sejarah Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
- Abdul Muthalib Sangadji
- Purnama Wulan
- Abdul Rachman
- Raden Soeharto
- Abu Hanifah
- Raden Soekamso
- Adnan Kapau Gani
- Ramelan
- Amir (Dienaren van Indie)
- Saerun (Keng Po)
- Anta Permana
- Sahardjo
- Anwari
- Sarbini
- Arnold Manonutu
- Sarmidi Mangunsarkoro
- Assaat
- Sartono
- Bahder Djohan
- S.M. Kartosoewirjo
- Dali
- Setiawan
- Darsa
- Sigit (Indonesische Studieclub)
- Dien Pantouw
- Siti Sundari
- Djuanda
- Sjahpuddin Latif
- Dr.Pijper
- Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
- Emma Puradiredja
- Soejono Djoenoed Poeponegoro
- Halim
- R.M. Djoko Marsaid
- Hamami
- Soekamto
- Jo Tumbuhan
- Soekmono
- Joesoepadi
- Soekowati (Volksraad)
- Jos Masdani
- Soemanang
- Kadir
- Soemarto
- Karto Menggolo
- Soenario (PAPI & INPO)
- Kasman Singodimedjo
- Soerjadi
- Koentjoro Poerbopranoto
- Soewadji Prawirohardjo
- Martakusuma
- Soewirjo
- Masmoen Rasid
- Soeworo
- Mohammad Ali Hanafiah
- Suhara
- Mohammad Nazif
- Sujono (Volksraad)
- Mohammad Roem
- Sulaeman
- Mohammad Tabrani
- Suwarni
- Mohammad Tamzil
- Tjahija
- Muhidin (Pasundan)
- Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
- Mukarno
- Wilopo
- Muwardi
- Wage Rudolf Soepratman
- Nona Tumbel
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.
Perjanjian Giyanti antara VOC dan Mataram, Tanggal 23 September 1754
Perjanjian Giyanti ialah kesepakatan antara VOC, pihak Mataram [diwakili oleh Sunan Pakubuwana III], & kelompok Pangeran Mangkubumi. Kelompok Pangeran Sambernyawa tak ikut dlm perjanjian ini. Pangeran Mangkubumi demi keuntungan pribadi memutar haluan menyeberang dari kelompok pemberontak bergabung dengan kelompok pemegang legitimasi kekuasaan memerangi pemberontak yaitu Pangeran Sambernyawa. Perjanjian yg ditandatangani pada bulan 13 Februari 1755 ini secara de facto & de jure menandai berakhirnya Kerajaan Mataram yg sepenuhnya independen.
Nama Giyanti diambil dari lokasi penandatanganan perjanjian ini, yaitu di Desa Giyanti [ejaan Belanda, sekarang tempat itu berlokasi di Dukuh Kerten, Desa Jantiharjo], di tenggara kota Karanganyar, Jawa Tengah. Berdasarkan perjanjian ini, wilayah Mataram dibagi dua: wilayah di sebelah timur Kali Opak [melintasi daerah Prambanan sekarang] dikuasai oleh pewaris tahta Mataram [yaitu Sunan Pakubuwana III] & tetap berkedudukan di Surakarta, sementara wilayah di sebelah barat [daerah Mataram yg asli] diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi sekaligus ia diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwana I yg berkedudukan di Yogyakarta. Di dalamnya juga terdapat klausul, bahwa pihak VOC dapat menentukan siapa yg menguasai kedua wilayah itu jika diperlukan. Menurut dokumen register harian N. Hartingh [Gubernur VOC untuk Jawa Utara], pada tanggal 10 September 1754 N. Hartingh berangkat dari Semarang untuk menemui Pangeran Mangkubumi. Pertemuan dengan Pangeran Mangkubumi sendiri baru pada 22 September 1754. Pada hari berikutnya diadakan perundingan yg tertutup & hanya dihadiri oleh sedikit orang. Pangeran Mangkubumi didampingi oleh Pangeran Notokusumo & Tumenggung Ronggo. Hartingh didampingi Breton, Kapten Donkel, & sekretaris Fockens. Sedangkan yg menjadi juru bahasa ialah Pendeta Bastani. Pembicaraan pertama mengenai pembagian Mataram. N. Hartingh menyatakan keberatan karena tak mungkin ada dua buah matahari. Mangkubumi menyatakan di Cirebon ada lebih dari satu Sultan. Hartingh menawarkan Mataram sebelah timur. Usul ini ditolak sang Pangeran. Perundingan berjalan kurang lancar karena masih ada kecurigaan di antara mereka. Akhirnya sesudah bersumpah untuk tak saling melanggar janji maka pembicaraan menjadi lancar.
Kembali Gubernur VOC mengusulkan agar Mangkubumi jangan menggunakan gelar Sunan, & menentukan daerah mana saja yg akan dikuasai oleh beliau. Mangkubumi berkeberatan melepas gelar Sunan karena sejak 5 tahun lalu diakui rakyat sebagai Sunan. [Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai Sunan [Yang Dipertuan] atas kerajaan Mataram ketika Paku Buwono II wafat di daerah Kabanaran, bersamaan VOC melantik Adipati Anom menjadi Paku Buwono III]. Perundingan terpaksa dihentikan & diteruskan keesokan harinya. Pada 23 September 1754 akhirnya tercapai nota kesepahaman bahwa Pangeran Mangkubumi akan memakai gelar Sultan & mendapatkan setengah Kerajaan.
Daerah Pantai Utara Jawa [orang Jawa sering menyebutnya dengan daerah pesisiran] yg telah diserahkan pada VOC [orang Jawa sering menyebut dengan Kumpeni] tetap dikuasai VOC & ganti rugi atas penguasaan Pantura Jawa oleh VOC akan diberikan setengah bagiannya pada Mangkubumi. Terakhir, Pangeran memperoleh setengah dari pusaka-pusaka istana. Nota kesepahaman tersebut kemudian disampaikan pada Paku Buwono III. Pada 4 November tahun yg sama, Paku Buwono III menyampaikan surat pada Gubernur Jenderal VOC Mossel atas persetujuan beliau tehadap hasil perundingan Gubernur Jawa Utara & Mangkubumi. Berdasarkan perundingan 22-23 September 1754 & surat persetujuan Paku Buwono III maka pada 13 Februari 1755 ditandatangani ‘Perjanjian di Giyanti yg kurang lebih poin-poinnya, seperti dikemukakan Soedarisman Poerwokoesoemo, sebagai berikut:
[sunting] Pasal 1
Pangeran Mangkubumi diangkat sebagai Sultan Hamengku Buwono Senopati Ingalaga Ngabdurrahman Sayidin Panotogomo Kalifattullah di atas separo dari Kerajaan Mataram, yg diberikan kepada beliau dengan hak turun temurun pada warisnya, dlm hal ini Pangeran Adipati Anom Bendoro Raden Mas Sundoro.
[sunting] Pasal 2
Akan senantiasa diusahakan adanya kerjasama antara rakyat yg berada dibawah kekuasaan Kumpeni dengan rakyat Kasultanan.
[sunting] Pasal 3
Sebelum Pepatih Dalem [Rijks-Bestuurder] & para Bupati mulai melaksanakan tugasnya masing-masing, mereka harus melakukan sumpah setia pada Kumpeni di tangan Gubernur. Intinya seorang patih dari dua kerajaan harus dikonsultasikan dengan Belanda sebelum kemudian Belanda menyetujuinya.
[sunting] Pasal 4
Sri Sultan tak akan mengangkat/memberhentikan Pepatih Dalem & Bupati, sebelum mendapatkan persetujuan dari Kumpeni. Pokok pokok pemikirannya itu Sultan tak memiliki kuasa penuh terhadap berhenti atau berlanjutnya seorang patih karena segala keputusan ada di tangan Dewan Hindia Belanda.
[sunting] Pasal 5
Sri Sultan akan mengampuni Bupati yg selama dlm peperangan memihak Kumpeni.
[sunting] Pasal 6
Sri Sultan tak akan menuntut haknya atas pulau Madura & daerah-daerah pesisiran, yg telah diserahkan oleh Sri Sunan Paku Buwono II kepada Kumpeni dlm Contract-nya pada tanggal 18 Mei 1746. Sebaliknya Kumpeni akan memberi ganti rugi kepada Sri Sultan 10. 000 real tiap tahunnya.
[sunting] Pasal 7
Sri Sultan akan memberi bantuan pada Sri Sunan Paku Buwono III sewaktu-waktu diperlukan.
[sunting] Pasal 8
Sri Sultan berjanji akan menjual kepada Kumpeni bahan-bahan makanan dengan harga tertentu.
[sunting] Pasal 9
Sultan berjanji akan mentaati segala macam perjanjian yg pernah diadakan antara raja-raja Mataram terdahulu dengan Kumpeni, khususnya perjanjian-perjanjian 1705, 1733, 1743, 1746, 1749.
[sunting] Penutup
Perjanjian ini dari pihak VOC ditanda tangani oleh N. Hartingh, W. van Ossenberch, J. J. Steenmulder, C. Donkel, & W. Fockens. ”
Perlu ditambahkan Pepatih Dalem [Rijks-Bestuurder/Chief of Administration Officer] dengan persetujuan residen/gubernur ialah pemegang kekuasaan eksekutif sehari hari yg sebenarnya [bukan di tangan Sultan].
Kerusuhan Setelah Perjanjian Giyanti
Perjanjian Giyanti belum mengakhiri kerusuhan karena dlm perjanian ini kelompok Pangeran Sambernyawa [Raden Mas Said] tak turut serta. Mengapa dlm perjanjian Giyanti ini Pangeran Sambernyawa tak turut serta? Para Pujangga Jawa & Sejarahwan rupanya enggan untuk menulis persoalan detail sekitar perjanjian ini atau paling tak generasi muda diberi suatu informasi yg benar sebagai landasan membangun mentalitas bangsa pentingnya persatuan. Dalam Perjanjian Giyanti ini Pangeran Sambernyawa ialah rivalitas Pangeran Mangkubumi untuk menjadi penguasa nomer satu di Mataram. Perjanjian Giyanti merupaken persekongkolan untuk menghancurkan pemberontak. Berhubung pemberontak Mangkubumi sudah bertobat & kembali bersama VOC & Paku Buwono III bersekutu kembali untuk maksud yg sama mematahkan & menumpas pemberontakan.Pemberontak yg dimaksud dlm persekutuan dengan Perjanjian Giyanti ialah Pangeran Sambernyawa. Sebagai pemimpin pemberontak Pangeran Sambernyawa dinyatakan sebagai musuh bersama. Disini Perjanjian Giyanti terjadi bukannya tanpa sebab. Sebab yg utama ialah “penyeberangan Pangeran Mangkubumi” dari memberontak menjadi sekutu VOC & Paku Buwono III. Mengapa & bagaimana Pangeran Mangkubumi yg telah lari dari Keraton & menggabungkan diri dengan pemberontak tiba tiba kembali memerangi pemberontak? Dengan Perjanjian Giyanti Pangeran Mangkubumi sudah bukan lagi sebagai pejabat bawahan Paku Buwono III melainkan sebagai penguasa yg demi alasan ketenteraman Kerajaan memainkan peran memerangi pemberontak.
Disini rupanya Sejarah ada yg disembunyikan & ditutup tutupi. Pangeran Mangkubumi yg sebelum Perjanjian Giyanti memusuhi VOC secara tiba tiba berbalik bahu membahu memerangi pemberontak. Apa latar belakang yg mendasari sehingga terjadi persekutuan baru VOC, Paku Buwono III & Pangeran Mangkubumi? Persekutuan Paku Buwono III dengan VOC sudah bukan barang baru lagi karena keduanya bersekutu untuk menumpas pemberontakan. Pangeran Mangkubumi merupaken persoalan tersendiri karena bersama Pangeran Sambernyawa berada dlm posisi memberontak & memusuhi VOC. Pangeran Mangkubumi & Pangeran Sambernyawa tak kompak dlm menghadapi VOC. Kedua nya berselisih & puncak perselisihan itu mengemuka dengan menyeberangnya Pangeran Mangkubumi ke pihak lawan [ VOC ]. Penyeberangan itu dilakukan karena kekuatan bersenjata Pangeran Mangkubumi mengalami kekalahan yg sangat telak & Pangeran Mangkubumi tak ingin kehilangan kekuasaannya atas kekuatan bersenjatanya akibat kalah dengan Pangeran Sambernyawa.
VOC melihat bahwa Pangeran Mangkubumi tak bakalan menyeberang ke pihaknya kalau tak mengalami kekalahan dlm perselisihan itu. Dengan bersama sama Kompeni atau VOC maka musuh Pangeran Mangkubumi bukan lagi VOC/kompeni/Belanda melainkan musuhnya ialah Pangeran Sambernyawa sebagai musuh bersama [ VOC/Kompeni/Belanda, Pakubuwono III, Pangeran Mangkubumi]. Sebelum secara bersama bahu membahu bertindak melenyapkan Pangeran Sambernyawadisini tampak dengan jelas bahwa “pembagian Mataram menjadi Keraton Yogyakarta & Keraton Surakarta” ialah Kesepakatan VOC dengan Pangeran Mangkubumi yg digelar di Giyanti.
Sabtu, 18 April 2015
Kisah Perseteruan Antara Iblis dan Nabi Yahya as
Nabi dan Rasul pun tak luput dari godaan iblis laknatullah.
Nabi Yaha as merupakan putra dari Nabi Zakaria as, dan keduanya menjadi Nabi dan Rasul Allah SWT.
Nabi Yahya as dari sejak kecil telah terpelihara dari perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan) dan terpelihara dari maksiat.
Hal ini dijelaskan dengan Firman Allah SWT dalam Surat Maryam ayat 12-13.
Allah SWT berifrman,
يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا ١٢
وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيًّا ١٣
Artinya:
12. Hai Yahya, ambillah[1] Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. dan Kami berikan kepadanya hikmah[2] selagi ia masih kanak-kanak,
13. dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). dan ia adalah seorang yang bertakwa,
[1] Maksudnya: pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu.
[2] Maksudnya: kenabian. atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama.
Kisahnya
Pada suatu hari, datanglah iblis menghadap Nabi Yahya as dan berkata sebagaimana berikut terangkum dalam dialog.
Iblis : "Wahai Nabi Yahya, aku ingin memberimu nasehat."
Nabi Yahya as : "Kamu bohong. Kamu jangan menasehati aku, tetapi beritahukan kepadaku tentang anak cucu Nabi Adam as."
Iblis : "Anak cucu Adam itu menurut asal ada tiga golongan, yaitu:
1. Golongan yang paling keras terhadap golongan kami.
Bila saya menemukan kesempatan untuk untuk menggodanya, maka kesempatan itu tidak bisa saya manfaatkan sehingga kami tidak memperoleh apa-apa dari mereka.
2. Golongan yang kami kuasai.
Mereka ini ditangan kami tidak ubahnya seperti bola di tangan para anak-anak kami yang kapan saja bisa dimainkan. Kami puas atas mereka ini.
3. Golongan orang-orang seperti Anda.
Mereka ini oleh Allah SWT dilindungi sehingga saya tidak dapat menembus mereka.
Nabi Yahya as : "Kalau begitu, apakah kamu mampu menggoda saya?"
Iblis : "Tidak. Tapi hanya sekali saja saya mampu menggoda Anda. Yaitu ketika Anda menghadapi makanan, lalu Anda memakan makanan itu sekenyang-kenyangnya sampai Anda tertidur pada waktu itu. Saat itu Anda tidak melakukan shalat malam seperti pada malam-malam sebelumnya."
Nabi Yahya as :
(riwayat dari Abdullah bin Al Imam Ahmad Hambal dari Tsabit Al Bannani).
Karena Iblis tidak mampu menggoda Nabi Yahya as, maka iblis pun pergi untuk kembali nanti. Iblis berfikir, mungkin di kesempatan lain bisa menggoda Nabi Yahya as.
Kesempatan pun datang juga.
Iblis mendatangi Nabi Yahya as lagi, dan kali ini iblis tengah memperlihatkan dirinya dengan beberapa barang yang tergantung.
Dan terjadilah dialog lagi sebagaiman berikut.
Nabi Yahya as : "Apakah barang-barang yang tergantung itu, wahai Iblis laknatullah?"
Iblis : "Ini adalah beberapa syahwat yang saya dapat dari anak Adam.
Nabi Yahya as : "Apakah aku juga ada (syahwat)?"
Iblis : "Kadang-kadang Anda kebanyakan makan (maksudnya sekali itu saja hingga Beliau tertidur), lalu Anda berat untuk menjalankan shalat dan dzikir kepada Allah SWT."
Nabi Yahya as : "Apakah ada yang lain?"
Iblis : "Tidak ada. Wallahi tidak ada."
(Ini menunjukkan bahwa para Nabi dan Rasul itu benar-benar dilindungi oleh Allah SWT dari perbuatan dosa).
Nabi Yahya as : "Ketahuilah wahai Iblis, sesungguhnya Allah SWT tidak akan memenuhkan perut saya dari berbagai makanan."
Iblis : "Saya rasa demikian. Saya pun juga begitu, saya tidak akan memberi nasehat kepada anak cucu Adam."
Masih ada satu lagi riwayat tentang Nabi Yahya as.
Diriwayatkan dari Ibnu Abid Dunya dari Abdullah.
Saat itu, Iblis mendatangi Nabi Yahya as kali ketiga, dan dialogpun terjadi lagi.
Nabi Yahya as : "Wahai Iblis, tolong beritahu saya apakah yang paling engkai sukai dari manusia? Dan adakah yang paling engkau benci dari manusia."
Iblis : "Orang mukmin yang paling aku sukai adalah orang mukmin yang bakhil. Sedangkan orang mukmin yang paling aku benci adalah orang mukmin yang fasik (rusak amalny) tetapi dermawan."
Nabi Yahya as : "Mengapa bisa begitu?"
Iblis : "Orang mukmin yang bakhil itu menurut saya sudah cukup (untuk digoda amalnya). Tetapi kalau orang mukmin fasik yang suka bersedekah, saya khawatir kalau kedermawananya itu diketahui oleh Allah SWT lalu diterima amalnya, itu berarti saya tidak punya teman di neraka nanti."
Kemudian Iblis pergi dari hadapan Nabi Yahya as sambil berkata,
"Kalau Anda bukan Yahya UtusanNya, tentu saya tidak akan memberitahu tentang masalah ini."
Dari dialog dan percakapan antara Nabi Yahya as dan Iblis di atas telah disebutkan bahwa orang mukmin yang paling disukai oleh Iblis adalah orang mukmin yang bakhil/kikir. Karena seorang mukmin yang seperti ini telah menjadi teman iblis. Allah SWT membenci orang yang seperti ini.
Kenapa..?
Karena orang mukmin yang sedemikian itu telah beranggapan bahwa harta yang dimilikinya itu adalah hasil dari jerih payahnya sendiri tanpa pertolongan dan pemberian Allah SWT.
Na'uzubillah...
Untuk itulah admin menghimbau para pembaca Blog Kisah Teladan Islami ini untuk menafkahkan atau mensedekahkan sebagain harta/rezeki yang telah kita miliki ke jalan yang senantiasa diridhai Allah SWT.
Dan inilah nantinya yang akan menyelamatkan seseorang dari lembah kesesatan.
Nabi Yaha as merupakan putra dari Nabi Zakaria as, dan keduanya menjadi Nabi dan Rasul Allah SWT.
Nabi Yahya as dari sejak kecil telah terpelihara dari perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan) dan terpelihara dari maksiat.
Hal ini dijelaskan dengan Firman Allah SWT dalam Surat Maryam ayat 12-13.
Allah SWT berifrman,
يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا ١٢
وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيًّا ١٣
Artinya:
12. Hai Yahya, ambillah[1] Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. dan Kami berikan kepadanya hikmah[2] selagi ia masih kanak-kanak,
13. dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). dan ia adalah seorang yang bertakwa,
[1] Maksudnya: pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu.
[2] Maksudnya: kenabian. atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama.
Kisahnya
Pada suatu hari, datanglah iblis menghadap Nabi Yahya as dan berkata sebagaimana berikut terangkum dalam dialog.
Iblis : "Wahai Nabi Yahya, aku ingin memberimu nasehat."
Nabi Yahya as : "Kamu bohong. Kamu jangan menasehati aku, tetapi beritahukan kepadaku tentang anak cucu Nabi Adam as."
Iblis : "Anak cucu Adam itu menurut asal ada tiga golongan, yaitu:
1. Golongan yang paling keras terhadap golongan kami.
Bila saya menemukan kesempatan untuk untuk menggodanya, maka kesempatan itu tidak bisa saya manfaatkan sehingga kami tidak memperoleh apa-apa dari mereka.
2. Golongan yang kami kuasai.
Mereka ini ditangan kami tidak ubahnya seperti bola di tangan para anak-anak kami yang kapan saja bisa dimainkan. Kami puas atas mereka ini.
3. Golongan orang-orang seperti Anda.
Mereka ini oleh Allah SWT dilindungi sehingga saya tidak dapat menembus mereka.
Nabi Yahya as : "Kalau begitu, apakah kamu mampu menggoda saya?"
Iblis : "Tidak. Tapi hanya sekali saja saya mampu menggoda Anda. Yaitu ketika Anda menghadapi makanan, lalu Anda memakan makanan itu sekenyang-kenyangnya sampai Anda tertidur pada waktu itu. Saat itu Anda tidak melakukan shalat malam seperti pada malam-malam sebelumnya."
Nabi Yahya as :
(riwayat dari Abdullah bin Al Imam Ahmad Hambal dari Tsabit Al Bannani).
Karena Iblis tidak mampu menggoda Nabi Yahya as, maka iblis pun pergi untuk kembali nanti. Iblis berfikir, mungkin di kesempatan lain bisa menggoda Nabi Yahya as.
Kesempatan pun datang juga.
Iblis mendatangi Nabi Yahya as lagi, dan kali ini iblis tengah memperlihatkan dirinya dengan beberapa barang yang tergantung.
Dan terjadilah dialog lagi sebagaiman berikut.
Nabi Yahya as : "Apakah barang-barang yang tergantung itu, wahai Iblis laknatullah?"
Iblis : "Ini adalah beberapa syahwat yang saya dapat dari anak Adam.
Nabi Yahya as : "Apakah aku juga ada (syahwat)?"
Iblis : "Kadang-kadang Anda kebanyakan makan (maksudnya sekali itu saja hingga Beliau tertidur), lalu Anda berat untuk menjalankan shalat dan dzikir kepada Allah SWT."
Nabi Yahya as : "Apakah ada yang lain?"
Iblis : "Tidak ada. Wallahi tidak ada."
(Ini menunjukkan bahwa para Nabi dan Rasul itu benar-benar dilindungi oleh Allah SWT dari perbuatan dosa).
Nabi Yahya as : "Ketahuilah wahai Iblis, sesungguhnya Allah SWT tidak akan memenuhkan perut saya dari berbagai makanan."
Iblis : "Saya rasa demikian. Saya pun juga begitu, saya tidak akan memberi nasehat kepada anak cucu Adam."
Masih ada satu lagi riwayat tentang Nabi Yahya as.
Diriwayatkan dari Ibnu Abid Dunya dari Abdullah.
Saat itu, Iblis mendatangi Nabi Yahya as kali ketiga, dan dialogpun terjadi lagi.
Nabi Yahya as : "Wahai Iblis, tolong beritahu saya apakah yang paling engkai sukai dari manusia? Dan adakah yang paling engkau benci dari manusia."
Iblis : "Orang mukmin yang paling aku sukai adalah orang mukmin yang bakhil. Sedangkan orang mukmin yang paling aku benci adalah orang mukmin yang fasik (rusak amalny) tetapi dermawan."
Nabi Yahya as : "Mengapa bisa begitu?"
Iblis : "Orang mukmin yang bakhil itu menurut saya sudah cukup (untuk digoda amalnya). Tetapi kalau orang mukmin fasik yang suka bersedekah, saya khawatir kalau kedermawananya itu diketahui oleh Allah SWT lalu diterima amalnya, itu berarti saya tidak punya teman di neraka nanti."
Kemudian Iblis pergi dari hadapan Nabi Yahya as sambil berkata,
"Kalau Anda bukan Yahya UtusanNya, tentu saya tidak akan memberitahu tentang masalah ini."
Dari dialog dan percakapan antara Nabi Yahya as dan Iblis di atas telah disebutkan bahwa orang mukmin yang paling disukai oleh Iblis adalah orang mukmin yang bakhil/kikir. Karena seorang mukmin yang seperti ini telah menjadi teman iblis. Allah SWT membenci orang yang seperti ini.
Kenapa..?
Karena orang mukmin yang sedemikian itu telah beranggapan bahwa harta yang dimilikinya itu adalah hasil dari jerih payahnya sendiri tanpa pertolongan dan pemberian Allah SWT.
Na'uzubillah...
Untuk itulah admin menghimbau para pembaca Blog Kisah Teladan Islami ini untuk menafkahkan atau mensedekahkan sebagain harta/rezeki yang telah kita miliki ke jalan yang senantiasa diridhai Allah SWT.
Dan inilah nantinya yang akan menyelamatkan seseorang dari lembah kesesatan.
Pembunuhan Terhadap Nabi Yahya
Posted by Kisah Islami Teladan on Saturday, November 26, 2011
Nabi Yahya as menolak dengan keras rencana pernikahan Raja Herodus dengan ank kandungnya. Karena pernikahan yang seperti itu dilarang dalam hukum Allah SWT.
Kisahnya.
Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Yahya as tidak setengah-setengah. Ia tetap konsisten mengatakan yang benar itu benar dan yang salah tetaplah salah, seperti penolakannya terhadap rencana pernikahan Raja Herodus dengan putri kandungnya sendiri yang bernama Hirodia.
Pendapatnya tetap kuat meski yang dihadapinya adalah seorang raja.
"Pernikahan itu tidak akan saya akui, malah saya akan tetap menentangnya sampai kapanpun," ucap Nabi Yahya as kepada masyarakat yang menunggu keputusannya.
"Baiklah, kami juga tidak akan membenarkan pernikahan itu," ujar masyarakat kepada Nabi Yahya as.
Pada saat itu, memang Nabi Yahya as telah menjadi panutan masyarakat. Apapun yang diucapkannya senantiasa diikuti, begitu pula sesuatu yang dilarang juga akan dipatuhi.
Alasan Nabi Yahya as melarang pernikahan itu sangalah kuat, yaitu karena Hirodia merupakan anak kandung dari Raja Hirodus itu sendiri. Pernikahan seperti itu sangatlah dilarang oelh Allah SWT.
Hirodia Merayu Nabi Yahya as.
Hirodia memang tengah menjadi buah bibir setiap pemuda Palestina. Kecantikannya seperti bulan purnama, matanya jernih laksana bintang kejora, tubuhnya ramping dan seksi dengan rambut hitam yang panjang semakin menambah cantik wajahnya.
Pada akhirnya, kabar penolakan Nabi Yahya as terhadap rencana pernikahna itu sampai juga ke telinga Hirodia. Ia sangat terkejut sekaligus takut bila renca menjadi permaisuri tidak menjadi kenyataan. Karenanya, ia membuat siasat untuk merayu Nabi Yahya as dengan modal kecantikannya.
Setelah berhias secantik mungkin, Hirodia menyelinap masuk ke kamar Nabi Yahya as.
"Wahai Yahya, tidak tertarikkah engkau kepada tubuhku ini?" rayu Hirodia sambil memperlihatkan tubuhnya.
"Hirodia, tutuplah tubuhmu, ketahuilah bahwa orang-orang yang melakukan mesum akan disiksa di hari kiamat dan berbau lebih busuk dari bau bangkai," tolak Nabi Yahya as pada ajakan Hirodia untuk berbuat mesum.
Mendengar jawaban Nabi Yahya as yang demikian, Hirodia menjadi sangat jengkel. Ia lantas meminta kepada Herodus agar membunuh Nabi Yahya as.
"Sekiranya engaku benar-benar cinta kepadaku, aku ingin bukti darimu," ucap Hirodia kepada Raja Herodus.
"Bukti apa yang engkau inginkan?" tanya Raja Herodus.
"Aku ingin engkau membunuh Nabi Yahya as agar tidak ada lagi orang yang menentang rencana pernikahan kita," jelas Hirodia.
Nabi Yahya as Rela Dibunuh Demi Kebenaran dan Takut Azab Allah SWT.
Raja Herodus yang terkenal dengan kekejamannya itu langsung menyanggupi permintaan calon permaisurinya. Dengan segera ia menyuruh para prajuritnya untuk menangkap Nabi Yahya as.
Setelah tertangkap, Nabi Yahya as dimasukkan ke dalam penjara.
"Wahai Yahya, jelaskan mengapa engkau melarang rencana pernikahan kami?" tanya Raja Herodus.
"Ketahuilah bahwa Allah SWT melarang pernikahan antara ayah dan anak. Allah SWT juga melaknat siapa saja yang melakukan pernikahan seperti itu," jelas Nabi Yahya as.
"Kami tidak peduli, sekarang akuilah dan umumkanlah kepada rakyatku bahwa engkau merestui rencana pernikahan kami," ujar Raja Herodus.
"Demia Allah SWT, aku tidak akanmengatakan benar bila kenyataannya iitu salah," jawab Nabi Yahya as tidak gentar sedikitpun.
"Baiklah, kalau engkau tidak mau merestui, maka engkau akan aku bunuh," ancam Raja Herodus.
"Tidak ada sesuatu pun yang aku takuti kecuali azab Allah SWT," jawab Nabi Yahya as dengan tenangnya.
Nabi Yahya as tetap saja bersikukuh pada pendirian dan keutusannya. Ia rela dibunuh daripada ikut menanggung azab Allah SWT karena ikut membenarkan pernikahan yang terlarang itu.
Akhirnya, Raja Herodus menyuruh prajuritnya untuk membunuh Nabi Yahya as. Darah pun mengucur dengan derasnya mengiringi kematian Nabi Yahya as yang sangat disegani oleh rakyat Herodus itu. Beliau pun tewas dalam memegang syariat agama Allah SWT.
Dari kisah inilah, Allah SWT mengutuk kekejaman Raja Herodus yang telah membunuh Nabi Yahya as. Kutukan tersebut terdapat dalam ayat suci Al Qur'an Surat An-Nisaa ayat 93.
Allah SWT berfirman,
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
Artinya:
"Dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya."
PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
Andi Aziz merupakan seorang mantan perwira KNIL. Pada tanggal 30 Maret
1950, ia bersama dengan pasukan KNIL di bawah komandonya menggabungkan diri ke
dalam APRIS di hadapan Letnan Kolonel Ahmad Junus Mokoginta, Panglima Tentara
dan Teritorium Indonesia Timur.
Pemberontakan dibawah pimpinan Andi Aziz ini terjadi di Makassar diawali dengan adanya
kekacauan di Sulawesi Selatan pada bulan April 1950. Kekacauan tersebut terjadi
karena adanya demonstrasi dari kelompok masyarakat yang anti-federal, mereka
mendesak NIT segera menggabungkan diri dengan RI. Sementara itu terjadi
demonstrasi dari golongan yang mendukung terbentuknya Negara federal. Keadaan
ini menyebabkan muncul kekacauan dan ketegangan di masyarakat.
Untuk menjaga keamanan maka pada tanggal 5 April 1950, pemerintah
mengirimkan 1 batalion TNI dari Jawa. Kedatangan pasukan tersebut dipandang
mengancam kedudukan kelompok masyarakat pro-federal. Selanjutnya kelompok
pro-federal ini bergabung dan membentuk “Pasukan Bebas” di bawah pimpinan
Kapten Andi Aziz. Ia menganggap masalah keamanan di Sulawesi Selatan menjadi
tanggung jawabnya.
Pada 5 April 1950, pasukan Andi Aziz menyerang markas TNI di Makassar dan
berhasil menguasainya bahkan Letkol Mokoginta berhasil ditawan. Bahkan Ir.P.D.
Diapari (Perdana Mentri NIT) mengundurkan diri karena tidak setuju dengan
tindakan Andi Aziz dan diganti Ir. Putuhena yang pro-RI. Tanggal 21 April 1950,
Wali Negara NIT, Sukawati mengumumkan bahwa NIT bersedia bergabung dengan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mengatasi pemberontakan tersebut pemerintah pada tanggal 8 April 1950
mengeluarkan perintah bahwa dalam waktu 4 x 24 Jam Andi Aziz harus melaporkan
diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepada pasukan yang
terlibat pemberontakan diperintahkan untuk menyerahkan diri dan semua tawanan
dilepaskan. Pada saat yang sama dikirim pasukan untuk melakukan operasi militer
di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh A.E. Kawilarang.
Pada tanggal 15 April 1950 Andi Aziz berangkat ke Jakarta setelah
didesak oleh Presiden NIT, Sukawati. Tetapi Andi Aziz terlambat melapor
sehingga ia ditangkap dan diadili sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor H.
V Worang terus melakukan pendaratan di Sulawesi Selatan. Pada 21 April 1950
pasukan ini berhasil menduduki Makassar tanpa perlawanan dari pasukan
pemberontak.
Tanggal 26 April 1950, pasukan ekspedisi yang dipimpin A.E. Kawilarang
mendarat di Sulawesi Selatan. Keamanan yang tercipta di Sulawesi Selatan tidak
berlangsung lama karena keberadaan pasukan KL-KNIL yang sedang menunggu
peralihan pasukan APRIS keluar dari Makassar. Mereka melakukan provokasi dan
memancing bentrokan dengan pasukan APRIS.
Pertempuran antara APRIS dengan KL-KNIL terjadi pada 5 Agustus 1950. Kota
Makassar pada waktu itu berada dalam suasana peperangan. APRIS berhasil memukul
mundur pasukan lawan. Pasukan APRIS melakukan pengepungan terhadap
tangsi-tangsi KNIL.
8 Agustus 1950, pihak KL-KNIL meminta untuk berunding ketika menyadari
bahwa kedudukannya sudah sangat kritis.Perundingan dilakukan oleh Kolonel A.E
Kawilarang dari pihak RI dan Mayor Jendral Scheffelaar dari KL-KNIL. Hasilnya
kedua belah pihak setuju untuk dihentikannya tembak menembak dan dalam waktu
dua hari pasukan KL-KNIL harus meninggalkan Makassar.Johann Wolfgang Döbereiner - Membuat Pengelompokan Unsur
Johann Wolfgang Döbereiner adalah seorang ahli kimia Jerman yang terkenal karena pekerjaan yang meramalkan hukum periodik untuk unsur-unsur kimia. Ia dikenal sebagai Triad Döbereiner, Lampu Döbereiner.
Kehidupan
Johann Wolfgang Döbereiner lahir pada 13 Desember 1780 di Hof, Bayreuth. Sebagai anak kusir, Döbereiner memiliki sedikit kesempatan untuk sekolah formal. Jadi ia magang di apotek,
Kamis, 16 April 2015
Biografi Ibnu Khaldun - Peletak Dasar Ilmu-Ilmu Sosial dan Politik Islam
Masjid tempat belajar Ibnu kaldun
Nama lengkap Ibnu Khaldun adalah Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami (عبد الرحمن بن محمد بن خلدون الحضرمي) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1 Ramadan
Rabu, 15 April 2015
Hugo tetrode - Fisikakawan Statistik, Teori Kuantum Awal dan Mekanika Kuantum
Hugo Martin tetrode adalah seorang fisikawan teoritis Belanda yang memberikan kontribusi dalam fisika statistik, teori kuantum awal dan mekanika kuantum.
Ia lahir di Amsterdam pada 7 Maret 1895. Pada tahun 1912, tetrode mengembangkan persamaan Sackur-tetrode, ekspresi mekanik kuantum dari entropi suatu gas ideal. konstanta Sackur-tetrode yakni S 0 / R, adalah konstanta fisika dasar yang
Selasa, 14 April 2015
Johannes von Hanstein - Melakukan penelitian Awal Proses Pembuahan Pakis
Asteranthera ovata, (Cav.) Hanst. di Taman National Puyehue
Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein (15 Mei 1822 - 27 Agustus 1880) adalah ahli botani Jerman yang berasal dari Potsdam.
Ia belajar di Gärtnerlehranstalt (Institut Hortikultura) di Potsdam, kemudian belajar ilmu di Berlin dan mencapai gelar doktor pada tahun 1848. Pada tahun 1855 ia menjadi dosen botani di University of
Selasa, 07 April 2015
kisah nabi harun & musa
Mengisahkan nabi Harun tidak lepas
dari kisah nabi Musa, kerena ia adalah juru bicara nabi Musa ketika
menghadap Fir”aun ataupun umat nabi Musa sendiri. Kisahnya ketika nabi
Musa berhasil membawa umatnya keluar dari wilayah Mesir dan selamat dari
kejaran Fir”aun yang ingin membunuh mereka.
Kini tibalah saatnya nabi Musa untuk menerima wahyu dari Allah swt, ia memerintahkan nabi Harun agar menjaga umatnya, jangan sampai mereka kufur, lalu nabi Musa naik gunung Thursina, untuk berkhalwat dan berpuasa sempat empat puluh hari. Diatas gunung nabi Musa kemudian memohon kepada Allah swt “ Ya Tuhan, dapatkah aku melihat Engkau ?”
Allah swt berfirman:”Engkau akan sanggup melihat Ku, tetapi cobalah lihat bukit itu. Jika tetap berdiri tegak di tempatnya maka kau akan dapat melihat Ku”. Lalu nabi Musa menoleh kearah bukit atau gunung yang dimaksud, seketika gunung yang dilihat hancur luluh tanpa meninggalkan bekas, lalu masuk ke dalam perut bumi.
Nabi Musa terperanjat, gemetar seluruh tubuhnya dan jatuh pingsan, setelah itu sadar ia bertasbih dan bertahmid seraya memohon ampun atas kelancangannya itu, “ maha besar Engkau Wahai Tuhan, ampunilah aku dan terimalah taubatku dan aku akan menjadi orang pertama yang beriman kepada Mu”. Selanjutnya Allah swt menurunkan Kitab Taurat yang berupa kepingan – kepingan batu, di dalamnya tertulis pedoman hidup dan penuntun beribadah kepada Allah Swt.
Ketika nabi Musa turun dari bukit Thursina ia terkejut, kaumnya lelah tersesat. Mereka berpesta pora dan menyembah patung anak sapi yang terbuat dari emas. Nabi Musa menegur saudaranya yaitu Harun yang telah dititipi agar menjaga umatnya. Nabi Harun berkata bahwa ia sudah memperingatkan mereka, namun mereka tak menganggapnya sebelah mata. Nabi Harun dianggap orang yang lemah.
Setelah diselidiki ternyata Samiri-lah orang yang mengajak orang – orang itu membuat patung anak sapi dan menyembahnya. Nabi Musa marah sekali sehingga Samiri diusir, dan tidak boleh bergaul dengan masyarakat, sebab Samiri terkena kutukan, jika ia disentuh atau menyentuh manusia maka badannya akan menjadi demam panas itulah siksaan di dunia, adapun nanti di akhirat ia akan di masukkan ke dalam neraka.
Kemudian nabi Musa memerintahkan kaumnya yang telah tersesat menyembah patung anak sapi supaya bertaubat kepada Allah Swt dengan sebenar – benarnya taubat. Tujuh puluh orang diantara kaumnya diajak ke bukit Thursina, untuk mereka adalah orang – orang terbaik. Di ajak nabi Musa untuk memohonkan ampun buat kaumnya yang berdosa.
Setelah nabi Musa selesai bercakap – cakap dengan Allah Swt , mereka berkata kepada nabi Musa:”Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami dapat melihat Allah dengan terang dan nyata”.
Sebagai jawaban kontan atas kelancangan mereka itu Allah Swt mengirim halilintar yang menyambar dan merenggut nyawa mereka sekaligus. Nabi Musa sedih melihat nasib kelompok tujuh puluh itu, mereka adalah orang – orang terbaik yang dikumpulkan dari kaumnya. Ia memohon kepada Allah Swt agar mereka diampuni dosa-dosa mereka dan dihidupkan lagi.
Allah Swt mengabulkan do”anya, tujuh puluh orang yang sudah mati itu dihidupkan kembali, nabi Musa kemudian menyuruh orang – orang itu bersumpah untuk berpegang teguh dengan kitab Taurat sebagai pedoman hidup. Melaksanakan perintah – Nya dan menjauhi larangan- Nya.
Kini tibalah saatnya nabi Musa untuk menerima wahyu dari Allah swt, ia memerintahkan nabi Harun agar menjaga umatnya, jangan sampai mereka kufur, lalu nabi Musa naik gunung Thursina, untuk berkhalwat dan berpuasa sempat empat puluh hari. Diatas gunung nabi Musa kemudian memohon kepada Allah swt “ Ya Tuhan, dapatkah aku melihat Engkau ?”
Allah swt berfirman:”Engkau akan sanggup melihat Ku, tetapi cobalah lihat bukit itu. Jika tetap berdiri tegak di tempatnya maka kau akan dapat melihat Ku”. Lalu nabi Musa menoleh kearah bukit atau gunung yang dimaksud, seketika gunung yang dilihat hancur luluh tanpa meninggalkan bekas, lalu masuk ke dalam perut bumi.
Nabi Musa terperanjat, gemetar seluruh tubuhnya dan jatuh pingsan, setelah itu sadar ia bertasbih dan bertahmid seraya memohon ampun atas kelancangannya itu, “ maha besar Engkau Wahai Tuhan, ampunilah aku dan terimalah taubatku dan aku akan menjadi orang pertama yang beriman kepada Mu”. Selanjutnya Allah swt menurunkan Kitab Taurat yang berupa kepingan – kepingan batu, di dalamnya tertulis pedoman hidup dan penuntun beribadah kepada Allah Swt.
Patung Anak Sapi
Ketika nabi Musa turun dari bukit Thursina ia terkejut, kaumnya lelah tersesat. Mereka berpesta pora dan menyembah patung anak sapi yang terbuat dari emas. Nabi Musa menegur saudaranya yaitu Harun yang telah dititipi agar menjaga umatnya. Nabi Harun berkata bahwa ia sudah memperingatkan mereka, namun mereka tak menganggapnya sebelah mata. Nabi Harun dianggap orang yang lemah.
Setelah diselidiki ternyata Samiri-lah orang yang mengajak orang – orang itu membuat patung anak sapi dan menyembahnya. Nabi Musa marah sekali sehingga Samiri diusir, dan tidak boleh bergaul dengan masyarakat, sebab Samiri terkena kutukan, jika ia disentuh atau menyentuh manusia maka badannya akan menjadi demam panas itulah siksaan di dunia, adapun nanti di akhirat ia akan di masukkan ke dalam neraka.
Kemudian nabi Musa memerintahkan kaumnya yang telah tersesat menyembah patung anak sapi supaya bertaubat kepada Allah Swt dengan sebenar – benarnya taubat. Tujuh puluh orang diantara kaumnya diajak ke bukit Thursina, untuk mereka adalah orang – orang terbaik. Di ajak nabi Musa untuk memohonkan ampun buat kaumnya yang berdosa.
Setibanya diatas bukit, datanglah awan tebal yang meliputi seluruih
bukit nabi Musa dan kaumnya masuk ke dalam awan itu dan mereka segera
bersujud. Selagi bersujud mereka mendengar percakapan nabi Musa dengan
Tuhan-Nya. Pada saat itu timbullah keinginan di benak mereka untuk
melihat Allah Swt.
Setelah nabi Musa selesai bercakap – cakap dengan Allah Swt , mereka berkata kepada nabi Musa:”Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami dapat melihat Allah dengan terang dan nyata”.
Sebagai jawaban kontan atas kelancangan mereka itu Allah Swt mengirim halilintar yang menyambar dan merenggut nyawa mereka sekaligus. Nabi Musa sedih melihat nasib kelompok tujuh puluh itu, mereka adalah orang – orang terbaik yang dikumpulkan dari kaumnya. Ia memohon kepada Allah Swt agar mereka diampuni dosa-dosa mereka dan dihidupkan lagi.
Allah Swt mengabulkan do”anya, tujuh puluh orang yang sudah mati itu dihidupkan kembali, nabi Musa kemudian menyuruh orang – orang itu bersumpah untuk berpegang teguh dengan kitab Taurat sebagai pedoman hidup. Melaksanakan perintah – Nya dan menjauhi larangan- Nya.
Kisah Tenggelamnya Qarun dan Harta Bendanya
Qarun (Bahasa Arab قارون
) adalah salah seorang sepupu Musa, berasal dari Bani Israel. Qarun
disebut dalam Al-Quran sebanyak empat kali, dua kali di surah Al-Qasas,
satu kali di surah Al-'Ankabut dan satu kali di surah Al-Mu’min.Qarun
adalah orang yang sering memakerkan kekayaan.
Qarun adalah sepupu Musa, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Musa.
Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Yaqub, karena keduanya merupakan
cucu dari Quhas putra Lewi, Lewi bersaudara dengan Yusuf anak dari
Yaqub, hanya berbeda ibu. Silsilah lengkapnya adalah Qarun bin Yashar
bin Qahit/ Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.
Awal kehidupan Qarun sangatlah miskin dan memiliki banyak anak. Sehingga
pada suatu kesempatan ia meminta Musa untuk mendoakannya kepada Allah,
yang ia pinta adalah kekayaan harta benda dan permintaan tersebut
dikabulkan oleh Allah. Dikisahkan pula dalam Al-Qur'an dia juga sering
mengambil harta dari Bani Israel yang lain dan dia memiliki ribuan
gudang harta melimpah ruah, penuh berisikan emas dan perak.
Setelah menjadi kaya raya, Qarun menjadi orang yang sombong dan suka
pamer. Orang-orang kaya biasanya menyimpan kunci harta mereka dalam
tempat rahasia agar tidak diketahui orang lain. Qarun bisa saja membuat
sebuah tempat besar yang tersembunyi untuk menampung kunci-kuncinya,
tapi dia tidak melakukannya karena dia ingin menunjukkan kekuatan dan
kekuasaannya.
Jadi kebiasaannya adalah membawa sepuluh orang kuat kemanapun dia pergi. Kesepuluh orang ini adalah pria-pria perkasa yang berotot kekar. Mereka mengikuti Qarun kemanapun dia pergi hanya untuk membawakan kunci-kuncinya. Meskipun sudah dibawa sepuluh orang pria perkasa, tetap saja mereka merasa bahwa kunci-kunci Qarun terasa berat.
Kebiasaan Qarun yang lain adalah dia selalu mengenakan pakaian yang
berbeda setiap kali keluar rumah. Pakaian-pakaiannya merupakan
jubah-jubah mewah yang paling mahal di zaman itu. Dia juga punya banyak
kuda, punya tentara pribadi, punya bodyguard, punya banyak istana, dan
harta benda. Tidak terhitung jumlah kekayaan yang diberikan Allah
kepadanya.
Qarun juga bisa memainkan orang-orang, dia bisa melakukan apapun karena
punya kekuatan. Fir’aun adalah teman baik Qarun. Jika ada seseorang yang
punya masalah dengannya, Qarun tinggal memberitahu Fir’aun maka habislah
orang itu. Dia bisa membuat seseorang menjadi budak jika dia mau. Jadi
tak seorang pun berani dengan Qarun. Dia adalah seorang tiran yang
dijadikan Allah sebagai contoh di dalam Al-Qur’an.
Pada suatu hari, Qarun memilih pakaian terbaiknya. Kemudian dia pergi ke
pekarangan istananya yang luas dan dia berjalan-jalan sambil
memilih-milih kudanya. Akhirnya pandangannya tertuju ke salah satu kuda
miliknya sembari tangannya menunjuk. Dia berkata kepada pelayannya “Kuda
itu yang disana! Kuda yang memiliki bulu paling putih. Aku ingin
menaiki kuda itu sekarang!” Mereka menghias kuda itu dengan berbagai
macam pernak-pernik. Andaikan orang-orang di jalan melihat kuda putih
itu, tentu mereka akan terkagum-kagum melihatnya. Jadi dia menaiki kuda
putih itu dan berkata: “Tentara-tentaraku! Datanglah kemari!” Kemudian
dia menunjuk tentara-tentara terbaiknya. Lalu tentara-tentara itu
berbaris mengikutinya dari belakang. Kemudian dia menunjuk sepuluh orang
pria kekarnya dan berkata “Bawalah SEMUA harta-hartaku! Hari ini aku
ingin menunjukkan harta-hartaku pada orang-orang. Bawa semua emas,
perak, perunggu, barang-barang mewahku, koleksi pribadiku, dan yang
lainnya. Aku ingin kalian membawa semuanya. Bahkan kalian para tentara
juga harus membawanya! Ketika kita lewat, aku ingin semua orang
terkagum-kagum melihat banyaknya hartaku.”
Jadi dia membawa semua harta karunnyaa, ada begitu banyak rubi, permata,
mutiara, emas, dan perhiasan dalam berbagai bentuk. Ketika dia
berparade keliling kota dari istananya, orang-orang di jalan melihatnya.
Dan orang-orang yang menginginkan yang hanya menginginkan dunia ini
berkata “Lihatlah semua ini. Andai saja kita mempunyai apa yang Qarun
miliki.” Mereka sangat menginginkan harta itu. Bayangkanlah, seluruh
kota menyaksikannya. Di antara mereka juga ada ahli agama. Mereka
berkata “Jangan meminta seperti itu! Celakalah kamu! Sesungguhnya apapun
yang Allah berikan kepadamu sudah cukup.”
Jadi ketika Qarun keluar membawa semua hartanya dan orang-orang di jalan melihatnya dengan terkagum-kagum, Ada orang di sisi kanan dan ada di sisi kiri, sedangkan parade Qarun berada di tengah-tengahnya. Ketika dia merasakan keangkuhan yang tertinggi dan berpikir “Wow, inilah diriku!”
Tiba-tiba Allah memerintahkan bumi untuk menelannya! Jadi tiba-tiba bumi
bergemuruh. Kemudian jalanan mulai retak. Kemudian retakan itu semakin
membesar sehingga terciptalah sebuah lubang yang menganga. Lubang yang
besar itu menelan Qarun beserta semua tentaranya, kunci-kuncinya,
hartanya, bahkan Allah memerintahkan bumi untuk menelan istananya! Dan
orang-orang yang sedang mengamati, beberapa dari mereka berlarian, tapi
pada akhirnya mereka sadar bahwa bumi hanya menelan Qarun dan hartanya.
Kemudian bumi kembali seperti semula seakan-akan tidak ada yang terjadi.
Orang-orang sangat terkejut. Allah telah menunjukkan kepada orang-orang
dan Qarun tentang siapa Raja yang sesungguhnya.
”Sesungguhnya Qarun adalah termasuk
kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah
menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya
sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah)
ketika kaumnya berkata kepadanya: ‘Janganlah kamu terlalu bangga;
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan
diri’. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Qarun berkata: “Sesungguhnya aku
hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia
tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat
sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan
harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu,
tentang dosa-dosa mereka.” ”Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam
kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia:
“Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan
kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang
besar”.
Berkatalah orang-orang yang
dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah
lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak
diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar.” Maka Kami
benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya
suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia
termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). Dan jadilah
orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu. berkata:
“Aduhai. benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki
dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan
karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula).
Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (ni`mat
Allah).” Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak
ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan
kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Qashash: 76-83)
referensi: wikipedia.org
Langganan:
Postingan (Atom)