Senin, 16 Maret 2015
Clarence Birdseye - Pendiri Industri Makanan Beku Modern
Clarence Birdseye Frank II
Lahir: 9 Desember 1886, Brooklyn, New York City, Amerika Serikat
Meninggal: 7 Oktober 1956 (umur 69) Gramercy Park Hotel, Manhattan, New York City, Amerika Serikat
Kebangsaan: Amerika
Dikenal untuk: Makanan beku
Orang tua: Clarence Birdseye Frank I ; Jane Underwood
Clarence Birdseye Frank II adalah seorang penemu, pengusaha, dan naturalis Amerika.
Minggu, 15 Maret 2015
Biografi Al-Ghazali - Filsuf Muslim Ahli Fikih, Tasawuf dan Ushul
Kitab Ihya Ulumuddin
Salah satu karya Al-Ghazali
Al-Ghazali
(Algazel)
Lahir: 1058 Thus, Iran
Meninggal: 1111 Thus, Khorasan
Era: Zaman keemasan Islam
Aliran: Islam Sunni (Shafi'i, Ash'ari)
Minat utama: Teologi, Filsafat Islam, Fikih, Sufisme, Mistisisme, Psikologi, Logika, Kosmologi.
Gagasan penting: skeptisisme, okasionalisme
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al
Sabtu, 14 Maret 2015
Muhammad Yunus - Pengembang Pinjaman Skala Kecil Untuk Usahawan Miskin
Muhammad Yunus
Lahir: 28 Juni 1940 Chittagong British Raj (Sekarang Bangladesh )
Kebangsaan: Bangladesh
Lembaga: Universitas Chittagong, Shahjalal Universitas Sains dan Teknologi, Middle Tennessee State University, Glasgow Caledonian University
Bidang: Teori Kredit Mikro, Pembangunan ekonomi
Sekolah atau tradisi: Kredit Mikro
Alma mater: University of Dhaka; University of
Ibnu Sina - Bapak Kedokteran Dunia
Ibnu Sina atau di kalangan orang-orang Barat dikenal dengan panggilan Avicenna merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter pada abad ke-10. Ia juga seorang penulis yang produktif di mana sebagian besar karyanya adalah tentang filasafat dan pengobatan. Bagi banyak orang, dia adalah 'Bapak Pengobatan Modern' dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan
Jumat, 13 Maret 2015
KH Fuad Affandi - Penemu Mikroorganisme Fermentasi Alami, Insektisida, dan Pestisida alami
KH Fuad Affandi merupakan Pimpinan Pesantren Al Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Bandung. Meski sebagai guru mangaji ilmu agama yang bergelut spenuhnya dalam dunia sayur mayur hasil pertanian santri dan warga sekitar, Beliau dikenal telah menemukan MFA (Mikroorganisme Fermentasi Alami) dan tiga jenis pembasmi hama tanaman yang diberi nama Innabat (Insektisida
Rabu, 11 Maret 2015
Cara Menanam Buah Naga
Masterz Seo - Cara menanam atau budidaya buah Naga | Tanaman Buah naga merupakan tanaman tropis yang tergolong dalam keluarga kaktus. Buah naga dapat tumbuh subur di iklim tropis seperti di indonesia. Kini telah banyak para petani yang mencoba keberuntungan menanam buah naga. Selain budidayanya yang cukup mudah dan tak sesulit budidaya jamur tiram serta permintaan pasarpun sangat melimpah dan harga jualnya pun relatif tinggi. Manfaat buah naga ternyata juga sangat banyak sehingga membuat konsumen rela mengeluarkan kocek untuk membeli walaupun harganya agak mahal. Hal itu juga yang menyebabkan permintaan pasar kian meningkat. Buah naga atau sering disebut juga buah merah menjadi buah yang wajib ada pada perayaan china sehingga disaat imlek tiba petani kita sampai kewalahan menyediakan buah merah. Indonesia belum mampu memenuhi permintaan buah naga dan masih harus mengimpornya dari berbagai negara.
Sebenarnya menanam buah naga sangat mudah dan murah tidak banyak memerlukan biaya untuk modal maupun perawatannya. Buah naga dapat tumbuh dimana saja asalkan tidak dirawa rawa. Tanaman buah naga juga tahan disegala cuaca baik kemarau maupun musim penghujan dengan syarat tidak tergenang air dan mendapatkan sinar matahari yang cukup..
Pembibitan buah naga dapat dilakukan dengan cara stek ataupun pembibitan melalui biji. Dengan pembibitan stek caranya potong batang sepanjang 30 cm diamkan beberapa hari sampai getahnya hilang. setelah getahnya hilang barulah dipindahkan pada media tanam. sebelum ditanam sebaiknya celupkan batang pada larutan perangsang akar agar cepat tumbuh akar-akarnya. sedangkan pembibitan melalui biji caranya ambil biji buah lalu keringkan setelah benar benar kering kemudian taruh pada media pembibitan. medianya bisa mengunakan campuran tanah dan pupuk kandang yang halus. pembibitan dengan biji memerlukan waktu yang relatif lama sekitar satu tahun baru bibit bisa dipindahkan kemedia tanam pembesaran. Karena pembibitan melalui biji memakan waktu yang lama cara ini jarang sekali digunakan.
Berikut ini yang harus anda perhatikan dalam budidaya atau menanam buah naga agar mendapatkan hasil yang maksimal :
1. Menyiapkan media tanam.
Media yang digunakan adalah campuran antara pasir halus atau tanah halus dengan kompos.sebelum dilakukan pembibitan tancapkan tiang penyangga. Bisa dari pagar beton atau juga dari kayu. Tiang penyangga haruslah benar benar kuat karena semakin hari tanaman akan semakin lebat pula. akan tetapi lebih baik mengunakan kayu karena tidak akan mempengarui kualitas tanah. Beri parit parit disebelahnya agar air tidak mengenang.
2. Memindahkan bibit ke media tanam pembesaran.
Setelah dirasa siap dilakukan penanaman lanjutan pindahkan ke media tanam pembesaran.
3. Perawatan.
Untuk perawatan cukup mudah. Sebulan sekali berilah pupuk kandang. setiap satu batang beri satu karung pupuk kompos. hal ini bertujuan agar batang buah mendapatkan nutrisi yang cukup. untuk penyiraman lakukan seminggu sekali secukupnya jangan sampai ada air mengenangi batang supaya tidak terjadi pembusukan. Bila musim penghujan tidak perlu disirami.
Potong bila ada batang yang menjalar kemana mana. hal ini bertujuan agar kualitas buah yang dihasilkan maksimal. setiap sebulan sekali juga beri pupuk Npk. beri juga pupuk cair metalik setiap 6 bulan dengan kontrasi 3cc /liter air. agar lebih baik kualitas buahnya berikan pula pupuk hartigo kuning dan hartigo power setiap seminggu skali dengan konsentrasi o.5 cc tiap satu batang.
4. Musim panen
Masa panen buah naga memang dibilang cukup lama yakni sekitar 1 tahun lamanya, jika dirasa buah naga sudah matang barulah siap untuk di petik.
Artikel terkait : Cara Menanam Jahe Merah Dalam Karung
Demikian sedikit informasi mengenai cara menanam buah naga, semoga ulasan ini dapat bermanfaat buat anda.
Sebenarnya menanam buah naga sangat mudah dan murah tidak banyak memerlukan biaya untuk modal maupun perawatannya. Buah naga dapat tumbuh dimana saja asalkan tidak dirawa rawa. Tanaman buah naga juga tahan disegala cuaca baik kemarau maupun musim penghujan dengan syarat tidak tergenang air dan mendapatkan sinar matahari yang cukup..
Pembibitan buah naga dapat dilakukan dengan cara stek ataupun pembibitan melalui biji. Dengan pembibitan stek caranya potong batang sepanjang 30 cm diamkan beberapa hari sampai getahnya hilang. setelah getahnya hilang barulah dipindahkan pada media tanam. sebelum ditanam sebaiknya celupkan batang pada larutan perangsang akar agar cepat tumbuh akar-akarnya. sedangkan pembibitan melalui biji caranya ambil biji buah lalu keringkan setelah benar benar kering kemudian taruh pada media pembibitan. medianya bisa mengunakan campuran tanah dan pupuk kandang yang halus. pembibitan dengan biji memerlukan waktu yang relatif lama sekitar satu tahun baru bibit bisa dipindahkan kemedia tanam pembesaran. Karena pembibitan melalui biji memakan waktu yang lama cara ini jarang sekali digunakan.
Berikut ini yang harus anda perhatikan dalam budidaya atau menanam buah naga agar mendapatkan hasil yang maksimal :
1. Menyiapkan media tanam.
Media yang digunakan adalah campuran antara pasir halus atau tanah halus dengan kompos.sebelum dilakukan pembibitan tancapkan tiang penyangga. Bisa dari pagar beton atau juga dari kayu. Tiang penyangga haruslah benar benar kuat karena semakin hari tanaman akan semakin lebat pula. akan tetapi lebih baik mengunakan kayu karena tidak akan mempengarui kualitas tanah. Beri parit parit disebelahnya agar air tidak mengenang.
2. Memindahkan bibit ke media tanam pembesaran.
Setelah dirasa siap dilakukan penanaman lanjutan pindahkan ke media tanam pembesaran.
3. Perawatan.
Untuk perawatan cukup mudah. Sebulan sekali berilah pupuk kandang. setiap satu batang beri satu karung pupuk kompos. hal ini bertujuan agar batang buah mendapatkan nutrisi yang cukup. untuk penyiraman lakukan seminggu sekali secukupnya jangan sampai ada air mengenangi batang supaya tidak terjadi pembusukan. Bila musim penghujan tidak perlu disirami.
Potong bila ada batang yang menjalar kemana mana. hal ini bertujuan agar kualitas buah yang dihasilkan maksimal. setiap sebulan sekali juga beri pupuk Npk. beri juga pupuk cair metalik setiap 6 bulan dengan kontrasi 3cc /liter air. agar lebih baik kualitas buahnya berikan pula pupuk hartigo kuning dan hartigo power setiap seminggu skali dengan konsentrasi o.5 cc tiap satu batang.
4. Musim panen
Masa panen buah naga memang dibilang cukup lama yakni sekitar 1 tahun lamanya, jika dirasa buah naga sudah matang barulah siap untuk di petik.
Artikel terkait : Cara Menanam Jahe Merah Dalam Karung
Demikian sedikit informasi mengenai cara menanam buah naga, semoga ulasan ini dapat bermanfaat buat anda.
Selasa, 10 Maret 2015
Biografi Al-Biruni Filsuf & Ilmuwan Persia
Abu Raihan Al-Biruni atau disebut juga dengan nama Al Biruni merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku.
Biografi
Abu rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni lahir pada 4 september 973
Johann Friedrich Böttger - Penemu Rahasia pembuatan Porselen
Johann Friedrich Böttger (juga Bottcher atau Böttiger, 4 Februari 1682 - 13 Maret 1719) adalah seorang kimiawan Jerman yang lahir di Schleiz , dan meninggal di Dresden. Ia adalah orang Eropa pertama yang menemukan rahasia pembuatan porselen tahun 1708, meski seorang produsen Inggris, Ehrenfried Walther von Tschirnhaus telah mengklaim bahwa ia Pembuat porselen pertama.
Pabrik Meissen yang
Senin, 09 Maret 2015
Ibnu Haitham - Filsuf & Ilmuwan Optik dari Bazrah
Ibnu Haitham
Basra,965 - Kairo 1039
Gambar Ibnu Haitham menurut uang kertas 10 dinar Irak tahun 1982
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham (Bahasa Arab:ابو علی، حسن بن حسن بن الهيثم) atau Ibnu Haitham, dibarat lebih dikenal dengan nama Alhazen. Adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
Marie François Xavier Bichat - Bapak histologi modern dan anatomi
Marie François Xavier Bichat
Lahir: 14 November 1771 Thoirette
Meninggal: 22 Juli 1802 (umur 30) Paris
Kebangsaan: Prancis
Bidang: anatomi, fisiologi
Dikenal untuk: histologi, jaringan
Marie François Xavier Bichat adalah seorang ahli anatomi dan fisiologi Perancis yang dikenal sebagai bapak histologi modern dan deskriptif anatomi. Meskipun bekerja tanpa mikroskop, dia adalah
Sabtu, 07 Maret 2015
Ibnu Miskawaih - Cendekiawan Muslim yang Berkonsentrasi Pada Bidang Filsafat Akhlak
Tahdzibul achlaq wa tathhirul a'raaq karya terkenal milik Ibnu Miskawaih
Gelar: Ibn Miskawaih
Nama: Ahmad Ibn Muhammad Miskawaih Razi
Lahir: 330 H /932 M Ray, Ziyarid Iran
Wafat: 421 H /1030M Isfahan, Kakuyid Iran
Etnis: Persia
Zaman: Zaman Kejayaan Islam
Wilayah aktif: Iran
Minat utama: Sejarah, Teologi, Ilmu Keodkteran, Filsafat Akhlak
Karya terkenal: Tadhib
Akhtar Hameed Khan - Mengembangkan Mikrokredit Pedesaan
Dr Akhtar Hameed Khan
Lahir: 15 Juli 1914 Agra, India Britania
Meninggal: 9 Oktober 1999 (umur 85) Indianapolis, Indiana, AS
Tempat tinggal: Karachi, Pakistan dan Comilla, Bangladesh
Kebangsaan: Pakistan
Bidang: Pengembangan pedesaan, Mikrokredit
Institusi: Akademi Pengembangan Pedesaan Bangladesh; Pusat Nasional untuk Pengembangan Pedesaan, Pakistan; Universitas Negara
Kamis, 05 Maret 2015
Biografi Al Amiri - Filsuf Yang Mempunyai Kecenderungan Terhadap Sufisme
Abu al hasan Muhammad al Amiri atau Abu al hasan ibn Abi Dzaar dan dikenal dengan nama Al-Amiri adalah teolog Muslim dan filsuf asal Persia. Ia seorang filsuf yang mempunyai kecenderungan terhadap sufisme. Bersahabat dengan kaum sufi dan menulis beberapa persoalan yang menjadi subjek pembahasan kalangan sufi.
Biografi
Al Amiri lahir di Nishapur, Khorasan, di zaman Iran modern, awal abad 4 H
Fahmi Basya - Penemu Bidang Ilmu Matematika Islam
Fahmi Basya
Lahir: Fahmi Basya 03 Februari 1952 Padang
Kewarganegaraan: Indonesia
Pekerjaan: Dosen matematika Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah
Dikenal karena: Pendakwah, penulis, pengajar
Fahmi Basya adalah seorang pengajar Matematika Islam di Universitas Islam Negeri Jakarta. Ia dikenal sebagai penemu bidang ilmu Matematika Islam yang ia teliti sejak tahun 1972. Fahmi
Rabu, 04 Maret 2015
Biografi Ibnu Masarrah - Filsuf Muslim Andalusia (Spanyol)
Muhammad bin Abdullah bin Masarrah bin Najih al-Qurtubi atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Masarah adalah seorang seorang filosof muslim Andalusia (Spanyol) dan juga seorang sufi yang mengambil ajaran-ajaran neo-platonik Yunani dan sekaligus mengembangkannya, dimana ia memadukan pemikiran filsafat dan tasawuf. Ia merupakan pendahulu dari Ibnu ‘Arabi dan Imam al-Syadzili. Ibnu Masarrah
Selasa, 03 Maret 2015
Fajar A. Budiprasetyo - Pembuat Aplikasi di Situs Jejaring Sosial
Fajar A. Budiprasetyo
Gb: https://www.linkedin.com/in/fajarb
Co-Founder and CTO of iCart
Saat Ini: iCart Group
Sebelumnya: Uniq Apps Inc., Ice House, Yahoo!
Pendidikan: The Ohio State University
Co-Founder
iCart Group
November 2014 – Saat ini (5 bulan)Jabodetabek, Indonesia
Uniq Apps Inc.
Co-Founder
Uniq Apps Inc.
Maret 2014 – November 2014 (9 bulan)
Co-Founder & COO
ULANG TAHUN JONCHE JONRADO ke 22
Alhamdulillah di tahun 2015 ini aku genap berusia 22 tahun tepatnya hari ini aku lahir(4 maret 1993)
1877: Balet Tchaikovsky Swan Lake (Le Lac des cygnes) dipentaskan pertama kalinya di Teater Bolshoi di Moskow dan dianggap gagal.
1861: Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat ke-16, dilantik untuk memulai masa jabatan pertamanya.
1793: George Washington memberikan pidato pelantikannya yang kedua dalam 135 kata, terpendek yang pernah ada.
1681: William Penn menerima hibah dari Raja Charles II berupa tanah yang pada akhirnya menjadi Pennsylvania.
1595: Saint Robert Southwell, penyair Jesuit Inggris, dieksekusi karena melayani orang Katolik Roma Inggris, yang dilarang mempraktekkan iman mereka.
1193: Saladin, prajurit dan penguasa Muslim yang mendirikan Dinasti Ayyubiyah, meninggal dunia; ia berperang melawan Inggris di bawah Richard I selama Perang Salib Ketiga.
sekian posting hari ini terima kasih atas doa & kunjunganya
mohon doanya agar selalu sehat,rejeki lancar,selamat sentosa dan panjang umur AMI...N!
hari ini aku ingin posting spesial moment 4 maret- 1152 - Frederick Barbarossa I terpilih menjadi Raja Jerman.
- 1351 - Ramathibodi menjadi Raja Siam.
- 1519 - Hernán Cortés tiba di Meksiko untuk mencari peradaban Aztec dan kekayaannya.
- 1621 - Pemerintah kota Batavia dibentuk di Jayakarta.
- 1665 - Raja Inggris Charles II menyatakan perang terhadap Belanda menandai dimulainya Perang Anglo-Belanda Kedua.
- 1789 - Di New York City, rapat Kongres AS pertama berlangsung dan menyatakan bahwa Konstitusi AS mulai berlaku.
- 1877 - Emile Berliner menemukan mikrofon.
- 1877 - Balet Pyotr Ilyich Tchaikovsky, Swan Lake memulai debutnya.
- 1881 - A Study in Scarlet, kisah Sherlock Holmes pertama, dimulai.
- 1904 - Perang Rusia-Jepang: Pasukan Rusia di Korea mundur menuju Manchuria diikuti sekitar 100.000 pasukan Jepang.
- 1954 - Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston mengumukan transplantasi ginjal pertama yang berhasil.
- 1961 - Indonesia membeli senjata dari Uni Soviet.
- 1963 - Di Paris enam orang dihukum mati karena mencoba membunuh Presiden Charles de Gaulle.
- 1980 - Robert Mugabe menjadi Perdana Menteri kulit hitam pertama di Zimbabwe.
- 1678 - Antonio Vivaldi, komponis musik barok dari Italia.
- 1862 - Robert Emden, fisikawan dan ahli meteorologi Swiss (w. 1940)
- 1936 - Jim Clark, pembalap F1 Skotlandia
- 1948 - Chris Squire, pemain bas anggota kelompok musik Yes dari Inggris.
- 1970 - Nia Dinata, sutradara wanita Indonesia
- 1970 - Alex Criville, pembalap MotoGP dari Spanyol.
- 1985 - teuku wisnu, actor
- 1991 - Melody Nuramdhani Laksani, salah satu anggota idol group JKT48 dari Indonesia
- 2000 - Daffa Sulthan Jusfianza, model
- 1967 - Mohammed Mossadegh, Perdana Menteri Iran.
- 1193 - Salahuddin Ayyubi seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit.
1877: Balet Tchaikovsky Swan Lake (Le Lac des cygnes) dipentaskan pertama kalinya di Teater Bolshoi di Moskow dan dianggap gagal.
1861: Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat ke-16, dilantik untuk memulai masa jabatan pertamanya.
1793: George Washington memberikan pidato pelantikannya yang kedua dalam 135 kata, terpendek yang pernah ada.
1681: William Penn menerima hibah dari Raja Charles II berupa tanah yang pada akhirnya menjadi Pennsylvania.
1595: Saint Robert Southwell, penyair Jesuit Inggris, dieksekusi karena melayani orang Katolik Roma Inggris, yang dilarang mempraktekkan iman mereka.
1193: Saladin, prajurit dan penguasa Muslim yang mendirikan Dinasti Ayyubiyah, meninggal dunia; ia berperang melawan Inggris di bawah Richard I selama Perang Salib Ketiga.
sekian posting hari ini terima kasih atas doa & kunjunganya
Biografi Al-Farabi - Ilmuwan dan Filsuf Islam
Abu Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Farabi (870-950) atau disingkat Al-Farabi adalah ilmuwan dan filsuf Islam yang berasal dari Farab, Kazakhstan.
Ia juga dikenal dengan nama lain Abu Nasir al-Farabi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al- Farabi, juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir.
Pancasila - Pengertian dan Sejarah
Sesuai fakta sejarah, Pancasila
tidak terlahir dengan seketika pada tahun 1945, tetapi membutuhkan
proses penemuan yang lama, dengan dilandasi oleh perjuangan bangsa dan
berasal dari gagasan dan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Proses
konseptualisasi yang panjang ini ditandai dengan berdirinya organisasi
pergerakan kebangkitan nasional, partai politik, dan sumpah pemuda.
Dalam usaha merumuskan dasar
negara(Pancasila), muncul usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam
sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia antara
lain:
- Muhammad Yamin, pada pada tanggal 29 Mei 1945 berpidato mengemukakan usulannya tentang lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia berpendapat bahwa ke-5 sila yang diutarakan tersebut berasal dari sejarah, agama, peradaban, dan hidup ketatanegaraan yang tumbuh dan berkembang sejak lama di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.
- Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 mengemukakan PancaSila sebagai dasar negara dalam pidato spontannya yang selanjutnya dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Ir. Sukarno merumuskan dasar negara: Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, KeTuhanan yang maha esa
Dari banyak usulan-usulan yang
mengemuka, Ir. Soekarno berhasil mensintesiskan dasar falsafah dari
banyak gagasan dan pendapat yang disebut Pancasila pada 1 Juni
1945. Rumusan dasar Negara ini kemudian didadar kembali oleh panitia
yang dibentuk BPUPKI(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) dan dimasukkan ke Piagam Jakarta. Selanjutnya pada tanggal 18
Agustus 1945 Pancasila secara sah menjadi dasar Negara yang mengikat.
Sebelum disahkan, terdapat bagian
yang di ubah” Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya" diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Rumusan butir-butir Pancasila yang
pernah digagas, baik yang disampaikan dalam pidato Ir. Soekarno ataupun
rumusan Panitia Sembilan yang termuat dalam Piagam Jakarta adalah
sejarah dalam proses penyusunan dasar negara. Rumusan tersebut semuanya
otentik sampai akhirnya disepakati rumusan sebagaimana terdapat pada
alinea keempat Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945.
Berdasarkan sejarah, ada tiga
rumusan dasar negara yang dinamakan Pancasila, yaitu rumusan konsep Ir.
Soekarno yang dibacakan pada pidato tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang
BPUPKI, rumusan oleh Panitia Sembilan dalam Piagam Jakarta tanggal 22
Juni 1945, dan rumusan pada Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang
disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Dengan demikian, rangkaian dokumen
sejarah yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, hingga teks final
18 Agustus 1945 itu, dapat dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses
kelahiran falsafah negara Pancasila.
Arti dan Makna Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara
Burung Garuda merupakan lambang
negara Indonesia sejak negara ini berdiri. Akan tetapi tidak semua orang
tahu tentang arti dan makna garuda pancasila sebagai lambang negara.
Sebagai bangsa Indonesia paling tidak kita tahu dan mengerti arti
lambang negara kita sediri sebagai sikap penghargaan terhadap perjuangan
para pendiri bangsa dan kelak dapat menceritakan kepada anak cucu kita
sebagai generasi penerus bangsa.
- Burung Garuda Pancasila dalam cerita kuno tentang para dewa adalah kendaraan Dewa Vishnu yang besar dan kuat.
- Warna Burung Garuda adalah kuning emas yang menggambarkan sifat agung dan jaya.
- Garuda adalah seekor burung gagah dengan paruh, sayap, ekor, dan cakar yang menggambarkan kekuatan dan tenaga pembangunan
- Jumlah bulu burung garuda pancasila memiliki melambangkan hari kemerdekaan Indonesia , 17 Agustus 1945
- Bulu masing-masing sayah berjumlah 17 helai
- Bulu Ekor berjumlah 8 helai
- Bulu Leher berjumlah 45 helai
- gambar pancasila
Di bagian dada burung garuda
terdapat perisai yang dalam kebudayaan serta peradaban bangsa Indonesia
merupakan senjata untuk berjuang, bertahan, dan berlindung untuk meraih
tujuan. Perisai Garuda bergambar lima simbol yang memiliki arti
masing-masing:
- Bintang, sila ke-1 Pancasila, melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa
- Rantai Baja, sila ke-2, melambangkan Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Pohon beringin, sila ke-3, melambangkan Persatuan Indonesia
- Kepala banteng, sila ke-4, melambangkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan
- Padi dan kapas, sila ke-5, melambangkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Garis hitam tebal di tengah perisai melambangkan garis katulistiwa yang melukiskan lokasi Indonesia berada di garis katulistiwa
Warna dasar perisai adalah merah putih seperti warna bendera Indonesia
Sebagai suatu paham filosofis, pemahaman terhadap Pancasila pada
hakekatnya dapat dikembalikan kepada dua pengertian pokok, yaitu
pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup dan sebagai Dasar Negara.
Secara etimologis kata ”filsafat“
berasal dari bahasa Yunani “philosophia” yang berarti “cinta kearifan”
kata philosophia tersebut berasal dari kata“philos” (pilia, cinta) &
“sophia” (kearifan). Berdasarkan pengertian bahasa tersebut filsafat
berarti juga cinta kearifan. Kata kearifan bisa juga bermakna “wisdom”
atau kebijaksanaan sehingga filsafat dapat juga bermakna cinta
kebijaksanaan. Berdasarkan makna kata tersebut maka mempelajari filsafat
berarti merupakan upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang
nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang bermanfaat bagi
peradaban manusia. Seorang ahli pikir disebut filosof, kata ini
mula-mula dipakai oleh Herakleitos. Pengetahuan bijaksana memberikan
kebenaran, orang, yang mencintai pengetahuan bijaksana, karena itu yang
mencarinya adalah oreang yang mencintai kebenaran. Tentang mencintai
kebenaran adalah karakteristik dari setiap filosof dari dahulu sampai
sekarang. Di dalam mencari kebijaksanaan itu, filosof mempergunakan cara
dengan berpikir sedalam-dalamnya (merenung). Hasil filsafat (berpikir
sedalam-dalamnya) disebut filsafat atau falsafah. Filsafat sebagai hasil
berpikir sedalam-dalamnya diharapkan merupakan suatu yang paling
bijaksana atau setidak-tidaknya mendekati kesempurnaan.
Pancasila merupakan ideologi dasar
bagi negara Indonesia yang berasal dari ajaran budha dalam kitab
tripitaka dua kata: panca yang berarti lima dan syila yang berarti
dasar. Jadi secara leksikal Pancasia bermakna lima aturan tingkah laku
yang penting.
Pengertian Pancasila menurut
Ir.Soekarno, Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun
sekian lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian,
Pancasila tidak hanya falsafah bangsa tetapi lebih luas lagi yakni
falsafah bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan
hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu
“sistem” yang tepat. Sedangkan Notonagoro (Ruyadi, 2003:16) menyatakan,
Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakekat dari Pancasila.
Pancasila sebagai
suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis
dan dasar aksiologis tersendiri, yang membedakannya dengan sistem
filsafat lain.
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakekat dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro (Ganeswara, 2007:7) menyatakan bahwa hakekat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari Pancasila.
Selanjutnya hakekat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup
baik sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial.
Secara lebih lanjut hal ini bisa
dijelaskan, bahwa yang berkeTuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan
yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan
yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
serta yang berkeadilan sosial adalah manusia.
Kajian epistemologis filsafat Pancasila, dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakekat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Menurut Titus (Kaelan, 2007:15) terdapat tiga persoalan mendasar dalam epistemologi yaitu :
(1) tentang sumber pengetahuan manusia;
(2) tentang teori kebenaran pengetahuan manusia ;dan
(3) tentang watak pengetahuan manusia.
Tentang sumber pengetahuan
Pancasila, sebagaimana diketahui bahwa Pancasila digali dari nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia sendiri serta dirumuskan secara bersama-sama
oleh “The Founding Fathers” kita. Jadi bangsa Indonesia merupakan Kausa
Materialis-nya Pancasila.
Selanjutnya, Pancasila sebagai suatu
sistem pengetahuan memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik
dalam arti susunan sila-silanya maupun isi arti dari sila-silanya.
Susunan sila-sila Pancasila bersifat hierarkhis piramidal.
Selanjutnya, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga
memiliki satu kesatuan dasar aksiologinya yaitu nilai- nilai yang
terkandung dalam Pancasila pada hakekatnya juga merupakan suatu
kesatuan.
Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila adalah suatu paham filsafat (philosophical way of thinking) oleh karena itu harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan dapat diterima oleh akal sehat. Dalam pengertian tersebut, Pancasila disebut juga sebagai way of life, weltanschaung, pegangan hidup, petunjuk hidup, dan sebagainya. Dalam hal ini Pancasila adalah sebagai petunjuk arah kegiatan di segala bidang kehidupan, sehingga seluruh tingkah laku dan perbuatan manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari sila-sila Pancasila yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Sebagai pandangan hidup yang merupakan penjelmaan falsafah hidup bangsa, Pancasila dalam pelaksanaannya sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan norma-norma agama, norma-norma kesusilaan, normanorma sopan santun, serta norma-norma hukum yang berlaku.
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila adalah suatu paham filsafat (philosophical way of thinking) oleh karena itu harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan dapat diterima oleh akal sehat. Dalam pengertian tersebut, Pancasila disebut juga sebagai way of life, weltanschaung, pegangan hidup, petunjuk hidup, dan sebagainya. Dalam hal ini Pancasila adalah sebagai petunjuk arah kegiatan di segala bidang kehidupan, sehingga seluruh tingkah laku dan perbuatan manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari sila-sila Pancasila yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Sebagai pandangan hidup yang merupakan penjelmaan falsafah hidup bangsa, Pancasila dalam pelaksanaannya sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan norma-norma agama, norma-norma kesusilaan, normanorma sopan santun, serta norma-norma hukum yang berlaku.
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Sebagai dasar negara, Pancasila harus dapat dipertanggung jawabkan
secara yuridis konstitusional (menurut hukum ketatanegaraan), oleh
karena itu setiap orang tidak boleh atau tidak bebas memberikan
pengertian/penafsiran manurut pendapatnya sendiri. Pancasila dalam
pengertian ini sering disebut pula sebagai dasar falsafah negara
(philosofische grondslag) atau ideologi negara (staatsidee).
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya.
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya.
Sidang BPUPKI telah menerima secara
bulat Pancasila itu sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Dalam
keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila
tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI, Undang-Undang Dasar yang
menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang
kuat yang menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar
peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa.
Peraturan selanjutnya yang disusun
untuk mengatasi dan menyalurkan persoalan-persoalan yang timbul
sehubungan dengan penyelenggaraan dan perkembangan negara harus
didasarkan atas dan berpedoman pada UUD. Peraturan-peraturan yang
bersumber pada UUD itu disebut peraturan-peraturan organik yang menjadi
pelaksanaan dari UUD.
Oleh karena Pancasila tercantum
dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi peraturan dasar tersebut
yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana jelas tercantum dalam
alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-undang,
Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan pelaksanaan
lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik Indonesia
haruslah pula sejiwa dan sejalan dengan Pancasila (dijiwai oleh dasar
negara Pancasila). Isi dan tujuan dari peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila. Bahkan
dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber hukum (sumber huum formal, undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum).
Di sinilah tampak titik persamaan
dan tujuan antara jalan yang ditempuh oleh masyarakat dan penyusun
peraturan-peraturan oleh negara dan pemerintah Indonesia.
Adalah suatu hal yang membanggakan
bahwa Indonesia berdiri di atas fundamen yang kuat, dasar yang kokoh,
yakni Pancasila dasar yang kuat itu bukanlah meniru suatu model yang
didatangkan dari luar negeri.
Dasar negara kita berakar pada
sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa Indonesia, Pancasila adalah
penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia, yang hidup di tanah air
kita sejak dahulu hingga sekarang.
Pancasila mengandung unsur-unsur
yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa Indonesia sebagai dasar
negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar
hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi hidup dan
kehidupan banga dan negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan
abadi.
Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia
Menurut Dewan Perancang Nasional,
yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan
ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia
adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa
Indonesia sepanjang masa.
Garis pertumbuhan dan perkembangan
bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan budi bangsa Indonesia
dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu sepanjang
masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan
berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis,
Spanyol, Belanda dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia tetap
hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah
tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh
unsur-unsur asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup
dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat
dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap sila
dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila
itu adalah pencerminan dari bangsa kita.
Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri merupakan :
a.Dasar negara kita, Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita.
b.Pandangan hidup bangsa Indonesia
yang dapat mempersatukan kita serta memberi petunjuk dalam masyarakat
kita yang beraneka ragam sifatnya.
c. Jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa
Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta
merupakan ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa
yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara terlepas
dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa
lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
d. Tujuan yang akan dicapai oleh
bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
e. Perjanjian luhur rakyat
Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan
sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar
karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita
bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan
karena Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji
oleh sejarah perjuangan bangsa.
Oleh karena itu yang penting adalah
bagaimana kita memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam
segala segi kehidupan. Tanpa ini maka Pancasila hanya akan merupakan
rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yang
merupakan perumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi
kehidupan bangsa kita.
Apabila Pancasila tidak menyentuh
kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan
sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita
kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal
dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa
dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada generasi
yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela
Pancasila.
Akhirnya perlu juga ditegaskan,
bahwa apabila dibicarakan mengenai Pancasila, maka yang kita maksud
adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawratan / perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila yang terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang kita gunakan, sebab rumusan yang
demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia pada
tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI).
Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya.
Dikatakan sebagai kesatuan yang bulat dan utuh, karena masing-masing
sila dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara
sendiri-sendiri, terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya. Memahami
atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila
lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.
Ideologi Pancasila
Secara etimologis, istilah Ideologi
berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar,
cita-cita, pemikiran, dan kata “logos” yang berarti ilmu. Kata “oida”
berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengetahui, melihat, bentuk.
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan
yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku
sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan.
Idologi menurut Gunawan Setiardjo: Ideologi
adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang
sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam
kehidupan.Pada dasarnya ideologi
terbagi dua bagian, yaitu Ideologi Tertutup dan Ideologi Terbuka.
Ideologi Tertutup merupakan suatu pemikiran tertutup. Sedangkan Ideologi
Terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka. Ideologi Terbuka
memiliki ciri khas yaitu nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan
dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani,
moral dan budaya masyarakat sendiri. Ideologi terbuka diciptakan oleh
Negara melainkan digali dan ditemukan dalam masyarakat itu sendiri. Oleh
karena itu, Ideologi terbuka merupakan milik semua masyarakat dalam
menemukan ‘dirinya’ dan ‘kepribadiannya’ dalam Ideologi tersebut.
Pancasila sebagai suatu Ideologi
tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat reformatif, dinamis
dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa Ideologi pancasila besifat
aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta
dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.Keluwesan dan fleksibelitas
serta keterbukaan yang dimiliki oleh ideologi Pancasila menjadikan
Pancasila tidak ketinggalan zaman dalam tatanan sosial, namun sifatnya
yang terbuka bukan berarti nilai-nilai dasar Pancasila dapat dirubah
/diganti dengan nilai dasar yang lain. Sebab jika nialai dasar tersebut
dirubah berarti meniadakan Pancasila bahkan membubarkan Negara RI. Yang
dimaksud dengan ideologi Pancasila yang bersifat terbuka adalah
nilai-nilai dasar dari Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan bangsa
Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka maka secara struktural Pancasila memiliki tiga dimensi sebagai berikut:
- Dimensi idealis. bahwa nilai-nilai dasar ideologis tersebut mengandung idealisme, bukan angan-angan yang memberi hambatan tentang masa depan yang lebih baik melalui perwujudan atau pengalamannya dalam praktek kehidupan bersama mereka sehari-hari dengan berbagai dimensinya
- Dimensi Fleksibilitas. Bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan Merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya,tanpa menghilangkan hakikat (jati diri) yang terkandung dalam nilai dasar.
- Dimensi realitas. adalah suatu Ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup & berkembang dalam masyarakat. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi secara reel berakar dan hidup dalam masyarakat/bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya. Oleh karena itu, selain memiliki dimensi nilai-nilai ideal dan normative, pancasila juga harus mampu dijabarkan dalam kehidupan bermasyarakat secara nyata, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan Negara.
Berdasarkan dimensi yang dimiliki
oleh pancasila sebagai Ideologi terbuka, maka sifat Ideologi pancasila
tidak bersifat “utopis”, yaitu hanya merupakan sistem ide-ide belaka
yang jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyata. Pancasila juga bukan
merupakan Ideologi “pragmatis” yang hanya menekankan segi praktisi
belaka tanpa adanya aspek idealisme. Ideologi Pancasila yang bersifat
terbuka hakikatnya nilai-nilai dasar yang bersifat unviversal dan tetap.
Adapun penjabaran dan realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara
dinamis-reformatif yang senantiasa mampu melakukan perubahan sesuai
dengan dinamika aspirasi masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)