بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Sulaiman hidup di tengah-tengah kejayaan
dan kemuliaan di muka bumi, kemudian Allah SWT menetapkan kematian
baginya. Sebagaimana kehidupan Sulaiman berada di puncak kemuliaan dan
kejayaan yang penuh dengan keajaiban yang luar biasa, maka kematiannya
pun merupakan tanda- tanda kebesaran Allah SWT yang penuh dengan
keajaiban. Demikianlah bahwa kematiannya sesuai dengan kehidupannya,
sesuai dengan kejayaannya. Allah SWT berfirman tentang kematian Sulaiman
:
فَلَمَّا
قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا
دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ
الْجِنُّ أَن لَّوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي
الْعَذَابِ الْمُهِينِ
“Maka tatkala Kami telah menetapkan
kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya
itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah
tersungkur, tahulah jin bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang
ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan. ”
(QS. Saba’: 14)
Ibnu Jarir, Ibnu Hatim dan lainnya
meriwayatkan dari Ibnu Abbas dari Nabi saw, beliau bersabda, ” Sulaiman,
nabi Allah, setiap kali shalat, ia melihat sebuah pohon tumbuh di
hadapannya, lalu ia bertanya pada pohon itu, siapa namamu?’ pohon
menjawab, namaku ini dan itu. Sulaiman kemudian berkata, ‘ untuk apa kau
(tumbuh)? jika memang untuk tanaman, tumbuhlah, dan jika untuk
(makanan) hewan, tumbuhlah.
Suatu ketika saat ia tengah shalat, ia
melihat sebuah pohon tumbuh di hadapannya, lalu ia bertanya pada pohon
itu, siapa namamu, pohon itu menjawab, ‘kharub,(si peruntuh). Sulaiman
bertanya, ‘untuk apa kamu (tumbuh)? pohon menjawab, untuk meruntuhkan
rumah itu. Sulaiman kemudian berdoa, Ya Allah! sembunyikanlah kematianku
untuk para jin, agar manusia tahu bahwa jin tidak mengetahui hal
ghaib.’
Sulaiman kemudian membuat tongkat dari
pohon itu, ia bertumpu pada tongkat itu selama setahun lamanya sementara
jin terus bekerja. Tongkat itu kemudian dimakan rayap.”Maka tatkala ia
telah tersungkur, tahulah jin bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui
yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan
selama setahun”. Sa’id bin Jubair berkata! ‘seperti itulah qiraah ibnu
abbas. Jin kemudian berterima kasih kepada rayap dan memberinya air.
Demikian matan riwayat Ibnu Jarir
Pada suatu hari Sulaiman memasuki
mihrabnya untuk i’tikaf, ibadah, dan sholat. Tak seorang pun berani
mengganggu khalwatnya di mihrabnya. Mihrab Sulaiman terletak di puncak
gunung dan dindingnya terbuat dari permata. Pada suatu hari Sulaiman
duduk bersandar pada tongkatnya dan ia tampak tenggelam dalam tafakur.
Beliau berzikir kepada Allah SWT hingga
rasa kantuk menguasainya lalu setelah itu malaikat maut menemuinya di
mihrabnya. Sulaiman pun meninggal. Beliau bersandar kepada tongkatnya.
Jin melihatnya dan mengira bahwa beliau sedang sholat sehingga mereka
pun terus melanjutkan pekerjaannya. Berlalulah hari-hari yang panjang.
Kemudian datanglah rayap, yaitu semut kecil yang memakan kayu. Hewan itu
pun mulai memakan tongkat Sulaiman.
Rayap-rayap itu tampak lapar. Sebagian
dari tongkat Sulaiman dimakan beberapa hari oleh rayap- rayap itu.
Ketika yang dimakannya semakin bertambah, maka tongkat itu pun menjadi
rusak dan jatuh dari tangan Sulaiman. Tubuh mulia itu kehilangan
keseimbangan dan terhempas di bumi. Tatkala tubuh suci itu tersungkur,
maka manusia segera menuju ke sana. Mereka menyadari dan mengetahui
bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dalam waktu yang lama. Jin menyadari
bahwa mereka tidak mengetahui hal yang ghaib dan manusia pun mengetahui
hakikat ini. Seandainya jin mengetahui hal yang ghaib, niscaya ia tidak
akan meneruskan siksa yang hina, mereka tidak akan bekerja. Ada yang
berpendapat waktu meninggal nabi Sulaiman sampai diketahui adalah selama
1 tahun.
Setelah itu para setan berkata kepada
rayap, “andai saja kau memakan makanan, tentu kami akan memberimu
makanan paling enak. Andai kamu meminum minuman, tentu kami akan
memberimu minuman paling enak. Namun, kami akan selalu memberimu air dan
tanah. Setan- setan selalu membawakan air dan tanah untuk rayap- rayap
dimanapun mereka berada”. Ibnu abbas mengatakan: ‘Tidakkah engkau
melihat tanah yang ada di dalam kayu. Itulah yang diberikan setan untuk
rayap sebagai ucapan terima kasih.
Demikianlah Nabi Sulaiman meninggal dalam
keadaan duduk dan sholat di mihrabnya. Lalu berita itu tersebar
bagaikan api di bumi. Manusia, burung, dan binatang buas menghantarkan
jenazah Nabi Sulaiman . Sekawanan burung tampak sedih dan menangis.
Semua makhluk bersedih. Akhirnya, tak seorang pun mengetahui bahasa
burung di bumi. Meninggallah seseorang yang memahami pembicaraan burung.
Burung- burung itu berkata: “Betapa beratnya kehidupan di tengah-tengah
orang yang tidak mengetahui pembicaraan kita.
Ishaq bin Bisyr meriwayatkan dari
Muhammad bin Ishaq dari Zuhri dan lainnya bahwa Sulaiman hidup selama 52
tahun dan kekuasaannya berlangsung selama 40 tahun. Dari Ibnu Abbas:
Sulaiman berkuasa selama 20 tahun. Wallahu a’lam.
Setelah Sulaiman wafat, kekuasaan
dipegang anaknya, Rahab’am selama 17 tahun menurut riwayat yang
disampaikan Ibnu Jarir, ia menyatakan, ” setelah itu kerajaan bani
israil terpecah belah.
Allahu a’lam
0 comments:
Posting Komentar