Pages

Subscribe:
Tampilkan postingan dengan label PETERNAKAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PETERNAKAN. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 November 2014

Cara Budidaya Jamur

cara budidaya jamurMeningkatnya potensi bisnis budidaya jamur di Indonesia mendorong sebagian besar masyarakat untuk menekuni pertanian jamur sebagai alternatif bisnis yang menguntungkan. Jika selama ini kebutuhan jamur hanya dipenuhi dengan mengandalkan potensi alam, kini masyarakat mulai tertarik membudidayakannya untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin hari kian meningkat tajam.
Melihat kondisi tersebut, tidaklah heran bila saat ini banyak pelaku bisnis jamur yang mulai bermunculan meramaikan pasar. Bahkan tidak hanya perusahaan jamur skala besar/industri saja yang kini mampu mendominasi pasar, pelaku bisnis budidaya jamur skala rumah tangga pun mulai bangkit dan bersaing dengan perusahaan besar untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Berikut kami informasikan 3 tahapan dasar cara budidaya jamur yang perlu Anda perhatikan ketika memulai bisnis jamur.
Proses persiapan Budidaya Jamur
Sebelum Anda terjun menekuni bisnis budidaya jamur, sebaiknya bekali diri Anda dengan pengetahuan teknik budidaya jamur yang benar. Anda bisa belajar dari para petani jamur langsung atau mengikuti pelatihan bisnis jamur yang saat ini banyak diadakan instansi-instansi terkait. Setelah Anda menguasai teknik pembudidayaan jamur, selanjutnya persiapkan sarana dan prasarana pendukung, meliputi :
  1. Menentukan lokasi pembuatan kumbung jamur
  2. Membangun kumbung jamur
  3. Mempersiapkan bibit jamur
  4. Mempersiapkan media tanam jamur (baglog jamur)
  5. Mempersiapkan sarana pembibitan (autoklaf, erlenmeyer, gelas ukur, tabung reaksi, meja pembiakan, pinset, pisau, alkohol 70%, botol bibit, tempat incubator, dll).
  6. Mempersiapkan sarana pemeliharaan dan panen (sprayer, pupuk, thermometer, hygrometer, heater, blower, pH tester,pisau, wadah panen jamur).
Proses Pemeliharaan Jamur
Apabila persiapan budidaya jamur sudah matang, maka tahapan berikutnya yang perlu Anda lakukan yaitu proses pemeliharaan jamur agar hasil panen yang didapatkan bisa maksimal. Secara umum proses pemeliharaan jamur dibagi menjadi tiga poin penting, antara lain sebagai berikut :
  1. Melakukan pengamatan setiap hari. Hal ini penting untuk mengontrol suhu dan kelembapan di dalam ruang kumbung jamur. Untuk mempermudah pengamatan Anda, lengkapi kumbung jamur dengan termometer dan higrometer.
  2. Lakukan penyiraman secara teratur. Untuk menjaga kestabilan suhu dan kelembapan ruang kumbung jamur, lakukan penyiraman air hingga jamur siap panen. Penyiraman dilakukan ke seluruh bagian kumbung, meliputi lantai, dinding kumbung, sampai ke baglog jamur. Setiap jenis jamur memiliki kebutuhan air yang berbeda, jadi perhatikan aturan penyemprotan pada jenis jamur yang Anda budidayakan.
  3. Hindari munculnya hama dan penyakit. Hama yang sering mengganggu pertumbuhan budidaya jamur adalah lalat, tikus, cacing, serangga tanah, semut, rayap, serta kutu. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tumbuhan jamur antara lain seperti Peniciilium sp, Rhizopus sp, Aspergillus sp. Karena itu lakukan sterilisasi sebaik mungkin, agar semua sarana dan prasarana yang digunakan tidak terkontaminasi penyakit ataupun hama jamur.
Proses panen jamur
Proses pemanenan jamur merupakan tahapan akhir dari rangkaian kegiatan budidaya jamur. Pemanenan jamur dilakukan ketika pertumbuhan tubuh buahnya telah maksimal. Setiap jenis jamur memiliki waktu panen yang berbeda, untuk jamur tiram bisa dipanen 4-8 kali, panen jamur kuping paling tepat dilakukan jika jamur berumur 3-4 minggu, jamur merang dipanen setelah 8-10 hari dari penanaman bibit, jamur shitake dipanen setelah tudung membuka sekitar 60-70% dan dilakukan pada pagi hari (pukul 10.00) dan sore hari (pada pukul 17.00), jamur kancing (champignon) dipanen setelah 12-17 hari proses casing, serta jamur lingzhi dipanen 3-4 bulan setelah miselium tumbuh penuh. Proses pemanenan dilakukan dengan mencabut jamur beserta akarnya, usahakan tidak ada akar yang tertinggal agar tidak mengganggu pertumbuhan generasi jamur berikutnya.
Nah, setelah membahas bersama cara budidaya jamur. Selanjutnya giliran Anda mempraktekannya langsung sekarang juga. Manfaatkan peluang pasar yang masih terbuka lebar, dan mulailah dari sekarang. Ayo berbisnis jamur!!!

http://berbisnisjamur.com/cara-budidaya-jamur/

Rabu, 15 Oktober 2014

mengklasifikasi iklim di indonesia



1.    Klasifikasi Iklim MOHR (1933)
Klasifikasi iklim di Indonesia yang didasrakan curah hujan agaknya di ajukan oleh Mohr pada tahun 1933. Klasifikasi iklim ini didasarkan oleh jumlah Bulan Kering (BK) dan jumlah Bulan Basah (BB) yang dihitung sebagai harga rata-rata dalam waktu yang lama.
Bulan Basah (BB)  :  Bulan dengan curah hujan lebih dari 100 mm (jumlah curah hujan bulanan melebihi angka evaporasi).
Bulan Kering (BK)  :  Bulan dengan curah hujan kurang dari 60 mm (jumlah curah hujan lebih kecil dari jumlah penguapan).
Tahap-tahap penentuan kelas iklim menurut Mohr :
1.    Ambil data curah hujan bulanan dari jangka waktu lama (30 tahun).
2.    Jumlahkan curah hujan pada bulan yang sama selama jangka pengamatan.
3.    Cari curah hujan rata-rata bulanan.
4.    Dari harga rata-rata curah hujan bulan itu pilih BK dan BB nya.
5.    Dari kombinasi BK dan BB itu dapat ditentukan kelas iklimnya.
Klasifikasi Iklim Mohr (1933)
Jadi contoh perhitungan di atas BK=3, BB=6 berarti termasuk kelas iklim III, berarti “daerah dengan masa kering yang sedang”.
2.    Klasifikasi ilim Schmidt-Ferguson (1951)
Klasifikasi iklim di Indonesia menurut Schmidt-Ferguson (1951) didasrkan kepada perbandingan Bulan Kering (BK) dan Bulan Basah (BB).
Kriteria BK an BB yang digunakan dalam klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson sama dengan kriteria BK dan BB oleh Mohr (1933), namun perbedaan utama yakni dalam cara perhitungan BK dan BB akhir selama jangka waktu data curah hujan itu dihitung.
Bulan Kering  :  Bulan dengan curah hujan lebih kecil dari 60 mm.
Bulan Basah  :  Bulan dengan curah hujan lebih besar dari 100 mm.
Bulan Lembab  :  Bulan dengan curah hujan antara 60-100 mm.
Bulan Lembab (BL) tidak dimasukkan dalam urmus penentuan tipe curah hujan (rainfall type) yang dinyatakan dalam nilai Q (quotient Q).
Dari besarnya nilai Q inilah selanjutnya ditentukan tipe curah hujan suatu tempat atau daerah.
Tahap-tahap cara penentuan tipe curah hujan suatu tempat menurut Schmidt-Fergusom, yaitu :
1.    Gunakan data curah hujan dalam jangka waktu 30 tahun.
2.    Dari data curah hujan tiap tahun pilih masing –masing BK dan BB nya.
3.    Jumlahkan masing-masing BK dan BB seluruh tahun dan hitung harga rata-ratanya.
4.    Harga rata-rata BK dan harga rata-rata BB dimasukkan dalam rumus O, yakni :
5.    Lihat tabel atau setigita Schmidt-Ferguson yang berisi kisaran nilai O untuk menentukan tiper curah hujannya.
Tabel Schmidt-Ferguson :
Dari tabel 5-F atau segitiga S-F, maka daerah contoh tersebut di atas termasuk tiper curah hujan D (sedang).
Tipe curah hujan Schmdit-Ferguson terdiri dari 8 tiper (8 rainfall types). Tiap-tiap tipe mempunyai perbedaan 1,5 BK.  Misalnya : tipe curah hujan A O -1,5 BK (O 0,14), Tipe B mempunyai 1,5-33 BK, tipe C mempunyai 3-4,5 BK dan seterusnya.
Meskipun dengan klasifikasi ini dapat ditentukan sifat suatu daerah mulai dari kering, lembab dan basah, namun belum cukup memberikan informasi lengkap mengenai potensi pertaniannya, karena kriteria BB hanya disasarkan kepada penguapan (evaporasi).
3.    Klasifikasi iklim menurut Oldeman (1975)
Klasifikasi iklim menurut Oldeman (1975) disebut juga dengan klasifikasi agroklimat. Peta cuaca pertanian ditampilkan sebagai “peta agroklimat” atau Atroclimatic map.  Klasifikasi iklim ini terutama ditujukan kepada komoditi pertanian tanaman makanan utama seprti padi, jagung, kedelai dan tanaman palawija lainnya.
Karena penggunaan air bagi tanaman-tanaman utama merupakan hal yang penting di lahan tadah hujan, maka dnegna data curah hujan dlam jangka lama, peta agroklimat ddidasarkan pada periode kering. Curah hujan melebihi 200 mm sebulan dianggap cukup untuk padi sawah, sedangkan curah hujan paling sedikit 100 mm per bula diperlukan untuk bertanam di lahan kering.
Dasar klasifikasi agroklimat ini ialah kriteria Bulan Basah dan Bulan Kering.
Bulan Basah (BB)  :  Bulan dengan curah hujan sama atau lebih besar dari 200 mm.
Bulan Kering (BK)  :  Bulan dengan curah hujan lebih kecil dari 100 mm.
Kriteria penentuan ??? ini didasarkan pada besarnya evapotranspirasi, ???air melalui tanah dan tajuk tanman.  Evapotranspirasi dianggap sebagai banyaknya air yang dibutuhkan oleh tanaman.
Dalam klasifikasi agroklimat ini maka pembagian zone agroklimat didsasrkan pada seberan BB berturutan dan kombinasi BB dan BK.
1.    Berdasarkan BB
Suatu BB didefinisikan sebagai bulan dengan cukup air utnuk pertanaman padi sawah, yakni paling sedikit 200 mm curah hujannya.  Meskipun umur tanaman padai ditentukan oleh varietasnya, periode dengan 5 BB berturutan dianggap optimal untuk satu pertanaman padi sawah.  Apabila terdapat periode lebih dari 9 BB berturutan petani dapat bertanam padi 2 kali.  Namun bila BB kurang dari 3 bulan berturutan, tanaman padi mengandung resiko gagal kecual ada pengairan.
2.    Berdasarkan BB dan BK :
Pembagian Zone agroklimat selanjutnya didasrkan pula pada jumlah BK berturutan.  Bulan Kering mempunyai curah hujan kurang dari 100 mm.  Bila terdapat kurang dari 2 BK dalam setahun, petani dengan mudah dapat mangatasi kelangkaan air hujan, sebab pada umumnya masih terdapat cukup air dalam tanah untuk kebutuhan air tanaman.  Bila terdapat 2-4 BK rencana pola tanam harus hati-hati apabila ingin bertanam sepanjang tahun.  Suatu periode 5-6 BK berturutan dianggap terlalu lama bila tidak ada irigasi bagi tanaman.  Apabila bila periode kering melebihi 6 bulan, maka kemungkinan gagalnya tanaman makin besar

******** 

misi pengiriman pasukan garuda I 

Masalah yang menyebabkan pembentukan dan pengiriman pasukan PBB ke Mesir adalah terjadinya pergolakan di Teursan Suez. Terusan Suez dinasionalisasi keg presiden Mesir, gamal Abdul Nasser pada tanggal 26 Juli 1956.

APEC - Asia-Pacific Economic Cooperation

Organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) adalah forum dan badan konsultasi ekonomi regional biasa pada masa awal berdirinya. Melalui perkembangan selama belasan tahun, APEC berangsur-angsur telah menjadi mekanisme kerja sama ekonomi antar pemerintah yang paling tinggi tingkatnya di kawasan Asia-Pasifik,

aplikasi Al-Quran al-Hadi untuk android

Al-Quran al-Hadi adalah aplikasi Al-Quran Android yang dikembangkan oleh Pusat Kajian Hadis. Iya, aplikasi ini buatan developer Indonesia. Berbeda dengan aplikasi Al-Quran pada umumnya, Al-Quran al-Hadi dilengkapi dengan indeks tematik dan kajian ayat, yang akan memudahkan Anda untuk memahami Al-Quran.

Sejarah dan Isi Perundingan Renville

Dewan Keamanan PBB yang mulai memerhatikan masalah Indonesia - Belanda itu akhirnya menyetujui usul Amerika Serikat, yang untuk mengawasi penghentian permusuhan itu harus dibentuk suatu badan komisi jasa-jasa baik yang kemudian disebut dengan Komisi Tiga Negara (KTN). 


budidaya ikan pedang

Cara Pemijahan Budidaya Ikan Swordtail
Ikan Ekor pedang / Swordtail  (Xiphophorus helleri ) berasal dari Brazil, Amerika Selatan. Ikan ini cenderung bersifat karnivora. Swordtail biasanya berwarna merah. Akibat kawin silang dan mutasi, Swordtail yang ada sekarang sangat beragam dalam bentuk tubuh dan warna. Swordtail jantan dapat dikenali dengan mudah lewat bentuk ekor pedang mereka, sirip punggung lebih panjang, dan sirip perut yang lancip. Sementara betina, bentuk ekor dan sirip perut membulat seperti kipas dan lebih gemuk. Swordtail termasuk ikan yang gampang beradaptasi dengan berbagai kondisi air. Swordtail dapat tumbuh hingga 5 inci (13 cm) dan mampu hidup antara 3-5 tahun. Tubuh ikan ini dapat mencapai paniang 8 cm. Warna tubuh putih bening keperakan dengan sirip-sirip agak transparan. Namun,
Parameter Ikan Ekor Pedang

SuhupHOksigenUmur Indukan Jumlah Telur
24-306,5-7,5>4>6 bulan5-50

Perbedaan Ikan Jantan dan Betina
Induk Jantan
  • Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
  • Tubuhnya rampaing.
  • Warnanya lebih cerah.
  • Sirip punggung lebih panjang.
  • Kepalanya besar.
Induk Betina
  • Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
  • Tubuhnya gemuk
  • Warnanya kurang cerah.
  • Sirip punggung biasa.
  • Kepalanya agak runcing.
  • Perbandingan pemijahan jantan dan betina 1:3
Pemijahan 
  • Sediakan kolam / bak akuarium, ukuran bebas, tergantung dari jumlah ikan yang akan diternak.
  • Kedalaman air 40 - 50 cm aja, Sediakan jaring dengan ukuran lubang yang kira-kira anakan bisa masuk, tapi indukan tidak bisa menerobos.
  • Pilih Indukan yang baik / tidak cacat dan benar-benar siap kawin, dengan perbandingan pejantan 1 (satu) ekor, dan betina 5 (lima) ekor.
  • Sebelum Indukan dimasukan ke kolam, persiapkan dulu airnya, cari daun ketapang kering , cuci dan masukkan ke air kolam. Setelah 2-3 hari air akan berubah coklat, masukkan indukkan ke dalam jaring yang terendam air.
  • Tujuan penggunaan jaring ini adalah untuk menghindari termakan nya anakan oleh induknya. atau bisa menggunakan tanaman air untuk menyembunyikan anak yang lahir
  • Kasih makan indukan sehari 2 kali secukupnya.
  • Setelah terjadi perkawinan, akan terlihat perut betina membesar. Pada saat itu ambil pejantannya, karena pejantan lebih agresif dalam memangsa anakan nya.
  • Indukan betina yang sudah melahirkan anaknya segera di ambil. Persiapkan untuk perkawinan berikutnya. Indukan dapat memiliki anakan setiap 4 sampai 6 minggu
Pakan Larva
  • Dua hari kemudian, larva sudah bisa berenang dan dapat diberi pakan infusoria selama 2-3 hari. Selanjutnya larva dapat diberi kutu air.
  • Ikan yang sudah bertelur dan pernah kawin dapat bertelur kembali walaupun tanpa jantan. Telur yang keluar tanpa jantan tersebut masih bisa menetas. Diduga hal ini disebabkan sperma jantan dapat tahan lama berada dalam saluran telur betina.
  • Pembesaran ikan ini dapat dilakukan dalam kolam maupun akuarium. Pakan untuk pembesaran berupa kutu air besar, cacing sutera, dan cacing darah. Ikan ini bisa dijual saat ukurannya sudah mencapai sekitar 2,5 cm atau sekitar berumur tiga bulan.
Swordtail sangat produktif. Seekor betina dapat melahirkan antara 5-50 anak. Selang 28 hari kemudian mereka dapat melahirkan batch berikutnya. Sering mengganti air, penambahan 1 sendok makan garam per 3 liter air, dan sinar matahari yang cukup dipercaya dapat memperbanyak produksi anakan Swordtail.
Setelah dilahirkan, anakan sebaiknya dipisah dengan ikan dewasa, karena sangat sering ditemukan kasus ikan dewasa memakan anak yang baru lahir. Dari sejak lahir, setiap anak Swordtail sepenuhnya mampu berenang dan makan. Anak ikan biasanya bersembunyi di sekitar tanaman air. Anak swordtail akan menjadi induk setelah berumur 5 bulan.

Beberapa ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya:
1. Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
2. Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
3. Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
4. Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)

*******

mengklasifikasi iklim di indonesia

Bulan Kering  :  Bulan dengan curah hujan lebih kecil dari 60 mm.
Bulan Basah  :  Bulan dengan curah hujan lebih besar dari 100 mm.
Bulan Lembab  :  Bulan dengan curah hujan antara 60-100 mm.

budidaya ikan pedang

  Swordtail biasanya berwarna merah. Akibat kawin silang dan mutasi, Swordtail yang ada sekarang sangat beragam dalam bentuk tubuh dan warna. Swordtail jantan dapat dikenali dengan mudah lewat bentuk ekor pedang

Cara Pembenihan Budidaya Ikan Sepat Mutiara 

Sepat mutiara (Tichogaster leeri) dengan nama dagang Pearl Gouramy atau Mosaic Gouramy berasal dari Sumatera, Kalimantan, Malaysia, dan Thailand. Ikan yang bersifat omnivora ini hidup pada suhu optimal 26-28° C; pH 6,5-7,0; dan kekerasan 6-8° dH.

cara Mencangkok Pohon Jeruk

2. Tentukan cabang yg lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat utk mandiri. Kira-kira sebesar pergelangan tangan anak atau berdiameter 3 cm.
3. Selanjutnya, kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali lagi dari keratan pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5 cm.

 

Cara Pembenihan Budidaya Ikan Sepat Mutiara

Cara Pemijahan Budidaya Sepat Mutiara (Tichogaster leeri)
Sepat mutiara (Tichogaster leeri) dengan nama dagang Pearl Gouramy atau Mosaic Gouramy berasal dari Sumatera, Kalimantan, Malaysia, dan Thailand. Ikan yang bersifat omnivora ini hidup pada suhu optimal 26-28° C; pH 6,5-7,0; dan kekerasan 6-8° dH. Panjang tubuh ikan ini dapat mencapai 12 cm. Warnanya biru muda dengan violet terang. Seluruh tubuhnya dipenuhi totol-totol putih seperti mutiara dengan poly mosaik. Pada saat birahi, warna bagian perut jantan menjadi orange. Untuk memelihara sepasang sepat mutiara sebaiknya digunakan kolam atau akuarium berukuran sekurang-kurangnya 60 liter; lebih besar ukurannya akan lebih baik, karena ikan ini akan menunjukkan gejala stres apabila merasa terbatasi ruangannya. Dapat dicampur jenis-jenis ikan lainnya, namun sebaiknya jangan digabungkan dengan ikan-ikan yang bersifat agresif atau terlalu aktif. Juga perlu dijaga agar akuarium tidak terlalu penuh agar sepat mutiara tidak gelisah. Tandanya, sepat jantan dapat tiba-tiba saja menyerang atau menggertak ikan lain yang terasa mengganggunya.

Parameter Ikan Sepat Mutiara

SuhupHOksigenUmur Indukan Jumlah Telur
24-286-7>4>7 bulan150-200

Pemilihan Indukan Ikan Sepat
  • Jika sirip pungungnya membulat dan pendek sehinga tidak  mencapai dasar pangkal sirip ekor  bisa di pastikan bahwa ikan tersebut  betina. 
  • Namun jika sirip pungugnya  panjang sehinga mencapai dasar  pangkal sirip ekor dan di tambah  lagi dengan bentuk tubuhnya yang  lancip seperti sirip pungung ikan gurami maka bahwa ikan itu memiliki  kelamin jantan. 
  • Induk jantan mempunyai sirip punggung yang panjang dan lancip serta dilengkapi dengan hiasan warna merah pada leher dan perut.  Warna merah ini akan semakin menyala pada saat ikan ini birahi.  Sedangkan ikan betina mempunyai sirip bulat dan pendek.
Pemijahan
Cara pemijahan dan pemeliharaan ikan ini hampir sama dengan Dwarf Gouramy. Perbedaannya hanya pada kedua induknya yang sangat setia merawat telurnya. Oleh karena itu, pemisahan induk jantan dan betina dengan anaknya dapat dilakukan setelah larva bisa berenang atau sekitar umur satu minggu. Ukuran jual sekitar 4 cm atau sudah berumur 3,5 bulan.
  • Untuk tempat memijah, akuarium perlu dilengkapi dengan tanaman air yang mengapung. 
  • Di sini ikan jantan akan membuat sarang busa atau sarang gelembung dari air ludahnya, sebagai tempat memijah dan menyimpan telur hingga menetas nanti. 
  • Percumbuan dan pemijahan akan berlangsung di sarang ini, dan sesudah telur dikeluarkan dan dibuahi, sepat betina akan diusir keluar oleh si jantan. Sebagaimana jenis-jenis sepat lainnya, jantan sepat mutiara akan menjagai telur-telur ini hingga menetas. 
Telur ikan akan menetas setelah 24 jam kemudian. Beberapa hari berikutnya burayak (anak-anak ikan) mulai aktif berenang. Pada saat itu hendaknya ikan jantan dipisahkan dari anak-anaknya, agar burayak-burayak itu tidak dimakannya. Anak-anak ikan mula-mula dapat diberi pakan udang renik, cacing tubifex, dan minggu-minggu berikutnya dapat diberi pakan kering yang dihaluskan.

Kamis, 29 Mei 2014

Ikan Hias Redfin Dan Cara Budidayanya



Ikan Redfin adalah salah satu jenis ikan hias yang memiliki keindahan dari segi warna dan bentuk tubuhnya, maka tedak heran ikan redfin banyak juga penggemarnya. Ikan yang indah ini adalah ikan asli dari negara Vietnam namun sekarang sudah banyak yang membudidayakannya di Indonesia.
Ikan Hias Redfin, ikan redfin, Budidaya ikan redfin, budidaya redfin, ternak ikan redfin, redfin albino
Ikan hias air tawar ini sangat menyukai lumut, tetapi apabila kita kesulitan untuk menyediakan lumut kita juga bisa memberikannya cuk merah / cacing darah atau cacing sutra dengan pakan yang sperti itu maka tidak sulit untuk kita apabila kita ingin memelihara atau merawatnya.
Namun bagi anda yang berencana beternak ataupun sekaligus budidaya ikan redfin ini, di postingan kali ini akan di bahas secara singkat tahpannya, ok langsung saja lihat tahapan cara ternak atau budidaya ikan hias redfin di bawah ini:

Persiapamn wadah pemijahan

Sebelum pemijahan induk, sebaiknya dilakukan persiapan wadah yang baik agar proses pemijahan dapat berlangsung dengan sempurna. Dalam penggunaan box sterofoam yang sangat di nilai adalah dari segi kestabilan suhu dalam waktu pemijahan dan penetasan. 
Factor suhu sangat penting dalam proses pemijahan, karena  perubahan suhu akan mempengaruhi pemijahan. Persiapan wadah diawali pencucian wadah pemjahan berupa box stereofoam yang bertujuan untuk meminimalisir serangan bakteri pathogen akibat wadah yang kotor. Box sterofoam yang digunakan berukuran 80 x 40 x 30 cm. 
Box terlebih dahulu dicuci dengan air bersih sampai kotoran yang menempel tidak ada. Setelah pencucian, box di bilas dengan air bersih. Box yang sudah bersih di susun rapat pada tempat yang sudah ditentukan. Setelah box disusun dilakukan pengisian air dan pengaturan aerasi. Air dipompa langsung dari tendon  dan dialirkan melalui selang yang berukuran ¾ inch. Air diisi dengan ketinggian 20 cm.

Seleksi induk

Kegiatan seleksi induk dilakukan untuk memilih induk yang matang gonad dan siap dipijahkan. Induk betina matang gonad, secara fisik ditandai dengan perut yang membundar, lembek bila diraba. Bobot induk sekitar antara 28-35 gr, panjang sekitar 8-12 cm dan berumur minimal 8 bulan. Sedangkan induk jantan, ditandai dengan adanya sperma waktu dilakukan penyitripiingan. Bobot indukan jantan sekitar 23-28 gr,panjang sekitar 6-9 cm dan berumur minimal 6 bulan.

Pemberokan

Pemberokan bertujuan untuk menggosongkan isi perut sehingga nduk yang ada benar-benar membesar perutnya karena berisi telur, bukan karena kekenyangan atau karena lemak. Induk-induk hasil seleksi kemudian diberok(dipuaskan). Pemberokan dilakukan selama 24 jam dalam akuarium pemberokan, berukuran 60x 40x30cm. pemberokan dilakukan secara terpisah antara induk jantan dan betina untuk menghindari pemijahan yang tidak diinginkan.

Rangsangan pemijahan

Tekhnik pemijahan  secara semi alami, yaitu dengan melakukan  menyuntikan hormone pada induk betina dan jantan. Pada induk betina penyuntikan dilakukan untuk merangsang ovulasi dan pada induk jantan untuk merangsang sperma. Sebelum penyuntikan, dilakukan penimbangan induk yang akan dipijahkan. 
Berdasarkan berat induk ini, dapat dihitung volume larutan ovaprim yang telah diencerkan, yaitu 0,5 ml/ kg bobot induk tubuh induk betina, sedangkan pada induk jantan 0,3 ml/kg bobot tubuh. Pengenceran ovaprim menggunakan Larutan fisiologis (naCl 0,9%). Untuk memperoleh dosis larutan fisiologis yaitu dengan menghitung seberapa banyak ovaprim yang digunakan, karena perbandingan ovaprim dan larfis 1 : 1.
Jadi dalam satu siklus pemijahan, penyuntikan dilakukan pada 2 pasang indukan sebesar 0,09 ml yang terdiri dari ovaprim dan NaCl 0,9 %. Penyuntikan dilakukan pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB atau pukul 20.30 WIB. Penyuntikan dilakukan satu kali secara intramuscular, yaitu penyuntikan pada bagian punggung ikan. 
Rentag waktu antara penyuntikan dengan ovulasi telur yaitu 10-14 jam pada suhu 23-260C. Setelah dilakukan penyuntikan terhadap induk jantan dan betina dicampurkan pada box sterofoam berukuran 90x40x30 cm dengan dosis 1 pasang induk dalam 1 box. Selang waktu 10-14 jam setelah penyuntikan, terjadi pemijahan.

Penetasan Telur

Telur Redfin albino akan menetas dalam jangka waktu 40-50 jam. Telur menetas tetap di dalam akuarium pemijahan. Induk dikeluarkan setelah induk mengeluarkan telur secara  kaseluruhan.Induk dipindahkan ke akuarium pemeliharaan.Telur yang tidak menetas segera disifon untuk menjaga kualitas air agar tidak tercemar karena pembusukan telur yang tidak menetas. Telur yang menetas akan di kasi makan setelah kuning telur habis atau setelah 2-3 hari setelah menetas. Pakan pertama yang diberi pada larva yakni kuning telur yang direbus terlebih dahulu.

Pemeliharaan larva

Larva dipelihara di box sterefoam sampai berumur 10 hari. Setelah berumur 10 hari larva di hitung dan padat tebar dikecilkan dengan manambah 8 buah box sterefoam sebagai pemeliharaan lanjutan.


Manajemen pemberian pakan

Larva mulai diberi pakan pada hari ketiga atau menjelang kuning telur di tubuh habis (perubahan endogenous ke eksogeneus). Pakan pertama yang diberi berupa rebusan kuning telur. Pemberian kuning telur pada larva selama 3 hari, atau larva dari umur 3 hari sampai  berumur 5 hari. Pemberian pakan kuning telur 2 kali sehari dalam 8 jam dan 4 jam sore. Pada umur ke 6 larva diberi pakan artemia.
Peberian pakan artemia dilakukan selama 7 hari. Artemia diberikan dengan dosis pemberian 4 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00, 16.00, dan 21.00 WIB. Dosis artemia yan diberikan sebanyak 0,25 gr/hari.larva yang akan diberi terlebih dahulu di kultur pada bak kultur pakan alami. Artemia dikultur sehari sebelum pemberian pakan. Pemberian artemia akan berhenti setelah larva berumur 12 hari. Setelah pemberian artemin atau larva berumur 12 hari dilakuakn penjarangan. Penjarangan dilakukan dengan menambah 8 buah.
Box sterefoam untuk pemeliharaan larva. Box sterefoam diisi sir sehari sebelum dilakukan penjarangan. Pada proses penjarangan juga dilakukan penghitungan agar dapat menentukan derajat penetasan redfin albino. Pada penghitungan di dapat jumlah larva sebanyak 10.125 ekor.  Pada umur 13 hari  larva redfin diberi pakan kutu air. 
Pemberian kutu air dilakukan selama 14 hari. Pemberian kutu air berguna untuk penyeragaman ukuran benih. Kutu air  yang diberikan berupa kutu air beku.  Pemberian kutu air sebanyak 4 sendok makan/ hari. Pemberian kutu air dua kali sehari yakni pada pukul 07.00, dan pukul 21.00 WIB. Kutu air diberikan dengan cara melarutkan kutu air terlebih dahulu dengan air. Kutu  air beku yang digunakan harus dilarutkan agar kutu air dapat dimakan oleh larva.

Pengelolaan kualitas air

Dalam pengelolaan kaulitas air yang dilakuakn seperti penyifonan kotoran bekas pakan dan larva yang mati. Pengecekkan  kualitas air dilakukan setiap hari.  Penyifonan hanya dilakukan jika air sudah kelihatan jusam karena sisa pakan. Untuk penambahan air dilakuakn menggunakan selang air kecil berukuran ¼ inch yang langsung dipompa dari tendon.

Pemanenan larva

Larva dipanen atau dipindahkan dari box penetasan ke bak terpal setelah berumur 30 hari, sekaligus dilakukan grading. Larva dipanen dengan cara menggunakan serokan yang halus agar tidak membahayakan pada larva. Larva dipindahkan pada baskom kecil dan dilakukan penggradingan sekaligus penghitungan. Sebelum larva ditebar dlakukan pengecekan aerasi pada bak. Air di dalam bak sudah di isi sehari sebelum dilakukan penebaran. Larva yang sudah degrading langsung ditebar pada 2 buah bak terpal dengan aklimatisasi terlebih dahulu.

Penebaran benih

Larva ditebar ke bak terpal saat mencapai umur 30 hari setelah menetas, atau ketika larva sudah dapat makan cacing. Pemberian pakan sebelumnya berupa kuning telur selama 2 hari, artemia selama 7 hari, dan kutu air (daphnia sp.). penebaran larva dilakukan pada pagi hari pukul 09.00 WIB dengan melakukan aklimatisasi terlebih dahulu untuk penyesuaian suhu air pada bak pendederan. Aklimatisasi yang dilakukan dengan memasukan air kolam ke dalam wadah larva sedikit demi sedikit selama 10-15 menit, dan barulah benih ditebar dilakuakn grading agar tidak terdapat ukuran yang mencolok dalm pemeliharaan. Benih yang ditebar berukuran 1-15 cm.
Pakan selama pendederan berupa cacing cacah yang diberikan pada larva selama 7 hari dan cacing yang tidak dicacah selama 7 hari. Jadi pemberian cacing dilakukan sampai benih dipanen yakni berumur 45 hari yang mencapai ukuran ¾ inch. Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari, pada pukul 08.00, dan 16.00 WIB.

Pemanenan

Pemanenan dilakukan setelah pendederan selama 14 hari pemeliharaan atau benih berumur 45 hari dari telur. Pemanenan dilakukan pada waktu pagi hari pukul 07.00-09.00 WIB bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian pada benih, karena stress akibat suhu yang terlalu tinggi. Pemanenan menghasilkan benih ukuran rata-rata ¾ inch. Ciri morfologi yang dapat diamati, bentuk ikan yang telah definitive, gerakan dari kondisi ikan sehat.
Sumber: Buku "Untung Besar Bisnis & Budidaya Ikan Hias Paling Top Markotop" Pnerbit: Araska
Sumber Gambar: http://zonaikan.wordpress.com

BUDIDAYA ULAT SUTRA

Sudah sejak zaman dahulu, ulat sutera diusahakan manusia untuk diambil seratnya sebgai bahan untuk membuat kain tenun yang bermutu tinggi. Sifat ulat sutera yang liar samapi menjadi serangga piaraan seperti yang dikenal dan diusahakan sekarang ini memerlukan ketekunan dan waktu yang cukup lama. Akhirnya ulat sutera yang diusahakan secara sunggug-sungguh menghasilkan manfaat social ekonomi yang cukup tinggi.
ulat sutera, ulat sutra, budidaya ulat sutera, kepompong ulat sutera, ternak ulat sutera, bisnis ulat sutera
Ulat sutera (Bmbyx mori) membutuhkan daun murbei sebagai makanannya. Sebelum mulai pemeliharaan ulat sutera, tanaman murbei harus sudah siap diambil daunnya sebagai bahan makanan.  Ulat yang sudah menjadi serangga piaraan sangat peka terhadap factor-faktor lingkungan.Oleh karena itu, pemeliharaan ulat sutera memerlukan tempat atau ruangan yang memiliki suhu dan kelembapan yang cocok dengan ulat sutera yang dipelihara.

Jenis-jenis ulat sutera

Jenis ulat sutera yang menghasilkan sutera alam berdasarkan kebiasaan hidupnya dibagi dua kelompok.
1. Ulat sutera liar (Wilik Silkworm), yaitu ulat sutera yang biasa hidup bebas dibeberapa pohon.
2. Ulat sutera yang dipelihara di dalam ruangan dan merupakan penghasil utama ulat sutera yang meliputi 95% produksi sutera dunia.
Ulat sutera yang tergolong sebagai ulat sutera liar adalah sebagai berikut.

  • Philosamia ricini Hutt (ulat sutera eri) Ulat ini makan daun jarak (Ricinus communis L) dan di India hasil suteranya disebut ulat eri.
  • Antheraea pernyi Guerin (ulat sutera tasar Cina). Ulat ini makan daun Quercus sp dan sutera yang dihasilakn disebut sutera tasar.
  • Anthereae yamamai Guerin (ulat sutera tasar Jepang). Ulat ini makan daun Alianthus sp.daun suteranya disebut sutera tasar.
  • Anthereae mylitta Drury (ulat sutera tasar India). Ulat ini makan daun ketapang (Terminalia sp.) meranti (Shorea sp) dan bungur (Lagerstomeia sp.). Sutera yang dihasilkan disebut sutera tasar.

Jenis ulat sutera yang paling banyak  dipelihara untuk memproduksi bahan sutera adalah Bombyk mori. Ulat sutera ini makan daun murbei ( Morus sp.). Ulat sutera Bombyx diduga nama serangga penghasil serat yang termasuk dalam familia Bombycidae. Kata mori berasal dari Morus (murbei) yang daunnya merupakan makanan ulat ini. Pada daun murbei terdapat suatu zat perangsang berupa glukosida dan penolakan memakan daun tumbuhan lain karena tidak adanya zat perangsang tersebut.

Sistematika Ulat sutera

Sistematika ulat sutera (Bombyx mori) adalah sebagai berikut.
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Mombycidae
Genus : Bombyx
Spesies : Bombyx mori L

Pemeliharaan Ulat sutera

Pemeliharaan ulat sutera tergantung pada keadaan alam dan kemampuan  manusia. Pemeliharaan ulat sutera perlu memiliki iklim dan tanah yang cocok bagi kehidupan ulat sutera. Keadaan alam yang cocok bagi kehidupan ulat sutera dapat menghasilkan kokon dakam jumlah banyak dan berkualitas tinggi. Sedangkan unsure kemampuan manusia yang dibutuhkan adalah kemauan dan semangat memelihara ulat sutera disertai denagn bekerja yang rajin. Jika syarat-syarat ini terpenuhi, maka dapat diterangkan tentang waktu dan besarnya usaha pemeliharaan ulat sutera.
Daerah yang paling cocok untuk pemeliharaan ulat sutera adalah yang mempunyai suhu 20°C-30°C. Ulat yang masih kecil memrlukan suhu agak tinggi. Di negra tropis, seperti Indonesia, pemeliharaan ulat sutera sepanjang tahun dapat dilakukan terus-menerus. Pemeliharaan ulat sutera perlu diatur agar hasil daun murbei dapat mencukupi kebutuhan jumlah ulat yang dipelihara sepanjang tahun. Tenaga manusia, peralatan, dan tempat pemeliharaan yang memadai perlu dipersiapkan jauh sebelumnya.

BUDIDAYA IKAN MANFISH

sebetulnya bisa dilakukan oleh kita yang biasa memelihara ikan hias, karena alat dan fasilitas yang dibutuhkan untuk ternak ikan manfish tidak sulit dan cukup sederhana bahkan sangat mudah untuk didapatkan. 
Ikan manfish,budidaya ikan manfish, Budidaya ikan Hias Manfish, budidaya manfish, cara budidaya ikan manfis, Cara Ternak ikan manfish, ternak ikan manfish
Maka bagi anda yang selama ini menjadi hobiis ikan manfish anda pun bisa mencoba untuk melakukan budidaya atau ternak ikan manfish ini. Hal ini pun bisa menjadi ladang usaha yang cukup menjanjikan bagi anda yang benar - benar serius untuk mengembangbiakan atau membudidayakan  ikan hias manfish ini.
Kenapa menjanjikan? karena dunia ikan hias tidak akan pernah mati bahkan sebaliknya akan terus hidup dan berkembang, apalagi penggemar ikan manfish di Indonesia cukup banyak juga. 

Nah untuk megetahui cara budidaya ikan manfish ini bisa anda lihat tahapannya di bawah ini:

Pengelolaan induk

Ikan manfish dapat dijadikan induk setelah umurnya mencapai 7  bulan dengan ukuran panjang ± 7,5 cm. Untuk mencapai hasil yang optimal, induk harus dikelola dengan baik antara lain dengan pemberian pakan yang baik seperti jentik nyamuk ( Untuk mengetahui cara budidayanya silahkan buka di sini Cara Budidaya Jentik Nyamuk ), cacing Tubifex, atau Chironomous. Selain itu karena induk ikan manfish sangat peka terhadap serangan penyakit, maka perlu diberikan perlakuan obat secara periodic. Obat yang biasa digunakan antara lain Oxytetracycline dan garam.
Sebelum dipijahkan, induk manfish dipelihara secara massal (jantan dan betina) terlebih dahulu dalam 1 akuarium besar (ukuran 100 x 60 x 60 cm³). setelah matangtelur, induk manfish akan berpasangan dan memisahkan dari ikan lainnya. Induk yang berpasangan tersebut sudah dapat diambil dan dipijahkan pda tempat pemijahan.
Selain itu dapat dilakukan, yaitu dengan memasangkan induk manfish secara langsung setelah mengetahui induk jantan dan betina. Induk jantan dicirikan dengan ukuran tubuh yang lebih besar  dibandingkan dengan induk betina.
Kepala induk jantan terlihat agak besar dengan bagian antara mulut ke sirip punggung berbentuk cembung, serta badan lebih ramping dibandingkan dengan ikan betina. Sementara induk betina dicirikan oleh ukuran tubuh yang lebih kecil dan bentuk kepalanya yang lebih kecil dengan bagian perut yang lebih besar/gemuk serta terlihat agak menonjol.

Tekhnik pemijahan

Pemijahan dilakukan di akuarium berukuran 60x50x40 cm³ denagn tinggi air± 30 cm. kedalam akuarium tersebut diberiakan aerasi untuk menyuplai oksigen. Ikan manfish akan menempelkan telurnya pada substrat yang halus, misalnya potongan pipa PVC yang telah disiapkan/ditempatkan dalam akuarium pemijahan. 
Karena ikan manfish cenderung menyukai suasana yang gelap dan tenang, maka pada dinding akuarium dapat ditempelkan kertas atau plastic yang berwarna gelap.
Induk manfish akan memijah pada malam hari. Induk betina menempelkan telurnya pada substrat dan diikuti ikan jantan yang menyemprotkan spermanya pada semua telur, sehingga telur-telur tersebut terbuahi. Jumlah telur yang dihasilkan setiap induk berkisar antara 500-1000 butir,. Selama masa pemijahan tersebut, induk tetap diberi pakan berupa cacing Tubifex, Chironomous atau Daphnia  ( Untuk mengetahui cara budidayanya silahkan buka di sini Cara Budidaya Kutu air / Daphnia )

Penetasan telur dan pemeliharaan larva

Telur yang menempel pada substrat selanjutnya dipindahkan ke akuarium pemetasan telur (berukuran 60 x 50 x40 cm³) untuk ditetaskan. Pada air media penetasan sebaiknay ditambahkan obat anti jamur, antara lain Methyline Blue dengan dosis 1 ppm. Untuk menjaga kestabilan suhu, maka ke dalam media penetasan telur tersebut digunakan pemanas air (water haater) yang dipasang pada suhu 27-28°C.
Telur manfish akan menetas setelah 2-3 hari, dengan derajat penetasan telur berkisar 70-90%. Selanjutnya paralon tempat penempelan telur diangkat dan dilakukan perawatan larva hingga berumur ±2 minggu.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan larva tersebut beruapa pakan alami yang sesuai dengan bukaan mulut larva dan memiliki kandungan protein yang tinggi, antara lain nauplii Artemia sp. ( Untuk mengetahui cara budidayanya silahkan buka di sini Cara budidaya Artemia ). Pakan tersebut dberikan 2 kali sehari (pagi dan sore) hingga larva berumur ± 10 hari dan dilanjutkan dengan pemberian cacing Tubifex.

Pendederan dan pembesaran


  • Setelah berumur ± 2 minggu, benih tersebut dapat dilakukan penjarangan untuk kemudian dilakuakn pendederan sampai ikan berumur satu bulan.
  • Langkah berikutnya adalah memanen benih tersebut untuk dipindahkan ke dalam bak/wadah pembesaran.
  • Dalam hal ini dapat digunakan bak fiber atau bak semen, tergantung wadah yang tersedia.
  • Selama masa pembesaran, diupayakan agar ada aliran air ke dalam wadah pembesaran walaupun sedikit.
  • Padat penebaran untuk pembesaran ikan manfish berkisar 100 ekor/m₂.
  • Pakan yang diberikan berupa cacing Tubilex atau pellet sampai benih berumur ±2 bulan.
  • Ukuran yang dicapai biasanya berksar 3-5 cm
  • Jika pakan dan kualitas air mendukung, sintasan pada masa pembesaran dapat mencapai 70-90%.
  • Selanjutnya benih manfish dapat dibesarkan lagi hingga mencapai ukuran calon induk atau induk denagn padat penebaran yang lebih kecil.

Penyakit dan penanggulangannya

Ikan manfish dikenal cukup peka terhadap serangan penyakit, untuk itu diperlukan pengelolaan secara baik denagn menjaga kualitas air dan jumlah pakan yang diberikan. Beberapa jenis parasit yang biasa menyerang benih/induk Manfish antara lain adalah : Trichodina sp.Chilodonella sp.dan Epystylis sp. Sedangkan bakteri yang menginfeksi adalah Aeromonas hydrophilla.
Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi serangan penyakit parasitek antara lain: Formalin 25%, NaCl 500 ppm. Sedangakan  untuk penyakit bacterial dapat digunakan Oxytetrachycline 5-10 ppm dengan cara perendaman 24 jam.
Gimana anda ingin mencoba budidaya atau ternak ikan manfish ini? semoga info ini bermanfaat bagi anda, Oia... anda juga dapat membaca artikel sebelumnya tentang:
Sumber Buku: "Untung Besar Bisnis & Budidaya Ikan Hias Paling Top Markotop" Pnerbit: Araska
Sumber Gambar: http://ferboesrichardson.wordpress.com/

Ikan Molly Cara Ternak Dan budidaya Ikan Hias Molly


Ikan molly salah satu jenis ikan hias yang cukup mudah untuk dikembangbiakan atau dibudidayakan, ikan molly semakin banyak yang memiliki bentuk dan warna yang beragam, hal ini disebabkan persilangan dan mutasi yang dilakukan oleh para peternak ikan molly itu sendiri.

Ikan Molly, budidaya ikan molly, Cara Ternak ikan molly, budidaya Ikan Hias Molly,

Ikan molly balon yang sudah dewasa hampir mirip dengan ikan koki, maka banyak para pecinta ikan hias yang sengaja memelihara ikan molly ini di dalam akuariumnya sampai tumbuh dewasa.

Untuk mengetahui cara budidaya ikan molly, dibawah ini tahpannya:

Tekhnik pemijahan

  • Pilihlah induk yang berukuran relative besar, bentuk tubuh yang menggembung serta mempunyai warna yang indah
  • Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri terpasang-pasang.
  • Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.

Ciri-ciri induk jantan dan betina

Induk jantan:

  • Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang panjang.
  • Tubuhnya ramping
  • Warnanya lebih cerah.
  • Sirip punggung lebih panjang.
  • Kepalanya agak besar.

Induk betina:

  • Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
  • Tubuhnya gemuk
  • Warnanay kurang cerah
  • Sirip punggung biasa
  • Kepalanya agak runcing

Perawatan benih

  • Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan,,karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4-5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring ,atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
  • Setelah mencapai ukuran medium (2-3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5-7 cm) dapat diberi makanan cuk.
  • Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dl.
  • Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari,hendaknay jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
  • Penggantian air. Air dalam bak atau aquarium janagn sampai kotor/ keruh, karena dapat menyebabkan kematian  anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2-3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphoanan sebanayk 10-20% dapat diganti dengan air yang baru.

Cara Ternak Arwana Dan Budidaya Ikan Arwana


budidaya arwana, ternak arwana,Cara Ternak ikan arwana, ternak ikan arwana, Budidaya Ikan Arwana, cara budidaya ikan arwana
Setelah sebelumnya saya berbagi info tentang  cara merawat ikan arwana, selanjutnya saya akan menginformasikan  cara ternak dan budidaya ikan arwana.  Apabila anda berencana menernakan  ikan arwana  mungkin informasi singkat  ini bisa sedikit membantu untuk menambah informasi seputar ternak ikan arwana atau budidaya ikan arwana.
Saya yakin sebelumnya anda sudah mengetahui tentang  kehidupan alami atau karakter ikan arwana, dalam artian kita paham betul kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan ikan arwana supaya pada waktu  melakukan ternak ataubudidaya ikan arwana tersebut kita tidak akan menemukan kesulitan yang berarti.
Sesuai dengan judul di atas yaitu cara ternak ikan arwana atau budidaya ikan arwana berarti akan banyak tahapan - tahapan yang akan dilakukan, namun saya disini akan menginformasikan hanya sampai tahap pemijahan, dan tahapan – tahapan berikutnya  mukin akan saya postingkan pada postingan berikutnya.

Supaya tidak terlalu lama mebaca kita langsung saja mulai tahapan – tahapan cara ternak ikan arwana atau budidaya ikan arwana di bawah ini.

Parameter air untuk ikan Arwana

pH air

Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0-7.0).

Kesadahan

Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.

Temperature 

Arwana direkomendasikan untuk dipelihara pada selang suhu 26-30° C. Seperti hal nya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tingi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini akan tentu sangat mengganggu keindahan ikan tersebut.

Pencegahan

Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.

Tekhnik pemisahan skala kecil dikolam semen

Pemeliharaan induk

Induk ikan arwana dipelihara dalam kolam yang berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-o,7 m. Kemudian kolam ditutup plastic setinggi 0,75 m untuk mencegah supaya tidak melompat ikan. Ruangan pemijahan dibangun dipojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dala kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.

Pengelolaan kualitas air

Kualitas air dijaga mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinasi.

Pemberian pakan

Keseimbanagn gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pellet dengan kadar protein 32%. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.

Kematangan gonad

Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60 cm. pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang. Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

Pembedaan kelamin

Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun. Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina.  Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur.perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relative lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.

Kebiasaan pemijahan

Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalanlain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telur di mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri.

Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.
Bagi anda yang membutuhkan lebih lengkap tentang ternak atau budidaya ikan arwana ini anda bisa membaca buku sumber di bawah ini: 
Sumber Buku:
Judul Buku “Untung Besar Bisnis &Budidaya Ikan Hias” Penerbit, Araska  dan 
Judul Buku “Arwana” Penerbit, Penebar Swadaya
Sumber Gambar: www.lintas.me

Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton

 - Dalam Usaha Budidaya Ikan Gurameh Pemilihan benih gurameh yang baik mutlak penting. karena dengan benih ikan gurame yang baik maka ikan gurame akan tumbuh dan hidup dengan baik. Memang di butuhkan ketekunan dan keuletan untuk memulai usaha ini. Berikut ini kami sampaikan Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton selengkapnya.

Persiapan Kolam Ikan Gurame :
Pembesaran ikan gurameh dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen. Perssiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan yang alami dalam jumlah yang cukup seperti plangton dan lain-lain.
Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton
 Persiapan di Kolam Permanen/Terpal :
Cara budidaya ikan gurami atau gurami dapat dilakukan dengan dua model jenis : 
Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan BetonMenggali tanah dengan kedalaman tentu dengan kedalaman 90cm, kemudian terpal dipasang pada tanah galian tersebut,memasang terpal pada permukaan tanah (tidak menggali tanah) yaitu dengan menggunakan bantuan rangka dari besi atau kayu. Kemudian terpal dirangkai menyerupai bak, beban terpal juga tidak terlalu berat sewaktu diberi air. cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Kita juga bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Kotoran ikan gurame juga harus di keluarkan dari kolam agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga.

Pendedaran/Pemijahan Ikan Gurame :
Setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan guramih, akan tetapi sebelum ikan guramih dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.

Cara Penebaran Benih/Bibit Ikan Gurame :
Penebaran benih gurame Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan gurame tidak dalam kondisi stres saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : benih gurame yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih gurame ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.
Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton

Proses selanjutnya adalah memberi makan.
ikan gurame merupakan jenis ikan pemakan tumbuhan (herbivora).akan tetapi Ketika pada ukuran benih ikan gurame bersipat carnivora, oleh sebab itu jenis pakan yang diberikan pada waktu gurame ukuran benih yaitu berupa kutu air (Daphnia), cacing sutra. Sifat herbivora pada ikan gurame yaitu terjadi ketika ikan gurame telah dewasa.

Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan gurame Ikan guramih diberi makan 2 kali dalam sehari dengan pellet dengan kandungan protein 25% sampai dengan 30 %. Frekuensi pemberian makan lebih baik dalam frekuensi yang banyak tetapi dalam jumlah sedikit-sedikit daripada dalam frekuensi sedikit tetapi jumlahnya banyak. Selain Pelet makanan untuk ikan guramih bisa ditambahkan daun-daunan dan sayuran. Daun-daunan dan sayuran sangat bermanfaat bagi kesehatan dan pertumbuhan ikan guramih.

Adapun jenis pakan yang biasa diberikan pada ikan gurame yaitu sebagai berikut : 1. Daun talas/ daun keladi 2. Daun Sente 3. Daun singkong 4. Daun kangkung 5. Daun ubi jalar 6. Daun pepaya 7. Tauge : tauge kacang hijau, tauge kacang merah, tauge dari bibit padi muda 8. Labu 9. Pakan buatan (pellet) 10. Jagung rebus 11. Dedak 12. Ampas tahu 13. Bungkil kacang

Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tumbuh ikan lebih cepat
Pada budi daya ikan guramih dengan terpal ini perlu dihindari pemberian makanan yang berlebihan, jika ada makanan yang tersisa harus segera dibuang. Makanan ikan dan kotoran ikan yang ada di kolam mengandung zat amoniak yang dalam jumlah tertentu bersifat racun bagi guramih. Selain memberi makan dengan jumlah dan frekuensi teratur hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas air.

Meski ikan gurameh cukup tahan dengan air yang tidak baik tetapi air perlu dibersihkan dan diganti sebagian(30%) secara periodik. Biasanya penggantian dilakukan satu minggu sekali dengan melakukan shift pond. Air disedot keluar dengan selang atau pompa, kotoran keluar melalui selang tersebut, kemudian diisi kembali dengan air baru. Lebih bagus lagi jika kolam diberi aerator atau filter untuk menambah kadar oksigen dan membersihkan kotoran secara otomatis.

untuk pendederan berikutnya  bersihkan kolam dari lumut dan kotoran sampai benar-benar bersih lalu di cat pakai air kapur terus dikeringkan.satu hari kemudian isi  air dengan kedalaman 30-40 cm.dan diberi prebiotik penumbuh plangton. Hal dikarenakan makanan ikan gurame sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan.
Baru saja anda menyimak artikel dari kami yang berjudul Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton dan semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang ingin memulai Usaha Budidaya Ikan Gurameh.
sumber:jalanmenujusukses-id.blogspot.com