Pages

Subscribe:

Sabtu, 04 Oktober 2014

riwayat hidup ir soekarno

Ir Soekarno dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dan juga sebagai Pahlawan Proklamasi, Soekarnoyang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.  



Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi IT. Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.


Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda  memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929.


Saat dipenjara, Soekarno mengandalkan hidupnya dari sang istri. Seluruh kebutuhan hidup dipasok oleh Inggit yang dibantu oleh kakak kandung Soekarno, Sukarmini atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Wardoyo. Saat dipindahkan ke penjara Sukamiskin, pengawasan terhadap Soekarno semakin keras dan ketat.

Dia dikategorikan sebagai tahanan yang berbahaya. Bahkan untuk mengisolasi Soekarno agar tidak mendapat informasi dari luar, dia digabungkan dengan para tahanan 'elite'. Kelompok tahanan ini sebagian besar terdiri dari orang Belanda yang terlibat korupsi, penyelewengan, atau penggelapan. Tentu saja, obrolan dengan mereka tidak nyambung dengan Bung Karno muda yang sedang bersemangat membahas perjuangan kemerdekaan. Paling banter yang dibicarakan adalah soal makanan, cuaca, dan hal-hal yang tidak penting. Beberapa bulan pertama menjadi tahanan di Sukamiskin, komunikasi Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris putus sama sekali. Tapi sebenarnya, ada berbagai cara dan akal yang dilakukan Soekarno untuk tetap mendapat informasi dari luar.

Hal itu terjadi saat pihak penjara membolehkan Soekarno menerima kiriman makanan dan telur dari luar. Telur yang merupakan barang dagangan Inggit itu selalu diperiksa ketat oleh sipir sebelum diterima Bung Karno. Seperti yang dituturkan Ibu Wardoyo yang dikutip dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antarkota tahun 1978, telur menjadi alat komunikasi untuk mengabarkan keadaan di luar penjara. Caranya, bila Inggit mengirim telur asin, artinya di luar ada kabar buruk yang menimpa rekan-rekan Bung Karno. Namun dia hanya bisa menduga-duga saja kabar buruk tersebut, karena Inggit tidak bisa menjelaskan secara detail.

Seiring berjalannya waktu, Soekarno dan Inggit kemudian menemukan cara yang lebih canggih untuk mengelabui Belanda. Medianya masih sama, telur. Namun, telur tersebut telah ditusuk-tusuk dengan jarum halus dan pesan lebih detail mengenai kabar buruk itu dapat dipahami Bung Karno. Satu tusukan di telur berarti semua kabar baik, dua tusukan artinya seorang teman ditangkap, dan tiga tusukan berarti ada penyergapan besar-besaran terhadap para aktivis pergerakan kemerdekaan.

Selama menjalani masa hukuman dari Desember 1929 hingga dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931, Soekarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orangtuanya yang berada Blitar. Menurut Ibu Wardoyo, orang tua mereka Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai tidak sanggup melihat anak yang mereka banggakan itu berada di tempat hina yakni penjara dan dalam posisi yang tidak berdaya.

Apalagi, saat di Sukamiskin, menurut Ibu Wardoyo, kondisi Soekarno demikian kurus dan hitam. Namun Bung Karno beralasan, dia sengaja membuat kulitnya menjadi hitam dengan bekerja dan bergerak di bawah terik matahari untuk memanaskan tulang-tulangnya. Sebab di dalam sel tidak ada sinar matahari, lembab, gelap, dan dingin. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.



Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.


Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.

Presiden Soekarno dan Ibu fatmawati


Presiden Soekarno semasa hidupnya dikenal memiliki pesona, sehingga dengan mudah menaklukkan wanita-wanita cantik yang diinginkannya. Sejarah mencatat Bung Karno sembilan kali menikah. Namun banyak yang tidak tahu wanita seperti apa yang dicintai Sang Putra Fajar itu. Untuk urusan kriteria ternyata Bung Karno bukanlah sosok pria neko-neko. Perhatian Bung Karno akan mudah tersedot jika melihat wanita sederhana yang berpakaian sopan. Lalu, bagaimana Bung Karno memandang wanita berpenampilan seksi? Pernah di satu kesempatan ketika sedang jalan berdua dengan Fatmawati, Bung Karno bercerita mengenai penilaiannya terhadap wanita. Kala itu Bung Karno benar-benar sedang jatuh hati pada Fatmawati.


"Pada suatu sore ketika kami sedang berjalan-jalan berdua, Fatmawati bertanya padaku tentang jenis perempuan yang kusukai," ujar Soekaro dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antar Kota. Sesaat Bung Karno memandang sosok Fatmawati yang saat itu berpakaian sederhana dan sopan. Perasaan Bung Karno benar-benar bergejolak, dia sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu. "Aku memandang kepada gadis desa ini yang berpakaian baju kurung merah dan berkerudung kuning diselubungkan dengan sopan. Kukatakan padanya, aku menyukai perempuan dengan keasliannya, bukan wanita modern yang pakai rok pendek, baju ketat dan gincu bibir yang menyilaukan," kata Soekarno.

"Saya lebih menyukai wanita kolot yang setia menjaga suaminya dan senatiasa mengambilkan alas kakinya. Saya tidak menyukai wanita Amerika dari generasi baru, yang saya dengar menyuruh suaminya mencuci piring," tambahnya. Mungkin saat itu Fatmawati begitu terpesona mendengar jawaban Soekarno yang lugas. Sampai pada akhirnya jodoh mempertemukan keduanya. Soekarno menikah dengan Fatmawati pada tahun 1943, dan dikarunia 5 anak yakni Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. "Saya menyukai perempuan yang merasa bahagia dengan anak banyak. Saya sangat mencintai anak-anak," katanya.

Menurut pengakuan Ibu Fatmawati, dia dan Bung Karno tidak pernah merayakan ulang tahun perkawinan, Jangankan kawin perak atau kawin emas, ulang tahun pernikahan ke-1, ke-2 atau ke-3 saja tidak pernah. Sebabnya tak lain karena keduanya tidak pernah ingat kapan menikah. Ini bisa dimaklumi karena saat berlangsungnya pernikahan, zaman sedang dibalut perang. Saat itu Perang Dunia II sedang berkecamuk dan Jepang baru datang untuk menjajah Indonesia.

"Kami tidak pernah merayakan kawin perak atau kawin emas. Sebab kami anggap itu soal remeh, sedangkan kami selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan besar yang hebat dan dahsyat," begitu cerita Ibu Fatmawati di buku Bung Karno Masa Muda, terbitan Pustaka Antar Kota, 1978.

Kehidupan pernikahan Bung Karno dan Fatmawati memang penuh dengan gejolak perjuangan. Dua tahun setelah keduanya menikah, Indonesia mencapai kemerdekaan. Tetapi ini belum selesai, justru saat itu perjuangan fisik mencapai puncaknya. Bung Karno pastinya terlibat dalam setiap momen-momen penting perjuangan bangsa. Pasangan ini melahirkan putra pertamanya yaitu Guntur Soekarnoputra. Guntur lahir pada saat Bung Karno sudah berusia 42 tahun. Berikutnya lahir Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Putra-putri Bung Karno dikenal memiliki bakat kesenian tinggi. Hal itu tak aneh mengingat Bung Karno adalah sosok pengagum karya seni, sementara Ibu Fatmawati sangat pandai menari.

Sejak kecil, Soekarno sangat menyukai cerita wayang. Dia hapal banyak cerita wayang sejak kecil. Saat masih bersekolah di Surabaya, Soekarno rela begadang jika ada pertunjukan wayang semalam suntuk. Dia pun senang menggambar wayang di batu tulisnya. Saat ditahan dalam penjara Banceuy pun kisah-kisah wayanglah yang memberi kekuatan pada Soekarno. Terinspirasi dari Gatot Kaca, Soekarno yakin kebenaran akan menang, walau harus kalah dulu berkali-kali. Dia yakin suatu saat penjajah Belanda akan kalah oleh perjuangan rakyat Indonesia.

"Pertunjukan wayang di dalam sel itu tidak hanya menyenangkan dan menghiburku. Dia juga menenangkan perasaan dan memberi kekuatan pada diriku. Bayangan-bayangan hitam di kepalaku menguap bagai kabut dan aku bisa tidur nyenyak dengan penegasan atas keyakinanku. Bahwa yang baik akan menang atas yang jahat," ujar Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007. Soekarno tidak hanya mencintai budaya Jawa. Dia juga mengagumi tari-tarian dari seantero negeri. Soekarno juga begitu takjub akan tarian selamat datang yang dilakukan oleh penduduk Papua. Karena kecintaan Soekarno pada seni dan budaya, Istana Negara penuh dengan aneka lukisan, patung dan benda-benda seni lainnya. Setiap pergi ke daerah, Soekarno selalu mencari sesuatu yang unik dari daerah tersebut. Dia menghargai setiap seniman, budayawan hingga penabuh gamelan. Soekarno akan meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang soal seni dan budaya setiap pagi, di samping bicara politik.


Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Saat-saat diasingkan di Istana Bogor selepas G-30S/PKI, Soekarno membunuh waktunya dengan mengiventarisir musik-musik keroncong yang dulu populer tahun 1930an dan kemudian menghilang. Atas kerja kerasnya dan beberapa seniman keroncong, Soekarno berhasil menyelamatkan beberapa karya keroncong. Setlah itu Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".

Detik Detik Kematian Sang Presiden
  • Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.
     
  • Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.
     
  • Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.
     
  • Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.
     
  • Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu
     
  • Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.
     
  • “Pak, Pak, ini Ega…”
     
  • Senyap.
     
  • Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.
     
  • Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.
     
  • Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.
     
  • Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.
     
  • Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.
     
  • “Hatta.., kau di sini..?”
     
  • Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.
     
  • “Ya, bagaimana keadaanmu, No ?”
     
  • Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.
     
  • Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?
     
  • Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.
     
  • Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.
     
  • Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.
     
  • “No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.
     
  • Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.
     
  • Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.
     
  • Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka. Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.
     
  • Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.
     
  • Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi.
     
  • Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.
  • Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan. 
  • Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada. 
  • Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.
Isu di bunuh secara perlahan

Banyak Keyakinan orang banyak bahwa Bung Karno dibunuh secara perlahan mungkin bisa dilihat dari cara pengobatan proklamator RI ini yang segalanya diatur secara ketat dan represif oleh Presiden Soeharto. Bung Karno ketika sakit ditahan di Wisma Yasso (Yasso adalah nama saudara laki-laki Dewi Soekarno) di Jl. Gatot Subroto. Penahanan ini membuatnya amat menderita lahir dan bathin. Anak-anaknya pun tidak dapat bebas mengunjunginya.

Banyak resep tim dokternya, yang dipimpin dr. Mahar Mardjono, yang tidak dapat ditukar dengan obat. Ada tumpukan resep di sebuah sudut di tempat penahanan Bung Karno. Resep-resep untuk mengambil obat di situ tidak pernah ditukarkan dengan obat. Bung Karno memang dibiarkan sakit dan mungkin dengan begitu diharapkan oleh penguasa baru tersebut agar bisa mempercepat kematiannya.

Permintaan dari tim dokter Bung Karno untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dari Cina pun dilarang oleh Presiden Soeharto. “Bahkan untuk sekadar menebus obat dan mengobati gigi yang sakit, harus seizin dia, ” demikian Rachmawati Soekarnoputeri pernah bercerita.

Kata Kata Bijak Soekarno
  1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
  2. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
  3. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
  4. Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
  6. Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
  7. Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan
  8. Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
  9. Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
  10. Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
  11. Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.

Jumat, 03 Oktober 2014

Abdullah bin Al-Mubarak - Ulama, Mujahid Dan Dermawan



Masjid Schwetzingen di Baden-Württemberg, Germany

Abdullah bin Al-Mubarak adalah seorang ahli fikih dan ahli hadits yang memiliki sikap wara’ atau hati-hati, terpercaya dalam bidang hadits, zuhud, suka berjihad, sangat alim, pemberani, dermawan, dan ahli sejarah yang hidup antara tahun 118 sampai 181 H. Di antara bukti kedermawanan beliau adalah beliau menginfakkan, kepada fakir miskin,

Thomas Henry Huxley - Pendukung Teori Darwin




Thomas Henry Huxley



Lahir: 4 Mei 1825 Ealing, Middlesex



Meninggal: 29 Juni 1895 (umur 70) Eastbourne, Sussex



Tempat tinggal: London



Kewarganegaraan: Britania Raya



Kebangsaan: Inggris



Bidang: Zoologi; anatomi komparatif



Institusi: Royal Navy, Royal College of Surgeons, Royal School of Mines, Royal Institution Universitas London



Alma mater: Sydenham College London,

Kamis, 02 Oktober 2014

Biografi Laits Bin Sa'ad



Masjid Qolşärif di Kazan, Tatarstan      (Foto Oleh: Thomas)

Laits Bin Sa'ad adalah seorang ulama, ahli fikih, perawi hadits dan cendekiawan Muslim yang hidup pada kekuasaan Bani Umayyah. Nama sebenarnya adalah Al-Laits bin Sa’ad bin Abdurahman al-Fahmi yang mendapat julukan Abu al_Harits adalah guru besar di negeri Mesir.


Kelahirannya

Al-Laits dilahirkan di Qarqasyandah, yaitu sebuah desa

Ibnu Sina - Bapak Pengobatan Modern




Ibnu Sina



Lahir: 980 di Afsyahnah (Asfshana) daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia)



Meninggal: 428 H / 1037 M (58 tahun)



Bidang: Filsafat, kedokteran



Karya terkenal: Qanun fi Thib (Canon of Medicine) (Terjemahan bebas : Aturan Pengobatan), Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan), An Najat, Mantiq Al Masyriqin (

Rabu, 01 Oktober 2014

Biografi Ulama Al-Auza'i



Masjid Malacca Straits di Malacca, Malaysia

Abu Amru Abdurrahman bin Amru bin Muhammad al-Auza’i ad-Dimasyqi adalah ulama dari Syam yang kemudian berpindah ke ke Beirut sampai wafatnya, yang mendapat julukan Syaikhul Islam.

Beliau dikenal dengan nama nisbahnya, Al-Auza’i, nisbah ke daerah Al-Auza’, salah satu wilayah di Damaskus. Beliau dilahirkan pada tahun 88 H  tatkala sebagian para

Selasa, 30 September 2014

Kisah Wayang : Narayana Ngalalana(berpetualang)


“Kelahiran Narayana” merupakan awal peristiwa dari sebuah tanda akan adanya bahaya kekacauan dunia yang disebabkan oleh perilaku makhluk-makhluk jahat, seperti: Kangsa, Bomanarakasura, Duryudana, Dasasukma, dan sebagainya.

Narayana merupakan manifestasi dari Wisnu. Ideologi Wisnu yakni reksakaning jagad atau penjaga dan pemelihara alam semesta. Jika ada makhluk jahat yang ingin menghancurkan alam semesta dan mengubah tatanan dunia, maka Narayana/ Kresna tampil ke depan untuk menghancurkannya.


Kisah Wayang : Narayana Ngalalana(berpetualang)

Raja Mandura Basudewa mempunyai seorang putra dari istri ke 3 bernama Narayana yg terpaksa harus dititipkan pada salah satu pertapa yg pd saat itu kerajaan Mandura mengalami ancaman dari pihak jahat, dikisahkan sblmnya ada seseorang yg ingin diaku sbg anak padahal sebenarnya ia adalah keturunan dedemit dari Kerajaan siluman Bata Mera.

Dahulu Dewi Maerah sempet menjalin hubungan dengan Raja Mandura, rajapun akhirnya mengabulkan keinginannya, demi keamanan anaknya Raja Mandura menitipkan Narayana pd seorang pertapa yg bernama Resi Padmanaba, Raden Narayana mempunyai saudara bernama Kakrasana & Dewi Mayang Arum.



















Cakra Udaksana, Kembang Cangkok Wijaya Kusuma,Tiwikrama ilmu yg dibekali Resi Padmanaba.

Bertahun tahun Narayana dibimbing Resi Padmanaba dan akhirnya dia hrs berpetualang untuk mengamalkan ilmu dan sekaligus untuk merebut kembali kerajaanya yg direbut paksa oleh Kangsa Dewa, sebelum menjalani petualangan Bambang Narayana diberi wasiat oleh Resi Padmanaba berupa senjata yg dinamai Cakra Udaksana : Sejata penumpas kejahatan dan pembela keadilan.

Cakra Udaksana tdk boleh digunakan sembarangan begitu wasiat Sang Guru, Cakra Udaksana senjata yg hanya cukup dipanggil dlm hati saja apabila akan dipergunakanya, Cakra tersebut tertanam dalam dada kanan Narayana, Narayana dilarang menepuk dada sebelah kirinya karena apabila itu ia lakukan maka darah dalam tubuhnya akan mendidih dan naik ke otaknya dan Cakra Udaksana berputar diotaknya dan akan menjadikan lupa diri.

Kembang Cangkok Wijaya Kusuma/Cangkok Wijaya Mawar adalah kembang yg dpt membangkitkan orang yg mati sebelum ajalnya/sebelum waktunya. Kembang itupun diberikan pd Narayana, selain itu iapun dibekali Ajian Tiwikrama atau Ajian merubah wujud menjadi raksasa sebesar anak gunung, dalam menurunkan ilmu tersebut Padmanaba(padma=kembang,naba=wadah) akan tilar dunia bila ilmu itu sudah beralih pd Narayana,sblm meninggal Narayana boleh memakai nama Padmanaba.

Dalam perjalanannya menuju pertapa Argasunyo untuk menjemput Kakaknya. Narayana berpapasan dengan makhluk serupa Wanara(monyet) ia adalah teman dari Resi Padmanaba, ia juga seorang pandita dari pesantren Waganda Mendana, ia yg nantinya akan menjadi mertua Narayana. Resi Kapi Jemawa mempunyai putri bernama Jemawa Wati yg konon sosoknya tak seperti ayahnya tapi dia seorang manusia.

Jemawati pernah bermimpi dan dlm mimpi ia bertemu seseorang berwajah rupawan pemuda itu tiada lain adalah Narayana, Endang Jemawati jatuh hati pd pemuda dlm mimpinya itu lalu ia mengutarakan keinginanya pd ayahnya, karena sayangnya pd anaknya Resi Kapi Jemawa sang ayah berusaha mencari pemuda yg dimaksud putrinya hingga akhirnya ia bertemu dengan Narayana.


Dlm pertemuannya dgn Narayana, Narayana menolak ajakan Kapi Jemawa untuk bertemu Jemawawati, berbagai usaha tlh dilakukan Kapi Jemawa agar dpt membawa Narayana hingga akhirnya Narayana dibuat tidur dengan ajian sirep begananda yg dimiliki Kapi Jemawa. Narayana akhirnya dibawa ke pesantren Waganda Mendana dlm keadaan tidur untuk dipertemukan dengan putri Jemawati,setelah sadar dari tidurnya Narayana bertemu dng Jemawati iapun jatuh hati.














Kembar Selasih(anak kembar anak bulai & anak hitam)

Setelah bertemu dgn putri Resi Kapi Jemawa iapun meneruskan perjalanannya namun sebelum pergi Kapi Jemawa memberi Cermin Lopian yg gunanya untuk melihat kejadian dimasa lalu atau saat ini.

Namun ada pantangan yg harus ia hindari. Lopian akan buram dan tak akan bisa melihat apapun dlm cemin apabila hati pemiliknya dalam keadaan kotor, Lopian disimpan dlm dada setelah diterima Narayana. Narayanapun berpamitan untuk menuju Pesantren Argo Sunyo. Dalam mimpi Kangsa Dewa ia didatangi Prabu Gora Wangsa(ayahnya) yg mengingatkan bahwa ia akan menemui takdirnya dan menemui ajalnya apabila ia bertemu dengan anak kembar selasih atau anak bulai dan hitam. Begitu juga Cerita Resi Kapi Jemawa sama seperti yg diungkapkan oleh Resi Padmanaba.

Basudewa adalah kakak dari Pandu Dewanata & Narayangan : Yudistira, Bima dan Arjuna mereka adalah anak kandung Dewi Kunti, jadi Arjuna adalah adik Kresna(Narayana) putra Basudewa jadi Arjuna dan dua sodaranya memanggil paman pd Basudewa. Ketika itu Pandudewanata, Dewi Kunti, Narayangan sedang menyamar untuk mengelabui Kangsa Dewa raja dzalim.

Senopati Gorawati adalah adik prabu Gora Wangsa, bibinya Kangsa Dewa dlm tugasnya mencari kembar selasih berpapasan dgn Bima, Arjuna, Semar, Gareng Petruk dan Bagong, karena kebetulan tubuh Semar hitam dan Petruk bulai maka ia mengira merekalah yg dimaksud kembar selasih maka terlibatlah bentrokan fisik,dlm perjalanan Narayana saat itu melihat kejadian tersebut, Karna Narayana belum mengenal mereka Narayana mengeluarkan Cermin Lopian lalu tertera jati diri mereka, setelah diketahui oleh Narayana bahwa mereka (Bima, Arjuna) adalah sodaranya dari Bibi Dewi Kunti ia menolongnya dgn segera mengeluarkan Cakra Udaksana lalu melemparkannya dan mengenai Gorawati seketika, disaat ia akan membunuh Bima.

Inilah awal pertemuan Narayana atau Kresna dengan sodaranya khususnya Arjuna.
















============================================================

Sumber : http://forum.detik.com/showthread.php?p=5736

Apabila dalam dunia politik internasional dikenal sebutan "DIPLOMAT", di dunia pewayangan predikat itu layak disandang oleh seorang tokoh yang keahliannya setaraf dengan profesi tersebut. Dia adalah Kresna awatara (titisan) Dewa Wisnu pemelihara perdamaian pengendali keadilan dan kesejahteraan umat di Jagat Raya.

Anak Raja Basudewa dari Dewi Mairah itu mempunyai keahlian berbicara fasih, taktis, diplomatis, disegani kawan maupun lawan. Kadang-kadang ia menggunakan bahasa sindir yang tajam tapi tidak terasa menusuk hingga orang yang kena sindir tidak menaruh dendam atau marah selain mengakui kebenarannya.

Sebagai diplomat ia berpandangan luas mengenai hubungan dan kepentingan masalah mancanegara, terutama konflik antara Kurawa dan Pandawa mengenai hak pemilikan atas tahta kerajaan Astina yang dituntut kaum Pandawa. Keahlian lain ialah, mengatur taktik strategi perang. merusak konsentrasi lawan dan mengantisipasi situasi kritis yang dihadapi.

Sebagai titisan Wisnu tak heran bila ia memiliki segudang ilmu dan peralatan serba canggih antara lain Gampar(Cermin) Lopian, semacam komputer pencari data kelemahan lawan atau untuk menemukan barang yang hilang termasuk identitas seseorang. Peralatan lain yang dimiliki berupa sekuntum bunga disebut Sekar Wijaya Kusuma, berkhasiat menyembuhkan orang sakit, bahkan menghidupkan yang mati belum waktunya. Sedang senjata andalan berteknologi tinggi adalah Cakra, semacam peluru kendali antar benua yang mampu mencapai sasaran dimanapun tempatnya. Akhirnya peralatan tercanggih berupa ajian Triwikrama. Tri = Tiga; Wikrama = Langkah.



Dengan ber Triwikrama tubuhnya menjadi besar dan tinggi bagai raksasa Kala Mercu bertangan seribu. Jagat yang besar dan luas dari ujung ke ujung ini hanya dicapai dengan Tiga Langkah saja. Jika melangkah jagat akan miring ke arah tempat kakinya berpijak sehingga betapa mudahnya jika ia ingin melumat jagat semudah membulak-balikkan telapak tangan. Tetapi karena pemiliknya terikat oleh konvensi hukum kemanusiaan sesuai tugasnya sebagai pemelihara perdamaian dan pengendali keadilan, senjata penghancur jagat itu tak boleh dipergunakan dengan sewenang-wenang, kecuali menghadapi kekuatan destruktif yang membahayakan keselamatan umat manusia.

Tetapi berbeda menurut pustaka Kresnayana, penampilan anak Basudewa itu lebih nampak sifat "Kemanusiannya" daripada sifat "Kewisnuannya".


Faktor penyebabnya, dalam kisah Mahabharata jalan cerita lebih banyak didominasi oleh liku-liku kehidupan kaum Kurawa dan Pandawa. Pernah ciri Kewisnuannya ia perlihatkan ketika bertindak sebagai duta perdamaian ke negara Astina guna mencegah perang antara kaum Kurawa dan Pandawa mengenai tahta kerajaan Astina.

Namun agaknya maksud baik sang duta dianggap merugikan kaum Kurawa sehingga timbul niat jahat untuk mencelakakannya.

Di saat itulah Kresna bertriwikrama nyaris melumat habis bangunan-bangunan mewah, jika saja rasa kesadaran tidak menggugahnya. Ia sadar bahwa neraca tulisan Tuhan YMK tidak akan mengubah apa yang telah ditentukan dari Lohmahfuznya, bahwa perang besar Bharatayudha tidak dapat diubah lagi kepastiannya.

Justru dalam perang itu Kresna akan berperan penting sebagai Sutradara pengatur laku pengendali keadilan dan walaupun ia berada di pihak Pandawa, tetapi tak boleh terlibat secara fisik melainkan sebatas hanya menjadi penasehat saja.




======================================================================
Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan.
Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap di balas dengan buah.

Alap-Alapan Rukmini

“Alap-Alapan Rukmini” merupakan kisah yang menceritakan tentang penculikan Rukmini, anak raja Kumbina, Arya Prabu Rukma, oleh Narayana, anak raja Mandura, prabu Basudewa. Rukmini diperebutkan oleh Narayana dan Durna, pendeta Astina.

Duryudana menyadari bahwa jika Durna, yang berpihak kepada Duryudana, dapat mempersunting Rukmini maka Kumbina, raja beserta prajuritnya dapat dipersatukan dengan negara Astina, yang nantinya dapat membantu dan menambah kekuatan dalam menghadapi perang (Bharatayuda).

Namun Kresna tidak kalah cerdas/ cerdik, ia kemudian berusaha untuk mengambil terlebih dahulu.

Rukmini pun sebenarnya mencintai Narayana dan tidak menyukai Durna. Dalam kisah ini terlihat gambaran tentang peperangan antara keutamaan (Narayana) sebagai penjelmaan dewa Wisnu untuk memenangkan pertarungan melawan kejahatan (Duryudana).


Kata alap berarti ambil/ mengambil tanpa sepengetahuan yang memilikinya. Ini berarti bahwa Narayana mengambil Rukmini tanpa diketahui oleh orang tuanya/ raja Arya Prabu Rukma beserta prajurit kerajaan Kumbina.


Berikut kira - kira jalan cerita selengkapnya... :-)

=================================

Bismaka, raja Kumbina, mempunyai anak perempuan bernama Rukmini. Rukmini gadis cantik rupawan, sehingga banyak raja dan ksatria yang datang melamarnya. Namun lamaran itu belum diterima olehnya, sebab Rukmini jatuh cinta kapada Narayana yang sampai saat itu belum melamarnya. Rukmini dilamar juga oleh Pendeta Drona. Tetapi Rukmini berkeberatan.

Untuk menolak lamaran Duryudana, Rukmini mengajukan sayembara. Bila Pendeta Drona dapat menjelaskan makna ungkapan “Sejatining Lanang” dan “Sejatining Wadon,” Rukmini sanggup diperisterinya. Rukmini berpendirian siapa yang mengerti makna ungkapan itu, itulah suaminya.

Raja Bismaka mengumumkan pendirian Rukmini itu sebagai sayembara kepada semua pelamar, termasuk raja Duryodana.

Rukmana, anak raja Bismaka, diperintahkan untuk memberi tahukan peri-hal tersebut kepada raja Duryudana di Ngastina.

Setelah mendengar sayembara yang diminta oleh Rukmini, Pendeta Drona ingin menjelaskan ungkapan sayembara itu. Pendeta Drona berkata, bila ia berhasil mempersunting Rukmini, kerajaan Kumbina akan bersatu dengan Ngastina.

Keluarga Pandhawa tidak akan dapat meminta bagian kerajaan Ngastina, karena hubungan persaudaraan mereka semakin erat. Raja Duryudana amat senang, maka keinginan Pendeta Drona didukung sepenuhnya. Pendeta Drona diijinkan pergi ke Kumbina, sejumlah warga Korawa membantunya.

Berangkatlah Pendeta Drona dan warga Korawa datang di Kumbina. Dipimpin oleh raja Duryudana.

Raja Bismaka duduk di atas singgasana, rapat dengan Patih Bisawarna, para menteri, hulubalang dan pembesar negara.

Tengah mereka rapat serius, datanglah Rukmana, kembali dari Ngastina dan Ngamarta. Rukmana melapor bahwa telah menjalankan tugas perintah raja, memberi tahukan peri-hal tentang sayembara kepada raja Duryudana dan mengundang kehadiran keluarga Pandhawa.

Tidak lama kemudian Yudhistira, Bima, Nakula dan Sadewa datang menghadap raja. Arjuna tidak ikut hadir, karena bertugas menjaga negara.

Raja Bismaka memberitahu-kan rencana perkawinan Rukmini dengan Pendeta Drona.
Raja berkata, Rukmini sanggup diperisteri Pendeta Drona, bila teka–tekinya tepat ditebak maknanya. Sebelumnya warga Pandhawa telah tahu rencana perkawinan Rukmini dengan Pendeta Drona itu, maka kedatangan mereka telah membawa harta pesumbang berupa emas, ratna manikam dan pakaian kebesaran putri - buatan Arjuna.

Setelah selesai penyambutan, raja Bismaka dan Yudhisthira masuk ke istana. Bima, Nakula dan Sadewa diantar Rukmana ke balai peristirahatan. Mereka berjauhan dengan tempat tinggal warga Korawa. Kemudian Rukmana naik kuda memeriksa persiapan perhelatan, penghiasan istana dan kota sekitarnya.

Narayana berbincang-bincang dengan adiknya, Sumbadra. Sumbadra menyatakan kesedihan hatinya karena telah beberapa malam kakaknya selalu pergi sampai jauh malam.

Narayana menjawab bahwa kepergiannya untuk berkunjung ke rumah para pegawai dan terhibur oleh macam-macam pertunjukan. Setiap Narayana hendak pergi, menangislah Sumbadra. Narayana menghiburnya, berlagu tembang kawi, bercerita kecantikan bidadari dan cerita yang lain. Setelah Sumbadra lengah tertidur, pergilah Narayana ke Kumbina, Patih Udawa diminta untuk menjaga adiknya.

Sementara itu Bagawan Abyasa di Wukir Retawu, duduk di wisma Wiyatasasana, dihadap para siswa.

Sang Bagawan sedang menguraikan Aji Jaya Kawijayan. Kebetulan, Arjuna datang bersama punakawan. Arjuna menghormat, lalu menyampaikan berita tentang sanak saudara dan rencana perkawinan putri Kumbina.

Diceritakan bahwa sanak saudara telah hadir di Kumbina, dan Arjuna ingin menyepi di Wukir Retawu. Bagawan Abyasa tidak menyetujui sikap Arjuna itu.

Arjuna diminta supaya menyusul ke Kumbina. Sang Bagawan yang bijaksana itu berkata, bahwa tidak lama lagi akan terjadi perang saudara. Arjuna terkejut mendengar apa yg dikatakan Sang Bagawan, Arjuna berpikir akan terjadi perang Bharatayuda. Ia mohon diri dan Bagawa Abyasa merestuinya.

Arjuna dan punakawan meninggalkan pertapaan Wukir Retawu, menuju ke Kumbina. Di tengah hutan, mereka berjumpa dengan dua Raksasa Besar lagi dahsyat. Raksasa itu utusan raja Wanasasomah untuk mencari daging manusia atas keinginan isteri raja yang hamil muda.

Arjuna hendak ditangkap, sehingga terjadilah perkelahian hebat. Arjuna melepaskan panah, dua raksasa musnah, menjadi Bathara Kamajaya dan Bathari Kamaratih. Arjuna datang menyembahnya. Kamajaya memberi tahu tentang perang yang akan terjadi. Yang terjadi bukan perang Baratayuda, tetapi Pandhawa dan Korawa akan terlibat di dalamnya. Setelah berpesan, Kamajaya dan Ratih naik ke Kahyangan.

Raja Bismaka kembali duduk di atas singgasana, dihadap oleh Yudhistira, Bima, Nakula, Sadewa serta para menteri Negara Kumbina.

Tidak beberapa lama, datanglah raja Duryodana mengawal Pendeta Drona, untuk melamar Dewi Rukmini. Raja menerima kedatangan mereka dengan hormat. Setelah mengutarakan maksudnya, Raja Bismaka memohon agar wakil dari pelamar yang dipimpin oleh Duryodana menebak makna teka-teki sayembara.

Pendeta Drona menjelaskan makna teka-teki. Jawaban Pendeta Drona dianggap benar oleh raja Bismaka. Pendeta Drona disambut oleh raja, supaya masuk ke Taman Keputren, dikawal oleh Rukmana.

Rukmini menjadi kebingungan dan bersedih hati. Ia menganggap jawaban Pendeta Drona tidak benar, maka ia menangis di hadapan ibunya. Ia tidak bersedia dikawinkan dengan pendeta tua itu. Rukmana datang menghantar Pendeta Drona, Rukmini lari ketakutan. Rukmana kembali menghadap raja. Pendeta Drona hendak memeluk permasuri raja yang dikiranya Rukmini. Permaisuri pun lari menyembunyikan diri.

Rukmini meninggalkan istana Keputren, masuk ke Taman. Di Taman ia melihat Narayana, lalu didekatinya untuk minta perlindungan. Rukmini bercerita bahwa dirinya tidak bersedia diperisteri Pendeta Drona, karena ia telah jatuh cinta kepada Narayana. Narayana menyambut dengan senang hati dan sanggup melindunginya.


Pendeta Drona tiba di Taman. Narayana menyongsongnya dalam wujud raksasa besar. Narayana tiwikrama, melangkah menyergap sang pendeta.

Pendeta Drona lari ketakutan, menghadap raja Bismaka dan berkata bahwa raksasa besar masuk di Taman dan membawa lari Rukmini.

Raja Bismaka mendengar laporan peristiwa dalam istana, meminta bantuan Yudhistira dan Duryodana. Warga Korawa dan Pandhawa berusaha melawan raksasa besar itu.

Raksasa mengamuk, Patih Sengkuni lari bersama warga Korawa. Yudhistira didorong-dorong maju menyerang, tetapi hanya diam, berdiri memandang lawannya. Bima cepat-cepat menyambut raksasa, sehingga sang raksasa mundur sembunyi di Taman.


Bima pun menyerang tapi raksasa menghilang. Bima merusak Taman, mencari raksasa. Pandhawa dan Korawa yang hadir di Kumbina tidak mampu melawan raksasa besar itu.

Raja Bismaka berunding dengan Yudhistira, mereka menyayangkan ketidak hadiran Arjuna. Nakula diminta Yudhistira mencari Arjuna, lalu kembali ke Ngamarta. Arjuna sedang menghadap Dewi Kunthi, lalu diberitahu oleh Nakula hal-ikhwal yang terjadi di Kumbina. Arjuna diminta menolong keselamatan negara Kumbina. Arjuna dan Nakula pin berangkat bersama menuju Kumbina.

Raja Bismaka menyambut kedatangan Arjuna. Setelah diberitahu maksud panggilannya, Arjuna pergi ke taman, tempat raksasa bersembunyi. Terjadilah perkelahian antara Arjuna dan Raksasa. Raksasa menghilang, dan dikabarkan mati oleh Arjuna..

Raja Duryodana tahu bahwa raksasa itu sebenarnya Kresna, lalu menyuruh agar Korawa menggempur Randhukumbala di Dwarawati.

Sumbadra dan Udawa sedang asyik membicarakan kepergian Narayana. Tiba - tiba diserang oleh Warga Korawa, akan tetapi tdk sanggup menghadapi patih Udawa. Kemudian Arjuna datang menemui Udawa dan Sumbadra.

Arjuna meminta agar Patih Udawa mencari Narayana, sebab atas petunjuk para Dewa akan dikawinkan dengan Rukmini dari Kumbina.

Sepeninggal Udawa ke Kumbina, Arjuna bercerita kepada Sumbadra bahwa Narayana mati dibunuhnya, karena melakukan pencurian di Kumbina.
Sumbadra marah, lalu Arjuna diserangnya. Arjuna menyerah lalu diikat dan dibawa ke Kumbina.

Sumbadra hendak menuntut kematian Narayana. Arjuna dan Rukmini harus dihukum mati karena mereka penyebab kematian kakaknya
Patih Udawa menemui Kakrasana, lalu diajak pergi ke Kumbina, menunggui perkawinan Narayana dan Rukmini. Mereka menuju ke Kumbina.

Sumbadra menghadap raja Bismaka, menyerahkan Arjuna. Ia menuntut hukuman mati bagi Arjuna dan Rukmini. Raja menerima tuntutan Sumbadra, lalu diminta untuk menghadap permaisuri raja, meminta agar Rukmini diserahkan kepadanya.

Permaisuri raja menjawab bahwa Rukmini bersembunyi di Taman. Sumbadra datang ke Taman dengan keris terhunus. Dilihatnya Rukmini sedang duduk bersedih hati di Taman.

Sumbadra mendekatinya, minta agar Rukmini menyerahkan diri. Setelah mengerti kedatangan dan maksud Sumbadra, Rukmini menyerah dan minta segera dibunuh. Ketika keris hendak ditikamkan ke dada Rukmini, Narayana datang menahannya. Sumbadra tercengang, Narayana ternyata tidak mati. Narayana meminta agar Sumbadra adiknya dan Rukmini meninggalkan Taman.

Raja Duryodana datang menemui raja Bismaka, meminta agar Pendeta Drona segera dikawinkan dengan Rukmini.

Permaisuri berkata bahwa Rukmini tinggal di Taman. Warga Korawa pergi ke Taman tetapi tidak menemukan Rukmini, karena Rukmini dibawa lari Narayana.

Warga Korawa mengamuk, Bima turun tangan memadamkan amukan itu. Warga Korawa berhasil diusir pergi dari Kumbina. Arjuna mencari Rukmini. Setelah bertemu, maka Arjuna, Rukmini dan Sumbadra menghadap raja Bismaka.

Raja telah dihadap oleh Kakrasana, Yudhistira, Bima, Nakula, Sadewa dan warga Kumbina. Rukmini ditanya oleh raja, sungguhkah ia jatuh cinta kepada Narayana. Permasuri bercerita, bahwa telah lama anak perempuannya menerima balasan cinta dari Narayana. Permaisuri menginginkan menantu jelmaan Wisnu.





















Rukmini merasa tentram di dalam pelukan
Narayana atau Kresna, seorang Raja titisan Wisnu
(karya Herjaka HS 2008)



Kakrasana atas nama orang tua dan saudara minta maaf atas kesalahan adiknya. Kemudian, minta kerelaan raja untuk memperisterikan Rukmini dangan Narayana.

Raja Bismaka berkenan, Rukmini dan Narayana disambut dengan pesta perkawinan di Kumbina. (Sumber: Serat Padhalangan Ringgit Purwa. Jilid 23:3-8)

(RS. Subalidinata)

Sumber :

http://wayang.wordpress.com/2010/03/07/jati-diri-kepemimpinan-kresna-11-cerita-perkawinan-kresna/

http://wayang.wordpress.com/2010/03/07/jati-diri-kepemimpinan-kresna-12-mendapat-menantu-titisan-wisnu/

Lakon Wayang : Alap - alapan Jembawati




















==========================================================

Dewi Jembawati, adalah istri pertama Prabu Kresna, raja Dwarawati. Jembawati adalah anak dari Begawan Kapi Jembawan, seorang resi yang pada waktu muda pernah menjadi senapati kerajaan Ayodya ketika perang melawan Alengka di jaman Ramayana.

Sementara ibu dari Jembawati adalah Dewi Trijata, anak dari Wibisana, raja Alengka setelah Dasamuka mati.

Perkawinan Jembawati dengan Kresna, memiliki 2 orang putra, yaitu Samba, dan Gunadewa, yang hidup bersama kakeknya , Jembawan di padepokan Gadamadana.

==========================================================

Ksatria Merebutkan Jembawati

JEMBAWATI, anak dari Resi Jembawan, dikenal dengan keelokannya. Siapa pun mereka selalu berusaha untuk merebutkan sang dewi. Banyak upaya yang dilakukan oleh para raja-raja yang berkuasa saling beradu, tetap saja membuat mereka bertekuk lutut atas kecantikannya.

Sayembara pun dilakukan, siapakah yang menang?

Kisah perebutan Jembawati itu dihadirkan oleh Wayang Orang (WO) Ngesti Pandowo, Sabtu (16/1) malam lalu. Kelompok wayang orang legendaris itu mengusung lakon

“Alap Alapan Jembawati” di Gedung Ki Narto Sabdho, kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).

Alkisah, Prabu Sektiraja bertekad ingin melamar Jembawati. Di lain tempat, para ksatria juga menginginkan hal yang sama.

Sebutlah, Raden Permadi/Arjuna dengan para punakawan juga berkeinginan yang sama. Dalam perjalanannya, di hutan dia dihadang oleh para raksasa dan cakil.
Beruntung, ia menang dan bisa melanjutkan ‘’misinya’’.

Di hutan lainnya, terdapat Raden Narayana yang sedang bersemedi. Datanglah Prabu Kala Kaneka yang juga ingin memperoleh Jembawati. Terjadilah pertarungan.






















Narayana tak mengetahui, Kala Kaneka adalah jelmaan Batara Narada. Pertarungan itu hanyalah cara Narada menguji Narayana, sekaligus memberitahu bahwa jodohnya (Jembawati) sedang diperebutkan para ksatria dari berbagai kerajaan.

Sementara itu, Jembawan dan Dewi Trijatha berunding beserta putrinya untuk berembuk, mencari jalan pemecahan atas banyaknya pelamar.

Maka, disepakatilah sebuah sayembara. Lalu datanglah, Narayana dan Arjuna untuk menyanggupi melawan para raja-raja dan sayembara tetap dilakukan.

Konspirasi pun terjadi, Prabu Sektiraja membuat kongkalikong dengan para raja untuk mengalahkan Narayana.

Narayana pun kewalahan dikeroyok. Saat tersungkur, dia berubah bertriwikrama menjadi raksasa karena dia merupakan titisan Wisnu. Dengan wujud raksasa itu, dia pun memenangi pertarungan.






















Namun karena mengamuk tak terkendali dan menghindari menghancurkan bumi, Arjuna datang dan memanah Narayana hingga kembali ke wujud aslinya.

Pada akhirnya Narayana menemukan jodohnya dan mempersunting Jembawati.

(Garna Raditya-87)

Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/01/19/95623/Ksatria-Merebutkan-Jembawati

Raden Setyaki - Sang Bima Kunting


Raden Setyaki putera Prabu Setyajid di Lesanpura, ia juga bernama Wresniwira karena merupakan putra Dewi Wresni, dan disebut juga kesatria Lesanpura. Walaupun Setyaki adalah putra mahkota yang akan menggantikan ayahandanya untuk memerintah di Lesanpura, tetapi ia memilih untuk pergi meninggalkan negerinya dan mengikuti iparnya, Prabu Kresna di Dwarawati, yang merupakan seorang titisan Betara Wisnu.

Di negeri Dwarawati Setyaki dianggap sebagai pahlawan, dan karena kesaktiannya, ia mendapat julukan Bimakunting, artinya Sang Bima (Bratasena) yang kerdil.




Dalam perang Baratayuhda, Setyaki membinasakan banyak musuh dengan senjata, gadanya. Setyaki lanjut usianya hingga setelah perang Baratayudha.




BENTUK WAYANG


Raden Setyaki bermata kedondongan, hidung dan mulut semada, berkumis. Berkadal-menek, berjamang dengan garuda membelakang. Bergelang, berpontoh dan berkeroncong. Berkalung bulan sabit. Kain kerajaan lengkap.

Setyaki berwanda 1 Mimis, 2 Wisuna dan 3 Kakik.

Sedjarah Wayang Purwa, terbitan Balai Pustaka juga tahun 1965. Disusun oleh Pak Hardjowirogo.

==============================
Sumber : http://wayangku.wordpress.com/2008/09/24/raden-setyaki/


Kelahiran

Versi pewayangan Jawa mengisahkan ketika Warsini mengandung, ia mengidam ingin bertamasya menunggang macan putih. Satyajit mendatangkan para keponakannya, yaitu Kresna, Baladewa dan para Pandawa untuk ikut membantu. Ternyata yang berhasil menangkap macan putih idaman Warsini adalah Kresna.

Namun, macan putih tersebut penjelmaan Singamulangjaya, patih Kerajaan Swalabumi yang diutus rajanya, yaitu Prabu Satyasa untuk menculik Warsini. Singamulangjaya segera membawa Warsini kabur begitu naik ke punggungnya.

Kresna yang dicurigai Satyajit segera mengejar Singamulangjaya. Di tengah jalan, Singamulangjaya mencoba mengeluarkan isi kandungan Warsini. Lahirlah seorang bayi yang bukannya mati, namun justru bertambah besar setelah dihajar Singamulangjaya. Akhirnya, bayi tersebut berubah menjadi pemuda dan membunuh Singamulangjaya. Arwah Singamulangjaya bersatu ke dalam diri pemuda itu.

Warsini memberi nama putranya yang sudah dewasa dalam waktu singkat itu dengan nama Satyaki. Kresna pun menemukan mereka berdua. Bersama mereka menyerang dan membunuh Satyasa sebagai sumber masalah. Satyaki kemudian menduduki Kerajaan Swalabumi sebagai daerah kekuasaannya.


Sayembara untuk Satyaboma

Dalam pewayangan Jawa dikisahkan Satyaboma dilamar oleh Drona dengan dukungan para Korawa. Tujuan lamaran ini hanya sekadar untuk menjadikan Kerajaan Lesanpura sebagai sekutu Kerajaan Hastina. Satyaki segera mengumumkan sayembara bahwa jika ingin menikahi kakaknya harus bisa mengalahkan dirinya terlebih dulu.

Satu per satu para Korawa maju namun tidak ada yang mampu mengalahkan Satyaki. Bahkan, Drona sekalipun dikalahkannya. Arjuna selaku murid Drona maju atas nama gurunya. Satyaki yang gentar meminta bantuan Kresna. Maka, Kresna pun meminjamkan Kembang Wijayakusuma kepada Satyaki.

Dengan berbekal bunga pusaka milik Kresna, Satyaki dapat menahan serangan Arjuna, bahkan berhasil mengalahkan Pandawa nomor tiga tersebut. Ternyata Kresna juga melamar Satyaboma untuk dirinya sendiri. Dalam pertarungan adu kesaktian, Kresna berhasil mengalahkan Satyaki dan mempersunting Satyaboma.

Dari perkawinan antara Kresna dan Satyaboma lahir seorang putra bernama Satyaka.


Keluarga

Menurut versi Mahabharata Satyaki memiliki sepuluh orang putra yang semuanya mati di tangan Burisrawa dalam perang Baratayuda.

Sementara itu, menurut versi Jawa, Satyaki hanya memiliki seorang putra saja bernama Sangasanga yang tetap hidup sampai perang berakhir. Sangasanga kemudian menjadi raja Kerajaan Lesanpura sepeninggal Satyajit dan Satyaki. Meskipun demikian, ia tetap mengabdi sebagai panglima Kerajaan Hastina pada masa pemerintahan Parikesit cucu Arjuna.

Sangasanga merupakan putra Satyaki dari perkawinannya dengan Trirasa.


Peran dalam Baratayuda

Dalam perang Baratayuda yang meletus di Kuruksetra, Satyaki memihak para Pandawa. Ia bahkan dipercaya memimpin salah satu di antara tujuh aksohini pasukan Pandawa.

Peran Satyaki tampak menonjol pada hari ke-14 di mana ia ditugasi Arjuna untuk menjaga Yudistira dari serangan Drona. Menurut versi Mahabharata, Arjuna merupakan guru Satyaki dalam ilmu memanah. Sementara itu menurut versi Jawa, murid Arjuna adalah Srikandi yang kemudian menjadi istrinya.

Pada hari tersebut Arjuna bergerak mencari Jayadrata yang telah menyebabkan putranya, yaitu Abimanyu tewas. Satyaki sendiri mati-matian melindungi Yudistira yang hendak ditangkap hidup-hidup oleh Drona sebagai sandera.

Drona adalah guru Arjuna, sedangkan Satyaki adalah murid Arjuna. Namun, dalam pertempuran itu Drona memuji kesaktian Satyaki setara dengan Parasurama, yaitu guru Drona sendiri.

Setelah keadaan aman, Yudistira memaksa Satyaki pergi membantu Arjuna. Dalam keadaan letih, Satyaki menerobos barisan sekutu Korawa yang menghadangnya. Tidak terhitung jumlahnya yang mati. Namun ia sendiri bertambah letih.

Burisrawa maju menghadang Satyaki. Pertarungan tersebut akhirnya dimenangkan Burisrawa. Dengan pedang di tangan ia siap membunuh Satyaki yang sudah jatuh pingsan. Adapun Burisrawa merupakan putra Somadatta yang dulu dikalahkan Sini kakek Satyaki sewaktu melamar Dewaki.

Arjuna yang mengendarai kereta dengan Kresna sebagai kusir sudah mendekati tempat persembunyian Jayadrata. Kresna memintanya untuk berbalik membantu Satyaki. Mula-mula Arjuna menolak karena hal itu melanggar peraturan. Namun, Kresna berhasil meyakinkan Arjuna bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk menolong Satyaki yang sudah bersusah payah datang membantunya.

Arjuna akhirnya memanah lengan Burisrawa sampai putus. Burisrawa terkejut dan menuduh Arjuna berbuat curang. Arjuna membantah karena Burisrawa sendiri hendak membunuh Satyaki yang sudah pingsan serta kemarin ikut serta mengeroyok Abimanyu.

Burisrawa sadar atas kesalahannya. Ia pun duduk bermeditasi. Tiba-tiba Satyaki sadar dari pingsan dan langsung memungut potongan lengan Burisrawa yang masih memegang pedang. Dengan menggunakan pedang itu ia membunuh Burisrawa.

Menurut versi Kakawin Bharatayuddha, Satyaki membunuh Burisrawa menggunakan pedang Mangekabhama, menurut versi Serat Bratayuda menggunakan panah Nagabanda, sedangkan menurut versi pewayangan menggunakan gada Wesikuning.

==============================
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Satyaki

Lakon Wayang : Kresna Kembar


Alkisah Negara Astina geger kembali. karena kedatangan Raja Sosrowindu yang menginginkan menjadi senopati Astina mewakili Kurawa. Prabu Duryodana menerima Prabu Sosrowindu karena atas usulan Resi Durna. karena Prabu Sosrowindu itu adalah termasuk murid dari Resi Durna.

Prabu Sosrowindu memiliki sarat akan mau membantu Kurawa memusnahkan Pandawa jika dia diberi kesempatan membunuh musuh bebuyutanya yaitu Prabu Baladewa. Tentu saja sarat ini membuat gempar para Kurawa Karena memang Prabu Baladewa terkenal dekat dengan pihak Astina.Patih Sengkuni pun bahkan memberikan usulan agar tidak membuat kasus dengan sesama barisan Kurawa.


Karena dikuatirkan membuat barisan Kurawa tidak solid dalam menghadapi Bharatayudha jaya binangun.

Akan tetapi Resi Durna membela Prabu Sosrowindu.dia berkata bahwa Baladewa tidak loyal kepada Kurawa.dia memberikan alasan, sering Prabu Mandura itu tidak datang jika ada paseban agung di Kerajaan Astina seperti hari itu. Ini menandakan ketidak setiaan Baladewa. Prabu Sosrowindu meyakinkan bahwa permintaanya itu adalah sewajarnya. Sebagai bentuk balas dendam,atas gugurnya ayahnya Kangsadewa ditangan Baladewa.karena itu wajar saja jika dia meminta sarat kematian Baladewa.











Prabu Duryodana bingung. Dia bertanya kepada Adipati Ngawangga Karna. Adipati Ngawangga berkata bahwa sebaiknya permintaan itu diloloskan. Dengan sarat. Jika tidak berhasil maka Sosrowindu harus dibunuh,atau menerima hukuman mati karena membuat geger di kubu Kurawa menjelang Bharatayudha. Ditakutkan barisan Kurawa justru menjadi tidak solid karena kejadian ini.

Akan tetapi jika berhasil maka Sosrowindu akan langsung diangkat menjadi Senopati.dengan pertimbangan berhasil membunuh Prabu Baladewa berarti memiliki kesaktian tinggi dan bisa digunakan menumpas Pandawa dalam perang Bharatayudha.

Pasukan Sosrowindu bergerak ke Mandura setelah mendapat persetujuan Prabu Duryodana. Sementara itu wadya bala Kurawa dibawah pimpinan Adipati Ngawangga Karna menyusul dengan misi mengangkat Sosrowindu kalo berhasil dan menghukum langsung kalo gagal.

Pasukan Sosrowindu diikuti oleh Resi Durna sedang pasukan Kurawa dikawal Patih Sengkuni.sebelum masuk ke tapal batas Mandura. Resi Durna berbincang dengan Sosrowindu.dia bertanya sebaiknya menggunakan cara apa menghadapi Prabu Mandura itu.

Cara diam diam atau Cara keras.

Cara keras adalah dengan membawa wadya bala Pasukan Sosrowindu langsung melabrak Mandura dan menantang Prabu Baladewa secara langsung. Cara ini akan mengakibatkan pertumpahan darah besar besaran di kedua belah pihak.

Cara kedua adalah dengan menggunakan cara diam diam, cara apus apus atau licik dengan cara sang Resi masuk ke Sitinggil Mandura dan bertemu langsung dengan Prabu Baladewa,untuk diajak ke negeri Astina.dengan tujuan nanti setelah mau. Di tengah jalan dikeroyok sampai tewas.Prabu Sosrowindu menyetujui cara yang kedua.

Di Sitinggil Mandura datang Gatotkaca. Gatotkaca datang meminta Prabu Baladewa untuk datang ke Ngamarta karena permintaan dari semua Pandawa dan adiknya Kresna. Hal ini dimaksudkan untuk mengganti sementara posisi Kresna yang sedang bertapa di wukir untuk mendapatkan wahyu kemenangan bagi Pandawa dalam perang Bharatayudha.

Prabu Baladewa menerima ajakan Gatotkaca.dia sekaligus menceritakan bagaimana keadaan Astina.dia merasa bahwa Prabu Sosrowindu musuh lamanya itu mulai mendapat hati di kalangan Kurawa. Karena itu Baladewa berniat untuk keluar dari lingkup kekuasaan dan persahabatan dengan Kurawa. Belum selesai Prabu Baladewa berucap tiba tiba datang menghadap Resi Durna.

Resi Durna menghaturkan sembah. Kedatangan Resi Durna di dampingi Sengkuni.Resi Durna berbisik bisik kepada Sengkuni sambil melihat ke arah Gatotkaca. Mereka sibuk berbisik bisik tentang kemungkinan Baladewa berkhianat pada Kurawa dengan hadirnya Kesatria Pringgodani di Sitinggil Mandura.

Resi Durna segera mengucapkan maksud kedatanganya kepada Prabu Baladewa yaitu bermaksud mengundang sang Prabu Baladewa ke Sitinggil Astinapura untuk menghadiri Paseban Agung yang diadakan Prabu Duryodana.

Prabu Baladewa tanpa basa basi menolak undangan itu sambil mengatakan alasan kenapa menolak undangan para Kurawa. yaitu karena kabar telah tersiar bahwa musuhnya Prabu Sosrowindu telah diangkat menjadi Senopati di Astina,sedang Sosrowindu adalah musuh bebuyutan sang Prabu Baladewa. Resi Durna berusaha meyakinkan Prabu Baladewa akan tetapi gagal.bahkan akhirnya terjadi adu jotos yang berahir koncatnya sang Resi Durna keluar Sitinggil.

Gatotkaca diminta membantu oleh Baladewa untuk menghadapi Resi Durna. Perang terjadi dan berkali kali Resi Durna harus mundur menghadapi kesaktian sang Ksatria Pringgondani. Karena terus menerus terdesak, Resi Durna memanggil Prabu Sosrowindu. Dalam pertempuran pertama Prabu Sosrowindu terpental jauh kebelakang dan harus mengakui kekuatan Gatotkaca. Akhirnya dia mengambil senjata pusakanya.yaitu panah Kemlandingan Putih. Panah ini berubah menjadi Rantai super kuat yang melilit tubuh Gatotkaca.seketika Gatotkaca tak berdaya dan dibawa ke Astina untuk dimasukan ke dalam penjara.

Mendengar Gatotkaca dikalahkan maka Baladewa naik darah. Dia segera turun ke gelanggang. Dibawanya Senjata Nanggala yang sanggup menggempur gunung. Mengetahui kedatangan Baladewa, Prabu Sosrowindu menjadi waspada.apalagi kelebat Nanggala membuat jantung Sosrowindu ketar ketir.akhirnya setelah bisa mengambil jarak yang cukup, Prabu Sosrowindu menembakan senjata Kemlandingan Putihnya.dan terlilitlah tubuh Baladewa.tak berdaya. Sebelumnya Prabu Sosrowindu hendak membunuhnya akan tetapi oleh Durna dicegah.

Karena mengetahui bahwa Baladewa punya adik Sri Bhatara Kresna yang mempunyai kembang Wijaya Kusuma yang mampu menyembuhkan penyakit apapun,bahkan mampu menghidupkan orang mati.jika Baladewa dibunuh tentu akan sangat mudah bagi Kresna untuk menghidupkanya kembali. Maka cara satu satunya adalah meringkus Kresna yang sedang semedi di Gunung Wukir.

Baladewa dibawa dan dimasukan tahanan di Astina. Pasukan Sosrowindu bergerak ke Pegunungan Wukir bersama Resi Durna. Pasukan dengan cepat masuk ke dalam daerah yang dikenal angker dan tak pernah dikunjungi manusia itu. Sementara di pertapaan Gunung Wukir telah bersiaga sepasukan dari Dwarawati yang mengikuti dan mengawal Prabunya dipimpin oleh Patih Udawa, Patih Setyaki,dan Resi Mayangkara Hanoman. Mereka tampak bersiaga penuh agar tak terjadi sesuatu yang dapat menggagalkan tapa junjunganya.










Tiba tiba tempat pertapaan dikepung Pasukan Sosrowindu. Resi Mayangkara maju dan menghadang dengan gagah.setelah bertempur sedemikian lama dan susah. dan setelah mundur terdesak maka Sosrowindu mengeluarkan ajian Seipi Anginya.langsung keluar badai dahsyat yang menghantam Resi Mayangkara Hanoman. Hanoman mencelat kontal sejauh jauhnya. Melihat Hanoman kontal Setyaki maju turun tangan. Dia melawan dengan ganas Raja Sosrowindu. Pertarungan terjadi seimbang dan lagi lagi Kemlandingan Putih membuat Setyaki tak berdaya dan dibawa sebagai tawanan ke tahanan Astinapura.

Melihat Setyaki kalah.maka Resi Mayangkara memberi perintah kepada Patih Udawa dan Prajurit Dwarawati untuk menyingkir dan meminta bantuan ke Ngamarta. Di dalam pertapaan Prabu Kresna menekung, meditasi dan melepaskan sukma sedjatinya. Sukmanya melayang hendak menemui Para Dewa. Sebelum lepas sukmanya dia berpamitan kepada badan wadagnya. Sang Raga Sedjati.dan bersamaan dengan itu masuklah Sosrowindu ke dalam pertapaan .Durna menyuruh Sosrowindu membangunkan sang Kresna.

Ternyata ditemukan bahwa wadag Kresna telah kosong.tanpa nyawa.maka Resi Durna mempunyai akal baru.disuruhnya Sosrowindu mengambil pakaian Kresna berikut semua senjatanya termasuk senjata Cakra dan Kembang Wijaya Kusuma. Dan berganti rupa menjadi Kresna untuk pergi ke Ngamarta dan menipu para Pandawa agar mau mengalah menyerahkan kerajaan kepada Duryodana.

Tubuh Kresna yang sudah diacak acak pakaiannya itu ternyata masih terdapat lima anasir. Dan juga empat nafsu. Maka tiba tiba sang tubuh yang dipanggil Raga Jati itu menangis sekaligus marah. Dan menjelmalah tubuh tanpa Sukma Sedjati Kresna itu menjadi Seekor Macan besar yang berwarna hitam mulus. Macan ini memiliki keinginan untuk menyelamatkan para Pandawa dari reka daya Prabu Sosrowindu yang telah berubah wujud menjadi Kresna. Maka Sang Macan ini pergi ke istana Kurawa dan berdiam bersembunyi di gerumbul dekat istana Astina. Mengawasi kalo kalo Pandawa datang terbujuk dia bermaksud mencegahnya.

Cerita berlanjut, Kresna Gadungan sampai di Ngamarta. Disana dia berkata bahwa hasil semedi menyatakan bahwa tidak boleh terjadi pertumpahan darah. Dan jalan satu satunya adalah menyerahkan tuntutan Negara Astina sepenuhnya kepada Raja Duryodana. Seperti biasa Puntadewa menyetujui, karena dihadapan mereka yang tampak adalah Kresna maka Bima, Arjuna, Nakula setuju. Sementara Sadewa saja yang tak menyetujui dan kabur dari Sitinggil karena menolak permintaan saudara saudaranya merelakan tuntutan atas negara Astina.


Sadewa minta perlindungan pada Semar Badranaya. Sementara Bima yang murka menyuruh anaknya Antareja menyusul Sadewa. Semar yang bijak sadar dan tahu bahwa itu bukan Kresna tapi Prabu Sosrowindu yang beralih rupa.maka dia bertekad melindungi Sadewa dari salah paham. Raden Antareja datang dan disongsong Punakawan. Antareja berhadapan dengan Petruk.

Oleh Petruk Antareja diobat abitkan seperti kertas dan Raden Antareja sampai menjerit tobat. akan tetapi setelah diturunkan oleh Petruk, Antareja tak mau mundur.dia malah menyungut sekujur tubuh Petruk. Petruk yang kewalahan mundur.

Bagong maju dengan taktik melumuri tubuhnya dengan lumpur. Pertama Antareja melihat itu tak mau menyungut. akan tetapi setelah dilihat mata Bagong tidak tertutup lumpur matanya disungut. Akhirnya mata Bagong diteplok lumpur juga dan Antareja kewalahan diusel usel oleh bagong sampai bajunya dan tubuhnya penuh lumpur.

Datang Bima dengan marah dan berlarianlah semua punakawan. Sadewa tetap tak mau menyerah dan tunduk pada permintaan Kresna palsu itu.karena naik pitam maka Bima menghajar Sadewa dan dilempar jauh.

Alkisah di atas langit Sukma Sedjati Kresna bertemu Bhatara Guru. Bhatara Guru menyanggupi akan menurunkan wahyu kemenangan Bharatayudha di kurusetra. Kresna pun hendak turun, dan dia mendapat kabar bahwa telah terjadi keributan di dunia yang bakal mengancam kelangsungan perang Bharatayudha jika Puntadewa dan Pandawa rela melepas tuntutan atas negeri Astina. Sementara Puntadewa telah berjalan ke Negeri Astina. Karena tahu bahwa tubuhnya telah menjadi salah mangsa dan tak mungkin Sukma Sedjati Sang Kresna kembali ke wadag saat itu maka Bhatara Guru menjadikan Sukma Sejati Kresna menjadi sebuah bentuk baru yang diberi nama Begawan Sukmo Lelono. Dia ditugaskan ke Astina untuk meminta negeri Astina secara paksa dari Prabu Duryodana.

Dalam perjalanan ke Astina Begawan Sukmo Lelono bertemu Punakawan dan Semar. Walau sudah berbentuk Sukma, Semar dan Punakawan mengenalinya. Saat itu mayat Sadewa ditemukan menggeletak setelah di sobek sobek oleh kuku Pancanaka Bima lalu dilempar jauh jauh. Saat itu segera Sadewa disembuhkan dengan kesaktian Semar.

Kedatangan Begawan Sukmo Lelono langsung disambut dengan geraman Durna. Durna meminta Begawan keluar dan menunggu keputusan di alun alun Astina. Sementara di dalam istana Durna meminta kepada Pandawa menghabisi nyawa Sang Begawan.

Pandawa setuju.

Arjuna menghadapi Sang Begawan. Semua Senjata coba digunakan. Semua Ajian di kerahkan. Bahkan akhirnya Pasopati di hantamkan.malah bebalik. Akhirnya arjuna mundur dan minta kakaknya Bima maju. Bima pun sama, mengalami kesulitan menghadapi Begawan Sukmo Lelono.

Akhirnya Prabu Kresna jelmaan Sosrowindu maju dan terjadilah adu kesaktian dengan begitu hebatnya. Saat itu Macan Hitam jelmaan tubuh ragawi sang Kresna muncul dan menyergap Prabu Kresna Palsu . Dan dalam sekejab macam hitam itu bersatu dengan Begawan Sukmo Lelono. Maka terbentuklah kembali sosok Kresna.dan berdiri tegak dua sosok Kresna di alun alun Astinapura yang luas itu.semua tak berkedip memandang.


Dua Kresna beradu dan salah satu Kresna jatuh, Kemudian mengeluarkan Senjata Cakra. Senjata Cakra dilemparkan tapi justru kembali ketangan Kresna satunya. Mengetahui kedoknya tak mungkin di samarkan lagi, Kresna gadungan malih rupa jadi wujud aslinya. Prabu Sosrowindu putra Kangsa.

Kresna tampak mengambil jarak agar sang Prabu tidak menggunakan senjata Kemlandingan Putihnya.



Sosrowindu yang merasa terancam mengeluarkan senjata andalanya. dan ketika siap mengarahkan pusakanya, Hanoman sang Resi Mayangkara datang dan menghantamkan batu sebesar bukit ke arah Sosrowindu. Sosrowindu mati gepeng berurai menjadi darah.






















Oleh Kresna, Hanoman diminta kembali bertapa sambil menjaga pusaka Kemlandingan Putih untuk diserahkan kepada anak keturunan Pandawa kelak.

Semua tahanan dibebaskan oleh Kresna ,termasuk Prabu Baladewa, Gatotkaca demikian juga Setyaki.

--Tamat--

Sumber : http://wayang.wordpress.com/2010/07/19/kresna-kembar/

Heinrich Göbel - Salah satu penemu bola lampu?




Heinrich Göbel 



Lahir: 20 April 1818, Springe, Jerman.



Meninggal: 4 Desember 1893



Dikenal karena: mengembangkan bola lampu pijar




Heinrich Göbel, kemudian berganti menjadi Henry Goebel adalah seorang mekanik presisi dan penemu. Dia beremigrasi pada tahun 1848 ke New York City dan tinggal di sana sampai kematiannya. Pada tahun 1865 ia menerima kewarganegaraan Amerika.

Pada tahun

Senin, 29 September 2014

Biografi Sufyan bin Uyainah



Masjid Jame’Asr Hassanil Bolkiah,
Bandar Seri Begawan, Brunei

Sufyan bin ‘Uyainah adalah seorang Imam dan ahli hadits di tanah haram Makkah. Beliau menuntut ilmu hadits sejak berusia 10 tahun. mendapatkan ilmu yang banyak dan kuat hafalannya. Beliau sempat bertemu dengan 87 tabi’in dan mendengar hadits dari 70 orang di antara mereka. Yang paling terkenal di antaranya adalah Ja’far ash-Shadiq,

Wernher von Braun - Pengembang Teknologi Roket




Wernher Magnus Maximilian, 

Freiherr von Braun



Lahir: 23 Maret 1912 Wirsitz, Kekaisaran Jerman

Meninggal : 16 Juni 1977 (umur 65) Alexandria, Virginia, Amerika Serikat



Sebab meninggal: Kanker pankreas



Tempat peristirahatan: Alexandria, Virginia, Amerika Serikat



Kewarganegaraan: Jerman, Amerika



Almamater: Universitas Teknologi Berlin, ETH Zurich



Pekerjaan: Insinyur roket dan

Harga dan Spesifikasi Sony Xperia Z1 Terbaru

Masterz SeoHarga dan spesifikasi Sony Xperia Z1. Setelah kemunculan beberapa smartphone terbaru yang merajai pasaran seperti Samsung Galaxy Note 3 dan juga ponsel pintar milik Nokia yaitu Nokia Lumia 920 ternyata perusahaan Sony tidak mau kalah bersaing dengan meluncurkan Handphone terbaru mereka yaitu Sony Xperia Z1.
   Dalam upayanya menjadi pembuat ponsel pintar terbesar ketiga di  dunia setelah Apple dan Samsung, Perusahaan Sony Corp telah merilis smartphone terbarunya yaitu Xperia Z1 pada awal bulan september ini. Smartphone baru yang tahan air itu hadir dengan layar 5 inci dan kamera belakang 20,7 megapixel sangat cocok sekali buat anda yang suka foto-foto. Selain itu Sony Xperia Z1 memiliki bentuk yang lebih pipih daripada smartphone pendahulunya yaitu Xperia Z, hal ini yang mejadi salah satu keunggulan Xperia Z1 ini dari Xperia Z, serta begitu juga dengan lapisan aluminium yang membuat Sony Xperia Z1 ini menjadi lebih tangguh. Bila kita lihat dari segi hardware, Xperia Z1 telah dilengkapi dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 800 dengan kecepatan 2,2 GHz, RAM 2 GB, GPU Adreno 330, dan media penyimpanan berkapasitas 16 GB, serta dari sistem operasi Xperia Z1 ini juga dilengkapi dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 800 dengan kecepatan 2,2 GHz, RAM 2 GB, GPU Adreno 330, dan media penyimpanan berkapasitas 16 GB.
Spesifikasi Sony Xperia Z1

Spesifikasi Lengkap Sony Xperia Z1
  • OS: Google Android 4.2 Jelly Bean  
  • Processor: Qualcomm Snapdragon 800 (MSM897) Quad-core 2,2 Ghz 
  • Display: 5" TFT 1920 x 1080 pixel 
  • Memory: Internal 16GB, support microSD SDXC 64GB 
  • RAM: 2 GB 
  • Design: IPX5 and IPX8 (water resistant), IPX5X (dust-prooft), X-Reality for mobile, STAMINA mode, TRILUMINOS 
  • Camera rear: 20.7 MP, 8x digital zoom, autofocus, HDR, Flash LED, image stabilizer, Sony Exmor RS, Touch focus, White Balance, Front camera: 2 MP 
  • Colours: Black, White, Purple 
  • Connectivity: 3.5 mm audio jack (CTIA), ANT+ sport fitness, aGPS, Bluetooth 4.0, DLNA, GLONASS, MHL, microUSB, NFC, WiFi, HSPA+, LTE 
  • Size: 144 x 74 x 8,5 mm 
  • Weight: 170 grams 
  • Bettery: 3.000mAh
Harga baru Sony Xperia Z1 : Rp. 6.500.000,-
Harga bekas Sony Xperia Z1 : Rp. 5.900.000,-

Harga diatas dapat sewktu-waktu berubah tergantung kondisi dipasaran saat ini, namun kami akan berusaha selalu mengupdatenya jika kami mendapatkan informasi terbaru. Itu tadi sedikit ulasan dari saya mengenai harga dan spesifikasi Sony Xperia Z1, terimakasih telah berkunjung dan semoga artikel ini bermanfaat buat anda.

Modem Gsm Terbaik Dan Tercepat

Master Seo - Informasi mengenai Daftar Harga Modem Gsm Terbaik dan Tercepat tahun 2014. Modulator Demodulator atau bisa juga disebut Modem merupakan perangkat keras jaringan komputer yang fungsinya sebagai perantara untuk menghubungkan komputer atau PC ke jaringan internet, jadi tanpa adanya sebuah modem maka komputer tidak dapat dikoneksikan ke internet. Modulate sendiri diartikan sebagai proses penerjemahan data dari digital ke analog sehingga bisa di transmisikan dan Demodulate adalah kebalikanya, proses menerjemahkan dari analog ke digital. Modem merupakan gabungan dari keduanya, dan pada umumnya Pengertian modem adalah  alat untuk komunikasi dua arah. Jadi intinya Modem adalah salah satu Perangkat keras jaringan komputer yang berfungsi untuk menyambungkan koneksi internet dengan komputer anda.

Buat anda yang saat ini ingin membeli sebuah modem GSM hendaknya memperhatikan tips-tips di bawah ini karena pengalaman saya dulu waktu mencari modem di toko komputer saya sangat bingung sekali karena di sana bayak sekali modem-modem yang di jual dan saya sendiri waktu itu belum bisa membedakan kulitas baik dan tidaknya sebuah modem. Jangan sampai pengalaman saya seperti itu terjadi pada anda dan berikut adalah tipsnya :

Tips Memilih Modem Terbaik dan Tercepat :
  • Pilihlah modem dengan harga yang murah namun tetap memiliki kualitas yang terbaik, biasanya modem yang berkualitas baik dapat menagkap sinyal GSM tanpa terputus-putus.
  • Sebelum membeli Modem GSM ataupun CDMA hendaknya anda menanyakan kepada penjualnya terlebih dahulu, apakah modem tersebut memiliki garansi.
  • Hindari memilih modem yang berbentuk berlipat-lipat karena biasanya akan cepat rusak konektor USBnya.
  • Pilihlah modem yang cara settingnya mudah dan tidak terlock oleh provider internet tertentu. maksudnya jika nanti anda membeli modem yang ter-lock maka anda tidak dapat mengganti kartu sim yang lain. Modem jenis ini biasanya modem yang ter-paket dengan salah satu provider internet.
Berikut adalah daftar Modem yang menurut saya mempunyai kualitas terbaik dan tercepat

harga Modem Huawei E156g Modem Huawei E156g 
Harga : Rp 225.000,-
Spesifikasi :
Size Dimensions: 70.1×25.6×11.6mm
Weight: 30g
Maximum download speed
3.6 Mbps
Maximum upload speed
384 kbps
Compatible with
Windows (2000, XP, Vista) and Mac (10.4 and 10.5)
3customised dashboard (Birdstep)
MicroSD slot (up to 4GB)
External antenna interface

harga Modem ZTE MF 633
Modem ZTE MF 633
Harga : Rp 195.000,-
Spesifikasi :
HSDPA/HSUPA/UMTS 850/1900/2100 MHz
GSM/GPRS/EDGE 850/900/1800/1900 MHz
HSDPA Downlink 7.2 Mbps, Uplink 5.7 Mbps 
UMTS DL/UL 384Kbps 
USB 2.0 Interface
Microsoft Windows and MAC OS compatible
Compact size 86 x 26.5 x 12 mm
Weight 28g
Idle current approx 100mA, Max 450mA
Maximum Emitted Power 250mW in 3G, 2W in GSM

harga Modem ZTE MF680
Modem ZTE MF680
Harga : Rp. 400.000,-
Spesifikasi :
HSPA + 42Mbps tanggal pemindahan bawah dukungan beban
HSUPA 5.76Mbps tanggal pemindahan bawah dukungan beban
HSPA + / HSUPA / HSDPA / UMTS 850/1900/2100 MHz
EDGE / GPRS / GSM 1900/1800/900/850 MHz
Jenis: Unlocked MF680 USB Modem
Standar antarmuka USB 2.0
Micro SD slot kartu & layanan SMS
Ukuran: 77 x 28 x 12mm
Sistem Operasi: Windows 2K/XP, Vista, Win7, Linux, Mac OS

Modem Samsung GT-B3740 LTE Vodafone Stick 4G
Modem Samsung GT-B3740 LTE Vodafone Stick 4G  (100Mbps)
Harga : USD 189.00
Spesifikasi :
LTE DL up to 100Mbps
LTE UL up to 50Mbps
LTE 4G 2600MHz
HSPA/UMTS 2100MHz
GPRS/EDGE 900/1800MHz

modem huawai k4510
Modem HUAWEI k4510
Harga dan spesifikasi sebagai berikut :
Kompatibel band : GSM: 850/900/1800/1900 MHz UMTS: 900/2100 MHz
3G HSDPA (Max 28.8Mbps), HSUPA (Max 5.76Mbps)
Plug and Play, Pick up email, Mengirim dan menerima pesan teks SMS
Ukuran : 89,68 x 12,57 x 29,00 mm
Berat : 31 gr
Dukungan OS: Microsoft ® Windows ® 7, Windows Vista ™ (SP2 direkomendasikan), atau Windows ® XP SP3, atau Apple Mac


Jika anda sudah memilih modem selanjutnya anda memilih kartu GSM apa yang kiranya mempunyai koneksi yang stabil untuk internetan, misalnya anda memilih Paket internet XL atau apa saja yang penting bagus. Karena kartu GSM yang anda gunakan sangat berpengaruh dengan kecepatan internet.

Baca Juga :
Itulah beberapa Harga Modem Gsm Terbaik dan tercepat menurut saya, InsyAllah lain waktu akan saya update lagi artikel ini jika saya mendapat informasi terbaru tentang salah satu perangkat komputer ini jadi anda bisa bookmark halaman ini.

Thales - Filsuf dan Matematikawan Yunani




Thales dari Miletos



Lahir: 624–625 SM

Meninggal: 547–546 SM



Tradisi: Filsafat Ionian, Mazhab Miletos, Filsafat Alam



Minat utama: Etika, Metafisika, Matematika, Astronomi



Gagasan penting: Air adalah prinsip dasar segala sesuatu, Teorema Thales




Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara

Biografi Thales - Filsuf dari Miletos



Thales dari Miletos

Thales adalah seorang filsuf yang yang lahir antara tahun 624–625 SM dan meninggal sekitar tahun 547–546 SM. Ia dimasukkan ke dalam tradisi  Filsafat Ionian, Mazhab Miletos, dan Filsafat Alam. Ia memiliki minat utama dalam Etika, Metafisika, Matematika, dan Astronomi. Selain itu ia pula memiliki gagasan penting yakni, Air adalah prinsip dasar segala sesuatu dan Teorema

Sabtu, 27 September 2014

Ludwig Boltzmann - Penggagas Teori Atomik




Ludwig Eduard Boltzmann



Lahir: 20 Februari 1844 Wina, Austria Empire(sekarang Austria)



Meninggal: 5 September, 1906 (umur 62) Tybein dekat Trieste, Austria-Hongaria (sekarang Duino, Italia), Penyebab: Bunuh Diri



Kebangsaan: Austria



Bidang: Fisika



Lembaga: University of Graz, University of Vienna, University of Munich, University of Leipzig



Almamater: University of Vienna



Jumat, 26 September 2014

Biografi Sufyan Ats-Tsauri




Masjid Raya Djenné di Djenné, Mali


Sufyan Ats-Tsauri tercatat sebagai salah seorang tokoh ulama di masanya, imam dalam bidang hadits juga bidang keilmuan lainnya, terkenal juga sebagai pribadi yang wara' atau sangat hati-hati, zuhud, ahli fikih dan dinilai setara dengan para imam fikih yang empat: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hambal.

"Sufyan Ats-Tsauri