Pages

Subscribe:

Minggu, 04 September 2016

Kematian Nabi Sulaiman


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Sulaiman hidup di tengah-tengah kejayaan dan kemuliaan di muka bumi, kemudian Allah SWT menetapkan kematian baginya. Sebagaimana kehidupan Sulaiman berada di puncak kemuliaan dan kejayaan yang penuh dengan keajaiban yang luar biasa, maka kematiannya pun merupakan tanda- tanda kebesaran Allah SWT yang penuh dengan keajaiban. Demikianlah bahwa kematiannya sesuai dengan kehidupannya, sesuai dengan kejayaannya. Allah SWT berfirman tentang kematian Sulaiman :
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَن لَّوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan. ” (QS. Saba’: 14)
Ibnu Jarir, Ibnu Hatim dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas dari Nabi saw, beliau bersabda, ” Sulaiman, nabi Allah, setiap kali shalat, ia melihat sebuah pohon tumbuh di hadapannya, lalu ia bertanya pada pohon itu, siapa namamu?’ pohon menjawab, namaku ini dan itu. Sulaiman kemudian berkata, ‘ untuk apa kau (tumbuh)? jika memang untuk tanaman, tumbuhlah, dan jika untuk (makanan) hewan, tumbuhlah.
Suatu ketika saat ia tengah shalat, ia melihat sebuah pohon tumbuh di hadapannya, lalu ia bertanya pada pohon itu, siapa namamu, pohon itu menjawab, ‘kharub,(si peruntuh). Sulaiman bertanya, ‘untuk apa kamu (tumbuh)? pohon menjawab, untuk meruntuhkan rumah itu. Sulaiman kemudian berdoa, Ya Allah! sembunyikanlah kematianku untuk para jin, agar manusia tahu bahwa jin tidak mengetahui hal ghaib.’
Sulaiman kemudian membuat tongkat dari pohon itu, ia bertumpu pada tongkat itu selama setahun lamanya sementara jin terus bekerja. Tongkat itu kemudian dimakan rayap.”Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan selama setahun”. Sa’id bin Jubair berkata! ‘seperti itulah qiraah ibnu abbas. Jin kemudian berterima kasih kepada rayap dan memberinya air. Demikian matan riwayat Ibnu Jarir
Pada suatu hari Sulaiman memasuki mihrabnya untuk i’tikaf, ibadah, dan sholat. Tak seorang pun berani mengganggu khalwatnya di mihrabnya. Mihrab Sulaiman terletak di puncak gunung dan dindingnya terbuat dari permata. Pada suatu hari Sulaiman duduk bersandar pada tongkatnya dan ia tampak tenggelam dalam tafakur.
Beliau berzikir kepada Allah SWT hingga rasa kantuk menguasainya lalu setelah itu malaikat maut menemuinya di mihrabnya. Sulaiman pun meninggal. Beliau bersandar kepada tongkatnya. Jin melihatnya dan mengira bahwa beliau sedang sholat sehingga mereka pun terus melanjutkan pekerjaannya. Berlalulah hari-hari yang panjang. Kemudian datanglah rayap, yaitu semut kecil yang memakan kayu. Hewan itu pun mulai memakan tongkat Sulaiman.
Rayap-rayap itu tampak lapar. Sebagian dari tongkat Sulaiman dimakan beberapa hari oleh rayap- rayap itu. Ketika yang dimakannya semakin bertambah, maka tongkat itu pun menjadi rusak dan jatuh dari tangan Sulaiman. Tubuh mulia itu kehilangan keseimbangan dan terhempas di bumi. Tatkala tubuh suci itu tersungkur, maka manusia segera menuju ke sana. Mereka menyadari dan mengetahui bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dalam waktu yang lama. Jin menyadari bahwa mereka tidak mengetahui hal yang ghaib dan manusia pun mengetahui hakikat ini. Seandainya jin mengetahui hal yang ghaib, niscaya ia tidak akan meneruskan siksa yang hina, mereka tidak akan bekerja. Ada yang berpendapat waktu meninggal nabi Sulaiman sampai diketahui adalah selama 1 tahun.
Setelah itu para setan berkata kepada rayap, “andai saja kau memakan makanan, tentu kami akan memberimu makanan paling enak. Andai kamu meminum minuman, tentu kami akan memberimu minuman paling enak. Namun, kami akan selalu memberimu air dan tanah. Setan- setan selalu membawakan air dan tanah untuk rayap- rayap dimanapun mereka berada”. Ibnu abbas mengatakan: ‘Tidakkah engkau melihat tanah yang ada di dalam kayu. Itulah yang diberikan setan untuk rayap sebagai ucapan terima kasih.
Demikianlah Nabi Sulaiman meninggal dalam keadaan duduk dan sholat di mihrabnya. Lalu berita itu tersebar bagaikan api di bumi. Manusia, burung, dan binatang buas menghantarkan jenazah Nabi Sulaiman . Sekawanan burung tampak sedih dan menangis. Semua makhluk bersedih. Akhirnya, tak seorang pun mengetahui bahasa burung di bumi. Meninggallah seseorang yang memahami pembicaraan burung. Burung- burung itu berkata: “Betapa beratnya kehidupan di tengah-tengah orang yang tidak mengetahui pembicaraan kita.
Ishaq bin Bisyr meriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq dari Zuhri dan lainnya bahwa Sulaiman hidup selama 52 tahun dan kekuasaannya berlangsung selama 40 tahun. Dari Ibnu Abbas: Sulaiman berkuasa selama 20 tahun. Wallahu a’lam.
Setelah Sulaiman wafat, kekuasaan dipegang anaknya, Rahab’am selama 17 tahun menurut riwayat yang disampaikan Ibnu Jarir, ia menyatakan, ” setelah itu kerajaan bani israil terpecah belah.
Allahu a’lam

0 comments: