Pages

Subscribe:

Jumat, 04 November 2016

ERA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA DI BUTON


Jumpa lagi dengan artikel lain tentang Sejarah Kerajaan Buton, kali ini saya menuliskan tentang era pemerintahan Raja-Raja di Buton..

         Zaman Kerajaan Buton ditandai dengan dilantiknya Sibara Wakaka sebagai Raja Buton I sekitar tahun 1338 M. Raja dilantik oleh Pataliambona dib au-bau (Keraton Buton) pada “Batu Popaua”. Popaua adalah batu bekas injakan taapak kaki Wakaka, ketika pertama kali menginjakkan kakinya dibumi Buton. Kemudian diabadikan menjadi tempat pelantikan Raja dan Sultan secara turun-temurun di Buton.

Zaman kerajaan di buton berlangsung ± 200 tahun dimana telah memerintah 6 (enam) orang raja, yaitu:

· Sibantara Wakaka ( Raja I : ± 1338-1376)

· La Baluwu (Raja II : ± 1376-1415)

· Batara Guru (Raja III : ± 1415-1454)

· Tua Rade (Raja IV : ± 1454-1490)

· MulaE (Raja V : ± 1490-1537)

· Murhum (La Kilaponto) (Raja VI : ± 1537-1538)

Dari keenam Raja yang memerintah di Buton selama ± 200 tahun ; Raja I Sibatara Wakaka (±1338-1376) dan Raja V MulaE (±1490-1537) serta Raja VI La Kilaponto atau Murhum yang akan diuraikan secara singkat dalam tulisan ini.

Raja Sibatara Wakaka sebagai Raja I di Buton, telah berhasil meletakkan dasar-dasar pemerintahan yaitu: (1). Ikrar berbunyi “Poromu Yinda Sangu, Poga Yinda Kolata” artinya “ Bersatu tidak terpadu, Bercerai tidak berantara”.(2) Falsafah hidup masyarakat Buton, yaitu : ‘Poma-ma Siaka, Poangka angkataka, Popia-piara” artinya: saling kasih mengasihi, saling hormat menghormati dan saling memelihara; (3) Wilayah Kerajaan Buton yang meliputi Wilayah Kamaru (Buton Timur) di pinpim oleh Raja Baubesi; Tobe-tobe (Wilayah Buton Barat) dipimpin oleh Raja Dungku Cangia, dan Muna yang di pimpin oleh Raja Muna Banca Patola (La Ode ZaEnu, 1985:48). Tetapi masyarakat Muna tidak pernah mengakui aneksasi Buton atas wilayah Muna sebagai wilayah di bawah kekuasaan Buton.

Dibawah pemerintahn Raja MulaE (Raja VI, ± 1490-1537) telah terjadi serangan besar-besaran demi bajak laut Tobelo yang dipimpin La Bolontio. Raja MulaE mempersiapkan kekuatannya untuk menghadapi musuh yang sangat banyak serta sangat sakti.

Menurut La Ode ZaEnu, ada 3 orang kesatria yang membantu Buton menghadapi serangan La Bolontio dan pasukannya, yaitu :

- Manjawari; adalah Opu dari Selayar, yang waktu itu Selayar dan Kabaena adalah kekuasaan Opu Manjawari.

- Betoambari; adalah Raja Wajo yang daerahnya meliputi pantai-pantai Boepinang sampai di Sua-Sua.

- Lakilaponto (Murhum/Haluoleo); Putra Raja Muna Sugi Manuru yang pada waktu itu sudah menjadi Raja Muna (La Ode Zaenu, 1985 : 28).

Menurut sumber lain, Manjawari dan Betoambari ditewaskan oleh La Bolontio, tetapi Lakilaponto (Murhum/Haluoleo) yang berhasil menegaskab La Bolontio dalam pertempuran sengit di Boneatiro (di depan Teluk Kapontori) pada tahun 1536.

Pada tahun 1537, Raja MulaE mengawinkan putrinya bernama Wa Tampai Donga dengan La Kilaponto dan menyerahkan kekuasaannya pada Murhum. Jadi Murhum atau La Kilaponto dinobatkan menjadi Raja Buton VI tahun 1537-1538.

0 comments: