Pages

Subscribe:
Tampilkan postingan dengan label P. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label P. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Mei 2014

BUDIDAYA ULAT SUTRA

Sudah sejak zaman dahulu, ulat sutera diusahakan manusia untuk diambil seratnya sebgai bahan untuk membuat kain tenun yang bermutu tinggi. Sifat ulat sutera yang liar samapi menjadi serangga piaraan seperti yang dikenal dan diusahakan sekarang ini memerlukan ketekunan dan waktu yang cukup lama. Akhirnya ulat sutera yang diusahakan secara sunggug-sungguh menghasilkan manfaat social ekonomi yang cukup tinggi.
ulat sutera, ulat sutra, budidaya ulat sutera, kepompong ulat sutera, ternak ulat sutera, bisnis ulat sutera
Ulat sutera (Bmbyx mori) membutuhkan daun murbei sebagai makanannya. Sebelum mulai pemeliharaan ulat sutera, tanaman murbei harus sudah siap diambil daunnya sebagai bahan makanan.  Ulat yang sudah menjadi serangga piaraan sangat peka terhadap factor-faktor lingkungan.Oleh karena itu, pemeliharaan ulat sutera memerlukan tempat atau ruangan yang memiliki suhu dan kelembapan yang cocok dengan ulat sutera yang dipelihara.

Jenis-jenis ulat sutera

Jenis ulat sutera yang menghasilkan sutera alam berdasarkan kebiasaan hidupnya dibagi dua kelompok.
1. Ulat sutera liar (Wilik Silkworm), yaitu ulat sutera yang biasa hidup bebas dibeberapa pohon.
2. Ulat sutera yang dipelihara di dalam ruangan dan merupakan penghasil utama ulat sutera yang meliputi 95% produksi sutera dunia.
Ulat sutera yang tergolong sebagai ulat sutera liar adalah sebagai berikut.

  • Philosamia ricini Hutt (ulat sutera eri) Ulat ini makan daun jarak (Ricinus communis L) dan di India hasil suteranya disebut ulat eri.
  • Antheraea pernyi Guerin (ulat sutera tasar Cina). Ulat ini makan daun Quercus sp dan sutera yang dihasilakn disebut sutera tasar.
  • Anthereae yamamai Guerin (ulat sutera tasar Jepang). Ulat ini makan daun Alianthus sp.daun suteranya disebut sutera tasar.
  • Anthereae mylitta Drury (ulat sutera tasar India). Ulat ini makan daun ketapang (Terminalia sp.) meranti (Shorea sp) dan bungur (Lagerstomeia sp.). Sutera yang dihasilkan disebut sutera tasar.

Jenis ulat sutera yang paling banyak  dipelihara untuk memproduksi bahan sutera adalah Bombyk mori. Ulat sutera ini makan daun murbei ( Morus sp.). Ulat sutera Bombyx diduga nama serangga penghasil serat yang termasuk dalam familia Bombycidae. Kata mori berasal dari Morus (murbei) yang daunnya merupakan makanan ulat ini. Pada daun murbei terdapat suatu zat perangsang berupa glukosida dan penolakan memakan daun tumbuhan lain karena tidak adanya zat perangsang tersebut.

Sistematika Ulat sutera

Sistematika ulat sutera (Bombyx mori) adalah sebagai berikut.
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Mombycidae
Genus : Bombyx
Spesies : Bombyx mori L

Pemeliharaan Ulat sutera

Pemeliharaan ulat sutera tergantung pada keadaan alam dan kemampuan  manusia. Pemeliharaan ulat sutera perlu memiliki iklim dan tanah yang cocok bagi kehidupan ulat sutera. Keadaan alam yang cocok bagi kehidupan ulat sutera dapat menghasilkan kokon dakam jumlah banyak dan berkualitas tinggi. Sedangkan unsure kemampuan manusia yang dibutuhkan adalah kemauan dan semangat memelihara ulat sutera disertai denagn bekerja yang rajin. Jika syarat-syarat ini terpenuhi, maka dapat diterangkan tentang waktu dan besarnya usaha pemeliharaan ulat sutera.
Daerah yang paling cocok untuk pemeliharaan ulat sutera adalah yang mempunyai suhu 20°C-30°C. Ulat yang masih kecil memrlukan suhu agak tinggi. Di negra tropis, seperti Indonesia, pemeliharaan ulat sutera sepanjang tahun dapat dilakukan terus-menerus. Pemeliharaan ulat sutera perlu diatur agar hasil daun murbei dapat mencukupi kebutuhan jumlah ulat yang dipelihara sepanjang tahun. Tenaga manusia, peralatan, dan tempat pemeliharaan yang memadai perlu dipersiapkan jauh sebelumnya.

Cara Ternak Arwana Dan Budidaya Ikan Arwana


budidaya arwana, ternak arwana,Cara Ternak ikan arwana, ternak ikan arwana, Budidaya Ikan Arwana, cara budidaya ikan arwana
Setelah sebelumnya saya berbagi info tentang  cara merawat ikan arwana, selanjutnya saya akan menginformasikan  cara ternak dan budidaya ikan arwana.  Apabila anda berencana menernakan  ikan arwana  mungkin informasi singkat  ini bisa sedikit membantu untuk menambah informasi seputar ternak ikan arwana atau budidaya ikan arwana.
Saya yakin sebelumnya anda sudah mengetahui tentang  kehidupan alami atau karakter ikan arwana, dalam artian kita paham betul kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan ikan arwana supaya pada waktu  melakukan ternak ataubudidaya ikan arwana tersebut kita tidak akan menemukan kesulitan yang berarti.
Sesuai dengan judul di atas yaitu cara ternak ikan arwana atau budidaya ikan arwana berarti akan banyak tahapan - tahapan yang akan dilakukan, namun saya disini akan menginformasikan hanya sampai tahap pemijahan, dan tahapan – tahapan berikutnya  mukin akan saya postingkan pada postingan berikutnya.

Supaya tidak terlalu lama mebaca kita langsung saja mulai tahapan – tahapan cara ternak ikan arwana atau budidaya ikan arwana di bawah ini.

Parameter air untuk ikan Arwana

pH air

Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0-7.0).

Kesadahan

Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.

Temperature 

Arwana direkomendasikan untuk dipelihara pada selang suhu 26-30° C. Seperti hal nya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tingi untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini akan tentu sangat mengganggu keindahan ikan tersebut.

Pencegahan

Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.

Tekhnik pemisahan skala kecil dikolam semen

Pemeliharaan induk

Induk ikan arwana dipelihara dalam kolam yang berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-o,7 m. Kemudian kolam ditutup plastic setinggi 0,75 m untuk mencegah supaya tidak melompat ikan. Ruangan pemijahan dibangun dipojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dala kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.

Pengelolaan kualitas air

Kualitas air dijaga mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinasi.

Pemberian pakan

Keseimbanagn gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pellet dengan kadar protein 32%. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.

Kematangan gonad

Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60 cm. pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang. Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

Pembedaan kelamin

Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun. Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina.  Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur.perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relative lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.

Kebiasaan pemijahan

Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalanlain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telur di mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri.

Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.
Bagi anda yang membutuhkan lebih lengkap tentang ternak atau budidaya ikan arwana ini anda bisa membaca buku sumber di bawah ini: 
Sumber Buku:
Judul Buku “Untung Besar Bisnis &Budidaya Ikan Hias” Penerbit, Araska  dan 
Judul Buku “Arwana” Penerbit, Penebar Swadaya
Sumber Gambar: www.lintas.me