Pages

Subscribe:

Rabu, 28 Januari 2015

Cara Ternak Lovebird Secara Gampang

Cara Ternak Lovebird Secara Gampang | Beternak burung lovebird pada tahun 2000 hingga awal tahun 2011 memang menjadi salah satu usaha sampingan yang sangat menjanjikan, namun karena jumlah para peternak lovebird akhir-akhir ini semakin memblundak tentunya sangat mempengaruri nilai jual dari burung ini.
Apakah masih mau beternak???
selalu jangan khawatir untuk mencoba beternak karena saya akan membagikan cara beternak menghasilkan anakan yang banyak serta biaya murah dan pastinya setiap orang mampu berternak jenis burung yang paling banyak di sukai orang ini.

Memilih indukan Lovebird siap kawin

    Sebelumnya kita harus tahu jenis lovebird yang akan kita ternak dan jenis love bird yang saya rekomendasikan dan banyak diminati pasar adalah jenis kacamata atau klep

Cara Ternak Lovebird Secara Gampang

Umur dan warna serta panjang ekor sangat mempengaruhi efisiensi ternak lovebird agar cepat menghasilkan anakan.

Jantan

      Membedakan jantan dengan betina yang paling efektif dengan pengujian laboratorium,tapi tidak usah khawatir karena love bird jantan selalu berdiri tegak dan ekor ujungnya membentuk agak lancip,bila diraba agak kaku dibanding betina.pilih jantan yang sering mengeluarkan bunyi,dan selalu menarik perhatian.

Betina

     Ciri-ciri betina badannya lebih bulat dan berdiri seperti menahan berat badan(tidak setegak pejantan) dan tidak terlalu banyak bertingkah.ekor ujungnnya seperti mengotak atau melebar.pilih betina berdasarkan umur,jika pejantannya berumur 1 tahun maka betina umur 10 bulan,cara ini lebih mudah untuk menjodohkannya.

Persiapan kandang beternak Lovebird


kandang lovebird


     Yang saya rekomendasikan adalah beternak dengan cara koloni, misal 3 jantan dengan 5 betina atau perbandingan sama
Ukuran kandang bisa memilki tinggi 2 meter dengan panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter. Aksesoris untuk pakan dan minum hendaknya berada dekat dengan kamar untuk bersarang (seperti kotak kayu yang dilubangi)

Cara mengawinkan Lovebird

        Setelah persiapan kandang selesai, kita masukan indukan jantan terlebih dahulu untuk memilih sarang yang mereka sukai,setelah itu baru masukan indukan betina(cara ini yang paling ampuh) susuhan atau sarang alas dapat kita beli di toko atau dengan daun cemara kering

Pasca bertelur

      Menunggu waktu lovebird jika sudah bertelur membutuhkan waktu 18 hari untuk menetas.ransum pakan yang biasanya cuman milet dan jagung bisa ditambahkan pelet ayam di campur dengan bubur bayi di wadah yang lain.
Mitos saat pengeraman tidak boleh di buka tutup kandangnya itu tdak benar.kenyataannya kita harus sesekali mengecek keadaan indukan yang mengerami.jika indukannya kurang fit,kita bisa menambahkan vitamin dalam ransum pakan dan minumannya,agar proses pengeraman berhasil 100%

Penanganan pasca menetas

       Biarkan indukan merawat anaknya hingga anaknya dengan sendirinya keluar dari sarang.sebelum itu dari awal anakan menetas pakan tambahan pelet dan bubur bayi kering harus ada untuk proses lolohan.
Nah akhirnya saat yang ditunggu untuk memanendan hal ini adalah hal yang sangat menyenangkan untuk peternak.
Sekedar info 1 indukan bisa menghasilkan 2-4 ekor anak burung lovebird.

Untuk sementara burung love bird yang kita sapih masih harus ada makanan yang lembut karena usus mereka belum mampu untuk memakan biji-bijian keras secara langsung.
contoh kita bisa berikan jagung muda yang dipasrah dan dicampur pelet. 2 minggu setelahnya baru pengenalan milet dan makanan tambahan lainnya.

Saatnya untuk bangga dan menikmati kesuksesan beternak burung yang satu ini,mudah kan dan makanan burung ini tidak membuat kebingungan atau bikin kantong bolong, dan pastinya prospek yang cukup menjanjikan.

Salam sukses kikik kikik......
semoga anda menjadi peternak yang sukses

Related Post :


Ingat !!!!!!
harga selalu mengikuti pasaran dan sebaiknya beternaklah penuh cinta seperti burung lovebird, selalu mengedepankan cinta kesuksesan dan keuntungan akan datang dengan sendirinya.
Itu tadi sedikit tips Cara ternak lovebird dari saya, silakan anda coba dirumah dan semoga ulasan ini bermanfaat.

Cara budidaya/ternak Ikan cupang hias

Berikut adalah cara-cara budidaya atau berternak ikan cupang dengan sukses beserta cara pemijahannya. Pada postingan terdahulu saya pernah membahas tentang budidaya cacing tanah untuk bisnis dan kali ini "Masterz Seo" akan memberikan cara yang efektif mengenai budidaya ikan cupang hias dari segi waktu maupun biaya,.dan mungkin akan menjadi bisnis yang menjanjikan buat anda.
Mungkin banyak orang yang mengira beternak ikan cupang adalah pekerjaan yang susah dan membutuhkan biaya yang sangat mahal dalam prosesnya, Namun anggapan tersebut menurut saya salah besar. Karena pada dasarnya membudidayakan hewan ini tergolong mudah dan tidak membutuhkan modal yang besar serta tidak membutuhkan tempat yang luas untuk memelihara ikan ini. Jika anda tertarik untuk membudidayakan ikan ini baca ulasan berikut.

budidaya ikan cupang

Pertama-tama siapkan indukan ikan cupang yang bagus dan siap dikawinkan minimal berusia 3-4 bulan dengan ciri-ciri ikan cupang jantan sudah mengeluarkan gelembung-gelembung, bentuk badan dan siripnya pajang, warna agak terang atraktif, gerakan lebih agresif dan lincah kemudian untuk indukan ikan cupang betina yang sudah siap kawin memiliki ciri-ciri sudah ada bercak putih pada kelaminya, bentuk badan membulat, bagian perut agak buncit, mempunyai sirip pendek dan warnanya kusam dan gerakan lebih cenderung lambat.

Cara pemijahan ikan cupang
Pijahkan indukan ikan cupang yang sudah di pilih dalam wadah atau baskom

indukan ikan cupang yang akan dipijahkan


Biarkan proses tersebut kurang lebih selama 42 jam/2 hari.Pada hari pertama ikan cupang jantan akan membuat gelembung untuk telur dan dihari kedua akan terjadi proses perkawinan dan telur akan di simpan  oleh ikan jantan dalam gelembung tersebut.
Setelah hari ke dua pisahkan ikan cupang betina dari wadah/baskom biarkan ikan cupang jantan bersama telur.

cara ternak ikan cupang dipisahkan

Simpanlah wadah atau baskom tersebut di tempat yang gelap dan jangan di pindah-pindah kerena jika telur tersebut jatuh dari gelembung maka telur tersebut akan busuk/mati dan dalam proses tersebut akan jantan tidak usah diberi pakan.Biarkan proses tersebut berjalan selama 10 hari atau satu minggu,setelah itu pisahkan indukan ikan cupang jantan kemudian pindahkan anakan-anakan ikan cupang ketempat yang lebih besar secara hati-hati untuk mengurangi kematian.


anakan ikan cupang dipindahkan

Untuk pakan anakan ikan cupang yang berumur satu minggu dapat dikasih makan air kol (air hasil rendaman sayur kol) karena air hasil rendaman sayur kol mengandung bakteri/plankton atau bisa juga diberi makan jentik nyamuk yang sudah disaring.

makanan untuk ikan cupang


Gimana sobat mudah dan simple kan..??

Artikel lainnya : Cara ternak Bebek Petelur

Semoga artikel "Cara budidaya/ternak Ikan cupang hias" ini bermanfaat buat anda,mohon maaf bila ada salah kata atau salah penulisan.Kritik dan saran silahkan anda tulis pada kolom komentar dibawah ini.

Martin Heidegger - Fenomenologi Ontologi




Martin Heidegger 



Lahir: 26 September, 1889 Meßkirch, Germany



Meninggal: 26 Mei 1976 (umur 86) Freiburg im Breisgau, Jerman



Era: Filsuf abad ke-20



Aliran: Phenomenology · Hermeneutics · Existentialism



Minat utama: Ontology · Metaphysics · Art · Greek philosophy · 

Technology · Language · Poetry  · Thinking



Gagasan penting: Dasein · Gestell · Heideggerian terminology




Selasa, 27 Januari 2015

Biodata/profile Ariel Noah dan foto lengkap

Masterz Seo - Profil dan biodata Ariel Noah lengkap. Siapa sih yang tidak kenal dengan artis yang satu ini, Saya kira hampir semua orang di Indonesia mengenal penyanyi lagu "Bintang di surga" ini atau yang akrab di panggil "Ariel Noah" . Nama Ariel pertama kali dikenal oleh masyarakat ketika dia bergabung dengan grup band PETERPAN yang kni berganti dengan band NOAH .Mantan kekasih Luna Maya ini memiliki suara emas yang membuat penggemarnya terkagum-kagum dan amat mengidolakan dia .Berikut ini adalah biodata lengkap Ariel :

Nama lengkap  :  NASRIL IRHAM
Nama panggilan  :  ARIEL
Tmpt/tgl lahir  :  Pangkalan Brandan, 16 september 1981
Biodata dan profile Ariel Noah peterpan Agama  :  Islam
Hobi  :  Ollahraga
Cita-cita  :  Arsitek
Tinggi :  168
Berat badan  : 59
Pendidikan  :  arsitektur (UNPAR)
Prestasi  :  Mendali Emas Kejurnas Hocky
Makanan kesukaan  :  Sate Ayam
Minuman Kesukaan  :  Root bear
Warna faforit  :  Biru
Tim Bola faforit  :  Persib Bandung


BIODATA DAN PROFILE SINGGKAT ARIEL NOAH

     Ariel Noah adalah anak ketiga dari tiga bersaudara ,Ayah Ariel adalah seorang pegawai lapangan di perusahaan minyak pertamina sementara ibunya adalah ibu rumah tangga biasa .Sejak kecil Ariel ssudah memperlihatkan bakat besar dibidang seni  tapi bukan dibbidang menyanyi tapi di bidang menggambar, dan ia pernah menjuarai beberapa perlombaan di Bandung .Gara-gara hobi menggambar Ariel sempat bercita-cita menjadi arsitek .Tapi di tengah-tengah perjalanan hidupnya Ariel menemukan suatu hobi baru di bidang musik ,dari sinilah Ariel mulai meniti karirnya .

      Sejak kelas satu SMP Ariel telah intens membentuk sebuah grub musik .Band musik yang pertama kali di bentuknya bernama PEPPERMINT ,tapi sayang band ini hanya bertahan tujuh bulan saja .
Lantas Ariel membentuk grub band lagi bernama SILVER , KHOLESTEROL dan TOPI sayangnya lagi-lagi  grub band yang dibentuknya bubar .Tapi band TOPI banyak berjasa buat karirnya .Beberapa orang yang tergabung dalam band TOPI termasuk Ariel sepakat membentuk sebuah band baru yang di beri nama PETERPAN .

    Bersama peterpan Ariel berupaya keras menembus kafe-kafe top di bandung .Penampilan PETERPAN yang aktraktif diam-diam menarik minat NOEY-eks basis java jive yang belakangan jadi produser untuk memasukan lagu mereka dalam album kompilasi kisah 2002 malam .Lagu Mimpi Yang Sempurna sukses dan menjadi modal utama buat PETERPAN menembus industri rekaman .

Artikel terkait :
    Terimakasih telah membaca artikel "Masterz Seo" dengan juduls "Biodata/profile Ariel Noah dan foto lengkap" Semoga artikel ini bermanfaat buat anda.Kritik dan saran dapat anda tulis pada kolom komentar di bawah ini .

Senin, 26 Januari 2015

Ibnu Miskawaih - Cendekiawan Muslim Ahli Kedokteran, ketuhanan, dan agama



Tahdzibul achlaq wa tathhirul a'raaq,karya terkenal milik Ibnu Miskawaih

Nama: Ahmad Ibn Muhammad Miskawaih Razi
Gelar: Ibn Miskawaih
Lahir: 330 H /932 M Ray, Ziyarid Iran
Wafat: 421 H /1030M Isfahan, Kakuyid Iran
Etnis: Persia
Zaman: Zaman Kejayaan Islam
Wilayah aktif: Iran
Minat utama: Sejarah, Teologi, Ilmu Keodkteran, Filsafat Akhlak
Karya yang terkenal: Tadhib al-akhlaq, Al-Fawz al-Asghar

Edmund Husserl - Pendiri Aliran Fenomenologi




Edmund Husserl



Lahir: 8 April, 1859, Proßnitz, Moravia, Austria (sekarang Prostějov, Czech Republic)



Meninggal: 28 April 1938 (umur 79) Freiburg, Jerman Era: 20th-century philosophy



Aliran: Phenomenology



Minat utama: Epistemology, Mathematics



Gagasan penting: Epoché, Natural Standpoint, Noema, Noesis, Eidetic Reduction, Retention and protention, Phenomenology




Edmund Gustav

Surah THAAHAA

سُوۡرَةُ طٰه
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
طه (١) مَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لِتَشۡقَىٰٓ (٢) إِلَّا تَذۡڪِرَةً۬ لِّمَن يَخۡشَىٰ (٣) تَنزِيلاً۬ مِّمَّنۡ خَلَقَ ٱلۡأَرۡضَ وَٱلسَّمَـٰوَٲتِ ٱلۡعُلَى (٤) ٱلرَّحۡمَـٰنُ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ ٱسۡتَوَىٰ (٥) لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَہُمَا وَمَا تَحۡتَ ٱلثَّرَىٰ (٦) وَإِن تَجۡهَرۡ بِٱلۡقَوۡلِ فَإِنَّهُ ۥ يَعۡلَمُ ٱلسِّرَّ وَأَخۡفَى (٧) ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ‌ۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ (٨) وَهَلۡ أَتَٮٰكَ حَدِيثُ مُوسَىٰٓ (٩) إِذۡ رَءَا نَارً۬ا فَقَالَ لِأَهۡلِهِ ٱمۡكُثُوٓاْ إِنِّىٓ ءَانَسۡتُ نَارً۬ا لَّعَلِّىٓ ءَاتِيكُم مِّنۡہَا بِقَبَسٍ أَوۡ أَجِدُ عَلَى ٱلنَّارِ هُدً۬ى (١٠) فَلَمَّآ أَتَٮٰهَا نُودِىَ يَـٰمُوسَىٰٓ (١١) إِنِّىٓ أَنَا۟ رَبُّكَ فَٱخۡلَعۡ نَعۡلَيۡكَ‌ۖ إِنَّكَ بِٱلۡوَادِ ٱلۡمُقَدَّسِ طُوً۬ى (١٢) وَأَنَا ٱخۡتَرۡتُكَ فَٱسۡتَمِعۡ لِمَا يُوحَىٰٓ (١٣) إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۟ فَٱعۡبُدۡنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِڪۡرِىٓ (١٤) إِنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ أَكَادُ أُخۡفِيہَا لِتُجۡزَىٰ كُلُّ نَفۡسِۭ بِمَا تَسۡعَىٰ (١٥) فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنۡہَا مَن لَّا يُؤۡمِنُ بِہَا وَٱتَّبَعَ هَوَٮٰهُ فَتَرۡدَىٰ (١٦) وَمَا تِلۡكَ بِيَمِينِكَ يَـٰمُوسَىٰ (١٧) قَالَ هِىَ عَصَاىَ أَتَوَڪَّؤُاْ عَلَيۡہَا وَأَهُشُّ بِہَا عَلَىٰ غَنَمِى وَلِىَ فِيہَا مَـَٔارِبُ أُخۡرَىٰ (١٨) قَالَ أَلۡقِهَا يَـٰمُوسَىٰ (١٩) فَأَلۡقَٮٰهَا فَإِذَا هِىَ حَيَّةٌ۬ تَسۡعَىٰ (٢٠) قَالَ خُذۡهَا وَلَا تَخَفۡ‌ۖ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا ٱلۡأُولَىٰ (٢١) وَٱضۡمُمۡ يَدَكَ إِلَىٰ جَنَاحِكَ تَخۡرُجۡ بَيۡضَآءَ مِنۡ غَيۡرِ سُوٓءٍ ءَايَةً أُخۡرَىٰ (٢٢) لِنُرِيَكَ مِنۡ ءَايَـٰتِنَا ٱلۡكُبۡرَى (٢٣) ٱذۡهَبۡ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُ ۥ طَغَىٰ (٢٤) قَالَ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِى صَدۡرِى (٢٥) وَيَسِّرۡ لِىٓ أَمۡرِى (٢٦) وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةً۬ مِّن لِّسَانِى (٢٧) يَفۡقَهُواْ قَوۡلِى (٢٨) وَٱجۡعَل لِّى وَزِيرً۬ا مِّنۡ أَهۡلِى (٢٩) هَـٰرُونَ أَخِى (٣٠) ٱشۡدُدۡ بِهِۦۤ أَزۡرِى (٣١) وَأَشۡرِكۡهُ فِىٓ أَمۡرِى (٣٢) كَىۡ نُسَبِّحَكَ كَثِيرً۬ا (٣٣) وَنَذۡكُرَكَ كَثِيرًا (٣٤) إِنَّكَ كُنتَ بِنَا بَصِيرً۬ا (٣٥) قَالَ قَدۡ أُوتِيتَ سُؤۡلَكَ يَـٰمُوسَىٰ (٣٦) وَلَقَدۡ مَنَنَّا عَلَيۡكَ مَرَّةً أُخۡرَىٰٓ (٣٧) إِذۡ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰٓ أُمِّكَ مَا يُوحَىٰٓ (٣٨) أَنِ ٱقۡذِفِيهِ فِى ٱلتَّابُوتِ فَٱقۡذِفِيهِ فِى ٱلۡيَمِّ فَلۡيُلۡقِهِ ٱلۡيَمُّ بِٱلسَّاحِلِ يَأۡخُذۡهُ عَدُوٌّ۬ لِّى وَعَدُوٌّ۬ لَّهُ ۥ‌ۚ وَأَلۡقَيۡتُ عَلَيۡكَ مَحَبَّةً۬ مِّنِّى وَلِتُصۡنَعَ عَلَىٰ عَيۡنِىٓ (٣٩) إِذۡ تَمۡشِىٓ أُخۡتُكَ فَتَقُولُ هَلۡ أَدُلُّكُمۡ عَلَىٰ مَن يَكۡفُلُهُ ۥ‌ۖ فَرَجَعۡنَـٰكَ إِلَىٰٓ أُمِّكَ كَىۡ تَقَرَّ عَيۡنُہَا وَلَا تَحۡزَنَ‌ۚ وَقَتَلۡتَ نَفۡسً۬ا فَنَجَّيۡنَـٰكَ مِنَ ٱلۡغَمِّ وَفَتَنَّـٰكَ فُتُونً۬ا‌ۚ فَلَبِثۡتَ سِنِينَ فِىٓ أَهۡلِ مَدۡيَنَ ثُمَّ جِئۡتَ عَلَىٰ قَدَرٍ۬ يَـٰمُوسَىٰ (٤٠) وَٱصۡطَنَعۡتُكَ لِنَفۡسِى (٤١) ٱذۡهَبۡ أَنتَ وَأَخُوكَ بِـَٔايَـٰتِى وَلَا تَنِيَا فِى ذِكۡرِى (٤٢) ٱذۡهَبَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُ ۥ طَغَىٰ (٤٣) فَقُولَا لَهُ ۥ قَوۡلاً۬ لَّيِّنً۬ا لَّعَلَّهُ ۥ يَتَذَكَّرُ أَوۡ يَخۡشَىٰ (٤٤) قَالَا رَبَّنَآ إِنَّنَا نَخَافُ أَن يَفۡرُطَ عَلَيۡنَآ أَوۡ أَن يَطۡغَىٰ (٤٥) قَالَ لَا تَخَافَآ‌ۖ إِنَّنِى مَعَڪُمَآ أَسۡمَعُ وَأَرَىٰ (٤٦) فَأۡتِيَاهُ فَقُولَآ إِنَّا رَسُولَا رَبِّكَ فَأَرۡسِلۡ مَعَنَا بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ وَلَا تُعَذِّبۡہُمۡ‌ۖ قَدۡ جِئۡنَـٰكَ بِـَٔايَةٍ۬ مِّن رَّبِّكَ‌ۖ وَٱلسَّلَـٰمُ عَلَىٰ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلۡهُدَىٰٓ (٤٧) إِنَّا قَدۡ أُوحِىَ إِلَيۡنَآ أَنَّ ٱلۡعَذَابَ عَلَىٰ مَن ڪَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ (٤٨) قَالَ فَمَن رَّبُّكُمَا يَـٰمُوسَىٰ (٤٩) قَالَ رَبُّنَا ٱلَّذِىٓ أَعۡطَىٰ كُلَّ شَىۡءٍ خَلۡقَهُ ۥ ثُمَّ هَدَىٰ (٥٠) قَالَ فَمَا بَالُ ٱلۡقُرُونِ ٱلۡأُولَىٰ (٥١) قَالَ عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّى فِى كِتَـٰبٍ۬‌ۖ لَّا يَضِلُّ رَبِّى وَلَا يَنسَى (٥٢) ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ مَهۡدً۬ا وَسَلَكَ لَكُمۡ فِيہَا سُبُلاً۬ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً۬ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦۤ أَزۡوَٲجً۬ا مِّن نَّبَاتٍ۬ شَتَّىٰ (٥٣) كُلُواْ وَٱرۡعَوۡاْ أَنۡعَـٰمَكُمۡ‌ۗ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّأُوْلِى ٱلنُّهَىٰ (٥٤) ۞ مِنۡہَا خَلَقۡنَـٰكُمۡ وَفِيہَا نُعِيدُكُمۡ وَمِنۡہَا نُخۡرِجُكُمۡ تَارَةً أُخۡرَىٰ (٥٥) وَلَقَدۡ أَرَيۡنَـٰهُ ءَايَـٰتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَأَبَىٰ (٥٦) قَالَ أَجِئۡتَنَا لِتُخۡرِجَنَا مِنۡ أَرۡضِنَا بِسِحۡرِكَ يَـٰمُوسَىٰ (٥٧) فَلَنَأۡتِيَنَّكَ بِسِحۡرٍ۬ مِّثۡلِهِۦ فَٱجۡعَلۡ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكَ مَوۡعِدً۬ا لَّا نُخۡلِفُهُ ۥ نَحۡنُ وَلَآ أَنتَ مَكَانً۬ا سُوً۬ى (٥٨) قَالَ مَوۡعِدُكُمۡ يَوۡمُ ٱلزِّينَةِ وَأَن يُحۡشَرَ ٱلنَّاسُ ضُحً۬ى (٥٩) فَتَوَلَّىٰ فِرۡعَوۡنُ فَجَمَعَ ڪَيۡدَهُ ۥ ثُمَّ أَتَىٰ (٦٠) قَالَ لَهُم مُّوسَىٰ وَيۡلَكُمۡ لَا تَفۡتَرُواْ عَلَى ٱللَّهِ ڪَذِبً۬ا فَيُسۡحِتَكُم بِعَذَابٍ۬‌ۖ وَقَدۡ خَابَ مَنِ ٱفۡتَرَىٰ (٦١) فَتَنَـٰزَعُوٓاْ أَمۡرَهُم بَيۡنَهُمۡ وَأَسَرُّواْ ٱلنَّجۡوَىٰ (٦٢) قَالُوٓاْ إِنۡ هَـٰذَٲنِ لَسَـٰحِرَٲنِ يُرِيدَانِ أَن يُخۡرِجَاكُم مِّنۡ أَرۡضِكُم بِسِحۡرِهِمَا وَيَذۡهَبَا بِطَرِيقَتِكُمُ ٱلۡمُثۡلَىٰ (٦٣) فَأَجۡمِعُواْ ڪَيۡدَكُمۡ ثُمَّ ٱئۡتُواْ صَفًّ۬ا‌ۚ وَقَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡيَوۡمَ مَنِ ٱسۡتَعۡلَىٰ (٦٤) قَالُواْ يَـٰمُوسَىٰٓ إِمَّآ أَن تُلۡقِىَ وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ أَوَّلَ مَنۡ أَلۡقَىٰ (٦٥) قَالَ بَلۡ أَلۡقُواْ‌ۖ فَإِذَا حِبَالُهُمۡ وَعِصِيُّهُمۡ يُخَيَّلُ إِلَيۡهِ مِن سِحۡرِهِمۡ أَنَّہَا تَسۡعَىٰ (٦٦) فَأَوۡجَسَ فِى نَفۡسِهِۦ خِيفَةً۬ مُّوسَىٰ (٦٧) قُلۡنَا لَا تَخَفۡ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡأَعۡلَىٰ (٦٨) وَأَلۡقِ مَا فِى يَمِينِكَ تَلۡقَفۡ مَا صَنَعُوٓاْ‌ۖ إِنَّمَا صَنَعُواْ كَيۡدُ سَـٰحِرٍ۬‌ۖ وَلَا يُفۡلِحُ ٱلسَّاحِرُ حَيۡثُ أَتَىٰ (٦٩) فَأُلۡقِىَ ٱلسَّحَرَةُ سُجَّدً۬ا قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِرَبِّ هَـٰرُونَ وَمُوسَىٰ (٧٠) قَالَ ءَامَنتُمۡ لَهُ ۥ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡ‌ۖ إِنَّهُ ۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِى عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحۡرَ‌ۖ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَـٰفٍ۬ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمۡ فِى جُذُوعِ ٱلنَّخۡلِ وَلَتَعۡلَمُنَّ أَيُّنَآ أَشَدُّ عَذَابً۬ا وَأَبۡقَىٰ (٧١) قَالُواْ لَن نُّؤۡثِرَكَ عَلَىٰ مَا جَآءَنَا مِنَ ٱلۡبَيِّنَـٰتِ وَٱلَّذِى فَطَرَنَا‌ۖ فَٱقۡضِ مَآ أَنتَ قَاضٍ‌ۖ إِنَّمَا تَقۡضِى هَـٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَآ (٧٢) إِنَّآ ءَامَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغۡفِرَ لَنَا خَطَـٰيَـٰنَا وَمَآ أَكۡرَهۡتَنَا عَلَيۡهِ مِنَ ٱلسِّحۡرِ‌ۗ وَٱللَّهُ خَيۡرٌ۬ وَأَبۡقَىٰٓ (٧٣) إِنَّهُ ۥ مَن يَأۡتِ رَبَّهُ ۥ مُجۡرِمً۬ا فَإِنَّ لَهُ ۥ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيہَا وَلَا يَحۡيَىٰ (٧٤) وَمَن يَأۡتِهِۦ مُؤۡمِنً۬ا قَدۡ عَمِلَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَـٰتُ ٱلۡعُلَىٰ (٧٥) جَنَّـٰتُ عَدۡنٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِہَا ٱلۡأَنۡہَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيہَا‌ۚ وَذَٲلِكَ جَزَآءُ مَن تَزَكَّىٰ (٧٦) وَلَقَدۡ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنۡ أَسۡرِ بِعِبَادِى فَٱضۡرِبۡ لَهُمۡ طَرِيقً۬ا فِى ٱلۡبَحۡرِ يَبَسً۬ا لَّا تَخَـٰفُ دَرَكً۬ا وَلَا تَخۡشَىٰ (٧٧) فَأَتۡبَعَہُمۡ فِرۡعَوۡنُ بِجُنُودِهِۦ فَغَشِيَہُم مِّنَ ٱلۡيَمِّ مَا غَشِيَہُمۡ (٧٨) وَأَضَلَّ فِرۡعَوۡنُ قَوۡمَهُ ۥ وَمَا هَدَىٰ (٧٩) يَـٰبَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ قَدۡ أَنجَيۡنَـٰكُم مِّنۡ عَدُوِّكُمۡ وَوَٲعَدۡنَـٰكُمۡ جَانِبَ ٱلطُّورِ ٱلۡأَيۡمَنَ وَنَزَّلۡنَا عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَنَّ وَٱلسَّلۡوَىٰ (٨٠) كُلُواْ مِن طَيِّبَـٰتِ مَا رَزَقۡنَـٰكُمۡ وَلَا تَطۡغَوۡاْ فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيۡكُمۡ غَضَبِى‌ۖ وَمَن يَحۡلِلۡ عَلَيۡهِ غَضَبِى فَقَدۡ هَوَىٰ (٨١) وَإِنِّى لَغَفَّارٌ۬ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَـٰلِحً۬ا ثُمَّ ٱهۡتَدَىٰ (٨٢) ۞ وَمَآ أَعۡجَلَكَ عَن قَوۡمِكَ يَـٰمُوسَىٰ (٨٣) قَالَ هُمۡ أُوْلَآءِ عَلَىٰٓ أَثَرِى وَعَجِلۡتُ إِلَيۡكَ رَبِّ لِتَرۡضَىٰ (٨٤) قَالَ فَإِنَّا قَدۡ فَتَنَّا قَوۡمَكَ مِنۢ بَعۡدِكَ وَأَضَلَّهُمُ ٱلسَّامِرِىُّ (٨٥) فَرَجَعَ مُوسَىٰٓ إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ غَضۡبَـٰنَ أَسِفً۬ا‌ۚ قَالَ يَـٰقَوۡمِ أَلَمۡ يَعِدۡكُمۡ رَبُّكُمۡ وَعۡدًا حَسَنًا‌ۚ أَفَطَالَ عَلَيۡڪُمُ ٱلۡعَهۡدُ أَمۡ أَرَدتُّمۡ أَن يَحِلَّ عَلَيۡكُمۡ غَضَبٌ۬ مِّن رَّبِّكُمۡ فَأَخۡلَفۡتُم مَّوۡعِدِى (٨٦) قَالُواْ مَآ أَخۡلَفۡنَا مَوۡعِدَكَ بِمَلۡكِنَا وَلَـٰكِنَّا حُمِّلۡنَآ أَوۡزَارً۬ا مِّن زِينَةِ ٱلۡقَوۡمِ فَقَذَفۡنَـٰهَا فَكَذَٲلِكَ أَلۡقَى ٱلسَّامِرِىُّ (٨٧) فَأَخۡرَجَ لَهُمۡ عِجۡلاً۬ جَسَدً۬ا لَّهُ ۥ خُوَارٌ۬ فَقَالُواْ هَـٰذَآ إِلَـٰهُڪُمۡ وَإِلَـٰهُ مُوسَىٰ فَنَسِىَ (٨٨) أَفَلَا يَرَوۡنَ أَلَّا يَرۡجِعُ إِلَيۡهِمۡ قَوۡلاً۬ وَلَا يَمۡلِكُ لَهُمۡ ضَرًّ۬ا وَلَا نَفۡعً۬ا (٨٩) وَلَقَدۡ قَالَ لَهُمۡ هَـٰرُونُ مِن قَبۡلُ يَـٰقَوۡمِ إِنَّمَا فُتِنتُم بِهِۦ‌ۖ وَإِنَّ رَبَّكُمُ ٱلرَّحۡمَـٰنُ فَٱتَّبِعُونِى وَأَطِيعُوٓاْ أَمۡرِى (٩٠) قَالُواْ لَن نَّبۡرَحَ عَلَيۡهِ عَـٰكِفِينَ حَتَّىٰ يَرۡجِعَ إِلَيۡنَا مُوسَىٰ (٩١) قَالَ يَـٰهَـٰرُونُ مَا مَنَعَكَ إِذۡ رَأَيۡتَهُمۡ ضَلُّوٓاْ (٩٢) أَلَّا تَتَّبِعَنِ‌ۖ أَفَعَصَيۡتَ أَمۡرِى (٩٣) قَالَ يَبۡنَؤُمَّ لَا تَأۡخُذۡ بِلِحۡيَتِى وَلَا بِرَأۡسِىٓ‌ۖ إِنِّى خَشِيتُ أَن تَقُولَ فَرَّقۡتَ بَيۡنَ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ وَلَمۡ تَرۡقُبۡ قَوۡلِى (٩٤) قَالَ فَمَا خَطۡبُكَ يَـٰسَـٰمِرِىُّ (٩٥) قَالَ بَصُرۡتُ بِمَا لَمۡ يَبۡصُرُواْ بِهِۦ فَقَبَضۡتُ قَبۡضَةً۬ مِّنۡ أَثَرِ ٱلرَّسُولِ فَنَبَذۡتُهَا وَڪَذَٲلِكَ سَوَّلَتۡ لِى نَفۡسِى (٩٦) قَالَ فَٱذۡهَبۡ فَإِنَّ لَكَ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ أَن تَقُولَ لَا مِسَاسَ‌ۖ وَإِنَّ لَكَ مَوۡعِدً۬ا لَّن تُخۡلَفَهُ ۥ‌ۖ وَٱنظُرۡ إِلَىٰٓ إِلَـٰهِكَ ٱلَّذِى ظَلۡتَ عَلَيۡهِ عَاكِفً۬ا‌ۖ لَّنُحَرِّقَنَّهُ ۥ ثُمَّ لَنَنسِفَنَّهُ ۥ فِى ٱلۡيَمِّ نَسۡفًا (٩٧) إِنَّمَآ إِلَـٰهُكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ‌ۚ وَسِعَ ڪُلَّ شَىۡءٍ عِلۡمً۬ا (٩٨) كَذَٲلِكَ نَقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ مَا قَدۡ سَبَقَ‌ۚ وَقَدۡ ءَاتَيۡنَـٰكَ مِن لَّدُنَّا ذِڪۡرً۬ا (٩٩) مَّنۡ أَعۡرَضَ عَنۡهُ فَإِنَّهُ ۥ يَحۡمِلُ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ وِزۡرًا (١٠٠) خَـٰلِدِينَ فِيهِ‌ۖ وَسَآءَ لَهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ حِمۡلاً۬ (١٠١) يَوۡمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ‌ۚ وَنَحۡشُرُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ يَوۡمَٮِٕذٍ۬ زُرۡقً۬ا (١٠٢) يَتَخَـٰفَتُونَ بَيۡنَہُمۡ إِن لَّبِثۡتُمۡ إِلَّا عَشۡرً۬ا (١٠٣) نَّحۡنُ أَعۡلَمُ بِمَا يَقُولُونَ إِذۡ يَقُولُ أَمۡثَلُهُمۡ طَرِيقَةً إِن لَّبِثۡتُمۡ إِلَّا يَوۡمً۬ا (١٠٤) وَيَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡجِبَالِ فَقُلۡ يَنسِفُهَا رَبِّى نَسۡفً۬ا (١٠٥) فَيَذَرُهَا قَاعً۬ا صَفۡصَفً۬ا (١٠٦) لَّا تَرَىٰ فِيہَا عِوَجً۬ا وَلَآ أَمۡتً۬ا (١٠٧) يَوۡمَٮِٕذٍ۬ يَتَّبِعُونَ ٱلدَّاعِىَ لَا عِوَجَ لَهُ ۥ‌ۖ وَخَشَعَتِ ٱلۡأَصۡوَاتُ لِلرَّحۡمَـٰنِ فَلَا تَسۡمَعُ إِلَّا هَمۡسً۬ا (١٠٨) يَوۡمَٮِٕذٍ۬ لَّا تَنفَعُ ٱلشَّفَـٰعَةُ إِلَّا مَنۡ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحۡمَـٰنُ وَرَضِىَ لَهُ ۥ قَوۡلاً۬ (١٠٩) يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيہِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَلَا يُحِيطُونَ بِهِۦ عِلۡمً۬ا (١١٠) ۞ وَعَنَتِ ٱلۡوُجُوهُ لِلۡحَىِّ ٱلۡقَيُّومِ‌ۖ وَقَدۡ خَابَ مَنۡ حَمَلَ ظُلۡمً۬ا (١١١) وَمَن يَعۡمَلۡ مِنَ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَهُوَ مُؤۡمِنٌ۬ فَلَا يَخَافُ ظُلۡمً۬ا وَلَا هَضۡمً۬ا (١١٢) وَكَذَٲلِكَ أَنزَلۡنَـٰهُ قُرۡءَانًا عَرَبِيًّ۬ا وَصَرَّفۡنَا فِيهِ مِنَ ٱلۡوَعِيدِ لَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ أَوۡ يُحۡدِثُ لَهُمۡ ذِكۡرً۬ا (١١٣) فَتَعَـٰلَى ٱللَّهُ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡحَقُّ‌ۗ وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مِن قَبۡلِ أَن يُقۡضَىٰٓ إِلَيۡكَ وَحۡيُهُ ۥ‌ۖ وَقُل رَّبِّ زِدۡنِى عِلۡمً۬ا (١١٤) وَلَقَدۡ عَهِدۡنَآ إِلَىٰٓ ءَادَمَ مِن قَبۡلُ فَنَسِىَ وَلَمۡ نَجِدۡ لَهُ ۥ عَزۡمً۬ا (١١٥) وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأَدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ (١١٦) فَقُلۡنَا يَـٰٓـَٔادَمُ إِنَّ هَـٰذَا عَدُوٌّ۬ لَّكَ وَلِزَوۡجِكَ فَلَا يُخۡرِجَنَّكُمَا مِنَ ٱلۡجَنَّةِ فَتَشۡقَىٰٓ (١١٧) إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيہَا وَلَا تَعۡرَىٰ (١١٨) وَأَنَّكَ لَا تَظۡمَؤُاْ فِيہَا وَلَا تَضۡحَىٰ (١١٩) فَوَسۡوَسَ إِلَيۡهِ ٱلشَّيۡطَـٰنُ قَالَ يَـٰٓـَٔادَمُ هَلۡ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلۡخُلۡدِ وَمُلۡكٍ۬ لَّا يَبۡلَىٰ (١٢٠) فَأَڪَلَا مِنۡہَا فَبَدَتۡ لَهُمَا سَوۡءَٲتُهُمَا وَطَفِقَا يَخۡصِفَانِ عَلَيۡہِمَا مِن وَرَقِ ٱلۡجَنَّةِ‌ۚ وَعَصَىٰٓ ءَادَمُ رَبَّهُ ۥ فَغَوَىٰ (١٢١) ثُمَّ ٱجۡتَبَـٰهُ رَبُّهُ ۥ فَتَابَ عَلَيۡهِ وَهَدَىٰ (١٢٢) قَالَ ٱهۡبِطَا مِنۡهَا جَمِيعَۢا‌ۖ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ۬‌ۖ فَإِمَّا يَأۡتِيَنَّڪُم مِّنِّى هُدً۬ى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَاىَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشۡقَىٰ (١٢٣) وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِڪۡرِى فَإِنَّ لَهُ ۥ مَعِيشَةً۬ ضَنكً۬ا وَنَحۡشُرُهُ ۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ أَعۡمَىٰ (١٢٤) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرۡتَنِىٓ أَعۡمَىٰ وَقَدۡ كُنتُ بَصِيرً۬ا (١٢٥) قَالَ كَذَٲلِكَ أَتَتۡكَ ءَايَـٰتُنَا فَنَسِيتَہَا‌ۖ وَكَذَٲلِكَ ٱلۡيَوۡمَ تُنسَىٰ (١٢٦) وَكَذَٲلِكَ نَجۡزِى مَنۡ أَسۡرَفَ وَلَمۡ يُؤۡمِنۢ بِـَٔايَـٰتِ رَبِّهِۦ‌ۚ وَلَعَذَابُ ٱلۡأَخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبۡقَىٰٓ (١٢٧) أَفَلَمۡ يَہۡدِ لَهُمۡ كَمۡ أَهۡلَكۡنَا قَبۡلَهُم مِّنَ ٱلۡقُرُونِ يَمۡشُونَ فِى مَسَـٰكِنِہِمۡ‌ۗ إِنَّ فِى ذَٲلِكَ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّأُوْلِى ٱلنُّهَىٰ (١٢٨) وَلَوۡلَا كَلِمَةٌ۬ سَبَقَتۡ مِن رَّبِّكَ لَكَانَ لِزَامً۬ا وَأَجَلٌ۬ مُّسَمًّ۬ى (١٢٩) فَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ غُرُوبِہَا‌ۖ وَمِنۡ ءَانَآىِٕ ٱلَّيۡلِ فَسَبِّحۡ وَأَطۡرَافَ ٱلنَّہَارِ لَعَلَّكَ تَرۡضَىٰ (١٣٠) وَلَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعۡنَا بِهِۦۤ أَزۡوَٲجً۬ا مِّنۡہُمۡ زَهۡرَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا لِنَفۡتِنَہُمۡ فِيهِ‌ۚ وَرِزۡقُ رَبِّكَ خَيۡرٌ۬ وَأَبۡقَىٰ (١٣١) وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡہَا‌ۖ لَا نَسۡـَٔلُكَ رِزۡقً۬ا‌ۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَ‌ۗ وَٱلۡعَـٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ (١٣٢) وَقَالُواْ لَوۡلَا يَأۡتِينَا بِـَٔايَةٍ۬ مِّن رَّبِّهِۦۤ‌ۚ أَوَلَمۡ تَأۡتِہِم بَيِّنَةُ مَا فِى ٱلصُّحُفِ ٱلۡأُولَىٰ (١٣٣) وَلَوۡ أَنَّآ أَهۡلَكۡنَـٰهُم بِعَذَابٍ۬ مِّن قَبۡلِهِۦ لَقَالُواْ رَبَّنَا لَوۡلَآ أَرۡسَلۡتَ إِلَيۡنَا رَسُولاً۬ فَنَتَّبِعَ ءَايَـٰتِكَ مِن قَبۡلِ أَن نَّذِلَّ وَنَخۡزَىٰ (١٣٤) قُلۡ ڪُلٌّ۬ مُّتَرَبِّصٌ۬ فَتَرَبَّصُواْ‌ۖ فَسَتَعۡلَمُونَ مَنۡ أَصۡحَـٰبُ ٱلصِّرَٲطِ ٱلسَّوِىِّ وَمَنِ ٱهۡتَدَىٰ (١٣٥)


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Thaahaa [2] (1) Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah; (2) tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut [kepada Allah], (3) yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi. (4) [Yaitu] Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas ’Arsy. [3] (5) Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. (6) Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi[4]. (7) Dialah Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Dia mempunyai asmaul husna [nama-nama yang baik]. (8) Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? (9) Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu [di sini], sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (10) Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa! (11) Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. (12) Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan [kepadamu]. (13) Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan [yang hak] selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (14) Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan [waktunya] agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. (15) Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa". (16) Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (17) Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul [daun] dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya". (18) Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!" (19) Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. (20) Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula, (21) dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacad, sebagai mu’jizat yang lain [pula], (22) untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar, (23) Pergilah kepada Fir’aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas". (24) Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, [1] (25) dan mudahkanlah untukku urusanku, (26) dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, (27) supaya mereka mengerti perkataanku, (28) dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (29) [yaitu] Harun, saudaraku, (30) teguhkanlah dengan dia kekuatanku, (31) dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, (32) supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, (33) dan banyak mengingat Engkau. (34) Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat [keadaan] kami". (35) Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa." (36) Dan sesungguhnya Kami telah memberi ni’mat kepadamu pada kali yang lain. (37) yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan, (38) Yaitu: "Letakkanlah ia [Musa] di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai [Nil], maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh [Fir’aun] musuh-Ku dan musuhnya". Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; [1] dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku. (39) [Yaitu] ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada [keluarga Fir’aun]: "Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, [2] lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun di antara penduduk Mad-yan, [3] kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan [4] hai Musa, (40) dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku. [5] (41) Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku; (42) Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; (43) maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. (44) Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas". (45) Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". (46) Maka datanglah kamu berdua kepadanya [Fir’aun] dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. [6] Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti [atas kerasulan kami] dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. (47) Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu [ditimpakan] atas orang-orang yang mendustakan [7] dan berpaling". [8] (48) Berkata Fir’aun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?" [9] (49) Musa berkata: "Tuhan kami ialah [Tuhan] yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk." [10] (50) Berkata Fir’aun: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?" (51) Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab, [1] Tuhan kami tidak akan salah dan tidak [pula] lupa; (52) Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (53) Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. (54) Dari bumi [tanah] itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain. (55) Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya [Fir’aun] tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya, [2] maka ia mendustakan dan enggan [menerima kebenaran]. (56) Berkata Fir’aun: "Adakah kamu datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami [ini] dengan sihirmu, hai Musa? (57) Dan kamipun pasti akan mendatangkan [pula] kepadamu sihir semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak [pula] kamu di suatu tempat yang pertengahan [letaknya]". (58) Berkata Musa: "Waktu untuk pertemuan [kami dengan] kamu itu ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu matahari sepenggalahan naik". (59) Maka Fir’aun meninggalkan [tempat itu], lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang. [3] (60) Berkata Musa kepada mereka: "Celakalah kamu, janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kamu dengan siksa". Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan. (61) Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara mereka, dan mereka merahasiakan percakapan [mereka]. (62) Mereka berkata: "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama. [4] (63) Maka himpunkanlah segala daya [sihir] kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini." [5] (64) [Setelah mereka berkumpul] mereka berkata: "Hai Musa [pilihlah], apakah kamu yang melemparkan [dahulu] atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?" (65) Berkata Musa: "Silakan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. (66) Maka Musa merasa takut dalam hatinya. (67) Kami berkata: "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul [menang]. (68) Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir [belaka]. Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang". (69) Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa". (70) Berkata Fir’aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya [Musa] sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, [1] dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya". (71) Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata [mu’jizat], yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. (72) Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik [pahala-Nya] dan lebih kekal [azab-Nya]" (73) Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati [2] di dalamnya dan tidak [pula] hidup. (74) Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi [mulia], (75) [yaitu] surga ’Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih [dari kekafiran dan kema’siatan]. (76) Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku [Bani Israil] di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, [1] kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut [akan tenggelam]". (77) Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. (78) Dan Fir’aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk. (79) Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian [untuk munajat] di sebelah kanan [2] gunung itu [3] dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa. [4] (80) Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (81) Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (82) Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa? (83) Berkata Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha [kepadaku]". (84) Allah berfirman: "Maka sesungguhnya kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri." [5] (85) Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Berkata Musa: "Hai kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, lalu kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?" (86) Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya". [6] (87) kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka [dari lobang itu] anak lembu yang bertubuh dan bersuara, [1] maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa". (88) Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak [pula] kemanfa’atan? (89) Dan sesungguhnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah [Tuhan] Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan ta’atilah perintahku". (90) Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami." (91) Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat, (92) [sehingga] kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah [sengaja] mendurhakai perintahku?" (93) Harun menjawab: "Hai putera ibuku janganlah kamu pegang janggutku dan jangan [pula] kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata [kepadaku]: "Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku." (94) Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu [berbuat demikian] hai Samiri?" (95) Samiri menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul [2] lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku". (96) Berkata Musa: "Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini [hanya dapat] mengatakan: ’Janganlah menyentuh [aku]’. [3] Dan sesungguhnya bagimu hukuman [di akhirat] yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut [berupa abu yang berserakan]. (97) Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu". (98) Demikianlah Kami kisahkan kepadamu [Muhammad] sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan [Al Qur’an]. (99) Barangsiapa berpaling daripada Al Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat, (100) mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat, (101) [yaitu] di hari [yang di waktu itu] ditiup sangkakala [1] dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram; (102) mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam [di dunia] melainkan hanyalah sepuluh [hari]". (103) Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya [2] di antara mereka: "Kamu tidak berdiam [di dunia] melainkan hanyalah sehari saja". (104) Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya [di hari kiamat] sehancur-hancurnya, (105) maka Dia akan menjadikan [bekas] gunung-gunung itu datar sama sekali, (106) tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. (107) pada hari itu manusia mengikuti [menuju kepada suara] penyeru [3] dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. (108) Pada hari itu tidak berguna syafa’at, kecuali [syafa’at], [4] orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya. (109) Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya. (110) Dan tunduklah semua muka [dengan berendah diri] kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus [makhluk-Nya]. Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman. (111) Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil [terhadapnya] dan tidak [pula] akan pengurangan haknya. (112) Dan demikianlah Kami menurunkan Al Qur’an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau [agar] Al Qur’an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka. (113) Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, [1] dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (114) Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan [2] kepada Adam dahulu, maka ia lupa [akan perintah itu], dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. (115) Dan [ingatlah] ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. (116) Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini [iblis] adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (117) Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. (118) dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak [pula] akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (119) Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi [3] dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (120) Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun [yang ada di] surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. [4] (121) Kemudian Tuhannya memilihnya [5] maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. (122) Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (123) Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (124) Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" (125) Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu [pula] pada hari ini kamupun dilupakan". (126) Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. (127) Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka [kaum musyrikin] berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan [di bekas-bekas] tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (128) Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan, pasti [azab itu] menimpa mereka. (129) Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang. (130) Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. (131) Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat [yang baik] itu adalah bagi orang yang bertakwa. (132) Dan mereka berkata: "Mengapa ia tidak membawa bukti kepada kami dari Tuhannya?" Dan apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu? (133) Dan sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum Al Qur’an itu [diturunkan], tentulah mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum kami menjadi hina dan rendah?" (134) Katakanlah: "Masing-masing [kita] menanti, maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk". (135)

animasi mangekyu sharingan itachi uchiha


Minggu, 25 Januari 2015

Dani Hilman Natawijaya - Penemu Indikator Alam (Terumbu Karang) terhadap Siklus Gempa



Gempa bumi di Samudra Hindia 2004

Dr Danny Hilman Natawijaya adalah Seorang peneliti dan pakar yang menguasai geologi gempa bumi (earthquake geologist) asal Indonesia. Ia merupakan peneliti di Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Di kalangan peneliti geologi dan geofisika di Indonesia dan dunia ia telah diakui sebagai ahli gempa tektonik Sumatera.

Dr. Dani

Sabtu, 24 Januari 2015

Biografi Friedrich Nietzsche - Tokoh Pertama Eksistensialisme Modern Yang Ateistis




Friedrich Nietzsche



Lahir: Friedrich Wilhelm Nietzsche 15 Oktober 1844 Röcken-bei-Lützen, Kerajaan Prusia



Meninggal: 25 Agustus 1900 (umur 55) Weimar, Saxony, Kekaisaran Jerman



Kediaman: Jerman



Kebangsaan: Jerman



Era: Filsafat abad ke-19



Aliran: Weimar classicism

Minat utama: Estetika , Etnis, Metafisika, Nihilisme, Psikologi, Ontologi, Puisi, Value theory, Voluntarisme,

Jumat, 23 Januari 2015

William Standish Knowles - Penemu Sintesis Asimetris Terkatalisis

Lahir: Taunton, Massachusetts, Amerika Serikat
Meninggal: 13 Juni 2012 (umur 95) Chesterfield, Missouri, Amerika Serikat
Bidang: Kimia
Lembaga: Thomas dan Hochwalt Laboratorium, Monsanto Company
Alma mater: Harvard University (BS), Columbia University (Ph.D.)
Penasihat Doktor: Robert Elderfield
Dikenal untuk: Ligan fosfin kiral yang terbukti efektif dalam sintesis enantio selektif dari L-DOPA

Kamis, 22 Januari 2015

Søren Aabye Kierkegaard - Bapak Filsafat Eksistensialisme




Søren Aabye Kierkegaard



Lahir: Kopenhagen,Denmark, 5 Mei 1813



Meninggal: Kopenhagen, Denmark, 11 November 1855



Aliran/tradisi: Filsafat Eropa Zaman Keemasan Tradisi Sastra dan Seni, pendahulu dari Eksistensialisme, Pasca-modernisme, Pasca-strukturalisme, Psikologi eksistensial, Neo ortodoksi, dan masih banyak lagi



Minat utama: Agama, Metafisika, Epistemologi, Estetika, Etika,

Félix Dujardin - Peneliti protozoa, konsep Protoplasma dan invertebrata



Eucoleus aerophilus (Creplin, 1839) Dujardin, 1845 ( Nematoda ), contoh parasit yang dikerjakan Felix Dujardin

Félix Dujardin adalah seorang ahli biologi Perancis . Dia dikenang untuk penelitiannya tentang protozoa, konsepnya tentang Protoplasma dan invertebrata lainnya. Pada tahun 1850 dia adalah orang pertama yang menggambarkan badan jamur seranga yang merupakan kunci dalam sistem struktur

Rabu, 21 Januari 2015

Francis Herbert Bradley - Filsuf Idealis Asal Inggris




Francis Herbert (FH) Bradley



Lahir: 30 Januari 1846 Clapham, Surrey, Inggris



Meninggal: 18 September 1924 (umur 78) Oxford, Oxfordshire, Inggris



Era: Filsafat abad ke-19



Daerah: Filsafat Barat



Sekolah: Idealisme Inggris



Kepentingan utama: Metafisika, Etika, Filsafat sejarah, Logika




Francis Herbert Bradley adalah seorang filsuf idealis asal Inggris. Karyanya yang paling

Abbas Abu Firnas - Manusia Pertama yang Terbang Sebelum Wright Bersaudara

Abbas Abu Firnas atau yang memiliki lengkap Abbas Qasim bin Firnas adalah ilmuwan serba bisa yang menguasai beragam disiplin ilmu pengetahuan. Selain dikenal sebagai seorang penerbang perintis yang tangguh, dia juga adalah seorang ahli kimia. Dia dikenal ahli dalam berbagai disiplin ilmu, selain seorang ahli kimia, ia juga seorang humanis, penemu, musisi, ahli ilmu alam, penulis puisi, dan

Senin, 19 Januari 2015

Fakta Dibalik Bunga Mawar Hitam

bunga mawar hitam
Mawar merupakan salah satu jenis tanaman bunga hias yang mempunyai batang berduri. Selama ini mawar juga dikenal sebagai ratu bunga yang melambangkan kehidupan suatu peradaban manusia. Tanaman mawar berasal dari dataran Eropa Timur, yang kemudian berkembang ke dataran Cina dan Timur Tengah. Setelah itu, perkembangannya sangat pesat dan kemudian menyebar luas ke daerah-daerah beriklim dingin (subtropis) dan daerah panas (tropis).

Salah satu jenis bunga mawar yang cukup populer adalah bunga mawar hitam. Para peminat bunga yang satu ini ternyata sangat banyak, mereka umumnya menyukainya karena terbilang cukup unik dari jenis mawar lainnya. Disamping unik, ada beberapa orang tertentu yang memanfaatkan bunga mawar hitam untuk tujuan-tujuan tertentu.

Di antara berbagai jenis bunga mawar, boleh jadi saat ini keberadaan jenis bunga mawar hitam adalah yang paling langka dibandingkan jenis bunga mawar lainnya. Keberadaan bunga mawar hitam selama ini identik dengan ilmu hitam atau digunakan untuk bahan sesaji dalam ritual-ritual tertentu, dan ancaman kematian atau pembunuhan. Selain itu penggunaan bunga mawar hitam juga melambangkan perpisahan, akhir dari suatu hubungan, atau berakhirnya suatu kerjasama. Bunga mawar hitam hanya ditemukan di pedalaman hutan-hutan belantara yang bersuhu sejuk dengan curah hujan tinggi. Biasanya tanaman mawar hitam tumbuh sebagai parasit dengan menempel pada batang atau akar pohon berukuran besar. Namun, apa yang telah kita kenal selama ini sebagai bunga mawar hitam tidak lain adalah jenis dari bunga mawar merah yang mempunyai intensitas warna merah yang sangat banyak atau pekat. Kepekatan warna merah dari jenis bunga mawar merah tersebut disebabkan oleh kandungan pigmen antosianin dan senyawa flavonoid yang sangat tinggi. banyak penyebab yang menjadikan jenis bunga mawar merah tersebut memiliki kepekatan warna yang tinggi sehingga terlihat seperti sebuah bunga mawar hitam. Di antaranya, varian atau spesies jenis bunga, cuaca, sinar matahari, kandungan substrat tempat tumbuh, dan kelainan genetik.

Habitat bunga mawar hitam banyak ditemukan di pedalaman hutan yang sedkit mendapat sinar matahari, cuaca di lingkungan hutan yang sering hujan dan bersuhu dingin. Hal ini karena dengan sedikit intensitas dari cahaya matahari yang menyinari tanaman mawar merah akan membuat penumpukan terhadap kadar antosianin menjadi banyak sehingga tidak terurai atau teroksidasi. Begitu juga pengaruhnya dengan cuaca, seperti udara dingin. Udara dingin akan membuat reaksi metabolisme atau penguraian senyawa pigmen oleh enzim tanaman menjadi lambat sehingga warna yang dihasilkan tidak menjadi cepat rusak. Oleh karena itu, mengapa tanaman bunga mawar hitam hanya ditemukan di daerah tersebut. Namun demikian, para peneliti tanaman juga sangat antusias meneliti kemungkinan pengembangan varietas baru bunga mawar hitam dari penyilangan jenis-jenis mawar tertentu. Jadi, suatu hari nanti kita dapat melihat varietas baru murni jenis tanaman bunga mawar hitamyang dapat dibeli di toko-toko tanaman bunga.

Cara Menanam Anggur Dalam Pot di Halaman Rumah

     Buah anggur adalah salah satu tumbuhan merambat. Buah ini biasanya dikonsumsi langsung atau bisa juga diolah menjadi jus atau untuk bahan campuran makanan lainnya. Buah ini juga bisa diolah menjadi kismis. Rasanya manis dan sedikit kecut. Bentuknya juga bulat dan ada juga yang lonjong dan warnanya bervariasi. Ada yang warna merah, ungu, dan hijau. Buah anggur mengandung vitamin yang dapat mencegah terkena kanker dan juga penyakit lainnya. Selain itu juga bermanfaat sebagai anti radikal bebas. Cara penanamannya sendiri macam-macam. Ada yang cara menanam anggur di pot atau dirambatkan langsung di halaman rumah.

cara menanam anggur di pot
cara menanam anggur di potDengan ditanam di dalam pot, kita bisa mendapatkan keindahannya juga. Karena tanaman ini termasuk tanaman merambat, maka buah akan bergelantungan sehingga tampak unik. Jadi selain untuk dibudidayakan, cara menanam anggur di pot juga bisa untuk menghiasi halaman rumah anda. Namun cara menanam anggur dalam pot tidak bisa sembarangan. Karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya tanaman buah anggur dapat tumbuh dengan baik. Dari pemilihan pot, media tanam, hingga perawatannya juga perlu dilakukan dengan benar. Karena menanam anggur sendiri jika ingin hasilnya baik, caranya berbeda dengan menanam tumbuhan yang lainnya.
Langkah pertama cara menanam anggur di pot adalah memilih pot yang tepat. Dari berbagai jenis pot yang ada, jenis pot yang cocok untuk tanaman anggur adalah yang terbuat dari bahan dasar tanah. Karena pot dari tanah memiliki pori-pori di bagian dasarnya yang bisa menyerap air. Sehingga pengaruhnya cukup baik untuk menanam anggur. Pilih juga model pot yang bagus karena cara tumbuh tanaman anggur ini yang unik, ditambah dengan pot yang bagus bisa membuat tampilan menjadi lebih cantik. Pilih pot yang ukuran diameternya lebih besar dari permukaan dasarnya atau bisa juga ukurannya sama besar.
Selain itu, akar tanaman juga tidak mudah kering jika terlambat dalam memberikan air dan juga tidak lembab jika terlalu banyak memberikan air. Jadi disarankan untuk pilih pot yang bagus dengan bahan dasar dari tanah. Langkah cara menanam anggur di pot selanjutnya adalah media tanam. Media tanam yang digunakan untuk cara tanam anggur dalam pot harus sesuai dengan karakteristik dari tanaman anggur itu sendiri. Media tanam yang cocok untuk menanam anggur adalah pasir dan juga pupuk kandang. Pasir mudah ditembus air dan juga akar buah anggur. Sebelum bibit anggur dimasukkan ke dalam pot, terlebih dahulu masukkan pasir dan pupuk kandang yang sudah dicampur dengan rata. Untuk lebih bagus lagi, 1/3 pot diisi tanah gambut. Agar bisa menghambat air keluar dari pot.
Cara menanam anggur dalam pot adalah langkah pertama, masukkan terlebih dahulu batu bata yang sudah dipecah menjadi kecil-kecil dimasukkan ke dasar pot. Batu bata bisa diganti dengan genting. Lalu media tanam yang sudah dicampur dengan rata tadi dimasukkan ke dalam pot. Lalu isi sampai penuh. Setelah itu buat lubang untuk menanam anggur di tengahnya dengan ukuran lebih besar dari polybag yang digunakan bibit anggur
Lalu cara tanam anggur dalam pot berikutnya, masukkan bibit anggur yang sudah dilepas dari polybag ke dalam lubang di dalam pot tersebut. Atur posisi tanaman supaya tegak. Lalu tutup lagi permukaan media tanam. Selanjutnya siram dan ketinggian tanah akan menurun sampai 5 cm dari pinggir pot karena pemadatan pada media tanam. Terakhir, letakkan tanaman di tempat dengan pencahayaan matahari penuh. Demikian informasi mengenai cara menanam anggur di pot. Semoga informasi ini bisa membantu anda mengetahui menanam anggur di pot dengan benar.

Minggu, 18 Januari 2015

Cara Menghilangkan Jerawat dan Bekas Jerawat secara Alami dengan Cepat

Masterz Seo - Cara ampuh mengobati jerawat serta menghilangkan bekas jerawat secara alami dengan cepat. Jerawat merupakan suatu keadaan di mana pori-pori pada kulit tersumbat oleh kotoran Akibatnya terjadilah iritasi atau peradangan di area tersebut. Biasanya penyakit jerawat ini akan muncul pada usia puber atau remaja dan akan sembuh dengan sendirinya ketika telah melewati masa puber kira kira pada usia 25 tahun keatas namun terkadang kondisi ini terus berkepanjangan dan sulit untuk disembuhkan. Memang jerawat bukan termasuk penyakit kronis yang berbahaya namun penyakit ini dapat mengurangi kepercayaan diri kita, minder dan membuat kita menjadi frustasi atau stres karena jerawat pada
umumnya muncul diarea wajah kita.

cara menghilangkan bekas jerawat

Pada umumnya penyebab jerawat di wajah adalah :
  • Kelenjar minyak pada kulit kita memproduksi minyak secara berlebihan,
  • Penyumbatan saluran pembuangan kelenjar minyak pada permukaan kulit
  • Bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi.
Selain faktor faktor diatas jerawat yang timbul diwajab disebabkan oleh pola hidup ada yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, jarang olahraga, kurang minum air putih, suka makan makanan yang berlemak, kurang tidur dan masih banyak lagi. Jerawat memang gampang sekali muncul diwajah kita namun cara menghilangkan dan mengobati jerawat dibilang juga sangat susah, terkadang jerawatnya sudah sembuh namun bekas jerawat tidak bisa hilang hilang. Banyak biaya yang sudah kita keluarkan untuk mengobati jerawat dari cara menyembuhkan jerawat dengan obat alami atau tradisional sampai kedokter spesialis kulit namun hasilnya belum juga memuaskan. Nah pada kesempatan ini buat anda yang mengalami masalah jerawat pada wajah anda saya akan berbagi tips dari pengalaman pribadi saya dulu tentang cara menghilangkan jerawat dan bekas jerawat secara alami dengan cepat dan berikut tipsnya :

Cara menghilangkan Jerawat
1. Ambil beberapa lembar daun sirih (daun suruh)lima atau tujuh lembar (kata orang jawa kalau untuk pengobatan lebih baik ganjil)

2. Rebuslah daun sirih tersebut beberapa menit sampai mendidih dan airnya berwarna agak kehijau hijauan, kemudian air rebusan tersebut tuangkan kira kira setengah gelas untuk diminum dan sisanaya untuk cuci muka. Air rebusan  yang anda tuangkan kedalam gelas tadi biarkan sampai dingin baru kemudian diminum setiap hari rutin. Kata orang orang air rebusan daun sirih sangat bagus untuk membersihkan darah kotor yangada didalam tubuh kita. Sedangkan air rebusan daun sirih untuk cuci muka tadi tuangkan kedalam wadah baskom atau apa saja namun usahakan air rebusan ini jangan sampai dingin ketika anda gunakan untuk cuci muka.
Jadi anda cuci muka dengan air rebusan daun sirih ini dalam keadaan masih hangat pokoknya jangan sampai dingin, karena kalau sampai dingin maka kasiat daun sirih ini kurang bereaksi. Karena pori pori kulit kita akan terbuka saat terkena terkena air hangat dari rebusan air sirih tersebut.
Atau anda bisa memakai saputangan atau handuk kecil kemudian masukan saputangan tersebut kedalam air rebusan daun sirih yang masih agak panas tadi kemudian peras dan seka disekitar area wajah anda yang terkena jerawan. Lakukan langkah langkah ini kira kira satu bulan secara rutin satu kali setiap hari sebelum tidur malam. Dari pengalaman pribadi cara ini sangat ampuh menghilangkan jerawat pada wajah saya.

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat
Setelah jerawat anda sembuh pastinya akan meninggalkan bekas jerawat yang hitam hitam pada wajah anda dan cara menghilangkan bekas jerawat seperti ini memang tergolong susah dan lama jadi anda harus bersabar dan berikut tips menghilangkan bekas jerawat :
  • Ambil satu buah timun yang masih muda kemudian cuci bersih.
  • Parut sampai halus
  • Timun yang sudah anda parut tadi peras airnya kemudian tempelkan keseluruh wajah anda yang terkena jerawat seperti masker.
  • Lakukan rutin satu minggu dua kali setiap malam sebelum tidur sampai bekas-bekas jerawant anda mulai pudar dan menghilang.
Related Post :
Demikian tips dari saya mengenai cara mengobati jerawat dan bekas jerawat secara alami dengan cepat, terimakasih telah berkunjung dan semoga ulasan uni bermanfaat buat anda.

Sabtu, 17 Januari 2015

Sejarah Perang Puputan Margarana


Sejarah Perang Puputan MargaranaSumber Foto : google.co.id
Beritabali.com, Tabanan. Latar belakang munculnya puputan Margarana sendiri bermula dari Perundingan Linggarjati. Pada tanggal 10 November 1946, Belanda melakukan perundingan linggarjati dengan pemerintah Indonesia. Salah satu isi dari perundingan Linggajati adalah Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Selanjutnya Belanda diharuskan sudah meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1949 Belanda mendaratkan pasukannya kurang lebih 2000 tentara di Bali yang diikuti oleh tokoh-tokoh yang memihak Belanda. Tujuan dari pendaratan Belanda ke Bali sendiri adalah untuk menegakkan berdirinya Negara Indonesia Timur. Pada waktu itu Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang menjabat sebagai Komandan Resiman Nusa Tenggara sedang pergi ke Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi dengan Markas tertinggi TRI, sehingga dia tidak mengetahui tentang pendaratan Belanda tersebut.

Di saat pasukan Belanda sudah berhasil mendarat di Bali, perkembangan politik di pusat Pemerintahan Republik Indonesia kurang menguntungkan akibat perundingan Linggajati, di mana pulau Bali tidak diakui sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. Pada umumnya Rakyat Bali sendiri merasa kecewa terhadap isi perundingan tersebut karena mereka merasa berhak masuk menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Terlebih lagi ketika Belanda berusaha membujuk Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai untuk diajak membentuk Negara Indonesia Timur. Untung saja ajakan tersebut ditolak dengan tegas oleh I Gusti Ngurah Rai, bahkan dijawab dengan perlawanan bersenjata Pada tanggal 18 November 1946. Pada saat itu I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya Ciung Wanara Berhasil memperoleh kemenangan dalam penyerbuan ke tangsi NICA di Tabanan.
Karena geram, kemudian Belanda mengerahkan seluruh kekuatannya di Bali dan Lombok untuk menghadapi perlawanan I Gusti Ngurah Rai dan Rakyat Bali. Selain merasa geram terhadap kekalahan pada pertempuran pertama, ternyata pasukan  Belanda juga kesal karena adanya konsolidasi dan pemusatan pasukan Ngurah Rai  yang ditempatkan di Desa Adeng, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali. Setelah berhasil mengumpulkan pasukannya dari Bali dan Lombok, kemudian Belanda berusaha mencari pusat kedudukan pasukan Ciung Wanara.

Puncak Peristiwa

Pada tanggal 20 November 1946 I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya (Ciung Wanara), melakukan longmarch ke Gunung Agung, ujung timur Pulau Bali. Tetapi tiba-tiba di tengah perjalanan, pasukan ini dicegat oleh serdadu Belanda di Desa Marga, Tabanan, Bali.

Tak pelak, pertempuran sengit pun tidak dapat diindahkan. Sehingga sontak daerah Marga yang saat itu masih dikelilingi ladang jagung yang tenang, berubah menjadi pertempuran yang menggemparkan dan mendebarkan bagi warga sekitar. Bunyi letupan senjata tiba-tiba serentak mengepung ladang jagung di daerah perbukitan yang terletak sekitar 40 kilometer dari Denpasar itu.

Pasukan pemuda Ciung Wanara yang saat itu masih belum siap dengan persenjataannya, tidak terlalu terburu-buru menyerang serdadu Belanda. Mereka masih berfokus dengan pertahanannya dan menunggu komando dari I Gusti Ngoerah Rai untuk membalas serangan. Begitu tembakan tanda menyerang diletuskan, puluhan pemuda menyeruak dari ladang jagung dan membalas sergapan tentara Indische Civil Administration (NICA) bentukan Belanda. Dengan senjata rampasan, akhirnya Ciung Wanara berhasil memukul mundur serdadu Belanda.

Namun ternyata pertempuran belum usai. Kali ini serdadu Belanda yang sudah   terpancing emosi berubah menjadi semakin brutal. Kali ini, bukan hanya letupan senjata yang terdengar, namun NICA menggempur pasukan muda I Gusti Ngoerah Rai ini dengan bom dari pesawat udara. Hamparan sawah dan ladang jagung yang subur itu kini menjadi ladang pembantaian penuh asap dan darah.

Perang sampai habis atau puputan inilah yang kemudian mengakhiri hidup I Gusti Ngurah Rai. Peristiwa inilah yang kemudian dicatat sebagai peristiwa Puputan Margarana. Malam itu pada 20 November 1946 di Marga adalah sejarah penting tonggak perjuangan rakyat di Indonesia melawan kolonial Belanda demi Nusa dan Bangsa. (bb.com/wikipedia/berbagai sumber)